KUJUAL PERAWANKU DEMI NENEK

KUJUAL PERAWANKU DEMI NENEK

1. PENDERITAAN RINDU DIMULAI.

Rindu( 18 tahun) berlari kecil menuju ke ruang kepala cleaning service. Ada tanda tanya besar dalam hatinya ada apa gerangan Ibu kepala cleaning service memanggilnya.

Sesampainya di depan ruang cleaning service, Rindu segera mengetuk daun pintu dan tak lupa mengucap salam.

Tok.....tok....tok.....

"Assalamualaikum," ucapnya dengan bibir sedikit bergetar.

"Waalaikumsalam, masuklah," balas seorang perempuan dari dalam sana.

Setelah di persilahkan untuk masuk, Rindu memutar gagang pintu dan sedikit mendorongnya.

Rindu melangkah kearah meja kerja

dimana seorang wanita parubaya sedang duduk disana sambil memainkan jari-jemarinya untuk menulis.

"Duduklah!," perintah perempuan parubaya itu pada Rindu.

"Terima kasih Bu!," balas Rindu sambil mendudukkan tubuhnya diatas kursi.

"Rindu, tadi pihak rumah sakit menelpon kalau keadaan Nenekmu semakin memburuk, mereka menyuruhmu untuk menyiapkan uang ratusan juta untuk biaya pengangkatan kanker

paru-paru yang semakin hari semakin menggorogoti tubuhnya.

Pihak perusahan mungkin bisa membantumu hanya 10 persen saja dari itu. Selebihnya perusahaan sudah angkat tangan. Kamu sudah terlalu banyak meminjam uang perusahaan, maka dari itu Ibu sudah tidak bisa lagi menjaminmu untuk meminjam uang perusahaan ini," ujar perempuan parubaya itu dengan tatapan lekat pada Rindu.

"Aku paham Bu!, tapi tidakkah sekiranya perusahaan ini berbelas kasihan padaku dan juga Nenekku. Di dunia ini Aku hanya punya beliau.

Bila Nenekku tiada Aku sudah tidak punya siapa-siapa lagi di dunia ini. Jadi Aku mohon kali ini saja bantulah Aku Bu!," ujar Rindu tertunduk dengan deraian air mata menetes diatas lantai membentuk bulatan-bulatan kecil.

"Maaf Rindu, Ibu sudah tidak bisa lagi membantumu. Hutangmu saja belum lunas di perusahaan ini, ditambah lagi kamu mau meminjam uang yang jumlahnya tidak main-main.

Saran Ibu, kamu carilah sanak keluargamu untuk memberimu pinjaman dan kamu bisa menyicilnya sedikit demi sedikit,"

"Kami sudah tidak punya siapa-siapa lagi di dunia ini!. Aku dan Nenekku hanya hidup berdua setelah kecelakan yang merenggut nyawa kedua orang tuaku," balas Rindu yang masih tertunduk lesuh.

"Kalau begitu kamu carilah pekerjaan di luar sana, siapa tahu ada perusahaan yang bisa berbelas kasih padamu,"

perempuan parubaya itu bangkit dari tempat duduknya dan melangkah menuju pintu keluar.

Belum juga beberapa kali kakinya diayun, rindu sudah bersimpuh di hadapanya dan memegangi kakinya.

"Aku mohon Bu, tolonglah Aku!, Aku mau melakukan apapun asal Ibu membantu Aku meminjam uang di perusahaan ini,"

"Sudahlah Rindu, sampai kapanpun Aku tidak akan mau membantumu lagi, Cepat lepaskan, Aku mau mengontrol karyawan lain," ujar perempuan parubaya itu sambil menendang-nendangkan kakinya ke tubuh rindu.

"Aku mohon bu, tolonglah Aku, kali ini saja," Rindu semakin memperkuat pegangan tanganya pada kaki perempuan parubaya itu sembari memohon.

"Rindu lepasin," bentak perempuan parubaya itu mulai menaikkan nada bicaranya.

Rindu segera melepas rangkulanya pada kaki perempuan parubaya itu sambil menangis terseduh-seduh.

Perempuan parubaya itu sudah tidak mempedulikanya lagi. Dia terus melangka meninggalkan rindu dengan ratapan tangisanya.

"Ya TUHANku, berbelas kasihanlah padaku dan tunjukkanlah jalan untukku supaya bisa mendapatkan biaya operasi pengangkatan kanker Nenekku, Aamiin!," Rindu mengusap kasar wajahnya.

Tidak lama kemudian Rindu berdiri dan berjalan sempoyongan menuju kearah pintu keluar.

Rindu terus saja melangkah hingga dia terhenti di depan pintu utama perusahaan tempat dia bekerja.

"Itu tasmu, semua pakaianmu, handpon jadulmu ada di dalam situ. Ibu kepala bilang, mulai saat ini kamu di pecat. Semua hutangmu sudah dianggap lunas oleh perusahaan. Jadi, pergilah dan jangan kembali lagi," ucap Rinanty teman kerja Rindu yang memang sejak dulu tidak pernah suka dengan ke hadiran Rindu di perusahaan itu.

Terjatuh, tertipah tangga pula. Mungkin seperti itulah pepatah yang tepat buat Rindu si gadis malang itu.

Tanpa menjawab Rindu menunduk dan mencoba mengambil tasnya.

"Huss..huss pergi sana dan jadilah gembel di emperan kota ini. Ha ..ha ..ha," Rianty tertawa terbahak-bahak mengejeki Rindu.

Rindu terus saja terdiam, air matanya sudah tidak bisa terbendung lagi menahan beban hidup yang dia tanggung.

Rindu melangkah keluar perusahaan raksasa itu menuju kearah rumah sakit yang jaraknya kira-kira dua kilo meter dari perusahaan tempatnya bekerja.

butuh waktu 40 menit Rindu berjalan hingga akhirnya dia tiba juga di rumah sakit di mana Neneknya sedang tergeletak koma di dalam sana.

Rindu terus saja melangkah masuk kedalam rumah sakit sambil menenteng tas milikny, hingga dia tiba di depan kamar dimana Neneknya sedang di rawat di dalam sana.

Rindu memutar gagang pintu kamar tersebut dan sedikit mendorongnya.

Tampak seorang perempuan tua didalam sana sedang tergeletak tanpa sadarkan diri dengan alat medis melekat di tubuh dan juga hidungnya.

Rindu mendudukkan tubuhnya di atas kursi yang ada disamping pembaringan dan meletakkan tasnya begitu saja di atas lantai.

"Nek apa kabar!, Rindu datang lagi untuk menjegukmu. Maafkan Rindu bila Rindu belum bisa memberikan yang terbaik buat Nenek.

Tapi tenanglah Rindu akan terus berusaha apapun itu supaya Nenek bisa pulih lagi seperti sediakala," Rindu mencium punggung tangan milik Neneknya.

Tidak lama kemudian, kembali pintu ruangan itu terbuka. Seorang pria parubaya dengan pakaian putih-putih masuk kedalam dan mendekat kearah Rindu yang masih terus menciumi punggung tangan Neneknya.

"Rindu, apa kamu sudah di beritahu pihak rumah sakit kalau Nenekmu harus segera di operasi?," tanya pria parubaya itu pada Rindu.

Rindu mengangkat wajahnya dan mendapati dokter Rio sedang berdiri di sampingnya.

"iya dok! pihak rumah sakit telah memberi kabar padaku. Tapi ..." Rindu tidak melanjutkan lagi ucapanya.

Dokter Rio sudah mengerti betul mengapa Rindu tidak melanjutkan ucapanya itu.

"Aku tahu Rindu, kamu terkendala masalah biaya bukan?, tapi ini harus segera di lakukan supaya Nenekmu bisa segera di selamatkan. Kanker dalam tubuhnya mulai menyebar jadi kamu harus berusaha keras jika kamu masih ingin melihat Nenekmu sembuh seperti dulu," ujar dokter Rio sembari mengelus lembut pundak Rindu.

"Aku paham dan mengerti betul dokter. Tapi apalah dayaku, kami ini orang miskin dan tidak punya apa-apa. Uang operasi yang di minta pihak rumah sakit terlalu besar bagiku.

Dari mana aku bisa mendapatkan uang sebesar itu dalam waktu singkat," balas Rindu yang terus menatap wajah pucat Neneknya.

"Aku mengerti dengan keadaan kalian, tapi pihak rumah sakit mana mau tahu dengan keadaanmu.

Mereka juga membayar dokter spesialis untuk melakukan operasi.

Di tambah lagi obat-obatan yang akan di gunakan tidak diambil begitu saja dari pihak penyedia.

Kamu memiliki waktu tiga hari untuk mencari uangnya sebelum operasi dimulai. Kalau dalam jangka itu kamu tidak mendapatkanya maka kami tidak bisa berbuat apa-apa lagi dengan Nenekmu ini,"

Rindu tidak menjawab, Dia hanya bisa menangis. Airmatanya terus saja menetes tanpa henti bak anak sungai kecil yang tidak ada habis-habisnya.

Terpopuler

Comments

Imam Sutoto Suro

Imam Sutoto Suro

good job thor lanjutkan

2023-05-13

0

#ayu.kurniaa_

#ayu.kurniaa_

.

2023-04-17

0

Eva Rubani

Eva Rubani

lanjut

2023-04-14

0

lihat semua
Episodes
1 1. PENDERITAAN RINDU DIMULAI.
2 2. JUAL DIRI
3 3. TERJUAL
4 4. HOTEL.
5 5. KEDATANGAN AKOS.
6 6. NENEK SULIS DI BAWAH KERUANG OPERASI.
7 7. SELAMAT JALAN NENEK SULIS.
8 8. MULAI BEKERJA.
9 9. Rany.
10 10. BERTEMU LAGI.
11 11. HAMIL
12 12. KELEMBUTAN SEORANG FATHUR.
13 13. KE MENSION MILIK FATHUR.
14 14. BIARKAN AKU MEMANGGILMU MOMMY.
15 15. DIA TIDAK PANTAS KAMU PANGGIL MOMMY.
16 16. RENCANA KEDATANGAN TANIA.
17 17. MEMBUAT AIR JAHE.
18 18. MENJADI PELAYAN SEHARIAN.
19 19. IKAN LELE.
20 20. JANGAN COBA-COBA MENGUSIKKU LAGI.
21 21. TIKUS BESAR.
22 22.MENCARI SEKRETARIS BARU
23 23. KE BUTIQ.
24 24. SALON.
25 25. KEDATANGAN TANIA.
26 26. MEMBANTU RIANTY.
27 27. CEMBURU BILANG BOSS!!.
28 28. MENYADARI KEBAIKAN RINDU.
29 29. HARI PELELANGAN TIBA.
30 30. PERSAINGAN TENDER DIMULAI.
31 31. DUA PERUSAHAAN YANG DINYATAKAN LOLOS.
32 32. PRESENTASI RINDU.
33 33. RAHASIA TERBESAR FATHUR.
34 34. PENGAKUAN RINDU.
35 35. PENGAKUAN DOKTER ALEX.
36 36. PENYESALAN FATHUR.
37 37. KEMBALINYA RINDU.
38 38. IJAB KABUL.
39 39.ANUGERA TERINDAH.
40 40. PERATURAN FATHUR.
41 41. RENCANA RIKA.
42 42. BERTEMU RIKO DAN RANY.
43 43. BERTEMU IBU.
44 44. RENCANA KE RUMAH SAKIT.
45 45. BERTEMU TEMAN LAMA.
46 46. MASA LALU JENY, RIKA DAN RAKA.
47 47. KESAKSIAN IBU JENY.
48 48. PERTEMUAN RIKA DAN RANY.
49 49. PAK KEMBAR.
50 50. UNGKAPAN CINTA RAKA.
51 51. KEMUNCULAN RIKO.
52 52. KEDATANGAN SAHABAT RINDU.
53 53. TAKDIR BERKATA LAIN.
54 54. KESEDIHAN FATHUR DAN RINDU.
55 55. RINDU MULAI PULIH.
56 56. AKOS DI JEMPUT.
57 57. RINDU MENGURUNG DIRI.
58 58. DICULIK.
59 59. MEMINTA BANTUAN MERRY.
60 60. MENYELIDIKI RANY.
61 61. POLISI GADUNGAN
62 62. KEDIAMAN ABRAHAM.
63 63. SANDIWARA ABRAHAM.
64 64. RANY MEMBAWA AKOS KEBANDARA.
65 65. AKOS KABUR.
66 66. MEMINANG.
67 67. KABAR DUKA.
68 68. HARI BAHAGIA IBU JENY DAN RAKA.
69 69. HARI PERSANDINGAN.
70 70. TAMAT.
Episodes

Updated 70 Episodes

1
1. PENDERITAAN RINDU DIMULAI.
2
2. JUAL DIRI
3
3. TERJUAL
4
4. HOTEL.
5
5. KEDATANGAN AKOS.
6
6. NENEK SULIS DI BAWAH KERUANG OPERASI.
7
7. SELAMAT JALAN NENEK SULIS.
8
8. MULAI BEKERJA.
9
9. Rany.
10
10. BERTEMU LAGI.
11
11. HAMIL
12
12. KELEMBUTAN SEORANG FATHUR.
13
13. KE MENSION MILIK FATHUR.
14
14. BIARKAN AKU MEMANGGILMU MOMMY.
15
15. DIA TIDAK PANTAS KAMU PANGGIL MOMMY.
16
16. RENCANA KEDATANGAN TANIA.
17
17. MEMBUAT AIR JAHE.
18
18. MENJADI PELAYAN SEHARIAN.
19
19. IKAN LELE.
20
20. JANGAN COBA-COBA MENGUSIKKU LAGI.
21
21. TIKUS BESAR.
22
22.MENCARI SEKRETARIS BARU
23
23. KE BUTIQ.
24
24. SALON.
25
25. KEDATANGAN TANIA.
26
26. MEMBANTU RIANTY.
27
27. CEMBURU BILANG BOSS!!.
28
28. MENYADARI KEBAIKAN RINDU.
29
29. HARI PELELANGAN TIBA.
30
30. PERSAINGAN TENDER DIMULAI.
31
31. DUA PERUSAHAAN YANG DINYATAKAN LOLOS.
32
32. PRESENTASI RINDU.
33
33. RAHASIA TERBESAR FATHUR.
34
34. PENGAKUAN RINDU.
35
35. PENGAKUAN DOKTER ALEX.
36
36. PENYESALAN FATHUR.
37
37. KEMBALINYA RINDU.
38
38. IJAB KABUL.
39
39.ANUGERA TERINDAH.
40
40. PERATURAN FATHUR.
41
41. RENCANA RIKA.
42
42. BERTEMU RIKO DAN RANY.
43
43. BERTEMU IBU.
44
44. RENCANA KE RUMAH SAKIT.
45
45. BERTEMU TEMAN LAMA.
46
46. MASA LALU JENY, RIKA DAN RAKA.
47
47. KESAKSIAN IBU JENY.
48
48. PERTEMUAN RIKA DAN RANY.
49
49. PAK KEMBAR.
50
50. UNGKAPAN CINTA RAKA.
51
51. KEMUNCULAN RIKO.
52
52. KEDATANGAN SAHABAT RINDU.
53
53. TAKDIR BERKATA LAIN.
54
54. KESEDIHAN FATHUR DAN RINDU.
55
55. RINDU MULAI PULIH.
56
56. AKOS DI JEMPUT.
57
57. RINDU MENGURUNG DIRI.
58
58. DICULIK.
59
59. MEMINTA BANTUAN MERRY.
60
60. MENYELIDIKI RANY.
61
61. POLISI GADUNGAN
62
62. KEDIAMAN ABRAHAM.
63
63. SANDIWARA ABRAHAM.
64
64. RANY MEMBAWA AKOS KEBANDARA.
65
65. AKOS KABUR.
66
66. MEMINANG.
67
67. KABAR DUKA.
68
68. HARI BAHAGIA IBU JENY DAN RAKA.
69
69. HARI PERSANDINGAN.
70
70. TAMAT.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!