NovelToon NovelToon

Mr.Johan :Legenda Orang Terkaya

Awal mula

...Part 1...

...Awal mula...

"CIH! gak Sudi aku sama kamu lagi karena kamu ini sangat miskin dan juga jelek tahu!"ucap seorang wanita dengan nada tinggi dan perkataannya yang tidak pernah memikirkan perasaan orang lain.

"Aku mohon jangan tinggalkan aku, Aku janji aku akan berubah dan aku akan membuatmu bahagia, aku mohon kamu jangan pergi dengan pria ini"ucap seorang pria dengan menunduk kepadanya karena tidak ingin berpisah.

"Heh, seharusnya kamu mikir dong selama ini kita pacaran kamu nggak pernah ngasih aku apa-apa dan juga pakaian kamu ini jauh lebih jelek daripada pacar aku yang sekarang!"balesnya lagi sambil memegang lengan pacar barunya.

"Udah Donk Dia bilang nggak mau sama kamu yang nggak mau! kamu jangan maksa dong kalau wanita ini tidak mau sama kamu!"ucap sang pria dengan sombongnya mengatakan pada pria yang memohon sambil menunduk.

Lalu sepasang kekasih baru itu meninggalkan pria yang sangat malang ini sendirian di sebuah taman.

Dia adalah Johan, Johan adalah pria yang bekerja sebagai penjaga toko supermarket dan ia masih kuliah.Namun karena kedua orang tuanya meninggalkannya di saat kecil Ia hanya tinggal bersama neneknya yang di mana kakeknya sudah meninggal dunia.

Ia bekerja di supermarket untuk menolong neneknya dan juga membiayainya untuk kuliah karena ia ingin menjadi orang yang sukses.

Namun di saat ini perasaannya mulai hampa karena satu-satunya pasangan yang ia cintai, kini telah pergi dan jatuh ke tangan orang lain yang jauh lebih baik darinya.

"Sialll!!!!"ucapnya dengan keras di sekitar taman itu untuk melampiaskan amarahnya.

Johan hanya bisa terdiam dan mengingat apa yang telah terjadi padanya namun ini adalah kesalahannya yang tidak bisa membuat pasangannya bahagia.

Tetapi ada hal yang pertama yang harus ia lakukan adalah tidak boleh bersedih di depan neneknya, iya harus berpura-pura bahagia dan tidak terjadi apa-apa karena ia tidak ingin membuat beban pikiran pada neneknya itu.

"Baiklah jika memang dia bukan terbaik untukku maka aku akan fokus dengan apa yang aku kejar"ucapnya di dalam hati dengan teguh.

Tetapi apa yang ia bisa lakukan karena ia adalah pria yang sangat miskin dan juga lemah bahkan ia sering di bully di kampus oleh teman-temannya, kekasihnya yang dulu menyukai dia karena ia sangat kasihan kepada Johan maka dari itu mereka berpasangan.

Karena Wanita itu sudah memiliki kekasih maka dari itu Johan mulai diputuskan dan ditinggalkan.Johan adalah pria yang kurang beruntung,kasih sayang orang tua bahkan harta tidak ada baginya.

Esok hari,di kampus.

Johan berangkat seperti biasa sambil membawa beberapa buku untuk kita pelajari karena ia mulai bersungguh-sungguh untuk mencapai cita-citanya.Tetapi seperti biasa iya selalu bertemu dengan geng kampus itu yang selalu memusuhinya hingga menjahilinya.

Namun Apa daya Johan hanya bisa terdiam dan mengangguk mengikuti perkataan dari orang yang mem-bully nya.

"Heh, kamu ada uang nggak?! cepat belikan aku minuman karena aku haus!"perintah Angga dengan sombong kepada Johan, dengan kedua tangan yang masuk ke dalam saku celananya.

"Ta...tapi, Aku sama sekali tidak punya uang dan aku tidak bisa memberikanmu minuman"balasnya dengan sangat gugup karena takut terjadi kekerasan pada dirinya.

"Eh, pokoknya aku nggak mau tahu kamu harus memberikan apa yang aku inginkan jika tidak kamu akan mendapatkan balasannya!"ancam Angga dengan serius kepada Johan.

Akhirnya Johan hanya bisa menuruti dan pergi untuk membeli minuman apa yang diinginkan oleh angga, untuk uangnya maka ia akan meminjam kepada teman baiknya yaitu Ryan.

Hingga kini sudah selesai,Johan memberikan minuman itu kepada Angga yang tengah duduk di tempat tangga untuk menonton permainan basket.

"Anu, ini minuman yang kamu inginkan tadi"ucapnya sambil terengah-engah karena takut dan juga iya kecapean.

"Oke sana pergi"usir Angga.

Kemudian Johan mendiamkan dirinya sambil memejamkan mata, dia merasa kecewa karena dirinya tidak bisa membela.Dirinya sangat lemah dan tidak melawan, mungkin karena kondisinya tidak memungkinkan, bahkan juga di tekan oleh kekurangan.

Johan kini sudah dalam jurang keputusasaan, tidak punya pasangan bahkan tidak punya uang, hingga membayar kuliah pun kini perlu cicilan lagi.

Johan semakin bingung dan tidak bisa mengendalikan dirinya, ya akhirnya berlari ke atap untuk mengakhiri hidupnya.Ia kemudian berdiri melangkahkan kakinya diatas pembatas.

Dengan rasa penyesalan dan rasa takut ia hendak melompat ke bawah untuk melupakan segalanya.Tetapi Johan dikagetkan oleh seorang gadis yang terdiam di sana sambil membaca buku.

Gadis itu adalah Clara, dia adalah gadis yang sangat pendiam dan juga menakutkan Karena jarang sekali bergaul dengan orang lain.Dia adalah gadis yang tidak memiliki teman karena penampilannya yang selalu aneh dan berbeda dari yang lainnya, bahkan ia seperti anak tomboy yang berada di kalangan wanita.

"Apa yang kamu lihat?"ucap Clara itu kepada Johan yang hendak menjatuhkan dirinya ke bawah.

"Aa...aku, Aku hanya ingin mengakhiri hidupku"ucapnya dengan gugup pada Clara yang diam dan tidak memiliki ekspresi ketakutan atau pencegahan sama sekali.

"Oh, jika kamu memang ingin mengakhiri hidupmu silakan Aku hanya ingin melihat saja dan aku tidak peduli"ucap Clara pada Johan yang dengan ekspresi yang sangat dingin.

Clara Hanya berdiam dan membaca buku yang ia bawa tadi dan tidak mempedulikan Johan untuk bunuh diri.

"Aaaaaaa....."teriak Johan yang putus asa dan tidak jadi melompat karena takut.

"Apa? kenapa kamu berteriak? kamu sangat menggangguku"ucap Clara menutup lembaran buku yang ia baca.

"Aku,aku sangat takut"

"Yaudah biar aku saja mendorongmu biar kamu tidak takut"ucapnya sambil melangkahkan kaki yang membuat Johan gemetaran.

"Ja....jangan"Johan menolaknya mentah-mentah karena ia juga belum memiliki keberanian untuk bunuh diri.

"CIH, dasar pengecut!"wanita itu hanya tersenyum dingin dan membalikkan badan untuk tidak menghiraukan Johan.

Kemudian Johan mulai berpikir kembali dan mengingat masa lalunya yang di mana ia diasuh oleh neneknya,ia mulai bertekad kuat untuk menjadi orang yang sukses dalam belajar dengan giat untuk membahagiakan neneknya yang berjuang keras membuat Johan bisa kuliah.

"Oke!! pokoknya aku harus bisa! Aku harus bisa menjadi orang yang sukses dan orang yang menertawakanku karena miskin dan juga menghina aku ,aku akan membalaskan nya!"terpikir rencana untuk membuat dirinya menjadi orang yang sukses.

Tetapi tiba-tiba mulai menjadi loyo karena cicilan untuk membayar biaya kuliah belum dibayar.

"Ah sudahlah, jangan bermimpi"ucap Johan dalam hati.

Dengan rasa penyesalan Johan hanya bisa mengikuti takdirnya untuk menjadi orang yang miskin dan juga lemah.

Johan melangkahkan kakinya untuk pergi ke bawah dan tidak memikirkan untuk bunuh diri, iya menghampiri temannya Ryan dan duduk bersamanya di kelas.

"Eh,Johan, ngomong-ngomong gimana kabarmu dengan nenekmu?"tanya Riyan teman sejatinya Johan dari sejak dulu.

"Ya kabar aku dengan nenek aku baik-baik aja"

Mereka mulai saling mengobrol dan saling berbicara mengenai kehidupannya tiba-tiba johan dipanggil oleh dosen untuk menghadap ke kantor.

Johan dengan perasaan yang berdebar sangat kencang hingga membuat dirinya keringat bercucuran karena ia sudah paham kalau dirinya akan ditagih untuk membayar sebuah cicilan.

"Aduh... mana Aku tidak punya uang lagi untuk membayar"mengomel pada dirinya sendiri.

Kemudian Johan sudah sampai di depan kantor dengan perasaannya yang masih deg-degan, ia mulai memberanikan diri membuka pintu itu dan masuk ke dalam ruangan.

TOK TOK TOK....

Dengan langkah kaki yang begitu berat Johan memberanikan dirinya untuk menyapa rektor yang sudah menunggunya.

"Permisi pak?anu.... Maaf saya masih belum bisa membayar cicilan bulanan Karena saya belum mendapatkan gaji dari pekerjaan saya"ucap Johan yang langsung mencoblos kan dirinya tanpa mengetahui Apa maksud dari pak rektor.

"Eh,Johan silakan kamu ke sini nak dan kamu ada sesuatu yang ingin saya katakan, Saya memanggil bu bukan karena ingin menaiki cicilan dari kampus ini karena ada seseorang yang sudah membayar biaya kuliah kamu selama kamu lulus "ucap pak rektor dengan tersenyum ramah.

"Hah!! serius pak? bapak jangan bercanda sama saya, Saya ini sedang banyak pikiran Pak, please jangan prank saya Pak!"sambil memohon dengan wajahnya yang mengerutut.

"Eh, apakah kamu melihat wajah saya bercanda? saya mengatakannya dengan sangat serius kepada kamu kalau biaya kuliah Kamu sudah dibayar semua oleh seseorang!"ucap pak rektor itu sekali lagi.

"Apa!!!! Serius!!!!!"mulai kaget karena ia tidak terpikirkan sampai ke sini.

Ternyata impiannya bisa saja tercapai tanpa sesuatu yang ia tidak duga, semua biaya kuliah sudah dibayarkan oleh seseorang, kini yang perlu dilakukan oleh Johan adalah bekerja keras untuk belajar menjadi lebih giat lagi.

Namun ada hal yang sangat dipikirkan oleh Johan yaitu siapa orang yang membiayai nya? hal ini di pertanyakan kepada Pak rektor untuk mengetahui orangnya.

"Iya, sebelum dia pergi saya diberi alamat ini untuk kamu"memberikan selembar kertas yang terpotong rapi tertulis sebuah alamat.

"Hah?"mengambil kertas itu dan membaca alamat yang ada di tulisannya.

"Oke hanya itu saja yang ingin saya katakan padamu, dan kamu bisa menemui dia,ini kamu tidak perlu khawatir lagi tentang bayaranmu"pak rektor tersenyum.

"Wah..... makasih banyak Pak makasih banyak Pak!"terus aja berulang kali mengatakan ucapan terima kasih karena bahagia sekali.

"Iya kamu jangan berterima kasih kepada saya, kamu berterima kasih kepada orang yang telah membiayai mu"ucapan rektor itu pada Johan.

"Baik pak"

Johan segera keluar menahan rasa bahagianya, ketika menutup pintu keluar ia mulai berteriak kegirangan di depan ruangan itu.

"Kyaaaaaa....... ternyata keberuntunganku masih ada, aku sangat berterima kasih karena ada orang yang mau menolongku!"ucapnya berteriak di koridor sehingga para dosen mendengarkannya dan membuatnya tertawa.

Wanita yang sudah memutuskan Johan ini yang bernama,Laura hanya terdiam dan melihat tingkah Johan yang dibilangnya sudah gila.

"Ih, ternyata kamu sejak putus dengan aku mulai gila ya"ucap Laura pada Johan tanpa memikirkan perasaannya.

"Hah,sayang biarkan saja mungkin dia kekurangan obat"ucap Zack pacar barunya Laura.

Namun Johan yang mendengar perkataan dari mantan pacarnya sama sekali tidak menghiraukannya, bahkan Johan hanya membalikan badannya dan pergi meninggalkan mereka berdua seolah-olah dirinya tidak lagi memerlukan Laura. Suasananya kini sudah dipenuhi oleh rasa kesenangan

"Dih ternyata kamu lumayan sombong juga ya miskin"ucap Laura pada Johan yang pergi meninggalkan mereka.

"Udah kamu nggak perlu pikirkan dia yang penting kita sudah bersama"ucap Zack memeluk Laura dan mencium keningnya.

Johan tidak memikirkan sekitarnya ya terus menari-nari di dalam hatinya dan tersenyum riang, walaupun begitu tetap saja ada orang yang mem-bully nya dan ingin menjadikan iya samsak percobaan dalam lemparan bola basket.

"Heh!!!! Johan! cepat kamu kesini dan pergi ke lapangan bola basket karena kami akan latihan!"ucap Angga memanggil Johan dari kejauhan.

Johan baru saja mendapat kegembiraan kini sudah dibuat hancur oleh teman-temannya, tetapi hal ini tidak membuat patah semangat dalam belajar pada Johan.

Johan segera berlari dan bertindak untuk menjadi samsak, Johan dengan perasaan riangnya berlari ke lapangan basket itu dan berdiri untuk dilempari bola basket.

Kini teman-temannya yang selalu memberinya merasa aneh pada Johan karena ia tidak merasa takut hanya tertawa saja dan tersenyum.

"Eh.... jangan-jangan si Johan mulai gila dan gak waras, kita buat dia jadi Samsak malah tersenyum terus dari tadi"ucap grey pada Angga ketua dari geng kampus ini.

"Hah, aku juga tidak tahu kenapa dia bisa tersenyum terus mungkin ada sesuatu yang membuat dirinya bahagia"ucap Angga pada grey yang selalu bertanya.

"Ah, sudahlah Jangan dipikirkan mending kita buat dia babak belur saja"pinta Deka yang sudah siap untuk melampiaskan pada Johan yang berdiam diri di tengah lapangan basket.

Deka segera mengambil bola basket yang berada di keranjang besar, dengan kelincahannya ia melemparkan bola pada sasaran menuju Johan, dan sasaran ini sama sekali tidak pernah meleset untuk mengenai tubuh Johan.

BLUK....

BLUK....

Satu lemparan hingga 2 lemparan bahkan beberapa kali lemparan mengenai kepala Johan, sama sekali tidak ada reaksi apapun bahkan meringis kesakitan Tidak seperti biasanya.

Johan hanya terdiam karena ini akan berakhir.

Lalu Johan sudah beberapa kali dilempar dan Angga yang bosan membiarkannya pergi.

Johan yang tau si tukang pembully membiarkannya pergi ,kini merasa dirinya sangat beruntung hari ini.

Johan segera kembali kekelasnya untuk bertemu Riyan dan menceritakan semua kejadian nya.Johan terus saja melihat kartu yang ada di tangannya, namun terdapat sebuah tulisan yang di mana tulisan ini adalah"jangan beritahu tentang rahasia ini hanya aku dan kamu yang tahu"itulah kata-kata dari kertas kecil itu.

Johan memikirkan kembali dan tidak menceritakan kepada Rian walau itu adalah sahabat sejati nya.Johan pun terdiam dan melupakan kebahagiaan nya agar tidak dicurigai oleh teman sejatinya.

Ia berpura-pura menjadi orang yang biasa dan di siksa oleh geng yang ada di kampus ini.

Johan duduk di kursi dengan wajah yang babak belur agak kemerahan karena menjadi samsak percobaan tadi.

"Aduh, sebenarnya semakin lama ku semakin kasihan padamu karena kamu sering di giniin terus sama mereka"kata Rian teman sejatinya yang peduli.

"Udah gpp ko, walaupun aku membalas perbuatan mereka semuanya tidak ada gunanya,aku hanyalah orang miskin dan tidak punya apa-apa, jika semuanya menjadi masalah besar maka bisa saja keluargaku akan hancur"ucap Johan menghela nafasnya dengan melepaskan semua penderitaan yang dialami selama ini.

Riyan teman sejatinya yang berada di sampingnya hanya mengangguk dan menepuk pundak Johan, karena ia juga tidak bisa berbuat apa-apa, walau terus melaporkan kepada dosen mereka hanya mendapat hukuman kecil, karena ayahnya nggak adalah orang yang sangat sukses atau dia adalah pemimpin CEO.

Kemudian pembelajaran di kampus sudah selesai Johan akan pulang dengan sendirinya tanpa Riyan, dengan sebuah alasan ia akan membuat tugas dahulu.Dan Johan akan menemui orang misterius itu secara diam-diam tanpa diketahui oleh orang lain.

Seperti biasa Johan menggandeng tasnya dan pulang tanpa memakai sebuah kendaraan pribadi atau kendaraan orang lain yang ia pesan, Johan hanya bisa menggunakan kedua kakinya untuk mencapai alamat misterius itu..

Kini sudah beberapa langkah yang ditempuh oleh Johan untuk menuju alamat itu, awalnya Menurut Johan alamat ini sangat mudah dan gampang di cari.

Tetapi karena mencari alamat ini ia bahkan bolos bekerja di supermarket, hingga pemilik toko itu marah-marah dan ingin mengomeli Johan.

Johan pun kini sudah melangkahkan kakinya cukup jauh dan ia berada di sebuah gang yang cukup sepi, karena mentalnya yang tidak kuat Johan mulai ketakutan karena ia selalu berkhayal di sebuah gang ada banyak penjahat.

Dan ternyata benar saja khayalannya menjadi sebuah kenyataan, ada beberapa preman yang berada di bank itu dan meminta Johan untuk memberikan uang yang ia punya.

"Heh!!!!! cepat berikan uangmu pada kami nak! jika tidak kamu akan mendapatkan balasannya!"ucap preman itu dengan ganasnya.

Ganas bukan saja dari ucapannya tetapi terlihat dari tubuhnya yang kuat dan kekar bahkan otot-ototnya yang besar hingga tato yang penuh.

"Maa....maaf, Aku sama sekali tidak punya uang"ucap Johan dengan gugupnya hingga iya ingin buang air kencing di celana nya.

"Heh!!? kamu berani sama kita semua?"ucap pemimpin preman itu yang beranggota enam orang mengelilingi Johan.

"Maa...maaf, Saya memang tidak memiliki uang sama sekali"Johan hanya bisa memohon kepada mereka dan meminta maaf.

Tetapi para preman ini tidak percaya dan meminta anak buahnya untuk menggeledah tubuh Johan.

Lalu Johan malah digeledah oleh para preman itu sehingga bajunya menjadi kusut dan dalam tasnya mulai berjatuhan.

Namun anak buah preman itu tidak menemukan uang sama sekali pada Johan dan membuat pemimpin preman itu marah seketika.

"Heh!!!! kamu sama sekali tidak punya uang?!"dengan nada tinggi dan melangkahkan kaki kanannya ke depan untuk menghadap johan yang semakin ketakutan.

"Maa...maaf"Johan hanya bisa meminta maaf dan mohon karena ia juga tidak bisa kabur.

Kemudian ketua preman itu meminta anak buahnya untuk mengambilkan sebuah kayu, dan menjadikan Johan sebagai pelampiasan amarah nya.

Tetapi ketika kayu itu hendak dipukul mengenai wajah Johan tiba-tiba sebuah kartu mengenai tangan ketua preman itu dan menggoresnya hingga berdarah.

"Awhhhh"ketua preman itu merintih kesakitan karena lengannya sudah berdarah.

"Hey!!!! apa yang terjadi dengan tanganku?"ucap ketua preman itu melihat ke sekitar.

Namun sama sekali tidak menemukan musuhnya atau orang yang menggores tangannya.

Dan Johan, Johan hanya bisa meringkuk ketakutan dan tidak tahu apa yang terjadi, jadi Johan hanya menganga keheranan.

"Hey!!!! jika kamu adalah orang yang berani cepat keluar lah!"ucap anak buah dari preman itu meminta orang misterius keluar.

Lalu keluarlah seorang pria yang memakai jas hitam dan sebuah topi dan juga bermasker.

"Apa? kalian adalah orang yang terkuat dan juga banyak tetapi mengapa malah main keroyok anak yang masih kecil dan tidak memiliki pengalaman dalam bertarung?"ucap pria misterius itu kepada para preman.

"Heh! kamu tahu apa tentang perkelahian? apakah kamu juga bisa berkelahi? jika ia maka cepat lawan kami semua!"ucap ketua preman itu pada pria misterius.

Maka semua anggota preman itu baru siap-siap untuk menyerang orang misterius itu dengan sebuah senjata yang tajam dan juga cukup berat.

Namun yaitu dengan mudah hanya melemparkan sebuah kartu dan juga tali yang kecil hingga melilit leher mereka dan kartu yang membuat goresan di tangannya berkali-kali.

Para preman itu kesakitan bahkan ketakutan karena tidak bisa melawan pria misterius ini, para preman itu ingin membunuh pria misterius ini kedua kalinya namun tetap saja tidak bisa, para preman itu mengira pria misterius ini sangat kuat dan tidak bisa dikalahkan.

Jadi para preman terpaksa melarikan diri dengan keadaan terluka, bahkan pria misterius ini sama sekali tidak membuat para preman ini mati mereka hanya diberi sebuah pelajaran.

Johan yang melihat adegan ini hanya terdiam dan terpukau oleh pria misterius ini yang tertutup.

Lalu pria misterius ini mengulurkan tangannya kepada Johan untuk bangkit.

"Ayo, Kamu adalah Johan kan?"tanya pria misterius ini.

"Ii...iya Aku adalah Johan"ucap Johan membalas ucapan dari pria itu.

Kemudian mengatakan apapun pria misterius ini pergi dan meminta Johan untuk mengikutinya ke sebuah alamat yang dituju, tidak beberapa lama mereka berdua sampai di alamat yang dituju dan ternyata orang yang membiayai kuliah Johan adalah pria misterius ini.

Mereka kini berada di sebuah rumah yang terpencil dan jauh dari perkotaan.Rumah ini cukup besar namun sama sekali tidak ada tanda-tanda kehidupan, dan hanya pria misterius ini yang tinggal di sini.

Kemudian pria misterius ini meminta Johan untuk masuk ke dalam rumah dan duduk di sebuah kursi yang ada di dalam.

"Kamu masuk dulu ke dalam dan aku akan membuatkan sebuah teh untukmu"ucap pria misterius ini dan tidak melepaskan masker itu walau berada di rumah.

Pria misterius ini ini menyajikan sebuah teks yang dibuatnya dengan begitu cepat.

Lalu pria misterius ini mulai menceritakan tentang biaya yang dibayarnya pada Johan, dan Johan yang mengetahui itu sangat berterima kasih kepadanya.

"Tuan, saya sangat berterima kasih kepada anda karena telah membantu saya, apapun yang Tuan inginkan akan saya beri tetapi itu bukan uang, mungkin saya akan bekerja pada tuan dan bisa melunasi hutang-hutang saya"ujar Johan pada pria misterius ini.

"Tidak, itu bukan lautan dan kamu tidak perlu membayarnya"ucap pria ini lalu membuka sebuah maskernya.

Bertanya pada ayah yang kaya

...Part 2...

...Bertanya pada ayah yang kaya...

"Anu, doang sebenarnya saya ingin bertanya sesuatu?"kata Johan Yang penasaran pada seseorang yang ada di hadapannya.

"Ya katakan saja apa yang ingin kamu katakan?"mulai menghirup wewangian dari teh.

"Anu, maksud Tuan membiayai kuliah saya apa ya? kalau memang tidak ingin imbalan?"kata Johan bertanya-tanya pada pria itu.

"Ouh iya, kenalin nama aku Roky, Aku adalah orang yang ingin mengubah hidupmu"ucap pria itu menjabat tangan Johan yang tergeletak di atas meja.

Johan hanya bisa tersenyum dan ingin ketawa ketika mendengar apa yang dikatakan oleh Tuan Roky.

"Ya, hanya ini saja pembahasan kita dan aku akan menunggumu besok di depan kampus"ucapan yang misterius itu menggunakan topinya lagi dan hendak pergi.

"Eh eh kok malah pergi sih padahal aku ingin bertanya tanya lagi"Johan ingin menghentikan kepergian dari orang misterius itu.

"Nak, waktumu sedikit lagi Ini sudah mau malam dan kamu harus menemui nenekmu"ucap pria misterius ini yang mengetahui tentang hubungan dengan neneknya.

Pria misterius itu mula pergi dan mengatakan kalau ini bukanlah rumahnya karena tempat tinggal dia berbeda-beda

Hal ini semakin membuat Johan penasaran dan curiga kepada pria misterius ini, Ia berpikir mungkin dengan semua ini Johan akan memberikan balasan dengan cara memberikan ginjalnya atau organ tubuhnya untuk dijual.

"Ah tidak, tidak mungkin aku harus mengorbankan diriku"kata Johan yang menampar kedua pipinya untuk berpikir dengan jernih.

Lalu Johan segera mengambil tasnya dan melangkah menuju keluar pintu untuk kembali ke rumah, tetapi ia juga merasa trauma dengan apa yang terjadi tadi pada preman-preman itu.

Karena Yohan ketakutan ia mulai berlari dengan sekencang mungkin pada gang tersebut.

Sesampainya...

Sang nenek seperti biasa selesai menjual sayurnya di pasar,dan sang nenek mendorong gerobak itu untuk pulang ke rumah melewati jalan yang cukup besar dan juga jauh.Namun tidak ada kata lelah atau capek dari ucapan sang nenek demi menghidupi kebutuhannya.

Johan yang berbatasan dengan nenek sambil mendorong gerobak, Johan segera berlari dan membantu sang nenek mendorong agar tidak terlalu kecapekan.

"Eh nek, biar saya yang bantu ya"ucap Johan sambil meminta dana itu untuk ke pinggir.

Lalu Johan dengan tersenyum mendorong gerobak itu walau Ia juga merasa kelelahan, hingga kini mereka tiba di depan rumahnya yang cukup nyaman bagi mereka berdua walau Tidak besar atau mewah.

"Johan bagaimana dengan kuliahmu? Neni ada beberapa uang untuk membayar cicilan mu"kata Sang nenek mengambil beberapa uang yang ia simpan dari hasil jualan sayur.

"Tidak!ah anu, tidak usah nek katanya aku tidak perlu membayar biaya kuliah karena aku mendapat bantuan dari...... kampus ya kampus"ucap Johan terpaksa berbohong kepada neneknya bahwa yang membiayai nya adalah orang misterius yang belum dikenal.

"Hah? serius?"seandainya pun merasa kaget dan juga senang mendengar hal ini.

Lalu sang nenek mulai melipat kembali uangnya dan menyimpannya lagi untuk kebutuhan kedepannya, Johan segera mengambil beberapa sayuran yang tidak laku dan akan dibuat untuk makan malam nanti.Johan mengambil beberapa sayuran yang ada di gerobak itu, Johan sudah terbiasa membantu neneknya hingga memasak untuk neneknya.

Johan mulai memasak sayuran di dapur dengan kemampuannya, walau Ia adalah pria namun dalam hal memasak ia sangat jago dan juga pandai.

Bahkan dirasa para wanita juga bisa kalah dengan kemampuan memasak Johan, terdengar bunyi yang berisik dari suara minyak goreng,air,hingga suara potongan sayur terdengar jelas .

Beberapa lama, sudah tercium bau aroma yang sangat enak dari masakan yang dibuat oleh Johan.Sang nenek kebetulan sudah mandi dan berganti pakaian, tak ingin merepotkan cucunya Johan jadi sang nenek mengambil nasi dan membantunya menyiapkan di meja makanan.

Johan mulai menatanya dengan rapi di meja makanan namun mereka sama sekali tidak memiliki sebuah kursi untuk diduduki, jadi di saat makan mereka hanya melipat kakinya dan duduk dengan rapi.

"Nek, makanannya sudah jadi ayo kita makan sama-sama"ajak Johan tersenyum padanya dengan mengambil beberapa mangkok untuk mengisi nasi dan juga sayuran.

"Iya"jawab seandainya membawa satu teko yang berisi air dengan langkah yang begitu kaku karena sudah tua.

Kini nenek dan Johan mulai makan malam bersama walau ini sangat sederhana tetapi mereka amat bahagia, kadang Johan juga merasa sedih karena mengingat kedua orang tuanya yang sudah pergi dari sejak kecil, jadi johan sama sekali tidak tahu wajah kedua orang tuanya bahkan tidak bisa mencarinya.

Namun mendengar dari cerita neneknya bahwa ayah Johan sangat tampan dan ibunya sangat cantik, dan yang membuat Johan ditinggal pada dirinya karena sebuah alasan yang penting.

Johan sangat berharap kedua orang tuanya Datang kembali lagi bersama sama, Karena itulah Johan menjadi anak yang lemah dan pendiam, ya sama sekali tidak mendapat pendidikan dari Ayah makan ibunya.

Hanya ada kasih sayang dari neneknya yang selalu menjaga dan merawatnya dari sejak kecil.

Ketika mengingat semua kejadian ini johan ingin sekali meneteskan air matanya, Namun karena di depan neneknya Ia hanya bisa mengelap air matanya dan mulai berkaca-kaca.

Karena tak bisa menahan rasa kesedihan Johan hanya bisa berpura-pura pergi untuk mencuci muka dan menunduk untuk menghilangkan rasa curiga dari neneknya.

Johan pun sudah selesai makan bersama neneknya, Johan mengambil dana beresi semua peralatan yang ada di meja itu bahkan mencuci piring nya secara langsung, walau begitu johan adalah anak yang disiplin dan juga patuh.

Johan membersihkan cucian itu dengan cepat dan kembali ke kamarnya untuk mempelajari materi yang diajarkan oleh para dosen.

Malam sudah tiba dan Jam menunjukkan pukul 11 malam, Johan dengan mata terkantuk-kantuk melihat jam yang berada di dinding.Kini iya juga Mulai merasa ngantuk dan tidak kuat untuk belajar lagi.

"Aduh, karena sudah malam seharusnya aku tidur dulu biar besok aku mendapatkan vit yang sehat"ucapnya dari Johan sambil merebahkan dirinya di atas ranjang tanpa memikirkan sesuatu atau membereskan buku-buku yang ada di sampingnya.

Ia tertidur dengan beberapa buku yang berserakan.

Terdengar alarm pagi yang membuat Johan bangun seketika, tangannya mulai menggeliat dan dengan menguap begitu besar sehingga satu mulut bisa memakan bola.

"HOAMMMMM"

Tak lupa untuk memperjelas penglihatan, Johan mulai mengedipkan matanya dan mengumpulkan energi yang ada di tubuhnya.Johan segera melangkah untuk menuju kamar mandinya dan bersiap pergi ke kampus.

Dalam keadaan yang masih lemah Johan sangat takut air karena merasa kedinginan, suasana di pagi ini terasa dingin sekali sehingga Johan terlebih dahulu menggosok gigi dan mencuci rambutnya.Lalu Johann terakhir membersihkan badannya dengan cara nya mengguyur nya.

"Aaaaa...dingin!"teriak Johan yang kedinginan di dalam kamar mandi itu.

Tidak seperti biasa Johan langsung ke kamar lagi dan mengambil selimut untuk menghangatkan badannya ia tak kuasa menahan rasa dingin itu.

Hingga beberapa waktu yang lama ia mulai merasa kehangatan dan memakai pakaian yang sudah ia sediakan sedari malam.

"Oke aku siap!"kata Johan tersenyum ceria di depan cermin seolah-olah itu adalah temannya.

Johan langsung dipanggil oleh sang nenek untuk pergi sarapan di pagi hari, seperti biasa mereka sarapan berdua dan Johan akan pergi ke kampus dan ini pergi berjualan sayur.

"Nak, karena kita tidak membayar biaya kampus mau ini ada beberapa uang untuk jajan sakumu"kata sandi ene menghasilkan beberapa uang pada Johan di atas mejanya.

Johan yang melihat itu mendorong uangnya dan memberikannya lagi pada sang nenek.

"Nek, uang ini kumpulan saja dan pakai untuk kebutuhan ini karena Johan tidak perlu jajan"ucap sang Johan tersenyum.

"Tidak, ini adalah kemampuan ini karena jarang sekali memberikanmu jajan, maka dari ini nenek minta tolong terimalah"seneni dengan tersenyum meminta Johan menerima uang itu yang cukup banyak.

Terpaksa Johan mengangguk dan mengambil uang itu ke dalam tasnya, namun ia tidak akan menggunakannya kecuali itu sangat dibutuhkan sekali.

"Nah, kamu makan yang banyak ya belajar dengan giat dan juga disiplin tidak boleh males-malesan"sang nenek menasehati cucunya Johan.

"Iya nek"ucap Johan tersenyum penuh dengan makanan di mulutnya.

Mereka berdoa mulai sarapan bersama.

Tak lepas dari itu Johan menggerakkan tubuhnya untuk barang ke sekolah dan mencium tangan kanan sang nenek sebagai tanda penghormatan.

Selepas dari itu Johan menghirup udara ia mulai mencium aroma aroma keberhasilan Dari dirinya, untuk berangkat ke kampus Ia hanya bisa menggunakan sebuah bis umum.

Setiba disebuah halte Johan menunggu bus itu tiba dan ia dikagetkan oleh seorang wanita yang ada di sampingnya yaitu clara.

Clara senyumannya dingin hanya terdiam dan melototin nya dengan mata indahnya,Johan refleks terdiam dan memalingkan pandangannya ke arah lain.

"Oh tidak, kenapa harus ada wanita ini di bis ku"ucap johan di dalam hatinya.

Johan terdiam dan menoleh ke arah lainnya hingga bis pun tiba, Johan langsung naik mengikuti segerombolan orang lain dan duduk di sebuah bis yang yang berada di paling akhir.Clara yang berangkat paling akhir tidak bisa mendapatkan tempat duduk kecuali di belakang, Johan melihat itu merasa takut dan merasa dirinya menyempitkan diri sendiri.

Namun Clara hanya terdiam dan tidak mempedulikan keberadaan Johan, iya malah mengambil sebuah handset dan menyetelkan lagu sambil memejamkan matanya.

Beberapa guncangan dari bis karena melewati polisi tidur,dan beberapa bunyi klakson yang terdengar dari luar hingga bunyi suara obrolan orang luar yang berada di sekitar.

TIBA DI KAMPUS

Riyan yang berangkat dengan motornya sendiri menunggu kedatangan Johan dari bis, sambil menunggu kedatangan Johann Riyan membaca beberapa buku yang sudah ditandai dari malam.

Johan pun sampai di depan kampus ia melangkahkan kakinya untuk turun dari bis, dengan suasana yang begitu lega karena tidak berada di samping wanita yang di dingin itu.

Johan sekali lagi menghela nafas dan menghirup udara yang segar, tetapi ternyata bukan sesuatu yang ia duga, aroma yang dihirup adalah aroma bau kentut orang yang lewat.

Seketika apa Johan langsung berlari terbirit-birit karena mencium bau itu, Johan menutup mulutnya dengan menjepitkan kedua jari.

Clara yang melihat tingkah laku Juan hanya bisa menggelengkan kepala mungkin saja dia sudah tidak waras.

Clara kembali memasangkan headset nya lagi ke telinga dan berjalan menuju kampus.

"Hey,Johan!!!"panggil Riyan yang berada di parkiran motor.

"Hey"sahut Johan yang berlari menuju kearahnya dengan menutup hidungnya.

"Eh, Apa yang kau lakukan Sampe nutup hidung?"tanya Riyan yang terheran-heran pada sikap Johan.

"Gak,gpp ko"balas Johan melepas penutupnya dan menghirup udara lagi.

"Heh,tau gak kemarin pas aku ke tempat pekerjaan kamu aku dengar kamu lagi dimarahin sama Bos kamu"cerita dari Riyan pada Johan.

Mereka berdua mulai Melanjutkan perjalanan menuju ke dalam kelas, tetapi Mereka melihat kerumunan orang yang berada di dekat lapangan voli, Johan yang keheranan dan juga penasaran ikut serta untuk menonton bersama temannya riyan.

Hingga mereka sampai dari melihat pertunjukan mobil yang berputar-putar di area poli itu dan membuat anak-anak kagum, dan ternyata yang memamerkan itu adalah pacarnya Laura yaitu Zack.

Zack dengan gagah dan sombongnya keluar dari mobil itu dan memamerkan mobil barunya, tentu saja Laura pacarnya tergila-gila dan semakin sayang padanya.

"Sayanggggg"ucap Laura yang manja pada Zack.

Johan mulai merasa cemburu dan panas hati karena melihat adegan mesra mereka, dan juga memamerkan kekayaan mereka di depan umum.

Johan menarik lengan temannya untuk meminta pergi dari sana dan tidak melihat nya,Riyan yang kagum juga pada Zack ikut pergi karena mengerti perasaan Johan yang baru saja diputuskan oleh Laura.

"Huh "sebel Johan .

"Udah sabar aja ya bro"ucap Riyan menepuk pundak Johan.

Walau pun begitu Johan masih sayang kepada Laura mantan pacarnya, ini hanya baru dua hari dalam proses putus dengan Laura.

Johan ingin melupakan segala kecemburuan dan kasih sayang pada Laura hingga ke kenangannya bersama.

Dengan bersungguh-sungguh Johan akan melupakannya dengan cepat,ia akan melakukan sesuatu kegiatan yang tidak memikirkan sebuah percintaan.

Keramaian kampus,Riyan tidak sadar sudah mengupil dengan pulpennya sendiri, sehingga Johan yang menyapa dia membuatnya kaget dan memasukkan pulpen lebih dalam lagi ke dalam hidungnya.

"Awh....."Riyan mengeluarkan pulpen itu dari hidungnya dan berteriak kepada Johan karena mengagetkannya.

"Apa?"jawab Johan yang ingin tertawa melihat tingkah temannya.

Di keramaian itu Johan menepuk pundak temannya dan bergegas keluar jendela untuk melihat sekitar, di sana ada banyak sekali siswa-siswi yang berkeliaran.

Tetapi Johan dikagetkan oleh pria misterius itu atau Roky yang tengah berada di depan gerbang, Johan yang tahu kalau dia akan menunggu di depan gerbang segera berlari menghadapnya.

Pak pak pak....

"Hey kamu mau ke mana?"tanya temannya kepada Johan yang bergegas ke luar.

Namun Yohan tidak mendengar perkataan dari temannya dan terus berlari keluar, tetapi di tengah perjalanan melewati lorong-lorong koridor yang ada di kampus bertingkat, Johan tidak sengaja menabrak Angga ketua geng di kampus ini.

Ko bisa kebetulan menabrak orang yang iya takutin, tentu saja hal ini membuat Angga terheran dan marah kepada Johan karena telah menabraknya dan membuat dirinya terjatuh ke lantai.

"Maa...maaf"ucap Johan yang terus berkali-kali meminta maaf.

Sudah ribuan kali kata maaf yang diucapkan oleh Johan dari mulutnya pada Angga, namun tetap saja tidak akan ada perubahan dari kata itu dan Angga yang kesal ingin melampiaskan pada Johan.

"Kau!!!" teriak Angga marah kepada Johan yang membuat orang lain pun ketakutan.

Johan hanya terdiam dan meringkus ketakutan ketika ia sudah berbuat salah, tanggal mulai mengangkat tubuhnya yang kekar dan hendak memukul wajah Johan di sekitar kerumunan itu, tetapi tiba-tiba dirinya terlempar ke sebuah dinding koridor dan kedua lengan bajunya terjepit mengenai dinding oleh sebuah kartu yang terbuat dari kertas.

"Whoah"

Semua orang terkejut bahkan berbohong karena sebuah kartu bisa membuat orang yang ditakuti terjebak di dinding.

Johan mengambil kesempatan ini untuk pergi dari kerumunan dan menjauhi Angga.

Dengan sekuat tenaga Johan kini berhasil melewati kerumunan itu dan pergi menemui pria misterius.

Angga yang merasa kesal mencoba melepas kartu itu, nama kartu itu tertancap seperti pisau yang tajam dan membuat pakaiannya menjadi robek.

"SIALAN!"teriak Angga yang membuat orang di sekitar ketakutan.

Dan yang membuat itu adalah pria misterius ini, Johan sudah bertemu pria misterius ini dan memintanya untuk pergi dan tidak menjadi masalah di kampus ini.

Dengan wajah tertutup dan jas hitam pria misterius memakai topi yang keren.

"Tuan Anda harus pergi dari sini, karena bisa saja disini menjadi kacau dan membuat anda berbahaya"kata Johan pada Tuan misterius ini untuk memintanya segera pergi.

Tuan misterius ini mengikuti perkataannya dan pergi, tetapi selangkah dua langkah lalu mengatakan bahwa mereka harus bertemu nanti, karena ada sesuatu yang diceritakan.

Maka dari itu, Johan harus pulang lebih awal dan tidak melakukan suatu kegiatan di sore hari, Johan harus membuat dirinya mendapatkan surat izin.

Maka dari itu,Johan akan berpura-pura sakit pergi ke ruang kesehatan dan meminta segera pulang.Rencana ini lalu dibantu oleh teman sejatinya dan membuat dirinya tidak boros dalam pelajaran.

Pukul 12 siang, Johan segera bertindak dan berpura-pura sakit, Oleh karena itu Johan diperbolehkan untuk pulang ke rumah dan mendapatkan izin tidak mengikuti materi hari ini.

Sesampai di depan gerbang kampus yang sangat luas, banyak sekali mobil yang berlalu lalang hingga motor-motor yang ber macetan karena jalannya yang cukup ramai.

Kemudian sepasang mata Tuhan melihat ke arah kiri nya di mana pria misterius itu sedang duduk di atas mobil sambil menghidupkan sebuah rokok.

Whusssss.... rokok itu di hisap dan terbuang lah asap dari mulutnya .

"Tuan...tuan"teriak Johan yang melambaikan tangan kepada pria misterius ini.

Pria misterius ini segera menunduk dan masuk ke dalam mobil yang di mana mobil itu adalah mobil yang sangat mewah.

Johan langsung berhenti di depan mobil itu dan mengetuk jendela mobil.

Tok tok tok ...

"Ayo, cepat masuk ke dalam agar tidak memakan waktu"pinta pria misterius ini kepada Johan.

Namun Johan tidak enak karena masuk kedalam mobil yang sangat mewah, jarang sekali ya juga menaiki mobil.

Tetapi karena tidak ingin memakan waktu pria misterius ini langsung menghidupkan mesin mobil seakan meninggalkan Johan sendirian, Johan langsung membukakan pintu mobil itu dan langsung masuk ke dalam.

Tetapi pria misterius ini meminta Johan untuk keluar lagi dan memintanya duduk di depan bersebelahan.Karena pria misterius ini tidak ingin memakan waktu lagi akting yang jualan tidak keluar malam melewati tempat yang sempit untuk kedepan.

Kedua tangan Johan mulai menapak pada kursi mobil yang empuk dan menyusul lagi tubuh hingga kakinya, tetapi karena badannya yang besar Johan tidak bisa memasukinya dengan cepat, bagan ini memakan waktu yang banyak dan bertele-tele.

"Hey, kamu jangan pernah membuat masalah, kamu hanya perlu diam dan melihat apa yang aku lakukan"kata Sang pria itu kepada sambil memperbaiki kerah bajunya.

Dengan jas yang mahal masker hitam yang menutupi wajah ketampanannya dan sepatu yang cukup mahal.

Ketika membuka tempat itu semua orang biasa saja, dan banyak orang yang bermain perjudian di sana.Sesuai perkataan dari pria misterius ini Johan hanya bisa duduk dan melihatnya dari kejauhan.

Pria ini atau Roky langsung duduk di sebuah meja untuk bermain sebuah kartu tebak angka.

Dan pria ini hanya membuat taruhan sedikit saja yaitu 500.000 ribu.

Lalu sang pelayan bilio mulai membagikan kartu dan memperlihatkan belakang kartu, dan meminta orang yang mengikutinya untuk menebak angka kartu itu.

Hanya ada 6 orang yang bermain, dan mereka menyebutkan kartu yang telah di pasang.Ada 5,6,9,bahkan 8.

Tuan Roky hanya memilih angka satu, lalu putaran sudah hampir selesai yang di mana semua ini di menang kan oleh pria misterius itu.

Johan kaget,karena Tuan Roky bisa mendapatkan uang dengan mudah.

Setelah itu Tuan Roky mengambil uang yang ia dapatkan lalu hendak pergi bersama Johan tetapi orang yang bermain itu meminta Tuan roky untuk bermain sekali lagi dan memasang uang dengan jumlah yang cukup banyak.

"Hey kamu, ayo kita bermain sekali lagi dan aku akan memasang taruhan 2 juta"ucap sang pria karena tidak ingin melihat kemenangan pada orang lain.

"Baiklah"Tuan Roky menerimanya dengan mudah.

Mereka masih belum tahu orang misterius ini memiliki kemampuan dalam hal seperti ini dan tidak ada yang bisa melawannya.

Tuan Roky mengikuti perkataan pria itu,dan ikut dalam perjudian tadi dalam menebak angka.

Hanya mereka berdua saja,dan sang pelayan berada di sebuah lingkaran meja yang terdapat beberapa kartu yang memiliki sebuah angka.

Sang ria yang berada di depan orang miskin di sini atau Roky hanya tersenyum dengan sebuah kelicikan, lalu sang pelayan mulai mengkocok kartu itu dan mengambil salah satu kartu dan meminta kedua peserta memberikan jawaban.

Dan jawaban ini tidak boleh sama sekali harus berbeda, lalu pria yang mengajak Tuan Roky sel darah memilih angka 7 dengan tersenyum riang seakan dirinya yang akan menang di babak ini.

Lalu Roky memilih angka nomor 2, Johan melihat adegan ini mulai berdegup sangat kencang dan penasaran walau dirinya tidak bermain sama sekali.

Setelah itu pelayan membukakan kartu di depan meja dan benar saja tebakan dari Tuan Roky,yaitu angka dua.

Mereka semua bertepuk tangan dan menyemangati Tuan Roxy itu,tuan Roky hanya memperbaiki maskernya dan hendak pergi mengambil beberapa uang yang ada di meja itu, tetapi pria yang ada di depannya langsung meminta lagi duduk lagi dan memainkan sekali lagi yang menaruh taruhan 10 juta.

Orang yang berada di depan tuan roky adalah orang kaya,dan mereka berdua memulai babak itu, Johan hanya melongo dan tidak tahu apa yang dilakukan oleh Tuan Roky dengan triknya agar bisa memenangkan permainan ini.

Lalu Pria tersebut menaruh 10 jt cash,namun tuan roky Sama sekali tidak memiliki uang 10 juta hanya memiliki beberapa juta saja, Oleh karena itu jika Tuan Roky kalah akan dibayar dengan Menjadi budak sebulan.

Pertandingan akan segera dimulai sepasang pria duduk berhadapan yang saling menatap dengan tatapan yang tajam, mungkin ini adalah permainan keberuntungan atau permainan dengan penuh strategi yang harus dilakukan dengan secara rinci.

Kemudian pelayan itu mulai mengkocok sebuah kartu dengan sangat cepat dan membuat mereka yang menonton tidak bisa melihatnya dan juga tidak tahu kartu apa yang akan keluar.

Mata mereka fokus pada sebuah kartu dan ingin melihat kartu apa yang keluar, setelah itu kartu diambil dari beberapa kartu yang cukup banyak di tangan pelayan itu.

Dan menaruh kartu untuk tebakan di atas meja, mereka berdua langsung menebak kartu yang keluar, kali ini mereka tidak boleh gegabah.

Sang pria orang kaya memilih angka 3, dan tuan Roky memilih sebuah angka 5, para penonton bersorak dan mengatakan kalau itu adalah angka 8, lalu hanya ada satu menit untuk mengubah nomor itu, tetapi kedua pihak yang bermain sama sekali tidak mengganti nomornya dan tetap berada di keputusan mereka.

Lalu sang pelayan mulai membukakan kartu itu dan terlihat sebuah angka yang hampir mirip dengan angka 3, orang yang kayak gini langsung gereget dan senang karena dirinya benar menebak angka.

Hingga dirinya ingin berdiri dan mengangkat kedua tangannya namun ketika kartu dibalik angka itu menjadi lima, dan pemenangnya adalah tuan Roxy lagi.Hal ini membuat orang kaya itu frustasi dan marah tetapi karena ini adalah perjudian yang tidak bisa dicurangi hanya bisa terdiam dan melepas kepergian Tuhan Roky bersama Johan yang membawa uang yang cukup banyak.

Lalu orang kaya ini Anda meminta Tuan Roky membuka maskernya.

"Hey!!! jangan-jangan kamu ini curang? cepat kamu lepaskan masker mu dan katakan apa yang kamu lakukan sehingga terus menang dalam babak ini"Ucap orang kaya itu dengan tegas dan membawa beberapa anak buah melingkari mereka agar tidak pergi dari tempat itu.

"Aku hanya mengikuti permainan ini dan aku hanya menebak yang aku bisa"ucap pria bermasker ini yang tidak ingin melepaskannya.

"Heh, Aku minta cepat lepaskan masker muda jika tidak aku akan menghajarmu sekarang juga!"kata Sang pria mulai marah dan emosi seperti dipermainkan oleh tuan roky.

Johan yang merasa dirinya dalam bahaya hanya bisa bersembunyi di balik tubuh Tuan Roxy dan memintanya untuk melepaskan masker.

"Tuan, ayo lepaskan saja daripada kita dalam bahaya"ucap Johan yang penakut bersembunyi di belakang.

"Tidak, Aku sama sekali tidak salah dan aku tidak ingin membukakan masker"ucap tuan Roky.

Lalu orang kaya itu langsung meminta anak buahnya mengeluarkan pistol untuk Tuan Roky,lalu tuan Roky langsung menggerakkan tangan kanannya untuk membuka tali masker yang melilit di telinganya, mereka semua terdiam dan menurunkan pistolnya untuk melihat siapa orang tersebut.

Lalu masker yang berada di wajah Tuan Roky dengan perlahan lepas, dan terlihatlah wajah sesungguhnya di hadapan mereka semua.

Pria kaya itu langsung tercengang dan melotot kan kedua matanya dan langsung tertunduk meminta maaf kepada Tuan Roky.

"Mr.Roky..... tolong maafkan saya, maaf atas kelancangan saya kepada anda, Saya benar-benar tidak tahu kalau itu anda karena anda memakai masker"ucap orang kaya itu tertunduk meminta maaf dan merasa bersalah.

Johan melihat adegan ini merasa aneh lagi tiba-tiba, tadi ya dalam bahaya dan terancam kini mereka malah menundukkan kepala dan meminta maaf kepada Tuan roky.

Bahkan orang-orang yang berada di tempat itu langsung berdiri dan menundukkan kepala seolah-olah mereka mengenal pria tersebut, dari kebanyakan orang tua di sana mengenal Tuan Roky.

"What? kok aneh sekali sih?"kata Johan berbisik pada tuan Roky.

"Sudah tidak apa-apa, karena saya sudah lama tidak bermain juga dan mungkin kalian sudah lupa dengan saya"kata tuan Roky tersenyum.

"Tidak, kami sama sekali tidak pernah melupakan orang yang legendaris dalam bermain hal ini, kami sangat mengagumi Anda karena bakat Anda yang bisa menebak dan memainkan semua permainan"kata orang kaya ini pada Tuan Roky.

Johan hanya terdiam dan membingungkan isi otaknya, Apa yang dimaksud mereka dengan perkataan sang legendaris.

Lalu Tuan Roky langsung menyapa orang-orang yang berada di sekitar dan ada salah satu dari mereka temannya tuan Roky,Dan kita akan menjelaskan siapa sebenarnya Tuan Roky.

Apakah ini akting?

...Part 3...

...Apakah ini akting?...

Di saat ketegangan sudah selesai Johan mulai bingung dan bertanya lagi siapa itu legenda? dan Apa maksud dari semua ini? apakah ini prank?.

Lalu orang kaya tersebut berlangsung memperkenalkan dirinya yaitu Erik, dan Erik adalah orang yang sering bermain judi bahkan tahu siapa itu sang legendaris.

"Ya aku Eric, suatu kehormatan ku bisa berbicara dengan anda"kata Eric pada tuan Roky.

"Iya terima kasih"jawab tuan Roky .

"Oh iya, Ada apa gerangan anda kembali lagi ? bukannya Anda sudah pergi dari beberapa tahun yang lalu dan menghilang tanpa jejak?"tanya Erik Yang penasaran pada kehidupan Tuan Roky.

"Sebenarnya ada sesuatu yang telah terjadi pada saya"mulai duduk di sebuah kursi dan mereka yang ada di tempat itu berkumpul ingin mendengar kisah pada sang legendaris perjudian.

Tuan Roky, dikatakan sang legendaris karena ia adalah orang yang memiliki kemampuan dalam perjudian atau kemampuan dalam menembak dan menerawang, dalam permainan yang sama sekali tidak pernah kalah atau tidak pernah rugi.Bisa di katakan Dia adalah orang yang memiliki keberuntungan seumur hidup dan memiliki keajaiban.

Semua orang berbondong-bondong dan berkumpul mengelilingi Tuan Roxy dan juga membuat Johan tersesak.

"Ouh iya, sebenarnya kemarin aku sudah ingin pergi dan tidak lagi mau bermain dalam hal seperti ini, namun ada yang ingin aku katakan bahwa aku sudah memiliki putra"tuan Roky mengatakannya dengan tersenyum dan memperbaiki jasnya yang membuat dirinya kepanasan.

Mereka kaget ketika Tuan Roky memiliki seorang putra.

Semua orang berbisik-bisik dan ingin tahu siapa putra dari Tuan Roky, apakah dia juga memiliki kemampuan terhebat dari ayahnya? atau Dia memiliki kemampuan lain?.

"Ouh ternyata dia juga memiliki seorang putra"kata Johan di dalam hatinya mengangguk-ngangguk.

Lalu tuan Roky mengambil sebatang rokok yang ada di sakunya, dan para pria langsung memberikan korek api untuk menghidupkan rokok yang ada di mulut tuan Roky.

"Wah .... ternyata pria ini sangat keren juga"Johan mengagumi Tuan Roxy secara diam-diam.

Lalu hembusan dari mulutnya keluar asap yang membuat orang lain takjub, karena sang legendaris jarang sekali datang ke tempat yang kecil seperti ini.

Bahkan sang pelayan yang tahu ada sang legendaris langsung memberikan sebotol minuman gratis, dan minuman ini adalah minuman yang termahal di tempat ini.

Setelah beberapa kali hembusan dari mulutnya Tuan Roky mulai bercerita tentang apa yang telah terjadi selama ini.

"Sebenarnya Aku ingin pensiun dari permainan ini tetapi aku sudah memiliki seorang putra, namun dia sama sekali tidak memiliki bakat sepertiku, dan dia juga belum aku ajarkan mengenai perjudian"kata Tuan Roky.

Lalu Tuan Rocky berdiri dan menghadap pada Johan dan memberitahu kalau putranya adalah Johan.

"Dia, dia adalah putra saya yang selama ini aku inginkan"kata tuan Roky menepuk pundak Johan dan memberitahu pada semuanya.

Mereka langsung tertuju pada Johan dan membuat mereka kagum.

"Eh,tu...tuan, maafkan saya tetapi saya bukan anak anda"Johan hanya bisa menjawab dengan apa yang ia ketahui.

"Nak, sebenarnya kamu itu adalah anakku yang aku tinggal beberapa tahun yang lalu"Tuan Roky mulai memudarkan senyumannya karena mengingat masa lalu yang sedih.

"Hah?"Johan sama sekali tidak paham apa yang dilakukan oleh tuan roky ini, apakah ini hanya semacam drama atau apa? Johan baru sadar kalau ini adalah drama dan dia mendapat bayarannya kemarin untuk kuliah.

Maka dari itu Johan langsung menganggap Tuhan rupiah adalah ayamnya dan berpura-pura ia sangat senang dan juga sedih Karena kebahagiaan nya yang ia dapatkan.

Johan hanya menganggap ini sebuah lelucon dan drama yang dibuat oleh Tuan Roky, tetapi yang tidak diketahui oleh Johan adalah orang yang di depannya adalah ayahnya sendiri Ayah kandungnya.

"Ayah!!!"langsung memeluk Tuan Roky dengan erat seakan-akan ia tampak bahagia.

Lalu mereka yang di sekitar murai terharu dan mengelap air mata yang menetes, seolah-olah ini adalah cinta drama kesedihan.

Sedangkan Johan hanya ingin tertawa dan menahan semua ini di dalam hatinya, karena tahu ini hanyalah sebuah drama.

Lalu di saat momen itu,Johan dan tuan Roky duduk di kursi yang indah,dan banyak sekali penggemar lainnya yang ingin mendengar cerita dari tuan Roky.

"Sebenarnya di saat dulu saya memiliki seorang kekasih, dan aku sudah menikahinya dan memiliki seorang putra yang ada di sampingku ini, tetapi di saat melahirkan kami dikejar oleh seseorang, di saat itu kami tidak tahu harus berbuat apa karena tidak ingin membahayakan nyawa anak saya, maka dari itu dalam belasan tahun kami berpisah, putra kami hanya tinggal bersama seorang nenek dan hidup seadanya, tetapi saya merasa kasihan dengan kehidupan mereka, Dan saya akan datang untuk mengubah kehidupan anak saya menjadi lebih baik"itulah kata-kata dari Mr roky sang legendaris dalam perjudian.

Hal ini tetap saja membuat Johan merasa dalam sebuah drama, dan jangan juga berakting kalau ia merasa sedih ditinggal oleh ayahnya.

Tetapi memang benar Tuan merasa sedih karena ayah dan ibunya tidak ada di saat kecil,lalu tanpa sadar Johan menangis dan mengeluarkan air mata.Mereka juga merasa kasihan karena kisah ini.

Setelah mendengar cerita yang dikatakan oleh Tuan roky,tuan Roky mulai izin pamit kepada mereka semua dan terima kasih karena telah mengingatnya hingga kini.

Tuan Roky melambaikan tangannya kepada semua yang ada di tempat itu dan memberikan kata-kata yang manis, bahkan sang pemilik tempat ini memberikan sebuah hadiah minuman anggur yang sangat mahal yang ia simpan dari lama.

Johan seperti melihat ini adalah perpisahan, dan mereka sangat aneh karena sangat memuja Tuan sang legendaris dalam perjudian.Johan sama sekali tidak tertarik dengan dunia perjudian atau dunia dalam bar.

Johan mengikuti perintah Tuan Roky untuk segera naik ke dalam mobil terlebih dahulu, setelah mereka berpamitan Tuhan Roky masuk ke dalam mobil yang di mana Johan sudah menunggunya dari lama.

"Hey, bagaimana dengan akting ku tadi? apakah itu cukup bagus untuk membayar semua yang kau beri padaku?"kata Johan tersenyum dan melebarkan bibirnya sambil menghadap pada Tuhan Roky yang memasang sabuk pengaman.

Tuan Roky membalikan badannya dan menghadap jauhan dengan perlahan, iya langsung memperlihatkan giginya dan menyipitkan matanya, setelah itu mereka berdua tertawa.

Hahahhaha.....

Tetapi tidak beberapa lama Tuhan Rocky mengambil buku yang cukup tebal di sampingnya.Lalu memukul kepala Johan yang tertawa.

"Awhh ...sakit"memegang kepalanya yang sakit karena dipukul oleh Tuan Roky .

Setelah memukul kepala Johan menggunakan buku tua Roky segera meredakan amarahnya dan diam sejenak seperti memikirkan sesuatu.

"Nak, yang aku ceritakan tadi itu benar kalau kamu adalah anakku, Aku sama sekali tidak pernah berbohong"Roky pria misterius itu sekali lagi menatap wajah Johan dengan sangat serius.

"Apa....gak! Nggak mungkin kamu nggak mungkin adalah ayahku"Johan menghilangnya kalau dia bukanlah Ayah kandungnya Johan.

"Nak, apakah kamu melihat wajah yang tidak serius dari ku? maafkan ayah karena telah meninggalkanmu dari sejak kecil Ayah sangat bersedih karena tidak bisa menemanimu bertumbuh sampai sekarang"Tuan Rocy mulai menjelaskan lagi kepada Johan secara perlahan cerita tadi.

Johan hanya terdiam dan tidak tahu harus berbuat apa, apakah Johan harus percaya kepada pria misterius ini kalau dirinya adalah Ayah kandungnya.

Tetapi semuanya masuk akal karena dia juga yang membiayai kuliah dengan begitu banyak.

Johan langsung menanyakan sesuatu kepada Tuan Roky.

"Tuan, ada yang saya ingin tanyakan kepada anda" ucap Johan dengan sangat gugup.

"Jangan panggil aku Tuan sekarang kamu sudah tahu identitas ku panggil saja aku ayah"kini dia meminta Johan untuk memanggilnya dengan sebutan ayah.

"oke Ayah jika memang kamu ayahku di mana ibuku sekarang?"Johan bertanya pada ayahnya.

"Sebenarnya ibumu di tahan dan di penjara di negara Perancis, karena waktu itu Ayah tidak sengaja membuat kesalahan, sebenarnya tidak salah tetapi karena sesuatu maka terjadilah masalah"ayahnya mengatakan seolah-olah ini adalah suatu momen yang sangat sedih.

"Hah"Johan bengong dengan jawaban itu.

"Lalu mengapa ayah dan ibu meninggalkan aku di saat aku lahir"nada dari pertanyaan Johan cukup tinggi pada ayahnya sendiri.

"Sebenarnya di waktu itu ibu melahirkan mu kami sedang dikejar oleh para polisi karena kami dianggap sebagai pengedar narkoba di negara mereka, Padahal kami dijebak oleh seseorang, di saat ibu melahirkan mu Dia meminta Ayah untuk memberikan mu kepada ibu dia atau nenekmu sekarang, dan disana kami berlari dari kejaran polisi, setelah melahirkan ibumu tertangkap dan dia sedang di dalam penjara selama 30 tahun"ayahnya mulai menangis menceritakan kisah ini dan mengambil beberapa tisu untuk mengelap air mata.

Johan yang mendengar kisah ini merasa tidak percaya karena ia benar-benar sama sekali bingung, tetapi ketika melihat foto ibu atau neneknya bersama ayahnya barulah Johan percaya dan menangis histeris,dan langsung memeluk ayahnya.Karena Iya tidak percaya ayahnya adalah seorang legendaris perjudian.

Ternyata selama ini Dia adalah anak orang kaya raya, tetapi karena suatu masalah ayahnya hanya bisa bersembunyi menunggu ibunya dilepaskan dari penjara.

"Nak, sebenarnya ayah tidak menyangka kalau kamu akan seperti ini"ayahnya mengelus pundak Johan yang memeluknya.

Seketika Johan melepas pelukan itu dan bertanya apa yang dimaksud dengan seperti ini?.

Ternyata di saat masuk kuliah dan juga sekolah ayahnya selalu memantau pergerakan dari Johan,dan ayahnya merasa kasian karena Johan selalu di bully dan di tindas oleh siswa siswi di kampus.Karena lemah dalam kekuatan fisik maupun mentalnya.

"Apa!!!!! Jadi selama ini ayah selalu memperhatikan ku dalam setiap gerikku?!"Johan merasa kaget dan ingin pingsan seolah-olah ingin melupakan semuanya.

"Iya sebenarnya ayah selalu memantau dan tidak meninggalkan mu,ayah hanya mengawasi mu dari kejauhan saja"sambil menghidupkan mesin mobil untuk pergi dari tempat itu.

"Jadi ayah lihat donk,waktu aku pacaran,di putusin pacar Sama di bully ?"matanya langsung melotot dan memerah karena malu dengan hal hal yang terjadi dalam kehidupan nya,dan sama sekali tidak ada yang bisa di banggakan oleh ayahnya.

"Nak,ayah sama sekali tak marah padamu, justru ayah sangat bangga karena kamu adalah orang yang Baik dan suka menolong,walau mental mu lemah tapi hatimu sangat menawan, seperti menolong dan merawat nenekmu dengan sangat baik"pujian dari ayahnya yang membuat Johan tersipu malu.

"Eh bentar ayah"Sambil membalikkan badan dan menatap wajah ayahnya yang sedang menyetir mobil.

"Apa?"

"Mau tanya,apa yang di maksud dengan sang legendaris?"Johan penasaran.

"Ayah adalah jagonya dalam judi dan permainan tebak-tebakan,karena ini kemampuan ayah,dan sama sekali tidak ada yang bisa mengalahkan"

"Wahhh.... ternyata ayah sangat hebat,aku bangga sekali"

"Dan semua ini akan ayah ajarkan kepadamu,karena ayah ingin kamu mewarisi kemapuan ayah dan mengubah hidupmu,karena ayah tidak selamanya bersamamu"

Sang ayah yang fokus menyetir terus saja menasehati anaknya agar tidak terjerumus ke gelapan, dan menjadi orang yang jahat apalagi tamak akan kekuasaan.

"Baiklah ayah,aku janji akan menjadi orang yang baik,aku akan membuat yang lainnya bahagia dan membantu mereka yang sedang kesusahan,aku ingin sukses dan membuat dunia tentram"dengan tekadnya Johan membuat perjanjian pada ayahnya agar tidak kecewa di suatu saat nanti.

Johan merasa senang karena ini pertama kalinya bertemu dengan ayah kandunya,dan yang kedua dia akan di ajarkan kemampuan ayahnya.Bahkan Johan tak percaya Kalau dia adalah anak orang kaya dan ayahnya banyak di kagumi orang lain.

Andai semua orang tahu kalau Johan anak orang kaya,maka dia tidak akan di injak-injak dan di buly terus.Namun karena Johan masih lemah dan juga belum kuat maka Johan akan di ajarkan ayahnya untuk membela dirinya agar tidak di manfaatkan orang lain.

Mereka hampir membutuhkan waktu yang lama di dalam mobil untuk mengobrol.

Johan kini sangat bersemangat dan juga di antar oleh ayahnya untuk pulang ke rumah.Namun sang ayah hanya bisa mengantar dari kejauhan agar tidak diketahui oleh neneknya tentang identitas nya.Dalam Beberapa hari identitas akan di ketahui.

Mobil berhenti dan Johan turun dari mobil itu,ia melambaikan tangannya kepada ayahnya berharap besok bisa bersamanya lagi.

"Dah ayah"lambai dengan perasaan gembira.

Sang ayah hanya menutup pintu kaca mobil dan pergi dari situ.

Betapa senangnya Johan telah bertemu keluarganya dan ini pun masih harus dirahasiakan.Tiba-tiba terdengar bunyi pintu masuk, Johan segera memeriksa keadaan di luar, lalu tidak menemukan siapapun kecuali ada barang yang tergeletak di atas lantai depan rumah.

Barang ini terbungkus dengan sangat rapi, Johan langsung mengambil barang itu dan membawanya ke kamar.Johan penasaran dengan barang itu dan membukanya secara perlahan, tidak disangka ternyata yang berada di kota kecil itu adalah sebuah HP.

Lalu Johan langsung mengotak-atik HP itu, seperti orang kampungan yang baru kenal dengan dunia modern.

Namun tak berlangsung lama hp-nya berbunyi dan itu adalah panggilan dari ayahnya.

"Nak,ini adalah alat komunikasi kita dan jangan biarkan nenek mu tahu tentang hal ini"terdengar suara dari telepon itu.

"Baik,baik ayah"jawabnya Johan.

Suara pun menjadi diam dan mulai terjadi keheningan, Johan menyimpan HP itu dengan hati-hati di dalam tasnya agar tidak diketahui oleh neneknya.

Namun,Johan dikagetkan oleh neneknya yang membuka tirai dan HP itu secara tiba-tiba terjatuh ke bawah.

"Oh ..nenek" Johan terus saja mengedipkan mata dan bergemter sekujur tubuhnya .

"Johan kamu udah pulang,kamu gak panggil nenek,nenek lagi masak tadi"sang nenek membuka tirai dan melanjutkan langkah kecilnya menuju dapur.

Johan merasa lega,tetapi sontak ia sadar dengan hp yang jatuh ke bawah,ia melotot dan panik karena ini adalah hp baru dia dan hp pertmanya.

Setelah di cek hp nya tidak ada masalah,dan sama sekali tidak ada keretakan dari sudut mana pun.

Johan Langung menyimpan HP itu dan bergegas ke dapur membantu sang nenek yang sedang memasak untuk makan malam nanti berdua.

Sang nenek yang sudah goyah hanya bisa memasak yang cukup ringan saja.

"Nenek udah,nenek di sana aja duduk biar saya lanjutkan"Johan menawarkan dirinya untuk membantu.

Malam seperti biasa di lewati bersama nenek.

Esok hari,Johan Sudah berada di depan gang yang sudah di tentukan oleh sang ayah untuk pertemuan kali ini,Johan sudah bersiap penuh semangat,ia melihat ke depan dan sebuah mobil sudah datang,dan kali ini mobil yang di pake oleh ayahnya berbeda lagi.

Sungguh, ternyata ayahnya jauh lebih kaya raya.Johan hanya bisa mengagumi dan ingin tahu tentang rumah Ayah.

Sesampainya

Sang ayah dengan gagah turun dan masuk ke dalam area petinju, di sana sang ayah langsung disambut oleh pelatih petinju dengan ramah.

"Wah wah....halo kawanku"ucap sang pelatih membuka kedua lengannya untuk berpelukan pada sang ayah Johan.

"Halo bung, apa kabar denganmu"sama ayah membalas pelukan itu dan menepuk-nepuk pundak nya.

"Wah....baik sekali"

"Hebat ya, sekarang kamu udah jadi pelatih profesional"puji sang ayah.

"Eh, ngomong-ngomong ngapain ke sini tumben? ini siapa? ini anak mu ya? Apa kamu ingin mengajarkan anak menjadi petinju"ucap pelatih itu melihat kearah Johan yang gemetaran Sedari tadi di depan pintu.

"Gak,yah ...ayah, Aku tidak ingin menjadi seorang petinju ayah, aku ini lemah"Johan langsung menolak nya.

"Hahahah, sebenarnya saya tidak ingin menjadikanmu seorang petinju, ayahnya ingin memperkenalkan mu dengan teman ayah saja"sang ayah hanya bisa tertawa melihat tingkah Johan yang pengecut.

"Hah?jadi gak gak?"

"Gak"

Johan langsung girang karena dirinya berpikir akan dilatih menjadi petinju di sini.

"Ouh iya,saya pamit dulu karena ada sesuatu yang mau saya urus dengan anak saya"sang ayah berpamitan lagi kepada pelatih itu.

Sang ayah menarik lengan Johan dan membawanya masuk ke dalam mobil.Sang ayah tersenyum lagi dan menatap wajah Johan yang dengan dingin tanpa ekspresi.

"Sudah ku duga ayah akan seperti ini"kata Johan di dalam hatinya yang takut akan kemarahan dari sang ayah .

Sang ayah langsung berkata"Nak, pelatihan apa yang kamu inginkan?"

"Yah , sebenarnya aku sangat takut dengan seperti ini"

"Jadi mau kamu gimana?"ayah mecoba berdiskusi dengan anaknya Johan.

"Heheh anu, sebenarnya aku tidak bisa kelahi"

"Makanya ayah akan ajar kamu, yaudah dengan cara ayah sendiri"kata sang ayah sambil menggelengkan kepalanya.

"Baiklah ayah".

Sang ayah melanjutkan perjalannya menuju ke tempat lain yang tidak di ketahui oleh Johan.Menikmati kebersamaan antara ayah dan anak yang sudah lama terpisah.

Teeertttt.....

Tiba-tiba mobil berhenti karena ada seseorang yang berhenti di depan mobil Sang ayah.

"Ehh ..ayah hati-hati"Johan hampir terjeduk depan kaca.

"Duh bentar nak"

Sang ayah segera keluar dan melihat ke adaan di depannya.

"Hey, cepat bangun"kata sang ayah.

Di depan ada seorang pria yang tergeletak,dan sang ayah tidak merasa menabrak orang lain barusan.

"Hey nak, cepatlah bangun Aku sama sekali tidak menabrak mu, jangan pernah membuat drama seperti ini"kata sang ayah dengan tegas pada pria yang tergeletak di depannya.

Lalu pria yang tergeletak di atas jalan raya mulai bangun dan membuka topi dari jaketnya.

"Hahahhaha, ternyata kamu pintar juga kalau aku hanya berpura-pura"ucapkan itu kepada sang ayah dengan rasa tidak sopan.

"Yah, anak muda zaman sekarang hanya bisa membuat rambut seperti ini, apakah tidak ada yang lebih menarik lagi"sang ayah hanya mengomel dan memberi komentar buruk pada anak-anak zaman sekarang.

"Hah, aku tidak peduli dengan omongan mu Yang jelas kamu harus membayar ku jika tidak aku akan melaporkan mu!"ancam seorang pria itu pada sang ayah Johan.

"Hah, Aku sama sekali tidak akan membayar sepeserpun kepadamu, jika kamu mau makan silakan laporkan saja aku tidak peduli"sang ayah menolak dengan mentah-mentah dan membalikkan badan untuk masuk ke dalam mobil.

Tetapi tiba-tiba pria tersebut mengeluarkan pisau untuk menyikapi tubuh sang ayah dari belakang, tetapi karena sang ayah sudah terbiasa sang ayah mama megang lengan pria tersebut dengan kuat dan mendorongnya hingga terjatuh.

"Awhhh!!"

Johan hanya didalam mobil melihat kejadian diluar namun tidak terlalu jelas.

Johan yang aman penasaran dengan keadaan di luar segera membukakan pintu secara perlahan dan berlari kepada ayahnya.

Sang pria yang tergeletak terkena dorongan dari sang ayah mulai bangkit lagi dan ingin menikah sang ayah, tetapi pria tersebut kaget karena melihat keberadaan Johan yang ada di depannya.

"Hah?KA...kamu?"Johan pun terkejut melihat orang yang ada di depannya yang ingin menikam sang ayah dengan pisau yang tajam.

"Kamu?Johan?oh.... ternyata kamu adalah anak pengecut itu, Apa yang kamu lakukan dengan pria tua ini?"ternyata ini adalah J

Zack pacar barunya si Laura.

"Kamu!!! seharusnya Aku bertanya padamu Apa yang kamu lakukan terhadap ayahku!"Johan mulai Menada tinggikan perkataannya pada Zack.

"Apa?ayahmu? Kamu jangan bohong ya Karena aku tahu kamu itu adalah orang yang sangat miskin! apa jangan-jangan ini adalah Om yang kamu sewa? Oh apa jangan-jangan kamu ini sudah berubah pikiran ya? kamu menjadi homo dan menjual dirimu kepada om om ini?"Zack hanya tertawa puas sambil mengatakan perkataan itu yang membuat Johan semakin sakit hati.

"Heh!!! Jangan pernah kamu mengatakan hal itu kepada ayahku sendiri!"Johan langsung mendorong tubuh Zack itu hingga membuatnya mundur beberapa langkah.

"Ouh, ternyata kamu berani juga ya di luar!"

"Heh, ternyata kamu bukanlah orang yang baik-baik, aku harus melaporkan ini kepada Laura agar tidak bersama mu lagi!"Johan mengatakan ini pada zack untuk mengadu pada pacarnya sendiri.

"Hahahahah!! katakan saja dia tidak akan pernah percaya padamu!"tiba-tiba zack langsung mengeluarkan pisau itu untuk menikam tubuh Johan secara tiba-tiba.

Namun tindakan ini dijaga oleh ayahnya dengan cepat dan menendang perut Zack sehingga terpental lagi.

"Aa...ayah"

"Sialan!!! teman-teman cepat ayo hajar mereka!! Bila perlu bunuh saja mereka!"teriaki zack yang sedang kesakitan Memegang perutnya.

Kemudian datanglah beberapa orang yang membawa sebuah benda tajam untuk menghajar Johan dan juga ayahnya di sana, tetapi sang ayah langsung meminta jalan masuk ke dalam mobil dan pergi dari sana segera.

Anak yang lainnya hanya bisa berlari dan mengejar mobil sang ayah tanpa bisa melakukan perbuatan kasar.

"Eh iya, ngomong-ngomong sekarang kita mau dibawa kemana ayah? dan emangnya nggak apa-apa ya kalau aku bilang sama teman aku kalau Ayah adalah ayahku?"Johan merasa takut karena mengakui ayahnya tadi.

"Oh iya, sekarang ayah akan membawamu ke rumah ayah dan juga soal tadi tidak usah dipikirkan, tidak apa-apa jika memang kamu menganggap aku Ayah di depan orang lain, karena aku adalah Ayah mu sendiri"sang ayah tidak marah atas Tingkah Johan yang menganggap ayahnya di depan teman-temannya.

Dan setelah berkeliling keliling menaiki mobil dan mendapat suatu masalah yang kecil saya membawa jalan ke sebuah restoran untuk makan dahulu agar tidak merasa kelaparan di saat latihan nanti.Johan yang tidak terbiasa memasuki sebuah restoran yang mahal dan mewah hanya terkagum-kagum dan terdiam bahkan tidak ingin menginjak lantainya yang bersih dengan sandalnya yang kotor.

Ini adalah permulaan bagi Johan untuk menjadi orang yang sangat terpopuler di kampusnya, bagaimanapun juga sebenarnya ayahnya banyak sekali disukai oleh para wanita karena ketampanan dan juga kecerdasannya bahkan kemampuannya.

Johan mengikuti gerak-gerik ayahnya untuk duduk di sebuah meja yang tersedia dengan rapi dan juga mewah, sang ayah meminta Johan untuk memesan makanan yang ada di sana tetapi makanan itu memiliki harga yang sangat mahal Johan tak mampu membayarnya.

Bahkan makanan ini memiliki harga yang cukup untuk membiayainya dalam satu bulan, namun sang ayah tidak perlu meminta johan untuk khawatir karena ayahnya yang akan membayarnya.

"Pelayan! tolong pesankan saya 1 seafood dan juga minuman dingin ekstra double jeruk"ucap sang ayah mengangkat tangan kepada para pelayan yang ada di sana.

Sang pelayan dengan rapi dan juga tegap langsung menghampirinya dan membuat catatan pesanan kepada mereka.

Di saat itu, sang ayah sudah mempersiapkan dirinya untuk makan di sebuah restoran.

Johan mulai basa-basi kepada ayahnya yang ingin terus mengobrol dan menanyakan tentang masa lalu dan ceritanya bersama ibunya.Johan sangat penasaran dengan kisah cinta ibu dan ayahnya di waktu masa dulu.

"Ayah,eh..... aku boleh tanya enggak"Johan mulai basa-basi sambil memegang garpu yang ada di atas meja.

"Ya, apa yang kamu ingin tanyakan kepada ayah?"sang ayah melakukan kedua lengannya dan memegang dagunya dan melekukan kedua tangan itu.

"Ya, sebenarnya Johan ingin tahu bagaimana kisah ayah dan ibu bisa bertemu,hehehehe"Johan menyengir dan tersenyum sehingga membuat lesung pipi dan juga menyipitkan mata.

"Ouh, kisah antara ibu dan Ayah waktu ketemu ya? emm..... gini ceritanya sebenarnya waktu itu ayah dan ibu itu saling bermusuhan"sang ayah mulai menceritakan kepada anaknya.

Di cerita sang ayah.

Sang ayah waktu dahulu adalah anak yang nakal dan juga bolos sekolah karena berpikir sekolah itu tidak ada gunanya, dan Johan langsung bermain dengan orang lain seperti bermain catur atau bermain lotre hingga taruhan.

Dan tanpa disadari dari sang ayah bahwa sang ayah memiliki kemampuan dalam hal seperti itu, cahaya bisa menebak angka atau meramal angka yang akan keluar dalam taruhan lotre.Dan juga sang ayah bisa bermain sebuah poker dan memenangkan beberapa uang yang cukup banyak.

Lalu di saat masa-masa kuliah sang ayah sudah memiliki rumah sendiri atas hasil kerja dari perjudian yang telah dilakukan, dulu sang ayah adalah orang yang miskin dan juga tidak mampu tetapi karena kemampuannya ia dapat membeli rumah hingga mobil yang mewah.

Bahkan sang ayah diberikan julukan sang legenda perjudian karena tidak bisa ditandingi oleh siapapun, tetapi di saat bertemu sang ibu di sebuah bar sang ayah langsung jatuh cinta karena tertarik dengan sifatnya yang pendiam dan juga penurut.

Waktu itu, sang ibu yang bernama Elisa menjadi pelayan bar di dalam tempat permainan judi dan memiliki perilaku buruk dari para pria yang ada di sana.Tetapi sang ibu Elisa tidak ingin merespon dari pria itu dan tidak sama seperti wanita lainnya yang selalu merespon dan juga merayunya.

Maka dari itu, ketika Elisa mendapat suatu masalah karena dilecehkan oleh pelanggan maka sang ayah langsung menolongnya pergi dari tempat itu.

Ya, dari sanalah mereka mulai kenalan dan juga saling bertemu hingga memiliki sebuah hubungan yang sangat dekat.Dan Sang ayah sangat mencintai Elisa karena dia adalah wanita yang terbaik tidak memandang harta atau apapun.

Namun takdir mengatakan untuk berpisah dahulu dengan Elisa ibunya Johan, karena sang ayah memiliki kemampuan hebat yang juga memiliki uang yang banyak ia dituduh hingga dijebak oleh para mafia dengan menyebar kalau dirinya mengedar narkoba di negara Prancis.

"Wah ..... ternyata kisah sang ayah sangat keren dengan ibu, aku sebagai anaknya pun bangga karena memiliki ayah dan ibu seperti kalian, dan aku ingin bertanya apakah ibu sangat cantik ayah?"Johan bertanya lagi yang terus penasaran dengan kisah cinta kedua orang tuanya.

"Hahahaha, nah kamu jangan pernah menanyakan kecantikan ibumu, Karena bagaimanapun di mata ayah ibumu sangat cantik dan istimewa, bahkan dari fisik maupun hati ibumu sangat cantik sekali, dia seperti bidadari dunia yang diturunkan untuk ayah"sang ayah sambil mengkhayal dan melamunkan kecantikan wajah Elisa istrinya di restoran hingga menengok ke atas lampu-lampu.

"Wah wah, tidak aku sangka ternyata Ayah sangat bucin tentang percintaan"Johan menyipitkan matanya lagi dan ingin tertawa.

"Yah,namnya juga cinta, Kamu tidak akan pernah bisa hidup bahagia tanpa adanya cinta, walaupun memiliki uang yang banyak tetapi tidak cinta maka hidupnya tidak akan pernah baik"mengatakannya sambil menggoyang-goyangkan halisnya pada Johan.

"Wah, ternyata kata-katanya sangat hebat"bertepuk tangan kepada ayahnya sendiri sehingga membuat kediaman di restoran itu menjadi tidak hening lagi.

"Heh, kamu jangan keras-keras di sini"sang ayah menurunkan lengan anaknya untuk tidak bertepuk tangan keras.

Lalu pembicaraan mereka dipotong oleh pelayan yang datang membawa makanan yang dipesannya tadi.

"Tuan ini adalah pesanan Anda,kami sudah menyiapkannya"dengan menyimpan makanan makanan itu ke atas meja Johan dan sang ayah.

Lalu kedua orang ini yang saling berhubungan ayah dan anak langsung makan dengan sangat lahap, Johan pun tidak percaya akan makan semewah ini.

Ternyata tidak membutuhkan waktu yang lama bagi para pria untuk makan dengan sangat cepat, tidak seperti wanita yang hanya makan dengan mencicipi dulu dan merasakannya kenyamanan di lidah.

Ku rasa para pria hanya makan dengan cara menelan tanpa mengunyah dengan kenikmatan.

"Wah ..... Ayah sudah kenyang"sang ayah langsung Memegang perutnya yang hampir buncit karena terpenuhi oleh makanan.

"Wah, Aku juga sama ayah sangat kencang sekali"Johan pun mengikuti perilaku ayahnya yang mengelus perutnya yang hampir buncit.

Sang ayah langsung meminta nota kepada pelayan untuk membayar tagihannya.Tidak butuh waktu yang lama, sang ayah membayarkan semua pesanan itu dan pergi lagi untuk pergi ke suatu tempat yang dimana sang ayah tuju adalah rumahnya sendiri.

Johan langsung menggeliat di depan restoran itu hingga perutnya terbuka lebar karena bajunya terangkat.

Sang ayah pun meminta Johan untuk menutupi perutnya dan tidak menggeliat di depan umum, walau dia bukan wanita.

Dengan keadaan yang masih tanya Johan terpaksa masuk ke dalam mobil dan dia ingin membandingkan tubuhnya di atas tempat duduk yang empuk dan juga enak, tidak lupa sang ayah langsung menghidupkan AC mobil untuk mendinginkan mereka.

"Ayah,kita mau kemana lagi?"Johan bertanya lagi Dan lagi dan lagi kepada ayahnya Karena penasaran dari tadi, yang dibilang ingin mengajarkannya latihan beladiri malah pergi kemana-mana.

"Iya katanya kamu ingin melihat rumah ayah, ya udah Ayah bawa ke rumah Ayah"kata Sang Ayah terus saja fokus mengemudi agar tidak terjadi suatu kecelakaan di jalan raya.

"Wahh..... aku nggak sabar pengen tahu rumah Ayah"Johan kegirangan mendengar perkataan bahwa dirinya akan dibawa ke rumah ayahnya.

"Kenapa kamu sangat senang sekali ketika ingin ke rumah Ayah?"

"Karena mungkin saja aku bisa melihat foto ibu di rumah Ayah yang sering dipajang"Johan menjawab pertanyaan ayahnya dengan sangat simple.

"Hahahha di rumah Ayah sama sekali tidak ada foto atau bingkai yang dipajang di dinding, jika kamu ingin melihat foto ibumu maka lihatlah di HP ayah Karena disana banyak sekali foto ibumu"

"Lah, kenapa ayah tidak memberi tahu dari tadi kan bisa saja aku lihat dari tadi"Johan membantah perkataan ayahnya karena menyembunyikan foto ibunya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!