Preman Pasar

Radja mengambil sepedanya, dia melihat rodanya sudah tidak bulat lagi. "Apa sepeda ini sudah tidak bisa digunakan?"

Matanya menatap aneh, mobil nona cantik melewatinya tanpa menyapa. Namun Nona cantik yang ada di kursi belakang tersenyum manis.

"Paman, segera cari tahu siapa pria itu?"

"Nona, jangan sampai anda tertarik dengan pria lusuh seperti itu. Aku tidak mau dimarahin oma," kata sopir dengan nada sedikit takut.

"Jujur saja aku sangat tertarik dengan pria pemberani seperti itu. Ditambah lagi dia tidak terlalu pintar, bukankah itu yang diinginkan ayah?"

"Tapi..."

"Hus, lakukan saja apa yang aku katakan!"

"Baik, Nona." Sopir di depan hanya bisa menghela napas panjang. Dia tidak tahu harus menuruti majikannya atau nona yang dilayaninya.

Radja yang tidak tahu cara membenarkan sepeda mengangkat bagian depan dan menuntunnya. "Sepertinya aku bisa menggunakan sihir untuk memperbaikinya."

Setelah sampai di persawahan, Radja memegang roda sepeda. Dia mengalirkan sedikit energinya. Seketika roda sepeda kembali pada bentuk semula.

"Nah, mantap!"

Radja langsung melompat ke sepedanya dan mengayuh dengan semangat. Tanpa sadar dia telah menciptakan roda terkuat dalam sejarah dunia.

Sesampainya di warung nasi goreng, Radja langsung menyodorkan uang 10 ribu. "Aku mendapatkan uangmu!" katanya dengan penuh percaya diri.

Hadi membelalakkan matanya, tangannya tanpa sadar mengusap kepala Radja. "Terima kasih, kamu memang anak yang ditakdirkan untuk kami."

Radja yang tidak tahu apa maksudnya hanya bisa menganggukkan kepalanya.

Hari beranjak malam, seorang pembeli berwajah garang duduk di warung nasi goreng. "Pak, beli 2 porsi makan sini!" katanya dengan nada tinggi.

Radja berjalan ke arah orang itu dan memandanginya dengan tatapan tajam.

Preman yang merasa tertekan hanya diam, dia tidak mau melihat mata Radja yang tampak memancarkan aura membunuh yang mengerikan.

Firasatnya sebagai seroang preman mengatakan bahwa dia harus berhati-hati dalam bertindak.

"Ok, Bos!"

Hadi langsung menyiapkan wajan dan sudip khas miliknya, dia tidak memperhatikan Radja yang menatap mata preman.

"Paman, apa kamu orang jahat?" tanya Radja dengan polosnya.

"Tentu saja tidak," katanya sambil memalingkan mata. Firasatnya mengatakan tidak boleh memandang lawan bicaranya.

"Sangat disayangkan. Kalau kamu orang jahat bawa aku ke markas kalian, aku dengar banyak uang di sana." Radja menaikkan satu tangannya keatas meja sambil menggenggam.

Keringat dingin langsung keluar dari dahi preman. Untungnya suara Hadi memecah pandangan Radja.

"Nasi goreng dua porsi sudah siap!"

Dua piring nasi goreng di sajikan pada meja. Preman yang kelaparan langsung mengambil nasi goreng dengan sendok dan melahapnya.

"Paman, berikan aku satu porsi juga." Radja mengangkat tangan kanannya, Hadi dan Sutri baru sadar bahwa Radja tidak makan dari tadi pagi.

Dengan kecepatan penuh Hadi membuatkan nasi goreng dan Sutri menyiapkan lauknya.

Tidak lebih dari 5 menit, makanan sudah disajikan di atas meja. Radja melihat nasi goreng di atas meja dengan tatapan penuh kebahagiaan.

Tangan kanannya langsung mengambil sendok, tanpa menunggu lama sendok langsung menancap di gundukan nasi. Tanpa berpikir panjang Radja langsung melemparnya kedalam mulut.

Preman yang melihat dengan kedua matanya langsung terdiam bengong. Anak kecil memakan nasi goreng yang masih panas dengan lahapnya.

"Sial, masih kecil sudah jadi mafia!"

Preman meneruskan makannya perlahan, dia tidak akan memandang lagi mata Radja karena ketakutan.

Hadi dan Sutri juga terkejut melihat Radja makan dengan kondisi yang masih panas. Namun mereka tetap diam saja karena Radja adalah anak yang spesial.

Dalam beberapa menit saja Radja sudah menyelesaikan hidangannya, disisi lain Si Preman masih belum selesai dengan satu piringnya.

"Hai, apa kamu tidak mau nasi gorengnya. Biar aku makan saja!"

Tanpa rasa malu Radja menyendok gundukan nasi goreng yang sudah hangat. Mulutnya terbuka dan nasi langsung dilahapnya.

Si Preman tidak mau mempermasalahkannya, dia dengan cepat menyelesaikan makan dan langsung membayarnya.

Radja yang telah selesai menghabiskan piring kedua langsung melirik Si Preman yang berlari. "Paman, aku akan pergi sebentar."

"Jangan pulang terlalu malam. Banyak preman yang berkeliaran!" teriak Sutri.

Radja yang berlari membuntuti pelanggan warung melihat sekelompok pria dengan anting di telinganya.

"Sial, niat hati mau cari makanan gratis malah ketemu mafia, cok!"

8 temannya tertawa bersama.

"Haha, emang lu ketemu siapa?"

"Anak Kecil yang bisa makan nasi goreng panas dengan lahap tanpa meniupnya!"

"Haha," Semua teman-temannya tertawa sambil memegang perutnya.

Radja muncul dari kegelapan. "Halo, Bung. Kita ketemu lagi, mereka teman-temanmu ya?"

"Dari mana kamu menemukan ku?"

"Aku mengikuti dari belakang, Bung. Aku dengar para orang jahat memiliki uang banyak, sepertinya aku salah, kalian miskin sepertiku."

Radja membalikkan badannya dengan ekspresi wajah kecewa. Namun preman yang sudah tersulut amarah langsung menghantamkan pukulannya ke wajah Radja.

"Duk..." suara benturan tinju dan pipi Radja. Namun anak kecil berumur lima belas tahun itu tidak merasa kesakitan.

"Eh..." pria yang memukulnya kebingungan.

"Sedang apa kau?" Radja menatap tajam ke arah preman yang tinjunya masih menempel di pipinya.

"Jangan diteruskan!" teriak preman yang membeli nasi goreng di Warung Hadi.

Sayang saran darinya tidak dihiraukan, pria bodoh itu menyerang Radja dengan pukulan terus menerus.

Radja yang tidak tahu kejadian yang menimpanya hanya diam. Pukulan demi pukulan dia terima, rasa sakitnya langsung hilang karena Tubuh Penguasa Segalanya.

Sampai akhirnya preman yang memukul kelelahan.

"Apa sudah selesai?" tanya Radja sambil memiringkan kepalanya yang penuh darah di sekujur wajahnya.

Preman yang memukulnya masih kelelahan, dia tidak menjawab. Kaki Radja langsung melayang tepat di wajahnya.

"Break..." suara benturan kaki dan wajah preman terdengar keras.

Preman di depan Radja berguling-guling kesakitan, hidungnya mengeluarkan darah yang sangat banyak.

Semua orang yang melihatnya langsung terperangah.

"Bos, temanku hanya bermain-main. Kami hanya preman pasar yang tidak mempunyai uang, tolong ampun kami." Preman yang membeli nasi berlutut di depan Radja.

"Oh, siapa namamu?"

"Rico, aku adalah ketua kelompok kecil ini."

"Terserahlah. Aku akan pulang dulu." darah di wajahnya diusap menggunakan baju Rico yang berlutut didepannya.

Wajah terkejut tampak terlihat dimata semua orang, luka di sekujur wajahnya tidak separah yang mereka duga. Bahkan cenderung sedikit dibandingkan dengan temannya.

Radja pulang dengan jalan kaki, pakaiannya yang sedikit terkena darah dibersihkan menggunakan sihir air.

Sihir hanya bisa digunakan untuk dirinya sendiri. Entah mengapa dia meraka semakin lama hidup di bumi semakin lemah segel yang mengekang kekuatannya. Makanya dia bisa menggunakan beberapa sihir dasar.

Bajunya bersih, wajahnya sudah tampak segar. Radja pulang dengan senyum bahagia karena bisa menggunakan sihir.

Namun Hadi dan Sutri yang melihatnya malah mengartikan dia senang tinggal di rumah mereka.

"Paman, aku akan tidur dulu. Besok pagi bangunkan aku ya, ingin rasanya memotong sayuran lagi!"

Radja langsung berjalan menuju rumah yang tidak jauh dari Warung Hadi.

"Sayang, apa sebaiknya kita daftarkan Radja Sekolah Menengah Atas?" tanya Hadi menatap istrinya.

"Aku setuju, Radja memang terlihat seperti anak berusia 15 tahun. Sudah seharusnya kita menyekolahkannya."

"Tapi biaya sekolah sangat mahal, bagaimana kita bisa memasukkan Radja ke Sekolah?"

"Aku yakin pasti ada jalan, kita harus membawanya dulu ke sekolah terdekat."

Saran Sutri diterima, besok pagi mereka akan membawa Radja ke Sekolah Menengah Atas untuk menimba ilmu bermasyarakat.

Terpopuler

Comments

Trisnajati Nuswantoro

Trisnajati Nuswantoro

dia merasa*

2022-05-30

0

Hansin.a

Hansin.a

masuk 💫💫💫

2022-04-03

0

blood

blood

bercandamu bikin ngakak

2022-04-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!