Menaklukkan Suami
Sabrina Allandro, Wanita berusia 22 tahun itu kini tengah termenung menatap foto penikahannya yang terbingkai indah. Namun, indahnya gambaran pernikahan tak seindah hidup yang ia jalani. Pernikahan yang ia jalani selama dua tahun hanyalah pernikahan semu.
Suami yang sejak dulu ia harapkan bisa memberinya cinta dan kebahagiaan, ternyata tak pernah mencintainya. Semua luka itu kini terkuak, alasan kenapa sang suami tak pernah bisa menerimanya.
Pandangan Sabrina beralih pada amplop coklat yang ia terima seminggu yang lalu. Ia tak tahu siapa yang mengirimnya, tapi isi dari amplop itu adalah jawaban dari pertanyaannya selama ini. Penyebab sikap dingin sang suami terhadapnya.
Sabrina mengeluarkan isi dari amplop itu, melihat lagi bukti-bukti pengkhianatan suaminya. Ia terus memandang foto yang telah mencabik hatinya hingga berkeping-keping. Ah ... bukan, ini bukan pengkhianatan, karena faktanya bukan wanita yang dipeluk mesra sang suami dalam foto yang menjadi orang ketiga, melainkan dirinya.
Ironi, bukan?
Dia yang berstatus istri, justru menjadi orang ketiga antara suami dan wanita yang menjadi kekasihnya.
Gambar dari Fabian—sang suami—dengan seorang wanita yang bernama Vannesa membuat Sabrina seolah tertampar dengan fakta mengejutkan ini. Ditambah lagi dengan surat yang ia baca, cerita tentang kisah Fabian dan Vannesa seperti memaksanya tersadar dan memperjelas apa statusnya. Perusak hubungan orang!
Fabian dan Vannesa, adalah sepasang kekasih yang harus terpisah karena kehadiran dirinya. Fabian terpaksa meninggalkan Vannesa karena terlalu mencintai wanita itu. Dua tahun yang lalu, saat usianya 20 tahun, Ayah Fabian, yaitu Sergio Ramos yang merupakan sahabat dekat ayah Sabrina datang membawa lamaran untuknya. Sergio meyakinkan, jika ia ingin mengambil alih tanggung jawab atas Sabrina, menjaga putri dari sahabatnya itu setelah kepergian ayahnya. Menjadikannya sebagai menantu di keluarga Ramos dan menikahkan Sabrina dengan putra kandungnya—Fabian Ramos.
Namun, Fabian yang telah memiliki kekasih menolak keras keinginan sang ayah. Ia hanya mencintai Vanessa, wanita yang menjadi kekasihnya sejak ia masih kuliah.
Sergio tidak bisa menerima alasan itu, terlebih Fabian menolak dijodohkan hanya demi wanita yang Sergio anggap sebagai wanita murahan. Terpaksa, Sergio mengancam akan melenyapkan Vannesa jika putranya itu tidak menuruti keinginannya menikahi Sabrina.
Ancaman Sergio bukan sekedar omong kosong. Vannesa diculik oleh anak buah Sergio, dan dijadikan alat untuk membuat Fabian tunduk akan kehendaknya. Demi keselamatan sang kekasih dan takhta keluarga Ramos, Fabian terpaksa menerima pernikahan itu. Ia pun meminta Sergio melepaskan Vanessa, dan sebagai gantinya ia akan menuruti keinginan sang ayah.
Sergio tidak keberatan, karena tujuannya hanyalah membuat Fabian menikahi Sabrina. Setelah Vanessa lepas dari tangan Sergio, Fabian menyembunyikan Vannesa jauh dari jangkauan siapapun, dan memintanya menunggu waktu yang tepat untuk mereka bisa kembali bersama.
Fabian yang licik, merancang rencananya dengan kekasihnya tanpa sepengetahuan Sergio. Ia yang tak menyukai Sabrina semakin bertambah benci pada wanita itu karena menganggapnya sebagai penghalang cintanya dengan sang kekasih. Alasan itu yang mendasari Fabian menciptakan rumah tangga bak neraka untuk Sabrina. Agar wanita itu menyerah dengan sendirinya.
Terbukti, dua tahun mengarungi bahtera tanpa cinta, sekaranglah saatnya Sabrina menyerah. Tidak ada yang bisa ia harapkan lagi dari pernikahannya. Ia harus mengubur dalam-dalam impian tentang pahlawan masa kecilnya, daripada saling menyiksa dalam pernikahan yang tak ada ujung kebahagiaan.
Hal lain yang membuatnya kecewa adalah kisah tentang suntikan pencegah kehamilan. Orang misterius yang mengirim bukti hubungan terlarang Fabian dengan Vannesa pun berkisah, tentang alasan kenapa ia tidak hamil juga meski sudah dua tahun menikah. Sementara mertuanya begitu berharap akan kehadiran pewaris dari rahimnya.
Dari surat itu diceritakan bahwa, suntikan setiap bulan yang diberikan oleh dokter keluarga bukanlah suntikan vitamin, melainkan suntikan kontrasepsi. Suntikan untuk mencegah kehamilan pada Sabrina. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Fabian. Ya ... Fabian sendiri yang tidak ingin ada anak di antara dirinya dan Sabrina, sebab ia tak ingin terikat dengan wanita itu.
Bulir bening mengalir dari sudut mata wanita malang itu. "Bodoh!" rutuknya pada diri sendiri.
Sabrina kembali menatap lekat foto kemesraan antara Fabian dan Vanessa, dengan air mata yang masih saja mengalir. Ia tersenyum getir memperhatikan senyum keduanya yang merekah, seolah ingin menunjukkan siapa ia bagi Fabian. Tak lebih dari alat untuk mendapatkan warisan sang ayah, bukan seperti Vannesa yang ia beri cinta sepenuh hati.
Berhari-hari, Sabrina merenungi keputusannya ini. Meski menyakitkan, tetap harus Sabrina pilih. Ia akan kembali menjalani hidupnya yang dulu, dalam kesepian dan kesendirian. Perpisahan adalah jalan mantap yang ia pilih, untuk kisah cintanya yang bertepuk sebelah tangan.
Suara ketukan pintu membuyarkan segala lamunannya. Memaksanya kembali ke dunia nyata.
"Masuklah," seru Sabrina.
"Apa kau sudah lebih baik?" tanya Bibi May— pengasuhnya sejak kecil.
Saat ini, Sabrina sedang berada di kediaman bibi May, di Araluen, New South Wales. Kampung halaman sang pengasuh.
Sabrina menoleh, mengalihkan pandangannya dari foto di tangannya. Ia mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan Bibi May.
"Turunlah, aku sudah menyiapkan sarapan untukmu," ujar Bibi May. "Supir keluarga Ramos juga sudah datang. Bibi lihat, ayah mertuamu sangat memperhatikanmu," sambungnya.
Sabrina tersenyum, mengingat betapa baiknya Sergio Ramos kepadanya. "Baiklah, aku akan bersiap," jawab Sabrina.
Sabrina bergegas memasukkan kembali foto-foto suaminya dengan Vannesa ke dalam amplop coklat. Ia menyimpannya di sebuah kotak kayu yang menjadi brangkas tempatnya menyimpan semua barang-barang kenangan yang menurutnya sangat berharga.
Saat kotak itu terbuka, hal pertama yang Sabrina lihat adalah foto masa kecilnya dengan seorang anak laki-laki yang berusia tujuh tahun lebih tua darinya. Sabrina masih bisa tersenyum melihat betapa polos dirinya dalam potret itu.
Senyumnya semakin mengembang kala mengingat ucapannya pada anak laki-laki yang berdiri tepat di sampingnya dalam foto. "Jika nanti aku sudah besar, mau kah kau menikahiku."
Sabrina menatap amplop coklat di tangannya, seketika rautnya berubah murung. Segera ia memasukkan amplop itu ke dalam kotak dan menutupnya, lalu menyimpannya di bawah lemari kayu yang sudah tua. Setelahnya ia turun, karena ia juga harus segera bersiap untuk kembali ke kediaman keluarga Ramos.
________________
Malam hari di rumah keluarga Ramos.
Sabrina menarik selimutnya ke atas untuk menutupi polos tubuhnya. Dari atas ranjang, ia memperhatikan Fabian yang baru saja selesai membersihkan dirinya dari sisa-sisa percintaannya dengan sang istri.
Pria yang memiliki ketampanan di atas rata-rata itu, kini tengah bersiap untuk pergi. Entah kenapa setiap kali pulang, pria itu hanya menjalankan kewajibannya sebagai seorang suami, memberikan nafkah batin. Setelahnya ia akan pergi, dan Sabrina tak tahu ke mana pria itu pergi.
Selalu seperti ini, dan baru sekarang Sabrina sadari jika Fabian memperlakukannya seperti ja lang yang disewa. Meninggalkannya tanpa kata, setelah selesai dengan segala urusan biologisnya. Sabrina tak tahan lagi dengan semua ini. Sudah cukup ia dianggap bodoh.
Sabrina terduduk saat ia melihat Fabian sudah siap untuk pergi. "Aku ingin bercerai!" seru Sabrina dengan bibir gemetar. Butuh keberanian yang luar biasa bagi Sabrina untuk bisa meloloskan kata itu dari bibirnya. Ia tak tahu apa yang akan terjadi setelah ini, tapi ia akan mencoba meski rasa takut terus bergelayut di hatinya.
Ia terus mencengkeram selimut di dadanya. Semakin kuat, saat Fabian menghentikan langkahnya dan menatap Brina dengan tatapan sedingin es.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Santi Haryanti
novel ke 3 yng aku baca .. ceritanya keren2 thor
2023-11-16
1
Bunda Aish
tema cerita yang menarik...ini novel ke 2 mu yang kubaca, baru tahu karya2 mu, 👍🏻
2023-11-06
1
inairl0811
ini awal mula baca yg mn dulu yakk.. ka.. apa cerita berlnjut dr judul k 1 k yg lain.. mksi
2023-06-17
1