Mr.Johan :Legenda Orang Terkaya
...Part 1...
...Awal mula...
"CIH! gak Sudi aku sama kamu lagi karena kamu ini sangat miskin dan juga jelek tahu!"ucap seorang wanita dengan nada tinggi dan perkataannya yang tidak pernah memikirkan perasaan orang lain.
"Aku mohon jangan tinggalkan aku, Aku janji aku akan berubah dan aku akan membuatmu bahagia, aku mohon kamu jangan pergi dengan pria ini"ucap seorang pria dengan menunduk kepadanya karena tidak ingin berpisah.
"Heh, seharusnya kamu mikir dong selama ini kita pacaran kamu nggak pernah ngasih aku apa-apa dan juga pakaian kamu ini jauh lebih jelek daripada pacar aku yang sekarang!"balesnya lagi sambil memegang lengan pacar barunya.
"Udah Donk Dia bilang nggak mau sama kamu yang nggak mau! kamu jangan maksa dong kalau wanita ini tidak mau sama kamu!"ucap sang pria dengan sombongnya mengatakan pada pria yang memohon sambil menunduk.
Lalu sepasang kekasih baru itu meninggalkan pria yang sangat malang ini sendirian di sebuah taman.
Dia adalah Johan, Johan adalah pria yang bekerja sebagai penjaga toko supermarket dan ia masih kuliah.Namun karena kedua orang tuanya meninggalkannya di saat kecil Ia hanya tinggal bersama neneknya yang di mana kakeknya sudah meninggal dunia.
Ia bekerja di supermarket untuk menolong neneknya dan juga membiayainya untuk kuliah karena ia ingin menjadi orang yang sukses.
Namun di saat ini perasaannya mulai hampa karena satu-satunya pasangan yang ia cintai, kini telah pergi dan jatuh ke tangan orang lain yang jauh lebih baik darinya.
"Sialll!!!!"ucapnya dengan keras di sekitar taman itu untuk melampiaskan amarahnya.
Johan hanya bisa terdiam dan mengingat apa yang telah terjadi padanya namun ini adalah kesalahannya yang tidak bisa membuat pasangannya bahagia.
Tetapi ada hal yang pertama yang harus ia lakukan adalah tidak boleh bersedih di depan neneknya, iya harus berpura-pura bahagia dan tidak terjadi apa-apa karena ia tidak ingin membuat beban pikiran pada neneknya itu.
"Baiklah jika memang dia bukan terbaik untukku maka aku akan fokus dengan apa yang aku kejar"ucapnya di dalam hati dengan teguh.
Tetapi apa yang ia bisa lakukan karena ia adalah pria yang sangat miskin dan juga lemah bahkan ia sering di bully di kampus oleh teman-temannya, kekasihnya yang dulu menyukai dia karena ia sangat kasihan kepada Johan maka dari itu mereka berpasangan.
Karena Wanita itu sudah memiliki kekasih maka dari itu Johan mulai diputuskan dan ditinggalkan.Johan adalah pria yang kurang beruntung,kasih sayang orang tua bahkan harta tidak ada baginya.
Esok hari,di kampus.
Johan berangkat seperti biasa sambil membawa beberapa buku untuk kita pelajari karena ia mulai bersungguh-sungguh untuk mencapai cita-citanya.Tetapi seperti biasa iya selalu bertemu dengan geng kampus itu yang selalu memusuhinya hingga menjahilinya.
Namun Apa daya Johan hanya bisa terdiam dan mengangguk mengikuti perkataan dari orang yang mem-bully nya.
"Heh, kamu ada uang nggak?! cepat belikan aku minuman karena aku haus!"perintah Angga dengan sombong kepada Johan, dengan kedua tangan yang masuk ke dalam saku celananya.
"Ta...tapi, Aku sama sekali tidak punya uang dan aku tidak bisa memberikanmu minuman"balasnya dengan sangat gugup karena takut terjadi kekerasan pada dirinya.
"Eh, pokoknya aku nggak mau tahu kamu harus memberikan apa yang aku inginkan jika tidak kamu akan mendapatkan balasannya!"ancam Angga dengan serius kepada Johan.
Akhirnya Johan hanya bisa menuruti dan pergi untuk membeli minuman apa yang diinginkan oleh angga, untuk uangnya maka ia akan meminjam kepada teman baiknya yaitu Ryan.
Hingga kini sudah selesai,Johan memberikan minuman itu kepada Angga yang tengah duduk di tempat tangga untuk menonton permainan basket.
"Anu, ini minuman yang kamu inginkan tadi"ucapnya sambil terengah-engah karena takut dan juga iya kecapean.
"Oke sana pergi"usir Angga.
Kemudian Johan mendiamkan dirinya sambil memejamkan mata, dia merasa kecewa karena dirinya tidak bisa membela.Dirinya sangat lemah dan tidak melawan, mungkin karena kondisinya tidak memungkinkan, bahkan juga di tekan oleh kekurangan.
Johan kini sudah dalam jurang keputusasaan, tidak punya pasangan bahkan tidak punya uang, hingga membayar kuliah pun kini perlu cicilan lagi.
Johan semakin bingung dan tidak bisa mengendalikan dirinya, ya akhirnya berlari ke atap untuk mengakhiri hidupnya.Ia kemudian berdiri melangkahkan kakinya diatas pembatas.
Dengan rasa penyesalan dan rasa takut ia hendak melompat ke bawah untuk melupakan segalanya.Tetapi Johan dikagetkan oleh seorang gadis yang terdiam di sana sambil membaca buku.
Gadis itu adalah Clara, dia adalah gadis yang sangat pendiam dan juga menakutkan Karena jarang sekali bergaul dengan orang lain.Dia adalah gadis yang tidak memiliki teman karena penampilannya yang selalu aneh dan berbeda dari yang lainnya, bahkan ia seperti anak tomboy yang berada di kalangan wanita.
"Apa yang kamu lihat?"ucap Clara itu kepada Johan yang hendak menjatuhkan dirinya ke bawah.
"Aa...aku, Aku hanya ingin mengakhiri hidupku"ucapnya dengan gugup pada Clara yang diam dan tidak memiliki ekspresi ketakutan atau pencegahan sama sekali.
"Oh, jika kamu memang ingin mengakhiri hidupmu silakan Aku hanya ingin melihat saja dan aku tidak peduli"ucap Clara pada Johan yang dengan ekspresi yang sangat dingin.
Clara Hanya berdiam dan membaca buku yang ia bawa tadi dan tidak mempedulikan Johan untuk bunuh diri.
"Aaaaaaa....."teriak Johan yang putus asa dan tidak jadi melompat karena takut.
"Apa? kenapa kamu berteriak? kamu sangat menggangguku"ucap Clara menutup lembaran buku yang ia baca.
"Aku,aku sangat takut"
"Yaudah biar aku saja mendorongmu biar kamu tidak takut"ucapnya sambil melangkahkan kaki yang membuat Johan gemetaran.
"Ja....jangan"Johan menolaknya mentah-mentah karena ia juga belum memiliki keberanian untuk bunuh diri.
"CIH, dasar pengecut!"wanita itu hanya tersenyum dingin dan membalikkan badan untuk tidak menghiraukan Johan.
Kemudian Johan mulai berpikir kembali dan mengingat masa lalunya yang di mana ia diasuh oleh neneknya,ia mulai bertekad kuat untuk menjadi orang yang sukses dalam belajar dengan giat untuk membahagiakan neneknya yang berjuang keras membuat Johan bisa kuliah.
"Oke!! pokoknya aku harus bisa! Aku harus bisa menjadi orang yang sukses dan orang yang menertawakanku karena miskin dan juga menghina aku ,aku akan membalaskan nya!"terpikir rencana untuk membuat dirinya menjadi orang yang sukses.
Tetapi tiba-tiba mulai menjadi loyo karena cicilan untuk membayar biaya kuliah belum dibayar.
"Ah sudahlah, jangan bermimpi"ucap Johan dalam hati.
Dengan rasa penyesalan Johan hanya bisa mengikuti takdirnya untuk menjadi orang yang miskin dan juga lemah.
Johan melangkahkan kakinya untuk pergi ke bawah dan tidak memikirkan untuk bunuh diri, iya menghampiri temannya Ryan dan duduk bersamanya di kelas.
"Eh,Johan, ngomong-ngomong gimana kabarmu dengan nenekmu?"tanya Riyan teman sejatinya Johan dari sejak dulu.
"Ya kabar aku dengan nenek aku baik-baik aja"
Mereka mulai saling mengobrol dan saling berbicara mengenai kehidupannya tiba-tiba johan dipanggil oleh dosen untuk menghadap ke kantor.
Johan dengan perasaan yang berdebar sangat kencang hingga membuat dirinya keringat bercucuran karena ia sudah paham kalau dirinya akan ditagih untuk membayar sebuah cicilan.
"Aduh... mana Aku tidak punya uang lagi untuk membayar"mengomel pada dirinya sendiri.
Kemudian Johan sudah sampai di depan kantor dengan perasaannya yang masih deg-degan, ia mulai memberanikan diri membuka pintu itu dan masuk ke dalam ruangan.
TOK TOK TOK....
Dengan langkah kaki yang begitu berat Johan memberanikan dirinya untuk menyapa rektor yang sudah menunggunya.
"Permisi pak?anu.... Maaf saya masih belum bisa membayar cicilan bulanan Karena saya belum mendapatkan gaji dari pekerjaan saya"ucap Johan yang langsung mencoblos kan dirinya tanpa mengetahui Apa maksud dari pak rektor.
"Eh,Johan silakan kamu ke sini nak dan kamu ada sesuatu yang ingin saya katakan, Saya memanggil bu bukan karena ingin menaiki cicilan dari kampus ini karena ada seseorang yang sudah membayar biaya kuliah kamu selama kamu lulus "ucap pak rektor dengan tersenyum ramah.
"Hah!! serius pak? bapak jangan bercanda sama saya, Saya ini sedang banyak pikiran Pak, please jangan prank saya Pak!"sambil memohon dengan wajahnya yang mengerutut.
"Eh, apakah kamu melihat wajah saya bercanda? saya mengatakannya dengan sangat serius kepada kamu kalau biaya kuliah Kamu sudah dibayar semua oleh seseorang!"ucap pak rektor itu sekali lagi.
"Apa!!!! Serius!!!!!"mulai kaget karena ia tidak terpikirkan sampai ke sini.
Ternyata impiannya bisa saja tercapai tanpa sesuatu yang ia tidak duga, semua biaya kuliah sudah dibayarkan oleh seseorang, kini yang perlu dilakukan oleh Johan adalah bekerja keras untuk belajar menjadi lebih giat lagi.
Namun ada hal yang sangat dipikirkan oleh Johan yaitu siapa orang yang membiayai nya? hal ini di pertanyakan kepada Pak rektor untuk mengetahui orangnya.
"Iya, sebelum dia pergi saya diberi alamat ini untuk kamu"memberikan selembar kertas yang terpotong rapi tertulis sebuah alamat.
"Hah?"mengambil kertas itu dan membaca alamat yang ada di tulisannya.
"Oke hanya itu saja yang ingin saya katakan padamu, dan kamu bisa menemui dia,ini kamu tidak perlu khawatir lagi tentang bayaranmu"pak rektor tersenyum.
"Wah..... makasih banyak Pak makasih banyak Pak!"terus aja berulang kali mengatakan ucapan terima kasih karena bahagia sekali.
"Iya kamu jangan berterima kasih kepada saya, kamu berterima kasih kepada orang yang telah membiayai mu"ucapan rektor itu pada Johan.
"Baik pak"
Johan segera keluar menahan rasa bahagianya, ketika menutup pintu keluar ia mulai berteriak kegirangan di depan ruangan itu.
"Kyaaaaaa....... ternyata keberuntunganku masih ada, aku sangat berterima kasih karena ada orang yang mau menolongku!"ucapnya berteriak di koridor sehingga para dosen mendengarkannya dan membuatnya tertawa.
Wanita yang sudah memutuskan Johan ini yang bernama,Laura hanya terdiam dan melihat tingkah Johan yang dibilangnya sudah gila.
"Ih, ternyata kamu sejak putus dengan aku mulai gila ya"ucap Laura pada Johan tanpa memikirkan perasaannya.
"Hah,sayang biarkan saja mungkin dia kekurangan obat"ucap Zack pacar barunya Laura.
Namun Johan yang mendengar perkataan dari mantan pacarnya sama sekali tidak menghiraukannya, bahkan Johan hanya membalikan badannya dan pergi meninggalkan mereka berdua seolah-olah dirinya tidak lagi memerlukan Laura. Suasananya kini sudah dipenuhi oleh rasa kesenangan
"Dih ternyata kamu lumayan sombong juga ya miskin"ucap Laura pada Johan yang pergi meninggalkan mereka.
"Udah kamu nggak perlu pikirkan dia yang penting kita sudah bersama"ucap Zack memeluk Laura dan mencium keningnya.
Johan tidak memikirkan sekitarnya ya terus menari-nari di dalam hatinya dan tersenyum riang, walaupun begitu tetap saja ada orang yang mem-bully nya dan ingin menjadikan iya samsak percobaan dalam lemparan bola basket.
"Heh!!!! Johan! cepat kamu kesini dan pergi ke lapangan bola basket karena kami akan latihan!"ucap Angga memanggil Johan dari kejauhan.
Johan baru saja mendapat kegembiraan kini sudah dibuat hancur oleh teman-temannya, tetapi hal ini tidak membuat patah semangat dalam belajar pada Johan.
Johan segera berlari dan bertindak untuk menjadi samsak, Johan dengan perasaan riangnya berlari ke lapangan basket itu dan berdiri untuk dilempari bola basket.
Kini teman-temannya yang selalu memberinya merasa aneh pada Johan karena ia tidak merasa takut hanya tertawa saja dan tersenyum.
"Eh.... jangan-jangan si Johan mulai gila dan gak waras, kita buat dia jadi Samsak malah tersenyum terus dari tadi"ucap grey pada Angga ketua dari geng kampus ini.
"Hah, aku juga tidak tahu kenapa dia bisa tersenyum terus mungkin ada sesuatu yang membuat dirinya bahagia"ucap Angga pada grey yang selalu bertanya.
"Ah, sudahlah Jangan dipikirkan mending kita buat dia babak belur saja"pinta Deka yang sudah siap untuk melampiaskan pada Johan yang berdiam diri di tengah lapangan basket.
Deka segera mengambil bola basket yang berada di keranjang besar, dengan kelincahannya ia melemparkan bola pada sasaran menuju Johan, dan sasaran ini sama sekali tidak pernah meleset untuk mengenai tubuh Johan.
BLUK....
BLUK....
Satu lemparan hingga 2 lemparan bahkan beberapa kali lemparan mengenai kepala Johan, sama sekali tidak ada reaksi apapun bahkan meringis kesakitan Tidak seperti biasanya.
Johan hanya terdiam karena ini akan berakhir.
Lalu Johan sudah beberapa kali dilempar dan Angga yang bosan membiarkannya pergi.
Johan yang tau si tukang pembully membiarkannya pergi ,kini merasa dirinya sangat beruntung hari ini.
Johan segera kembali kekelasnya untuk bertemu Riyan dan menceritakan semua kejadian nya.Johan terus saja melihat kartu yang ada di tangannya, namun terdapat sebuah tulisan yang di mana tulisan ini adalah"jangan beritahu tentang rahasia ini hanya aku dan kamu yang tahu"itulah kata-kata dari kertas kecil itu.
Johan memikirkan kembali dan tidak menceritakan kepada Rian walau itu adalah sahabat sejati nya.Johan pun terdiam dan melupakan kebahagiaan nya agar tidak dicurigai oleh teman sejatinya.
Ia berpura-pura menjadi orang yang biasa dan di siksa oleh geng yang ada di kampus ini.
Johan duduk di kursi dengan wajah yang babak belur agak kemerahan karena menjadi samsak percobaan tadi.
"Aduh, sebenarnya semakin lama ku semakin kasihan padamu karena kamu sering di giniin terus sama mereka"kata Rian teman sejatinya yang peduli.
"Udah gpp ko, walaupun aku membalas perbuatan mereka semuanya tidak ada gunanya,aku hanyalah orang miskin dan tidak punya apa-apa, jika semuanya menjadi masalah besar maka bisa saja keluargaku akan hancur"ucap Johan menghela nafasnya dengan melepaskan semua penderitaan yang dialami selama ini.
Riyan teman sejatinya yang berada di sampingnya hanya mengangguk dan menepuk pundak Johan, karena ia juga tidak bisa berbuat apa-apa, walau terus melaporkan kepada dosen mereka hanya mendapat hukuman kecil, karena ayahnya nggak adalah orang yang sangat sukses atau dia adalah pemimpin CEO.
Kemudian pembelajaran di kampus sudah selesai Johan akan pulang dengan sendirinya tanpa Riyan, dengan sebuah alasan ia akan membuat tugas dahulu.Dan Johan akan menemui orang misterius itu secara diam-diam tanpa diketahui oleh orang lain.
Seperti biasa Johan menggandeng tasnya dan pulang tanpa memakai sebuah kendaraan pribadi atau kendaraan orang lain yang ia pesan, Johan hanya bisa menggunakan kedua kakinya untuk mencapai alamat misterius itu..
Kini sudah beberapa langkah yang ditempuh oleh Johan untuk menuju alamat itu, awalnya Menurut Johan alamat ini sangat mudah dan gampang di cari.
Tetapi karena mencari alamat ini ia bahkan bolos bekerja di supermarket, hingga pemilik toko itu marah-marah dan ingin mengomeli Johan.
Johan pun kini sudah melangkahkan kakinya cukup jauh dan ia berada di sebuah gang yang cukup sepi, karena mentalnya yang tidak kuat Johan mulai ketakutan karena ia selalu berkhayal di sebuah gang ada banyak penjahat.
Dan ternyata benar saja khayalannya menjadi sebuah kenyataan, ada beberapa preman yang berada di bank itu dan meminta Johan untuk memberikan uang yang ia punya.
"Heh!!!!! cepat berikan uangmu pada kami nak! jika tidak kamu akan mendapatkan balasannya!"ucap preman itu dengan ganasnya.
Ganas bukan saja dari ucapannya tetapi terlihat dari tubuhnya yang kuat dan kekar bahkan otot-ototnya yang besar hingga tato yang penuh.
"Maa....maaf, Aku sama sekali tidak punya uang"ucap Johan dengan gugupnya hingga iya ingin buang air kencing di celana nya.
"Heh!!? kamu berani sama kita semua?"ucap pemimpin preman itu yang beranggota enam orang mengelilingi Johan.
"Maa...maaf, Saya memang tidak memiliki uang sama sekali"Johan hanya bisa memohon kepada mereka dan meminta maaf.
Tetapi para preman ini tidak percaya dan meminta anak buahnya untuk menggeledah tubuh Johan.
Lalu Johan malah digeledah oleh para preman itu sehingga bajunya menjadi kusut dan dalam tasnya mulai berjatuhan.
Namun anak buah preman itu tidak menemukan uang sama sekali pada Johan dan membuat pemimpin preman itu marah seketika.
"Heh!!!! kamu sama sekali tidak punya uang?!"dengan nada tinggi dan melangkahkan kaki kanannya ke depan untuk menghadap johan yang semakin ketakutan.
"Maa...maaf"Johan hanya bisa meminta maaf dan mohon karena ia juga tidak bisa kabur.
Kemudian ketua preman itu meminta anak buahnya untuk mengambilkan sebuah kayu, dan menjadikan Johan sebagai pelampiasan amarah nya.
Tetapi ketika kayu itu hendak dipukul mengenai wajah Johan tiba-tiba sebuah kartu mengenai tangan ketua preman itu dan menggoresnya hingga berdarah.
"Awhhhh"ketua preman itu merintih kesakitan karena lengannya sudah berdarah.
"Hey!!!! apa yang terjadi dengan tanganku?"ucap ketua preman itu melihat ke sekitar.
Namun sama sekali tidak menemukan musuhnya atau orang yang menggores tangannya.
Dan Johan, Johan hanya bisa meringkuk ketakutan dan tidak tahu apa yang terjadi, jadi Johan hanya menganga keheranan.
"Hey!!!! jika kamu adalah orang yang berani cepat keluar lah!"ucap anak buah dari preman itu meminta orang misterius keluar.
Lalu keluarlah seorang pria yang memakai jas hitam dan sebuah topi dan juga bermasker.
"Apa? kalian adalah orang yang terkuat dan juga banyak tetapi mengapa malah main keroyok anak yang masih kecil dan tidak memiliki pengalaman dalam bertarung?"ucap pria misterius itu kepada para preman.
"Heh! kamu tahu apa tentang perkelahian? apakah kamu juga bisa berkelahi? jika ia maka cepat lawan kami semua!"ucap ketua preman itu pada pria misterius.
Maka semua anggota preman itu baru siap-siap untuk menyerang orang misterius itu dengan sebuah senjata yang tajam dan juga cukup berat.
Namun yaitu dengan mudah hanya melemparkan sebuah kartu dan juga tali yang kecil hingga melilit leher mereka dan kartu yang membuat goresan di tangannya berkali-kali.
Para preman itu kesakitan bahkan ketakutan karena tidak bisa melawan pria misterius ini, para preman itu ingin membunuh pria misterius ini kedua kalinya namun tetap saja tidak bisa, para preman itu mengira pria misterius ini sangat kuat dan tidak bisa dikalahkan.
Jadi para preman terpaksa melarikan diri dengan keadaan terluka, bahkan pria misterius ini sama sekali tidak membuat para preman ini mati mereka hanya diberi sebuah pelajaran.
Johan yang melihat adegan ini hanya terdiam dan terpukau oleh pria misterius ini yang tertutup.
Lalu pria misterius ini mengulurkan tangannya kepada Johan untuk bangkit.
"Ayo, Kamu adalah Johan kan?"tanya pria misterius ini.
"Ii...iya Aku adalah Johan"ucap Johan membalas ucapan dari pria itu.
Kemudian mengatakan apapun pria misterius ini pergi dan meminta Johan untuk mengikutinya ke sebuah alamat yang dituju, tidak beberapa lama mereka berdua sampai di alamat yang dituju dan ternyata orang yang membiayai kuliah Johan adalah pria misterius ini.
Mereka kini berada di sebuah rumah yang terpencil dan jauh dari perkotaan.Rumah ini cukup besar namun sama sekali tidak ada tanda-tanda kehidupan, dan hanya pria misterius ini yang tinggal di sini.
Kemudian pria misterius ini meminta Johan untuk masuk ke dalam rumah dan duduk di sebuah kursi yang ada di dalam.
"Kamu masuk dulu ke dalam dan aku akan membuatkan sebuah teh untukmu"ucap pria misterius ini dan tidak melepaskan masker itu walau berada di rumah.
Pria misterius ini ini menyajikan sebuah teks yang dibuatnya dengan begitu cepat.
Lalu pria misterius ini mulai menceritakan tentang biaya yang dibayarnya pada Johan, dan Johan yang mengetahui itu sangat berterima kasih kepadanya.
"Tuan, saya sangat berterima kasih kepada anda karena telah membantu saya, apapun yang Tuan inginkan akan saya beri tetapi itu bukan uang, mungkin saya akan bekerja pada tuan dan bisa melunasi hutang-hutang saya"ujar Johan pada pria misterius ini.
"Tidak, itu bukan lautan dan kamu tidak perlu membayarnya"ucap pria ini lalu membuka sebuah maskernya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments
Vincent Da Vinci
mcm mana ceritanya didalam bank pun ada rompak?
2023-02-26
0
Harmain
oke,, mantap
2022-04-20
0
Alya Yuni
Si Johan trllu lmbek
2022-03-01
0