Semua orang menunggu di depan pintu ruang rawat Dady Ayumi. mama Ria merasa senang. karena, beban hidup anak sambungnya sudah terlepas. Kini, ia harus bisa menyingkirkan suaminya yang sudah tidak ada harapan lagi.
Ayumi masih cemas menunggu dokter yang menangani Dady nya. Beberapa kali hanya bisa mondar-mandir di depan pintu. membuat mama Ria jengah dengan anak tirinya.
"Ayumi, apa kamu tidak bisa tenang? kenapa kamu dari tadi hanya mondar mandir saja" ketus mama Ria.
"Tidak mah, Ayumi khawatir keadaan Dady di dalam"
Ceklek
Pintu ruangan di buka, Dokter keluar dengan raut wajah yang tidak bisa di jelaskan. Di ikuti perawat yang membantunya.
Ayumi, Rey dan Ny.Arum mendekat ke arah Dokter. kecuali, mama Ria yang masih betah duduk di kursinya.
"Bagaimana Dokter?" tanya Rey.
Dokter menghela napas panjang harus menyampaikan kepada keluarga pasien.
Dokter menundukkan kepalanya "Maafkan kami yang tidak bisa menyelamatkan Tn. Azawa" lirih Dokter.
"Kenapa Dokter, ada apa dengan Dady?" Ayumi menguncangkan tangan dokter untuk memberikan jawaban yang jelas.
Rey mencoba menenangkan Ayumi. ia mengusap-usap bahunya "Tenang Ayumi, kamu harus sabar. "
"Maafkan nona, kami sudah berusaha untuk menyelamatkan Tn. Azawa. tapi, Tuhan berkehendak lain Tn. Azawa sudah meninggal"
Deg
"Apa dok! Ti-dak dok, itu tidak mungkin?" Mengelengkan kepala tidak percaya. "Dady selamatkan dok" teriak Ayumi. "Dady tidak meninggalkan Dady masih hidup dokter pasti salah" kata Ayumi.
Kembali tangisan Ayumi pecah. ia menangis tak kuasa menahan nya. setelah dokter pergi dari mereka.
Rey menarik Ayumi kedalam pelukannya. "Dady" lirih Ayumi "Menangis lah sayang" kata Rey mengusap rambut panjang Ayumi.
Ny.Arum ikut merasakan sedih mendengar besan nya meninggal. baru saja menjalin hubungan keluarga dengan menikahkan putra dan putrinya.
Rey tidak mendengar tangisan Ayumi kembali. ia merasakan tubuh Ayumi yang merosot ke bawah. Rey melepaskan pelukannya melihat Ayumi tak sadarkan diri, dengan cepat Ayumi di gendong oleh Rey.
"Dokter, suster tolong" Teriak Rey memanggil Dokter.
Dokter yang menangani Dady Ayumi belum jauh dari mereka. ia kembali lagi setelah mendengar teriakkan Rey. Perawat menyuruh Rey membawa Ayumi ke salah satu ruangan yang masih kosong untuk di periksa oleh Dokter.
Akhirnya kau meninggal juga mas.
Batin mama Ria tertawa senang mendengar suaminya meninggal.
🍃🍃🍃
"Ayo, Ayumi kita pulang" ajak Rey mengajak Ayumi untuk pulang, melihat langit mulai mendung berwarna hitam. nampak mulai rintikan hujan mulai turun.
Ayumi tidak bergeming, ia masih setia di depan gundukan makam Dady nya yang baru saja di makamkan.
Melihat istri kecilnya seperti ini membuat Rey ikut sedih. sopir pribadi Rey datang membawakan payung untuk Rey. agar, ia tidak kehujanan.
"Tuan muda ini payungnya" ucap sopir pribadi Rey.
"Terimakasih, bapak pulang saja tidak usah menunggu ku. bilang sama mami.jika, Rey harus menemani Ayumi"
"Baik tuan"
Rey hanya mengangguk. menatap sopir pribadi nya pergi dari pemakaman.
Rey memayungi Ayumi yang masih menatap makam Dady nya.
"Sampai kapan kamu akan meratapi kesedihan seperti ini? dengan seperti ini apa Dady akan kembali hidup? Dady pasti akan sedih melihat putrinya seperti ini, ayo kita pulang" ajak Rey.
"Tinggalkan Ayumi sendirian disini. Ayumi sudah tidak memiliki siapa-siapa lagi. Mommy sudah pergi dan sekarang Dady" lirih Ayumi. mengusap air matanya yang tak hentinya berhenti.
"Kata siapa kamu tidak memiliki siapa-siapa? kau sekarang tanggung jawabku. aku suamimu Ayumi" Rey menekan Ayumi jika mereka sudah menikah.
Deg
Ayumi baru sadar. jika, ia sudah menikah dengan pria yang ada di samping nya. meski pernikahan yang tidak di inginkan.
"Ayo aku tidak mau melihat istriku sakit. apa kamu mau melihat kedua orang tua mu bersedih dari atas sana melihat putrinya sakit" kata Rey lagi.
Ayumi akhirnya nurut. ia mau pulang dengan Rey yang sekarang menjadi suaminya.
Rey membukakan pintu mobil nya untuk Ayumi "Masuklah" ucap Rey menyuruh Ayumi masuk. Gadis bermata sipit ini masuk kedalam mobil Rey. kebetulan Rey membawa mobil ia tidak datang dengan maminya.
Rey memutari mobil. ia masuk ke sisi pintu satunya. tidak lupa melipatkan payung dan menaruhnya di Jok belakang.
"Ayumi ingin pulang kerumah Dady" seru Ayumi saat Rey sudah di dalam mobilnya.
Rey tertegun, melihat istrinya itu mungkin ia masih belum bisa menerima kepergian Dady nya.
"Baiklah kita pulang kerumah mu" kata Rey, ia menjalankan mobilnya meninggalkan area pemakaman umum itu menuju rumah Ayumi. tidak ada percakapan apapun di antara mereka. hanya suara musik yang Rey putar kebetulan lagu Andmesh.
Ayumi kembali menitihkan air matanya. saat meresapi musik yang Rey putar di tape recorder mobil nya.
Rey buru-buru mematikan tape recorder nya. lalu, ia menepikan mobilnya
"Maafkan aku, sungguh aku tidak tahu jika musik yang aku putar tadi membuat mu bersedih kembali" Rey menarik Ayumi kedalam dekapannya "maaf aku telah menyakitimu" bisik Rey.
Ayumi merasakan ada kenyamanan saat Rey memeluknya.
Nyaman
Batin Ayumi.
Namun ia menepisnya. gadis ini mencoba melepaskan pelukan Rey. tidak mau melihatnya bersedih dengan segera menghapus air matanya.
"Maaf aku telah lancang memelukmu tanpa ijin" kata Rey.
Meski Ayumi sudah sah menjadi istrinya. namun, Rey tidak ingin memaksa Ayumi untuk bisa menerimanya.
Ayumi Kembali menitihkan air matanya kembali, ia merasa bersalah terhadap suaminya itu. Rey menghapus air mata Ayumi. "Jangan pernah menangis lagi, tersenyumlah kau terlihat jelek jika bersedih" ucap Rey menghangat. menatap wajah cantik istrinya. seraya jari tangan Rey membentukan lengkungan senyuman di wajahnya membuat Ayumi tersenyum karena merasa lucu.
"Nah, begitu kan cantik" kata Rey.
Rey melanjutkan perjalanan pulang kerumah Ayumi.tidak butuh lama mereka sampai dirumah yang begitu besar dan mewah. Ayumi yang hendak turun di cegah sama Rey. "Tunggu jangan keluar dulu" ucap Rey membuat Ayumi menyipitkan matanya lalu ia melihat Rey keluar dari mobil dan membukakan pintunya. Ayumi hanya diam tidak keluar. Ayumi terkejut dengan perlakuan Rey terhadapnya sungguh sangat perhatian.
"Turunlah kita sudah sampai" titah Rey melihat Ayumi hanya diam saja.
"Apa aku harus mengendong mu sayang" goda Rey. membuat Ayumi tersentak akan ucapan Rey yang memanggilnya Sayang.
Ayumi tidak mau jika ia harus di gendong masuk ke dalam. ia buru-buru turun. lalu, berjalan cepat masuk kedalam rumahnya. Rey terkekeh akan tingkah laku istri kecilnya itu.
"Sungguh sangat mengemaskan" gumam Rey.
Rey ikut masuk kedalam mengikuti Ayumi. terlihat rumah yang bergaya Eropa clasik ini nampak sepi tanpa ada penghuninya.
Kepala pelayan keluar dari dalam, melihat Ayumi yang baru saja pulang.
"Bi, kenapa rumah sepi, kemana mama sama kak Saka" tanya Ayumi kepada kepala pelayan.
"Anu non. nyonya Ria sama den Saka pergi dari rumah membawa koper"
"Apa??" pekik Ayumi sempat terkejut.
Bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 230 Episodes
Comments
Nendah Wenda
kira kira kemana mereka pergi
2023-09-19
0
Hafijah Ramadani
dasar ibu tiri.....
2022-06-09
1
Hafijah Ramadani
dasar ibu tiri.....
2022-06-09
1