ASMARA DARI ANGKASA
Percakapan dalam sebuah chat
"Apa kamu yakin akan melakukannya.?"
"Hahahah aku yakin sekali."
"Bukankah dia gadis yang adikmu cintai.?"
"Aku ngga peduli, aku hanya ingin adikku ngga bahagia.."
"Sadarlah Bar, dia sangat menyayangimu."
"Apa peduliku, bagiku dia hanya tambang uang."
"Seenggaknya, jangan rusak gadis itu, dia tidak tahu apa apa dan kamu tahu adikmu sangat mencintainya."
"Justru itu Roy, dari dialah aku akan membuat adik bodohku merasakan hancurnya sebuah kehidupan.."
"Terserahlah, kamu lagi ngobat.?"
"Iya nih, mau.?"
"Ngga berubah berubah kamu bar, overdosis, baru tahu rasa kamu."
"Dahlah bawel, nikmati saja malam pertamamu di Swiss, aku juga akan menikmati kehancuran adikku malam ini hahaha.."
BARA ARTA RAJASA anak pertama dari rajasa grup, pria tamak, serakah, boros dan pecandu narkoba yang membuat ayahnya lebih memilih sang adik ANGKASA ARTA RAJASA yang usianya 2 tahun lebih muda dari kakaknya untuk memimpin perusahaan yang bergerak di bidang otomotif mewah dan elektronik. berbeda dengan sang kakak, adiknya lebih mandiri,berjiwa pemimpin dan cerdas, lembut dan suka kesederhanaan. Diusianya yang baru 25 tahun, Angkasa udah berhasil melebarkan dan memajukan bisnis sang ayah, berbeda dengan kakaknya. Angkasa mencintai seorang gadis cantik penyanyi dangdut hajatan. Dia belum berani menyatakan perasaannya tapi dia selalu curhat tentang gadisnya ke kakak yang sangat dia sayangi melebihi apapun setelah orangtuanya. Sayang sekali, kakak yang dia sayangi hanya pura pura baik di depan dia saja, dibelakang Angkasa, kakaknya begitu membencinya karena sang ayah lebih memilih adiknya memegang jabatan tertinggi di perusahaanya, Bara hanya menduduki posisi direktur bagian pemasaran.
Dan malam ini, Bara akan menjebak gadis yang dicintainya adiknya agar terkesan dia sedang bercinta dengan gadis itu di depan mata adiknya. Semua sudah dia persiapkan dengan matang rencana busuknya.
"Permisi bos, gadis itu sudah ada dikamar sebelah.."
"Apa dia sudah sadarkan diri.?"
"Belum bos.."
"Bagus, bagaimana dengan adikku.?."
"Dia sedang dalam perjalanan kemari bos, mungkin 20 menit dia sampai.."
"Baiklah, kalian boleh pergi.."
"Siap bos, permisi.."
Senyum licik Bara sunggingkan, dia segera beranjak ke kamar sebelah dimana gadis itu berada. Tak lupa dia juga membawa bubuk terlarang dan alat alat yang digunakan.
Bara membuka pintu dan dia melihat seorang gadis terbaring diatas ranjang, lagi lagi senyum liciknya tersungging. Dia mendekat dan membelai wajah gadis itu.
"Pantas adikku sangat tergila gila padamu, kamu sangat cantik, tapi sayangnya, mulai malam ini, aku akan membuat dia, sangat membencimu.."
Bara berdiri dan meletakkan semua barang yang dia bawa diatas meja sebelah ranjang, dia mulai membuka bajunya.
Namun tiba tiba..
"Euuugghhh.." terdengar lenguhan lembut suara perempuan, tanda dia mulai tersadar dari lelapnya.
Dia perlahan membuka matanya dan perlahan membangkitkan tubuhnya.
"Kamu sudah sadar.?" Terdengar suara laki laki yang membuat matanya mengkerut. dia menoleh ke kanan belakang dimana suara itu berasal. Matanya membelalak. Dia melihat tubuh kekar tanpa baju seorang lelaki. Dia mulai memperhatikan sekitarnya.
"Dimana aku.? Tuan siapa.?"
"Kamu ngga perlu tahu, yang pasti sebentar lagi kita akan bersenang senang." Gadis itu tercekat.
"Apa maksud tuan.?"
"Sudah jangan sok suci, bukankah kamu sudah sering melakukannya.."
"Apa maksud tuan.?"
"Ayolah sayang, kita nikmati malam ini." Ujar Bara sembari mendekat. Dia agak sempoyongan karena pengaruh dari bubuk terlarang yang sudah dia hirup.
Plak..
"Jangan sembarangan tuan, saya memang penyanyi dangdut tapi saya tidak pernah melakukan hal serendah itu."
"Brengsek, berani kamu melawanku hah.!!!!" Bara menarik rambut gadis itu dan meraih tubuhnya serta mendorongnya keranjang.
Gadis itu berusaha melawan, tapi tetap saja, pergerakannya selalu berhasil dipatahkan oleh Bara. Meski Bara masih dalam pengaruh obat, tapi kekuatannya tak bisa di lawan oleh tenaga gadis berbadan langsing itu. Gadis itu memohon minta dilepaskan, tapi Bara malah semakin mendekatkan tubuhnya di atas tubuh gadis itu. Namun saat Bara hendak memaksa mencium bibit gadis itu, tiba tiba
Dakkkk..
menendang dengan keras pusaka dibawah perut Bara.
"Aaaarggghhh.." Saking kerasnya Bara sampai bangkit dan bersimpuh. Gadis itu tak menyia nyiakan kesempatan yang ada. Dia bangkit dan segera keluar dari kamar secepatnya.
"Brengsek." Karena kesakitan, Bara ngga berhasil mengejar gadis itu. beruntung tak ada anak buah yang berjaga, dan gadis itu bisa bebas pergi tanpa hambatan keluar dari rumah itu.
"Ah sial, lain kali akan aku beri dia pelajaran.." Ujar Bara yang bangkit setelah rasa sakitnya hilang. Dia mengambil ponsel yang dia letakkan bersama bubuk terlarangnya. Dia mulai mengetikan sesuatu
"Sial, aku gagal Roy, gadis itu melarikan diri.." Sambil menunggu balasan, Bara mulai meracik bubuk terlarang itu lagi.
Ting.. tak lama balasan pun datang..
"Hahhaha, dia masih di lindungi Tuhan.."
"Lain kali ngga akan aku biarkan dia lolos roy kurang ajar, dia berani menendang senjataku.."
Setelah dia membalas chatnya dia meletakkan kembali ponsel itu, namun naas ponsel itu malah terjatuh dan masuk ke kolong ranjang. Bara mendengus dan membiarkannya. Dia kembali menghirup bubuk terlarang itu dengan nikmatnya tanpa dia sadari, dia sudah terlalu banyak menghirupnya, hingga sesaat kemudian.
Tubuh Bara terasa berat. kepalanya pusing dan sedetik kemudian dia ambruk.
Angkasa yang kebetulan sudah sampai dirumah itu mendengar suara gaduh dari dalam kamar. Dia langsung berlari kesumber suara. Saat dia membuka pintu. Matanya terbelalak, dia melihat kakaknya sedang kejang kejang.
"Kak Bara..!!!!" Teriaknya. Dia mendekat dan meraih tubuh kakaknya. Wajahnya panik.
"Kak, kenapa bisa begini kak, apa yang terjadi.? Aku akan panggil ambulance kak.." Angkasa terlihat panik luar biasa. Bahkan tangannya gemetar saat memegang ponsel untuk melakukan panggilan.
Bara tersengal sengal, wajahnya sudah memucat. Tapi entah dapat bisikan darimana, tiba tiba dia
"Asmara, Asmara, Asmara meracuniku.." Angkasa tersentak. antara percaya dan tak percaya dengan apa yang di dengarnya.
"Apa kak.? apa yang kakak katakan.?" Tanya Angkasa guna memastikan pendengarannya.
Namun Bara yang sekarat dengan tersengal sengal lagi lagi mengatakan
"Asmara, Asmara meracuniku.." Dan Bara menghembuskan nafas terakhirnya.
Bagai disambar petir, mata Angkasa membelalak, dia sungguh tidak ingin percaya dengan apa yang didengarnya. dia mengoyang goyangkan tubuh kakaknya.
"Kak, bangun kak, kak Bara, bangun kak, aku mohon kak, kakak bangun..!!!!!" Teriak Angkasa dan seketika airmatanya tumpah. Kakaknya telah pergi selamanya. Dan yang tidak dia percaya adalah kalimat terakhir kakaknya.
Mata Angkasa berkeliling, dan dia tercengang melihat tas kecil berwarna merah jambu. Dia bangkit meletakkan jasad sang kakak dan meraih tas itu. Dia membukanya dan melihat isinya berupa dompet dan kartu tanda penduduk.
Matanya membulat sempurna saat dia membaca nama pemilik kartu itu.
ASMARA NADA CANTIKA
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Puji Rahayu
see yu again thor.... 😊
2023-06-08
0
Jiong Fauziyah
aku datang☺
2022-01-10
1
Winarti 151
woww ! q pikir Asmara yg kena malah sebaliknya .
occ kk q mmpir 👍👌😍
2022-01-08
1