Sang Dewa Gabut

Sang Dewa Gabut

Tak Terkalahkan

"Hai. Aku Sang Dewa yang kalian maksud!" kata orang aneh sambil memegang kamera yang ingin merekamnya.

[Aku author, masak iya kamu memperkenalkan diri sendiri.]

"Ok, ok. Ayo rekaman aku akan berpose supaya terlihat keren!"

Pada tempat yang jauh di sana, berdiri sebuah istana yang sangat megah. Itu adalah tempat persinggahan dari Yang Mulia Agung Maha Kuasa Raja Segalanya.

[Hai, kampret. Emang namamu sepanjang itu?]

"Sejujurnya aku sudah lupa dengan namaku sendiri. Banyak orang menyebutku seperti itu. Terserahlah kamu ingin memberiku nama seperti apa. Alex sangat di rekomendasikan."

[Terlalu bagus. Aku memanggilmu Biawak saja.]

"Apa itu Biawak?"

[Nama yang sangat mulia. Jadi jangan pernah merubahnya.]

"Melihat dari nadamu, pasti kamu berbohong. Sialan jangan gunakan nama itu!" katanya sambil meronta-ronta seperti anak kecil.

Seorang wanita cantik berambut biru dengan pakai berwarna putih beraksen kuning datang menemuinya.

"Tuan, jika anda melakukan itu, banyak Galaksi yang akan hancur," katanya sambil menggelengkan kepala melihat tuannya meronta-ronta di tanah.

"Siapa kamu?" tanya Sang Dewa dengan wajah polos.

Wajah wanita tersebut tampak sangat kesal. Dia mengeratkan giginya sambil menjawab, "Aku adalah sistem nomor 2 yang anda ciptakan untuk mengurus semua Galaksi."

"Oh kamu nomor 2, dimana nomor 1 harusnya dia yang berada di sampingku," kata Sang Dewa sambil bangkit dan duduk di kursinya.

"Dia sudah dihancurkan oleh beberapa makhluk. Arief adalah salah satu penghancurnya, jadi anda menciptakan saya dan beberapa sistem lainnya."

"Baiklah aku akan menenangkan diri. Sepertinya menyenangkan bisa bergerak sesuka hati," kata Sang Dewa pelan.

"Anda adalah tulang punggung semesta ini, apa perlu saya ingatkan anda pernah menghancurkan semesta orang lain hanya karena anda bosan?" tanya sistem nomor 2.

"Ya, ya, ya. Pergilah, aku kedatangan tamu yang jauh lebih menyenangkan," kata Sang Dewa sambil memberikan isyarat tangan untuk pergi.

"Baik, Tuan. Untuk pendapatan Batu Energi kita mendapatkan beberapa Desiliun."

"Yah, bagikan saja semuanya pada orang yang ingin menjadi kuat."

[Hai, Biawak. Kamu mendapatkan batu energi sebanyak itu tanpa bekerja sedikitpun!]

"Memangnya itu sebanyak apa?"

[1 Desiluin setara dengan 10 pangkat 33, artinya 0nya ada 33!]

"Aku tidak peduli. Hanya tidur dan duduk saja sudah bisa membuatku semakin kuat, terlalu berada di atas membuatku semakin bosan. Apa tidak ada sesuatu yang membuatku senang , Thor?"

[Bagaimana jika kamu mati terus bangkit lagi dari bawah?]

"Terlalu membosankan. Aku sudah mengalami itu beberapa kali, semua musuhku mati hanya dengan satu serangan. Kamu pasti juga tahu, tubuh Penguasa Segalanya tidak akan bisa hilang."

[Iya juga, aku yang menciptakan tubuh konyol itu juga. Bahkan author sendiri tidak bisa menghilangkannya. Konyol sekali]

"Aku sangat bosan..."

Sang Dewa duduk di kursinya dengan tubuh yang lentur dan terlihat sangat bosan. Tidak ada satupun orang yang ingin menantangnya.

Sebuah ledakan terdengar, pintu istana di hancurkan oleh sekelompok dewa kekar yang terlihat kuat.

"Hah, pasti mereka hanya semut yang ingin mengambil harta."

Sang Dewa sangat bosan, dia melambaikan tangannya memberikan isyarat pada Nomor 2 untuk memberikan ujian dan hadiah untuk mereka.

Teriakan terdengar sangat keras. "Dewa sialan, turun dan lawan kami. Ujian bodoh ini tidak akan bisa menghalangi kami!"

Sang Dewa langsung bersemangat karena mendengar bahwa penantang adalah Dewa yang sangat kuat.

Tanpa sadar Sang Dewa melepaskan aura dan langsung terbang menuju penantang. Karena sangat bersemangat, Sang Dewa menginjakkan kakinya terlalu keras.

Hingga istana miliknya bergetar hebat.

"Ayo, aku siap. Tunjukkan kekuatan kalian!" teriaknya dengan penuh semangat serta kedua tangannya yang mengepal.

"Eh, dimana mereka?" kata Sang Dewa yang tidak melihat musuh sama sekali.

Nomor 2 muncul di sebelahnya. "Mereka sudah mati. Anda terlalu bersemangat sampai-sampai hembusan aura anda menghancurkan 12 Galaksi."

"Bukannya mereka sangat kuat?"

"Iya, mereka bisa menghancurkan satu Galaksi jika bersama tapi anda bisa menghancurkan Galaksi hanya karena menguap bosan!" kata Nomor 2 tampak sangat kesal.

"Memangnya kita punya berapa Galaksi?"

"Awalnya kita memiliki 1,3 triliun Galaksi tapi anda selalu mengabaikannya dan sekarang tersisa 101."

"Ah, aku mengerti. Apa perlu aku mengambil beberapa Galaksi lagi supaya kamu bisa lebih sibuk?" tanya Sang Dewa dengan polosnya.

"Apa anda lupa, ada banyak sistem yang anda ciptakan. Mereka semua sudah mengatur banyak Galaksi, tetapi hancur karena anda bosan."

"Bukankah aku tinggal membuat lagi?" kata Sang Dewa sambil mengacungkan jarinya.

Sebuah cahaya berwarna kuning terang tercipta, sosok pria tampan muncul dan langsung bersujud di depan Sang Dewa.

"Tuan, terima kasih telah menciptakan aku yang lemah ini."

"Oh iya, sekarang tugasmu mencari beberapa Galaksi kosong dan tarik semuanya kesini. Nona di sebelahku tampak kesal karena pekerjaannya berkurang."

Sang Dewa menciptakan sebuah mesin penghancur yang sangat kuat. Dia ditugaskan untuk mencari Galaksi yang bersedia berada di bawah kekuasaan Sang Dewa.

Nomor dua hanya bisa menepuk jidatnya. Yang dia maksud bukan seperti itu, dia hanya ingin tuannya menyadari bahwa kehidupan makhluk hidup itu juga penting.

12 Galaksi menampung sangat banyak manusia, hewan, tumbuhan, dan makhluk lainnya. Orang gila yang namanya sangat panjang itu menghancurkannya hanya karena bertingkah aneh.

Mahluk yang baru saja dia ciptakan sudah pergi, Nomor 2 juga kembali ke tempatnya. Sang Dewa duduk di tahta Maha Agung.

"Thor, memangnya tidak ada sesuatu yang lebih menyenangkan. Setiap hari duduk dan tidur membuatku mulai bosan, bukankah aku terlalu kuat?" tanya Sang Dewa dengan wajah sedih.

[Jangan mengeluh, sana pergilah ke barat. Aku menciptakan sebuah Black Hole yang sangat kuat, aku menyebutnya sebagai Maha Karya. Dengan memasukinya kamu akan terlahir kembali pada tubuh acak.]

"Tubuh Sang Maha Segalanya tidak bisa menghilang, sudah aku katakan itu percuma."

[Yah, memang percuma. Makanya aku hanya bisa membatasi tubuh hingga 99,99...]

Tiga hari berlalu, sang Author hanya mengatakan angka 9.

[99%]

"Oh, akhirnya selesai. Baiklah daripada tidak melakukan apapun disini, mending jalan-jalan ke dunia luar."

Sang Dewa berdiri, dia berlari dengan sangat cepat. Siapapun tidak ada yang bisa mengikutinya.

"Coba aku ingin lihat seberapa cepat kamu, Thor!"

[Bodoh, aku yang menciptakanmu. Sudah sewajarnya bisa mengikuti kecepatan rendah ini. Baiklah, aku tunggu di tempat Black Hole.]

"Tunggu Thor!"

Tiga tahun berlalu, Sang Dewa terus berlari tanpa berhenti. Sampai akhirnya dia melihat sebuah lubang berwarna hitam.

"Apa itu yang kamu maksud?"

[Yah, energinya memang negatif. Tapi untuk menyerap kehadiranmu bukanlah hal yang sulit.]

Sang Dewa mendekat kedalam lubang hitam yang tampak sangat aneh. Dia tidak satu atau dua kali masuk kedalam lubang hitam, jadi tidak ada yang perlu ditakutkan.

Dengan santainya Sang Dewa memegang inti Lubang Hitam yang disebut author Black Hole.

"Aneh, tidak ada sedikitpun energi didalamnya. Memangnya apa yang ada didalamnya?"

Sang Dewa bertanya-tanya, dia tidak tahu apa yang sedang direncanakan author. Cahaya hitam yang ada di inti Lubang Hitam merayap ke tubuh Sang Dewa.

"Woh, ada energi aneh yang menggerogoti tubuhku. Aku coba sajalah, daripada menyesal kemudian hari."

Hanya orang bodoh yang mengatakan itu, bahkan Dewa Pencipta akan lenyap ketika energi hitam tersebut menyentuh tubuhnya.

Namun Sang Dewa dengan nama yang panjang itu membiarkan tubuhnya di sentuh dengan santainya.

Seluruh tubuh Sang Dewa diselimuti oleh energi misterius. Anehnya dia tidak merasakan sakit sedikitpun, padahal Dewa Perang akan berteriak keras karena rasa sakitnya.

"Thor, kamu membuat bola energi aneh yang menggelitik dan menyombongkan bahwa ini adalah Maha Karya. Jangan bercanda!"

Karena sudah bosan menunggu lebih dari 10 tahun, Sang Dewa melepaskan auranya. Semua energi hitam yang menyelimuti tubuhnya menghilang.

"Lama sekali, aku sudah menunggu 10 tahun hanya untuk melihat Maha Karyamu. Lihatlah, aku tidak Reinkarnasi pada tubuh acak."

Sang Dewa bertanya-tanya bingung, dia tidak mendengar jawaban dari author.

Sebuah cahaya kuning menusuk matanya, Sang Dewa reflek menutup matanya dengan siku.

Tanpa sadar tubuhnya berubah menjadi anak setinggi 160 centimeter. Wajahnya yang biasa saja, membuat Sang Dewa merasa senang.

[Lah, memang kamu sudah melihat wajahmu?]

"Akhirnya kamu keluar, Thor. Sepertinya kekuatan tubuh Sang Maha Segalanya benar-benar ditekan."

[Yah, ini adalah hadiah terakhir yang bisa kuberikan. Semoga kamu menikmati hidupmu]

"Thor, boleh tahu namamu?"

[Mungkin kamu lupa, aku Aldi!]

Sang Dewa Segalanya telah terbebas dari ruang tanpa akhir, tidak ada yang tahu berapa lama dia berada di dalamnya.

Semua orang didalam dunia misterius sudah menyerah dengan dirinya dan memilih untuk memberikan kekuatannya pada Sang Dewa Segalanya.

Karena sendirian, tanpa sadar Sang Dewa Segalanya menciptakan semua orang. Hari ini, dewa yang mempunyai segalanya kembali ke Bumi pada tahun 2021.

Terpopuler

Comments

Adhar Adhar

Adhar Adhar

🤣🤣🤣🤣!!!!!

2024-04-02

0

SweetiePancake

SweetiePancake

🗿

2024-02-09

0

SweetiePancake

SweetiePancake

Authornya lagi nimbrung Ama makhluk ciptaannya🗿

2024-02-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!