Divorce Me,Husband!
Didalam kereta Bernina Express terdapat sepasang suami istri yang sedang menikmati pemandangan melalui jendela, mereka bersama- sama melihat keindahan alam.
Para penumpang kereta akan benar-benar mendapatkan pemandangan luar biasa dan tentunya bisa mengambil foto dari berbagai tempat yang indah.
Kereta dilengkapi dengan jendela panorama yang tinggi dan besar, sehingga memungkinkan para penumpangnya menikmati pemandangan yang memukau antara Tirano dan Chur atau Davos
Bernina Express memiliki rute kereta yang melintasi pegunungan Alpen. Satu hal yang menarik adalah wisatawan akan dibawa melintasi Landwasser Viaduct setinggi 65 meter.
Landwasser Viaduct merupakan jembatan kereta api single track khas Rhaetian Railway dan merupakan bagian dari situs Warisan Dunia UNESCO.
Riella Latyvolia yang sudah sangat lama ingin berlibur ke Swiss, ia sangat bersyukur mempunyai suami yang selalu mewujudkan keinginannya yang sangat di pendam itu.
"Terimakasih sudah membawaku ketempat yang menakjubkan ini" gumam Ella sambil menunduk menghapus cairan bening yang tumpah.
Sang suami menoleh kearahnya "tidak perlu berterimakasih, aku sangat mencintaimu, jadi tidak mungkin aku membiarkan istriku yang cantik memendam keinginannya, aku akan berusaha keras mencari uang untuk membahagia kan kamu" ucap sang suami tersenyum lembut sambil menggenggam tangan ella
Ella semakin teriak "aku sangat tersanjung dengan kata-kata yang keluar dari mulut kamu" ucap Ella tersenyum hangat sambil menghapus air mata
Sang suami yang melihat ekspresinya tertawa pelan "haha...., kamu sangat jelek jika menangis seperti ini" ejek sang suami sambil mencolek hidung Ella
Ella yang sedang menangis kini langsung merubah ekspresinya "kamu mengatakan aku jelek?, padahal banyak yang mengantri padaku" ujar Ella bangga sambil tersenyum manis dan menghapus semua bekas cairan bening itu.
Sang suami membelalakkan matanya "apa?!, siapa?, apa dia lebih jelek dari aku?, aku ingin tau, orang jelek mana yang menginginkan istriku" ucap sang suami sambil melotot
Ella tertawa melihat reaksi yang di perlihatkan oleh sang suami "haha...., aku hanya bercanda, kamu tidak cocok jika melotot seperti ini" ucap Ella sambil mengikuti suaminya melebarkan mata
Seketika sang suami tersenyum lembut "dengan tertawa seperti itu kami sangat terlihat cantik, ingat selalu tersenyum apapun yang terjadi" ucap sang suami, ia memeluk Ella dengan erat seolah-olah tidak ingin melepaskan Ella
"Darimana kamu belajar mengeluarkan kata-kata manis seperti itu?" ucap Ella sambil mendongakkan kepalanya.
Sang suami hanya menundukkan kepalanya agar bisa melihat Ella "jangan meledekku terus, lebih baik kamu mengambil gambar pemandangan saja" ucap sang suami sambil melepaskan pelukannya.
"Ah, aku melupakannya" ucap Ella sambil menepuk pelan keningnya. Ella mengambil kamera dan memotret pemandangan yang manjakan mata. ia juga tidak lupa mengambil beberapa foto antara dirinya dan juga sang suami.
Didalam kereta mereka sedang bercanda gurau sambil menikmati liburan yang telah lama diimpikan dan mencoba melupakan sejenak masalah yang tidak kunjung usai.
Saat menikah mereka juga harus melewati berbagai ujian, mereka melewati dengan suka maupun duka bersama-sama, hingga ujian itu bisa terlewati begitu saja.
Ella termenung memikirkan perjalanan pernikahan yang penuh lika-liku, bahkan ketakutan yang dulu ia rasakan kini kembali pada dirinya lagi.
Ia seperti merasakan adanya firasat buruk, namun dirinya tidak tau masalah apalagi yang akan mereka lalui "semoga firasatki ini salah" batin Ella
Sang suami melihat Ella termenung membuatnya menepuk pundak Ella "jangan memikirkan hal yang tidak penting" ucap sang suami tersenyum lembut
Ella tersentak dan langsung menoleh kearah sang suami "tidak, aku sedang menikmati pemandangan yang sangat menakjubkan ini" balas Ella sambil mengambil tangan sang suami yang berada di pundaknya lalu menggenggamnya.
Sang suami mengernyitkan dahinya "kamu tidak bisa berbohong padaku" ucap sang suami dengan lembut
Ella membalas perkataan sang suami "aku tidak membohongimu” ucap ella sambil tersenyum
“lebih baik kita lanjut berfoto dan memperbanyak kenangan, karena ini adalah moment yang sangat langka" lanjut Ella, lalu ia pun mengambil beberapa foto lagi bersama sang suami.
Setelah beberapa rute terlewati Ella tidak melewatkan satu pemandangan pun, berbagai ekspresi yang ia keluarkan membuat sang suami tersenyum bahagia.
Ekspresi ceria sangat terlihat jelas di wajah Ella "aku berjanji akan selalu membahagiakanmu" batin sang suami
Keesokan harinya, mereka bergegas pergi kesebuah kota, dimana tempat itu adalah tempat orang-orang penyuka seni.
Ella yang kuliah di bidang seni begitu tertarik pergi ke kota itu, kota Kunsthaus Zurich adalah sebuah tempat museum seni rupa yang menyimpan salah satu koleksi seni rupa paling berpengaruh di Swiss.
Kota Zurich menawarkan keindahan kontras, pemandangan danau, perbukitan, dan perkotaan dengan nuansa tenang.
Begitu memasuki museum Ella terlihat begitu antusias "senangnya, aku sangat berterimakasih" ucap Ella tersenyum lembut sambil melihat-lihat koleksi yang ada didepannya.
Sang suami tersenyum sambil memperingati Ella "kamu bisa bermain sepuasnya hari ini, karena besok kita harus kembali" ucap sang suami sambil mengacak-ngacak rambut Ella.
Ella yang mendengar itu langsung tertunduk, sang suami merasa bersalah ketika melihat kearah Ella, raut wajah lesu terlihat jelas di wajahnya "tidak apa-apa, kita bisa pergi ketempat ini dilain waktu" ucap sang suami sambil memeluk Ella.
"Baiklah" ucap Ella pelan, ia mengambil banyak foto untuk dijadikan sebuah kenangan, entah kenapa firasatnya mengatakan jika ini adalah terakhir kalinya ia bisa berada Swiss dengan sang suami. namun Ella menggelengkan kepalanya untuk tidak berfikir yang tidak-tidak.
Setelah puas berfoto, mereka kembali ke hotel untuk menyiapkan barang-barang, karena besok mereka harus pulang ke negeranya, terlihat jelas raut wajah Ella yang sedih
Sang suami merasa tidak enak pada Ella "maaf, sudah waktunya kita pulang, aku janji akan membawa kamu ke Swiss lagi" ucap sang suami menghibur Ella.
Ella menoleh kearah sang suami "janji?" tanya Ella dengan sedikit tersenyum
Sang suami menghela napas pelan "iya, janji" ucap sang suami membalas senyum Ella.
Ella terlihat bahagia mendengar ucapan janji sang suami "baiklah, jangan sampai kamu mengingkarinya" ucap Ella sambil merapikan barang-barang mereka.
Keesokan harinya, setelah bersiap-siap, mereka berangkat menuju bandara, saat sedang berbicara dengan sang suami, Ella berjalan tanpa melihat kedepan, akhirnya ia menabrak seseorang yang berada di depannya.
Ella terkejut dan langsung membungkukkan tubuhnya "maaf, maafkan saya" ucap Ella membungkuk berulang kali.
Nio yang berada disampingnya juga ikut terkejut "apa kamu baik-baik saja Ella?" tanya Nio panik sambil memeriksa dan memutar tubuh Ella.
Ella terpaku melihat kepanikan Nio, ia "sebentar Nio, aku ingin meminta maaf dulu padanya" ucap Ella yang merasa bersalah.
"Tidak apa-apa" ucap seseorang itu melirik kearah Ella dan berlalu pergi begitu saja tanpa menoleh
Ella terkejut dan menoleh kearah orang itu "orang yang sangat dingin" ucap Ella sambil berfikir
Nio tidak memperdulikan orang yang ditabrak oleh Ella. karena rasa khawatirnya begitu besar pada Ella "kamu baik-baik saja kan?" tanya Nio lagi memegang pundak Ella.
Ella tertawa pelan melihat tingkah Nio "aku baik- baik saja, kamu terlalu berlebihan Nio" ucap Ella sambil menggandeng tangan Nio lalu melanjutkan perjalanan mereka.
Namun, tiba-tiba Ponsel Nio berdering hingga membuat keduanya berhenti melangkah. Nio buru-buru mengambil ponsel yang ada di saku jasnya, terlihat dilayar tertuliskan "mama"
"Mama menghubungiku, disini sangat ramai, kamu tunggu disini ya" ucap Nio tersenyum pada Ella
"Baiklah, cepat kembali" ucap Ella lembut lalu ia berdiri menyandar pada dinding sambil menunggu Nio.
Setelah mendengar persetujuan dari Ella, Nio segera menjauh dan mengangkat panggilan itu
"Halo ma"
"Arsenio Clovis!, cepat segera pulang!, ada sesuatu yang ingin mama bicarakan!" ucap mama Nio diseberang sana tanpa adanya basa basi.
"Baiklah, kebetulan kami sudah berada di bandara ma" balas Nio singkat
"Kami akan menunggumu" ucap mama Nio dari seberang sana
Tutttt
Seketika ponsel Nio mati dan ia pun berlari kecil menghampiri Ella "apa yang mama bicarakan?" tanya Ella penasaran.
"Mama menyuruh kita untuk segera kembali, mungkin adikku itu tidak bisa beristirahat, karena pekerjaan yang aku berikan padanya itu sangat banyak" ucap Nio sambil tertawa kecil.
"Pasti dia akan marah padamu karena meninggalkan setumpuk laporan yang memuakkan" ucap Ella membalas perkataan Nio.
Mereka berdua tertawa bersama "aku sangat senang melihat wajahnya pada saat marah" ucap Nio sambil menggandeng tangan Ella.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
reedha
Betul banget jangan memikirkan hal yang tidak penting, nikmati saja perjalanannya.
Hai Author...salam kenal dari Hello Bella
2022-10-15
6
Essy Kehi🦋
semangat ya kk...
2022-10-13
5
🫧Alinna 🫧
Aku mampir
2022-10-12
4