Hancurnya Hati Ella.

Ella berdiri lalu menguatkan dirinya, setelah itu ia berjalan dengan langkah pelan menaiki tangga, kaki itu sudah tidak menahan tubuhnya lagi, namun ia memaksa untuk naik.

Baru saja melangkah beberapa anak tangga, Ella terhuyung kebelakang yang akhirnya membuatnya jatuh, para pelayan yang melihat itu tidak sempat menolong nyonya muda mereka.

Mereka menghampiri Ella yang jatuh, Ella yang jatuh terguling meringkuk sambil menangis, seluruh tubuhnya terasa sakit, tapi bukan itu yang membuatnya menangis.

"Nyonya, dimana yang sakit, mari biar kami obati" ucap kepala pelayan yang merasa iba melihat Ella seperti orang yang tidak punya nyawa lagi

"Tidak perlu, rasa sakit di tubuhku tidak sebanding dengan rasa sakit di hatiku" ucap Ella sambil menangis

Para pelayan saling pandang memandang, mereka hampir mengeluarkan air mata melihat betapa hancurnya hati Ella.

"Maaf kami tidak bisa membantu nyonya" ucap salah satu pelayan bernama Keyla

"Nyonya orang yang baik, lebih baik ceraikan saja tuan Nio, tapi..." ucap Zia yang menggantung

"Apapun keputusan nyonya nanti, Kami tetap mendukung keputusan nyonya itu" ucap Hamy yang memotong ucapan Zia yang berada disampingnya dan disetujui olah pelayan lainnya

Mendengar itu Ella mulai bangun dan menghapus air matanya "Terimakasih, dengan seperti ini saja kalian sudah membantuku" ucap Ella dengan tersenyum

Ia berusaha bangkit dan berusaha mengabaikan rasa sakit ditubuhnya, para pelayan tidak tinggal diam, mereka membantu Ella berdiri serta menaiki tangga.

Setelah didepan kamar, Ella menyuruh para pelayan membubarkan diri, Ella manarik nafasnya dalam-dalam lalu memasuki kamarnya.

"Aku merasa kasihan melihat nyonya seperti itu" ucap Hamy yang sudah meneteskan air matanya

"Bahkan tuan Nio tidak memperdulikan nyonya" ucap Zia yang juga meneteskan air mata

"Aku berharap nyonya bisa lepas dari keluarga ini" ucap Keyla sambil menyatukan kedua tangannya ingin harapannya terkabul

Terlihat Nio sudah tidur dengan membalikkan badannya, Ella tersenyum dan membersihkan tubuhnya lalu ikut naik keatas tempat tidur, ia menangis dalam tidurnya

Saat pagi hari Ella merasakan seluruh tubuhnya sakit, ia bangun dan mengedarkan pandangannya mencari Nio, namun ia tidak melihat Nio di kamar itu.

Ella tidak mengobati sakit yang ada ditubuhnya, ia bersiap-siap untuk turun ke dapur untuk menyiapkan makanan.

Namun saat membuka pintu kamar, Nio berdiri tepat didepan pintu, Ella cukup terkejut "Nio mengapa hanya berdiri didepan pintu" tanya Ella

"Bisa bicara sebentar?" tanya Nio menatap Ella dengan datar.

"Bicaralah" ucap Ella sambil tersenyum, ia menatap Nio masih dengan tatapan lembut.

Mereka masuk kedalam kamar "Aku akan menikah satu Minggu lagi" ucap Nio sambil memandangi Ella.

Bagikan Sambaran petir menghantam tubuh Ella, Darah Ella mendidih mendengar ucapan Nio, hatinya seakan hancur seperti ditusuk ribuan jarum, tubuhnya bergetar hebat namun ia bisa menutupi itu didepan Nio.

"Lalu?" ucap Ella sambil mengerutkan dahinya.

"Apa kau tidak menghentikan ku?" tanya Nio heran melihat ekspresi Ella seperti tidak ada kejadian apapun.

"Bukankah kemarin kamu mengatakan dengan lantang untuk menikahinya?, Sekarang untuk apa kamu menanyakan itu padaku?" tanya Ella yang sudah mengepalkan kedua tangannya namun berbeda dengan wajahnya yang tersenyum lembut.

"Aku hanya ingin...." ucap Nio sedikit merasa bersalah pada Ella, tapi Ella sudah memotong perkataan nio

"Kamu menemui ku agar aku ingin mengatur segala keperluan pernikahanmu?, baiklah, aku akan mengaturnya untukmu" ucap Ella pergi meninggalkan Nio yang mematung.

"Ella, bukan seperti itu...." ucap Nio pelan, ia merasa bersalah dengan apa yang sudah dilakukannya

"Aku juga ingin tau, apa kamu sudah berselingkuh dariku, aku ingin mengetes mu dan ternyata kau justru menyetujui perkataanku" gumam Nio pelan sambil menunduk sedih.

Melihat foto-foto yang ada dihadapannya Nio merasa marah serta kecewa, tapi ketika Celin datang bisa membuatnya tersenyum.

Saat Ella pulang, ia ingin memancing Ella, akan tetapi semua diluar kendali Nio, kekecewaan serta kemarahan yang sudah membuatnya salah mengambil keputusan.

Satu minggu kemudian

Acara pesta pernikahan Nio digelar dengan sangat mewah di hotel Steinly bintang lima yang terkenal dikalangan orang kaya.

Para undangan dari kalangan pembisnis serta para model mengucapkan selamat pada Nio dan juga Celin.

Terlihat disudut Ella menitikkan air mata melihat pemandangan yang sangat menyesakkan dadanya.

"Aku harus mengikhlaskannya, aku yakin dia bisa berbuat adil padaku dan juga Celin" batin Ella sambil menghapus air matanya, ia melamun melihat sepasang suami istri berdiri di altar dengan senyum mengembang di wajah mereka masing-masing.

"Saat kita berjumpa kau menangis, di acara bahagia ini kau juga menangis, apa hari-hari mu dipenuhi dengan kesedihan?" tanya seorang pria yang berada disamping Ella

Ella tidak mendengar semua ucapan pria di sampingnya "Apa kamu pernah merasakan sakit, orang yang kita sayang kini menikah dengan cinta pertamanya" ucap Ella sambil meminum minuman yang ada di tangannya tanpa menoleh kesamping

"Pernah, jadi jangan menanyakan pertanyaan konyol itu padaku" ucap pria itu santai

Ella tidak bersuara lagi, ia hanya menatap sepasang suami istri itu dari kejauhan.

"Saat di bandara swiss kau terlihat bahagia hingga menabrak ku, di bandara Irlandia kau juga terlihat sangat bahagia hingga membuatmu menabrak ku untuk yang kedua kalinya, Kita berjumpa kembali ditepi danau dengan melihat kau bersedih, dan sekarang kita berjumpa juga saat kau bersedih lagi, mengapa di setiap pertemuan kita selalu mengalami hal yang sama, jika dihitung itu bagaimana?" tanya pria itu dengan panjang sambil berfikir

Ella tersadar dari lamunannya karena mendengar ucapan yang sangat panjang itu, ia menoleh kesamping "Kamu?" ucap Ella terkejut.

"Aku bertanya sekali lagi, jika di hitung pertemuan kita ini bagaimana?" tanya pria itu sedikit tersenyum sambil melihat kearah ella

"Aku tidak tau" jawab Ella diselingi sebuah senyuman, karena menurut Ella, perkataan pria itu sedikit lucu.

"Pesta ini tidak begitu menarik" ucap pria itu datar sambil melihat kedepan.

"Jangan mengeluarkan kata-kata seperti itu, aku mendekor semua ini dengan sepenuh hati" ucap Ella sambil mengerucutkan bibirnya

Pria itu Al gaung menoleh kearah Ella "Kau yang membuatnya?, ternyata kau wanita yang kuat dan juga mandiri" ucap pria itu sambil melihat Ella dengan intens.

Mendengar pujian itu, membuat Ella semakin tersenyum sumringah "Riella memang sangat pintar" ucap Ella melihat kearah pria itu sambil mengangkat kepalanya serta membanggakan diri sendiri dengan diselingi tawa kecil.

Pria itu melihat Ella tertawa membuatnya sedikit bahagia "Sangat menggemaskan" ucap pria itu sambil mengacak rambut Ella

"Hei, jangan merusak rambutku" ucap Ella sedikit kesal sambil memukul pelan pria disampingnya.

"Kau sangat jelek jika berdandan seperti itu" ucap pria itu tersenyum tipis.

Nio melihat interaksi antar Ella dan pria itu "Apa itu selingkuhan Ella?, berani sekali dia membawanya ke acara pernikahanku" batin Nio geram dengan mengepalkan kedua tangannya

Bersambung...

Terpopuler

Comments

𝐀⃝🥀Ossy

𝐀⃝🥀Ossy

mampir

2021-11-26

0

Xinny Wexly

Xinny Wexly

sabar

2021-11-26

0

SâĹmà

SâĹmà

sabar ya ella

2021-11-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!