3. TERJUAL

Seketika para pria hidung belang itu saling menatap satu dengan yang lain. Ada yang tersenyum-senyum sinis ada pula yang tertawa dengan wajah mesumnya.

"Bawa dia kemari untukku!," seorang pria yang sedari tadi hanya terdiam di sudut ruangan itu sambil menikmati secangkir kopi di temani seorang ajudan yang berdiri tegap di sampingnya.

"Baiklah, untuk Tuan-Tuan yang belum mendapatkan ladysnya sekarang silahkan pilih-pilih lagi. Ayo ikut Aku Tuan Fathur sudah memilihmu," ajak Mc itu pada Rindu.

Rindu kembali pasrah dan mengikuti langkah MC itu turun dari atas panggung menuju kearah sudut ruangan dimana Tuan Fathur sedang duduk santai disana sambil menyilangkan kedua buah kakinya menyerupai hurup X.

"Selamat malam Tuan Fathur, Ini gadis Anda, selamat bersenang-senang bersamanya," Fathur tidak menjawab sama sekali, dia hanya memberikan ekspresi wajah datarnya kepada Mc itu.

"Silahkan kamu pergi?," perintah sang ajudan pada Mc tersebut.

"Baik Tuan," Mc itu menunduk kemudian berbalik dan kembali kearah panggung.

Setelah Mc tadi sudah pergi dari situ, Fathur bangkit dari tempat duduknya.

"Ayo pulang, dan bawa murahan ini ke hotel," Fathur ( 35 tahun ) berlalu dari tempat itu dan meninggalkan Ajudanya bersama dengan Rindu.

Hati Rindu begitu remuk mendengar perkataan Fatur. Kata murahan itu seolah- olah merajam keras dadanya. Ingin sekali Rindu menangis tapi sedapat mungkin dia tahan.

"Mari Nona, ikut Aku," ucap Ajudan itu pada Rindu.

Rindu hanya mengangguk pelan dan mengikuti langkah kaki sang Ajudan.

Fathur yang duluan pergi ke hotel menggunakan mobil mewahnya tak henti-hentinya menggaruki kepalanya dan sesekali memukul stir mobilnya.

Pria yang terlihat garang dan dingin itu tampak begitu frustasi. Entah ada masalah apa dengan dirinya sehingga dia bisa seperti itu.

"Ini semua salahmu Tania, kamu telah menghianatiku dan meninggalkanku bersama putraku demi pria brengsek itu!, Aghss......terkutuk kamu Tania," kembali Fathur memukul stir mobil mewahnya dengan sangat keras.

Sementara itu, Rindu dan sang Ajudan pun menuju kearah Hotel dimana Fathur sudah menunggui mereka disana.

Rindu duduk di kursi penumpang sambil memandang keluar jendela. Ingin rasanya dia membatalkan semua pelelangan itu tapi sayang, bayangan Neneknya yang ada di rumah sakit sesekali muncul di hadapanya.

"Ya Tuhan, apakah yang telah Aku lakukan ini sudah benar?, ataukah Aku harus masuk kedalam juram dosa yang begitu dalam. Kenapa Aku harus menanggung semua ini Tuhan. Andai tak takut dosa dan bukan karna Nenek, rasanya ingin kuakhiri saja hidupku ini ," ucap Rindu dalam hati dengan deraian air mata.

Sang ajudan yang menatapi Rindu dalam kaca spion ikut merasakan kesedihan yang terpancar pada wajah gadis belia itu.

"Nona, kenapa Anda begitu sedih. Bukankah Anda sendiri yang mau menjual diri pada pengunjung bar!,"

Rindu sedikit berpaling dan menatap wajah sang Ajudan dari dalam kaca spion.

"Terkadang orang hanya melihat kulit tapi tak melihat isi dalamnya. Terkadang kita harus berkorban pada orang lain tanpa orang di sekeliling kita harus tahu semuanya, walau akhirnya kita harus dapat hinaan dan cacian yang tidak sepatutnya kita dapatkan,"

"Apa maksud Nona?, Aku tidak mengerti apa yang Nona ucapkan," balas sang Ajudan yang masih menatap Rindu dari dalam kaca spion tapi tetap Fokus mengemudikan kendaraanya.

Rindu tidak menjawab lagi, semakin dia berbicara masalah itu, semakin sakit rasa yang mendera dalam hatinya.

Tidak lama kemudian, mobil yang mereka tumpangi berbelok masuk kedalam halaman hotel.

Tampak mobil mewah Fathur sudah terparkir di sana.

"Ayo masuk Nona," ajak Ajudan Itu pada Rindu.

"Tapi Aku takut, tuanmu akan membunuhku nanti di dalam sana," ujar Rindu yang saat itu masih mengenakan maskernya.

Sang ajudan sedikit mengernyitkan dahinya.

"Tuan Arthur itu sebenarnya baik kalau kita sudah mengenalnya, tapi Nona jangan macam-macam denganya karna dia bisa berubah menjadi Iblis yang paling mematikan bila sesorang membantah kemauanya. Nona paham bukan maksudku, Ayo masuk sebelum beliau benar-benar marah besar dan kita berdua kena dampaknya," kembali sang Ajudan mengajak Rindu untuk masuk.

Rindu mulai gemetar, seluruh persendianya terasa remuk setelah mendengar perkataan ajudan itu tentang Fathur.

Rindu mengikuti sang Ajudan dari arah belakang . Gadis mungil itu hanya bisa menunduk saat berpapasan dengan tamu hotel.

Rasa malu dan takut bercampur aduk dalam hatinya. Ingin sekali rasanya Rindu lari tapi lagi-lagi bayangan Neneknya yang tergeletak di rumah sakit selalu membayanginya.

"Kuat Rindu, ini adalah jalan yang kamu pilih. Jadi, kamu harus terima semua konsekuensinya," Rindu mencoba menguatkan hatinya.

Rindu dan sang Ajudan masuk kedalam Lift dan menuju keatas lantai 7. Hanya butuh beberapa detik saja kini mereka sudah tiba di lantai puncak hotel tersebut.

Rindu dan sang Ajudan keluar dari dalam lift dan melangkah menuju kamar dimana Fathur sedang menunggui mereka berdua.

Tidak butuh waktu yang lama, kini mereka berdua sudah berdiri di sebuah kamar yang terbilang luas dan paling mewah diantara kamar-kamar lainnya.

Tok..tok...tok....

Tiga ketukan di layangkan sang Ajudan ke daun pintu kamar milik Fathur.

"Masuk," ucap seorang pria dari dalam sana yang tak lain adalah Fathur manusia salju dengan wajah sangar dan tak pernah tertawa sedikitpun.

"Permisi Tuan, Maaf kalau Saya lancang mengganggu ketenangan Anda. Saya kesini membawa perempuan yang tadi Anda temui di bar itu," ujar sang Ajudan sambil menunduk hormat.

"Suruh dia masuk. Aku tidak mau para tamu hotel ada yang melihatnya masuk ke dalam kamarku ini dan menjadi perbincangan heboh di setiap stasion pertelevisian," Fathur mengisap Rokok tanpa memandang sedikit pun pada Ajudanya.

Wajahnya masih seperti tadi dingin dan tanpa ekspresi sedikitpun.

"Baik Tuan, Saya akan segera menyuruhnya masuk," sang Ajudan berbalik untuk menemui Rindu.

"Nona masuklah!, Tuan Fathur menyuruh Anda untuk masuk kedalam. Dan ingat Nona jangan macam-macam sebab jika itu sampai Nona lakukan maka tamatlah riwajat anda," Ajak Sang Ajudan pada Rindu sekaligus ancaman. Rindu hanya bisa mengangguk pasrah dan mencoba menahan rasa takutnya.

Setelah Rindu masuk sang Ajudan pun mohon pamit.

"Kalau sudah tidak ada apa-apa lagi Saya permisi Tuan," kembali untuk sekali lagi sang Ajudan tertunduk memberi hormat pada Fathur

"Kamu pulanglah dan katakan pada bi Ina kalau malam ini Aku tidak pulang. Dan ingat David, besok pagi bawa Akos kemari, aku ingin bertemu dengan putraku itu," Fathur masih saja berbicara tanpa memandang kearah lawan bicaranya.

Rindu hanya terdiam mendengarkan percakapan mereka berdua, Atmosfir ketegangan dalam ruangan itu seakan-akan menusuk pori-pori kulitnya. Sesekali dia meremasi jari-jarinya saling bergantian untuk menetralkan perasaannya.

Nah ..gimana ceritana makin menarik bukan!, maka dari itu beri like, favorite dan juga coment agar author makin bersemangat nulisnya terima kasih.

Terpopuler

Comments

Marliah

Marliah

mantap

2024-06-20

0

Imam Sutoto Suro

Imam Sutoto Suro

mantap thor lanjut

2023-05-13

0

Eva Rubani

Eva Rubani

semangat rinduu

2023-04-14

0

lihat semua
Episodes
1 1. PENDERITAAN RINDU DIMULAI.
2 2. JUAL DIRI
3 3. TERJUAL
4 4. HOTEL.
5 5. KEDATANGAN AKOS.
6 6. NENEK SULIS DI BAWAH KERUANG OPERASI.
7 7. SELAMAT JALAN NENEK SULIS.
8 8. MULAI BEKERJA.
9 9. Rany.
10 10. BERTEMU LAGI.
11 11. HAMIL
12 12. KELEMBUTAN SEORANG FATHUR.
13 13. KE MENSION MILIK FATHUR.
14 14. BIARKAN AKU MEMANGGILMU MOMMY.
15 15. DIA TIDAK PANTAS KAMU PANGGIL MOMMY.
16 16. RENCANA KEDATANGAN TANIA.
17 17. MEMBUAT AIR JAHE.
18 18. MENJADI PELAYAN SEHARIAN.
19 19. IKAN LELE.
20 20. JANGAN COBA-COBA MENGUSIKKU LAGI.
21 21. TIKUS BESAR.
22 22.MENCARI SEKRETARIS BARU
23 23. KE BUTIQ.
24 24. SALON.
25 25. KEDATANGAN TANIA.
26 26. MEMBANTU RIANTY.
27 27. CEMBURU BILANG BOSS!!.
28 28. MENYADARI KEBAIKAN RINDU.
29 29. HARI PELELANGAN TIBA.
30 30. PERSAINGAN TENDER DIMULAI.
31 31. DUA PERUSAHAAN YANG DINYATAKAN LOLOS.
32 32. PRESENTASI RINDU.
33 33. RAHASIA TERBESAR FATHUR.
34 34. PENGAKUAN RINDU.
35 35. PENGAKUAN DOKTER ALEX.
36 36. PENYESALAN FATHUR.
37 37. KEMBALINYA RINDU.
38 38. IJAB KABUL.
39 39.ANUGERA TERINDAH.
40 40. PERATURAN FATHUR.
41 41. RENCANA RIKA.
42 42. BERTEMU RIKO DAN RANY.
43 43. BERTEMU IBU.
44 44. RENCANA KE RUMAH SAKIT.
45 45. BERTEMU TEMAN LAMA.
46 46. MASA LALU JENY, RIKA DAN RAKA.
47 47. KESAKSIAN IBU JENY.
48 48. PERTEMUAN RIKA DAN RANY.
49 49. PAK KEMBAR.
50 50. UNGKAPAN CINTA RAKA.
51 51. KEMUNCULAN RIKO.
52 52. KEDATANGAN SAHABAT RINDU.
53 53. TAKDIR BERKATA LAIN.
54 54. KESEDIHAN FATHUR DAN RINDU.
55 55. RINDU MULAI PULIH.
56 56. AKOS DI JEMPUT.
57 57. RINDU MENGURUNG DIRI.
58 58. DICULIK.
59 59. MEMINTA BANTUAN MERRY.
60 60. MENYELIDIKI RANY.
61 61. POLISI GADUNGAN
62 62. KEDIAMAN ABRAHAM.
63 63. SANDIWARA ABRAHAM.
64 64. RANY MEMBAWA AKOS KEBANDARA.
65 65. AKOS KABUR.
66 66. MEMINANG.
67 67. KABAR DUKA.
68 68. HARI BAHAGIA IBU JENY DAN RAKA.
69 69. HARI PERSANDINGAN.
70 70. TAMAT.
Episodes

Updated 70 Episodes

1
1. PENDERITAAN RINDU DIMULAI.
2
2. JUAL DIRI
3
3. TERJUAL
4
4. HOTEL.
5
5. KEDATANGAN AKOS.
6
6. NENEK SULIS DI BAWAH KERUANG OPERASI.
7
7. SELAMAT JALAN NENEK SULIS.
8
8. MULAI BEKERJA.
9
9. Rany.
10
10. BERTEMU LAGI.
11
11. HAMIL
12
12. KELEMBUTAN SEORANG FATHUR.
13
13. KE MENSION MILIK FATHUR.
14
14. BIARKAN AKU MEMANGGILMU MOMMY.
15
15. DIA TIDAK PANTAS KAMU PANGGIL MOMMY.
16
16. RENCANA KEDATANGAN TANIA.
17
17. MEMBUAT AIR JAHE.
18
18. MENJADI PELAYAN SEHARIAN.
19
19. IKAN LELE.
20
20. JANGAN COBA-COBA MENGUSIKKU LAGI.
21
21. TIKUS BESAR.
22
22.MENCARI SEKRETARIS BARU
23
23. KE BUTIQ.
24
24. SALON.
25
25. KEDATANGAN TANIA.
26
26. MEMBANTU RIANTY.
27
27. CEMBURU BILANG BOSS!!.
28
28. MENYADARI KEBAIKAN RINDU.
29
29. HARI PELELANGAN TIBA.
30
30. PERSAINGAN TENDER DIMULAI.
31
31. DUA PERUSAHAAN YANG DINYATAKAN LOLOS.
32
32. PRESENTASI RINDU.
33
33. RAHASIA TERBESAR FATHUR.
34
34. PENGAKUAN RINDU.
35
35. PENGAKUAN DOKTER ALEX.
36
36. PENYESALAN FATHUR.
37
37. KEMBALINYA RINDU.
38
38. IJAB KABUL.
39
39.ANUGERA TERINDAH.
40
40. PERATURAN FATHUR.
41
41. RENCANA RIKA.
42
42. BERTEMU RIKO DAN RANY.
43
43. BERTEMU IBU.
44
44. RENCANA KE RUMAH SAKIT.
45
45. BERTEMU TEMAN LAMA.
46
46. MASA LALU JENY, RIKA DAN RAKA.
47
47. KESAKSIAN IBU JENY.
48
48. PERTEMUAN RIKA DAN RANY.
49
49. PAK KEMBAR.
50
50. UNGKAPAN CINTA RAKA.
51
51. KEMUNCULAN RIKO.
52
52. KEDATANGAN SAHABAT RINDU.
53
53. TAKDIR BERKATA LAIN.
54
54. KESEDIHAN FATHUR DAN RINDU.
55
55. RINDU MULAI PULIH.
56
56. AKOS DI JEMPUT.
57
57. RINDU MENGURUNG DIRI.
58
58. DICULIK.
59
59. MEMINTA BANTUAN MERRY.
60
60. MENYELIDIKI RANY.
61
61. POLISI GADUNGAN
62
62. KEDIAMAN ABRAHAM.
63
63. SANDIWARA ABRAHAM.
64
64. RANY MEMBAWA AKOS KEBANDARA.
65
65. AKOS KABUR.
66
66. MEMINANG.
67
67. KABAR DUKA.
68
68. HARI BAHAGIA IBU JENY DAN RAKA.
69
69. HARI PERSANDINGAN.
70
70. TAMAT.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!