Bab.5 Memberi Pelajaran 2

"Lucas," lirih Sabrina saat melihat wajah pria yang menolongnya.

"Dasar ke pa rat, berani sekali kalian melakukan ini pada menantu keluarga Ramos!" ucap pria yang baru saja menyelamatkan kehormatan Sabrina. Pria itu mengepalkan tinjunya di depan wajah pria bertopi.

Belum sempat Lucas menghajar pria bertopi, kedua preman lainnya berusaha menyerang dari belakang. Pria berkalung berusaha memukul Lucas, tapi dengan cepat Lucas mengelak.

Terjadi baku hantam di antara ketiga preman dengan Lucas. Bagi Lucas yang memiliki kemampuan bela diri yang mumpuni, sangat mudah untuk menjatuhkan ketiga preman itu.

Setelah melumpuhkan semua lawannya, Lucas menghampiri Sabrina yang berdiri di dekat ranjang. "Apa kau baik-baik saja?" tanya Lucas.

Sabrina mengangguk, meski pipinya masih terasa perih.

"Ayo kita pulang," ajak Lucas.

Sabrina mengangguk. Ia pun berjalan di belakang Lucas. Di saat mereka hampir keluar dari kamar, Fabian datang dengan raut kagetnya. Ia bingung dengan apa yang baru saja terjadi. Ketiga orang suruhannya, tergeletak tak berdaya. Sementara istrinya terlihat akan pergi bersama Lucas.

"Apa yang terjadi?" tanya Fabian yang terlihat bodoh.

Lucas menyeringai. "Bukankah kau yang lebih tahu!" sindir Lucas.

Fabian tercengang, menafsirkan perkataan Lucas.

"Aku tidak pernah menyangka jika kau akan sekejam itu pada istrimu. Kau menjadikannya santapan bagi para anjing gila ini!" Lucas menampilkan raut jijik saat menatap Fabian.

"Aku tidak bisa bayangkan jika ayah sampai tahu perbuatan bodohmu ini."

Tanpa menunggu jawaban dari Fabian, Lucas mengajak Sabrina pergi. "Ayo!"

Sabrina melangkah dengan patuh menuruti ajakan Lucas. Mereka berdua keluar meninggalkan Fabian dalam kamar bersama ketiga orang suruhannya. Ia menatap marah pada ketiganya. "Apa yang kalian lakukan?" teriaknya pada pria berkumis.

"Ma-maafkan kami, Tuan. Kami tidak bisa mengendalikan teman kami," jawabnya takut.

"Apa kau bilang! aku hanya menyuruh kalian menakut-nakutinya saja, bukan untuk menyentuhnya apa lagi menyakitinya!" Melihat wajah preman itu Fabian bertambah marah. Apa lagi saat mengingat ucapan Lucas tentang ayahnya. Seperti orang gila, Fabian melampiaskan kemarahannya pada ketiga orang suruhannya. Nampaknya nasib apes sedang bersama ketiga preman itu, setelah babak belur dihajar Lucas, kini mereka harus merasakan juga bogem mentah dari tuan mereka.

Sabrina dan Lucas terus berjalan meninggalkan kamar itu. "Bagaimana bisa kau tiba-tiba ada di sana?" tanya Sabrina yang berada di belakang Lucas.

Pria yang tak kalah tampan dari Fabian itu menghentikan langkahnya. Sejenak ia mengingat bagaimana bisa ia sampai di kamar itu.

Saat petugas keamanan kelab baru saja keluar dari ruang VIP dengan membawa segepok uang, Lucas yang baru saja tiba merasa curiga.

"Bukankah ruang VIP ini, ruangan milik Fabian?" gumamnya pada diri sendiri.

Ia pun mengikuti petugas keamanan itu. "Hai!" seru Lucas.

Petugas keamanan menoleh. "Iya, Tuan."

"Apa aku boleh tahu pekerjaan apa yang kau lakukan sehingga Fabian membayarmu sebanyak itu?" tanya Lucas to the point.

Petugas itu melirik uang dalam genggamannya, lalu dengan cepat berusaha menyembunyikannya.

"Katakan saja kalau kau masih ingin bekerja di sini!" ancam Lucas.

"Maaf, Tuan. Saya tidak bisa memberitahu, Tuan Fabian akan sangat marah pada saya." Penjaga itu berkata jujur, tentu saja ia tidak ingin membuat masalah dengan Tuan Muda keluarga Ramos itu. Meski tubuhnya lebih besar dari Fabian, tapi kekuasaan Fabian lebih besar darinya, sebab itu ia tak berani melawan.

"Baguslah, kalau begitu bersiaplah untuk angkat kaki dari tempat ini!" Lucas kembali mengancam.

Mendengar ancaman Lucas, penjaga itu jadi ragu. Ia tahu benar siapa yang sedang berbicara dengannya. Tuan Muda keluarga Ramos. Meski hanya anak tiri, Lucas pun menyandang nama Ramos di belakang namanya. Tuan Muda ini juga punya nama dan kedudukan yang sama dengan Fabian. Mereka sama-sama bisa membuat dirinya kehilangan pekerjaan. "Jangan Tuan, saya akan bicara."

Penjaga itu menceritakan rencana Fabian yang memintanya untuk membawa beberapa preman guna menakut-nakuti wanita yang ia sendiri tidak tahu siapa wanita itu. Ia hanya melaksanakan perintah dan akan mendapatkan imbalan yang besar.

Lucas bertanya tentang ciri-ciri wanita yang di maksud. Penjaga pun bercerita, ciri fisik dari wanita itu. Sama persis dengan Sabrina.

Tak menunggu lama, Lucas segera pergi ke kamar yang diberitahukan oleh si penjaga. Sampai di kamar itu, Lucas langsung menerobos masuk, hingga dua preman lainnya tak siap untuk menghadang Lucas. Ia sangat marah saat tahu apa yang akan preman itu perbuat pada adik iparnya.

"Maaf ... aku tidak akan banyak bertanya," ucap Sabrina saat Lucas tak kunjung menjawab.

Lucas menoleh, ia tersenyum pada Sabrina. Baru saja ia akan menjelaskan bagaimana ia bisa menyelamatkan Sabrina, saat tiba-tiba Fabian muncul dari arah belakang wanita itu dan membawanya pergi dengan paksa.

Sabrina yang tak siap merasa kesusahan mengikuti langkah lebar Fabian. Sebelum menghilang di balik pintu keluar, Sabrina sempat menoleh ke arah Lucas. Dari sorot matanya, ia ingin mengucapakan terima kasih.

Lucas hanya bisa menatap Perlakuan kasar Fabian pada Sabrina.

Fabian sungguh pria yang kasar, ia melempar Sabrina begitu saja ke dalam mobil dan membanting pintu dengan keras. Ia melajukan mobilnya dengan ugal-ugalan. Sabrina sendiri tak berani bertanya atau pun meminta Fabian untuk hati-hati.

Ia kecewa dengan perlakuan Fabian kali ini, bahkan sangat marah. Bisa-bisanya pria ini membayar preman untuk merusak kehormatannya. Sabrina tak peduli lagi dengan cara mengemudi Fabian, bahkan kalau harus mengalami kecelakaan dan mati, mungkin akan lebih baik baginya.

Sayangnya, Fabian terlalu mahir mengemudi. Mereka berdua selamat sampai di rumah. Fabian turun, ia memutar dan membuka pintu untuk Sabrina. Untuk kesekian kali, Fabian menarik Sabrina keluar dan menyeretnya masuk ke dalam.

Sabrina berusaha menahan tangisnya, ia tak ingin lagi menangis untuk pria seperti Fabian. Toh, sudah sering pria ini menyakitinya. Ia harus kuat.

Fabian yang arogan, kembali melempar Sabrina di atas ranjang. Ia me nindih tubuh wanita malang itu. "Apa yang kau lakukan tadi, apa kau mencoba merayu Lucas, hah!" teriak Fabian.

Sabrina terdiam, ia bahkan memalingkan wajahnya. Sungguh, ia tak ingin melihat lagi wajah pria ini. Ia benci dengan wajah yang berada tepat di atasnya.

"Kau berani menghindariku!" Fabian marah saat Sabrina memalingkan wajahnya. Wanita itu tetap saja diam. Ia memilih menjadi patung, bahkan saat Fabian mulai memaksakan bibirnya untuk saling menyatu.

Ia biarkan Fabian melakukan apa pun yang ia mau, tapi Sabrina tetap bertahan untuk tidak menikmati setiap perlakuan Fabian. Semua sangat sulit, sebab seberapa pun ia mencoba mati rasa, tapi respon tubuhnya selalu mengkhianatinya.

"Kenapa kau diam, apa kau sedang berusaha menolakku sekarang?" tanya Fabian sinis.

"Aku ingin lihat, seberapa mampu kau bertahan dengan apa yang akan aku lakukan. Ku rasa kau harus diberi sedikit pelajaran karena sudah berani menggoda pria lain!" Fabian kembali me nindih tubuh Sabrina, setelah melepas kemejanya.

"Lakukan apa pun yang kau mau, karena mulai besok kau tidak akan pernah bisa melakukannya. Kita akan bercerai!" Sabrina memberanikan diri untuk membuka suaranya.

Perkataan Sabrina justru membuat Fabian menghentikan aksinya. Ia turun dari tubuh istrinya, menyambar kemeja yang sempat ia lempar. Tanpa kata, Fabian keluar dari kamarnya.

Sabrina meraung sekuat-kuatnya. Ia tumpahkan segala rasa sakit dalam tangisnya.

Terpopuler

Comments

yeonjunlope

yeonjunlope

rasa ingin ku sleding

2023-12-28

0

Bunda Aish

Bunda Aish

ayo Sabrina! lakukan sesuatu agar kamu bisa lepas dari pengecut itu

2023-11-06

1

💖 sweet love 🌺

💖 sweet love 🌺

Sabrina nya cuma bisa nangis doang kah ☹️

2023-10-25

1

lihat semua
Episodes
1 Bab.1 Bukti Pengkhianatan
2 Bab.2 Gadis Gagu
3 Bab.3 Awal Rencana
4 Bab.4 Memberi Pelajaran
5 Bab.5 Memberi Pelajaran 2
6 Bab.6 Pergi Dari Rumah
7 Bab.7 Tersiksa Sendiri
8 Bab.8 Masa Lalu
9 Bab.9 Perintah Bukan Ancaman!
10 Bab.10 Menunggumu
11 Bab.11 Aku Akan Datang
12 Bab.12 Membalaskan Dendam
13 Bab.13 Kembali Puasa
14 Bab.14 Mencari Istri yang Hilang
15 Bab.15 Halusinasi
16 Bab.16 Menghancurkan Kenangan
17 Bab.17 Negosiasi
18 Bab.18 Mau atau Tidak
19 Bab.19 Temani Aku
20 Bab.20 Siapa Pelakunya
21 Bab.21Sosok Di Atas Sofa
22 Bab.22 Kode Kunci Apartemen
23 Bab.23 Dia Bukan Kekasihku
24 Bab.24 Kedatangan Mark
25 Bab.25 Lucas Dan Vannesa
26 Bab.26 Vannesa
27 Bab.27 Rasa Bersalah
28 Bab.28 Tidak Punya Pekerjaan
29 Bab.29 Kau Ingin Menjadi Janda?
30 Bab.30 Bisa Gila
31 Bab.31 Hati yang Tertawan
32 Bab.32 Menunggu Tiada Hasil
33 Bab.33 Kembali Menghilang
34 Bab.34 Aku Menyerah
35 Bab.35 Jemput Aku
36 Bab.36 Kehilanganmu
37 Bab.37 Pergilah!
38 Bab.38 Surat Gugatan Cerai
39 Bab.39 Selamat Datang
40 Bab.40 Ingin Lari
41 Bab.41 Tertangkap
42 Bab.42 Gelisah Tak Tentu Arah
43 Bab.43 Terbongkar
44 Bab.44 Masih Mual
45 Bab.45 Penyesalan
46 Bab.46 Dua Tahun Berlalu
47 Bab.47 Akhirnya Kumenemukanmu
48 Bab.48 Kenapa Harus Bertemu Lagi?
49 Bab.49 Taksi
50 Bab.50 Sepuluh Detik
51 Bab.51 Bisakah Kembali?
52 Bab.52 Kita Belum Berpisah
53 Bab.53 Ups ... sorry!
54 Bab.54 Hatimu Masih Milikku
55 Bab.55 Berpamitan
56 Bab.56 Kembali Ke Sydney
57 Bab.57 Demi Ayah, Bukan Kau!
58 Bab. 58 Buaya Kelaparan
59 Bab.59 Membalasmu
60 Bab.60 Permainan
61 Bab. 61 Maafkan Aku
62 Bab.62 Lucas
63 Bab.63 Fakta Mengejutkan
64 Bab.64 Tidak Bisa Melepaskan
65 Bab.65 Memaafkanmu dan Lepaskan Aku
66 Bab.66 Ikhlas Melepasmu
67 Bab.67 Stuck With You (The End)
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Bab.1 Bukti Pengkhianatan
2
Bab.2 Gadis Gagu
3
Bab.3 Awal Rencana
4
Bab.4 Memberi Pelajaran
5
Bab.5 Memberi Pelajaran 2
6
Bab.6 Pergi Dari Rumah
7
Bab.7 Tersiksa Sendiri
8
Bab.8 Masa Lalu
9
Bab.9 Perintah Bukan Ancaman!
10
Bab.10 Menunggumu
11
Bab.11 Aku Akan Datang
12
Bab.12 Membalaskan Dendam
13
Bab.13 Kembali Puasa
14
Bab.14 Mencari Istri yang Hilang
15
Bab.15 Halusinasi
16
Bab.16 Menghancurkan Kenangan
17
Bab.17 Negosiasi
18
Bab.18 Mau atau Tidak
19
Bab.19 Temani Aku
20
Bab.20 Siapa Pelakunya
21
Bab.21Sosok Di Atas Sofa
22
Bab.22 Kode Kunci Apartemen
23
Bab.23 Dia Bukan Kekasihku
24
Bab.24 Kedatangan Mark
25
Bab.25 Lucas Dan Vannesa
26
Bab.26 Vannesa
27
Bab.27 Rasa Bersalah
28
Bab.28 Tidak Punya Pekerjaan
29
Bab.29 Kau Ingin Menjadi Janda?
30
Bab.30 Bisa Gila
31
Bab.31 Hati yang Tertawan
32
Bab.32 Menunggu Tiada Hasil
33
Bab.33 Kembali Menghilang
34
Bab.34 Aku Menyerah
35
Bab.35 Jemput Aku
36
Bab.36 Kehilanganmu
37
Bab.37 Pergilah!
38
Bab.38 Surat Gugatan Cerai
39
Bab.39 Selamat Datang
40
Bab.40 Ingin Lari
41
Bab.41 Tertangkap
42
Bab.42 Gelisah Tak Tentu Arah
43
Bab.43 Terbongkar
44
Bab.44 Masih Mual
45
Bab.45 Penyesalan
46
Bab.46 Dua Tahun Berlalu
47
Bab.47 Akhirnya Kumenemukanmu
48
Bab.48 Kenapa Harus Bertemu Lagi?
49
Bab.49 Taksi
50
Bab.50 Sepuluh Detik
51
Bab.51 Bisakah Kembali?
52
Bab.52 Kita Belum Berpisah
53
Bab.53 Ups ... sorry!
54
Bab.54 Hatimu Masih Milikku
55
Bab.55 Berpamitan
56
Bab.56 Kembali Ke Sydney
57
Bab.57 Demi Ayah, Bukan Kau!
58
Bab. 58 Buaya Kelaparan
59
Bab.59 Membalasmu
60
Bab.60 Permainan
61
Bab. 61 Maafkan Aku
62
Bab.62 Lucas
63
Bab.63 Fakta Mengejutkan
64
Bab.64 Tidak Bisa Melepaskan
65
Bab.65 Memaafkanmu dan Lepaskan Aku
66
Bab.66 Ikhlas Melepasmu
67
Bab.67 Stuck With You (The End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!