malam ini Aleta dan Tama akan menginap di rumah bunda sesuai permintaan bunda kemarin malam, sebelum mereka berdua memutuskan untuk pindah kerumah baru mereka.
dan saat ini Aleta sedang membantu bunda memasak untuk makan malam mereka nanti, sedangkan Tama mungkin saja sedang berada dengan ayah.
"Tama tuh paling suka kalau bunda masak ayam kecap gini" Aleta yang sedang memotong sayuran pun menengok ke arah bunda. dia baru tau jika Tama suka dengan ayam kecap
"oh iyaa Bun?" tanya Aleta
"iyaa, kalau bunda masak ayam kecap tuh selalu aja Tama udah nunggu"
"sampe segitu nya bun" tanya Aleta dia sampai menahan tawa nya mendengar Tama yang sangat menyukai ayam kecap
"iyaa mungkin kalau dikasih ayam kecap tiap hari Tama gak bosen kali ya hahaha"
"mungkin Bun"
"kalau kamu suka apa Aleta?" tanya bunda
"aku suka udang asam manis Bun" seketika bunda menjadi berbinar mendengar Aleta menyukai udang asam manis
"kamu suka udang asam manis?" tanya bunda dan Aleta hanya mengangguk saja
"wah sama dong bunda juga suka" Aleta merasa senang dan tak percaya bahwa bunda juga menyukai udang asam manis
"eh bunda juga suka? sama dong kalau gitu" bunda mengangguk, dan seketika raut wajah bunda menjadi sedih. Aleta pun menjadi bertanya tanya mengapa bunda menjadi sedih.
"bunda kenapa?" tanya Aleta
"cuma sedih aja bunda suka udang asam manis tapi gak bisa sering sering masak" ucap bunda sedih. dan Aleta bertambah bingung kenapa tidak bisa.
"kenapa?"
"Tama sama ayah gak bisa makan seafood, mereka alergi jadi kalau bunda masak udang asam manis percuma yang makan cuma bunda doang, sayang kalau gak kemakan" jelas bunda, jadi Tama alergi seafood. okee itu akan Aleta catat agar suatu saat jika dia masak tidak salah dan membuat alergi Tama kambuh.
...\=\=\=\=\=\=\=...
makan malam malam ini di warnai dengan obrolan ringan Aleta dan bunda serta Tama dan ayah. berbeda dengan keluarga Aleta yang selalu hening saat makan, maka keluarga Tama lebih sering mengisi nya dengan obrolan obrolan ringan.
"tuh kan aleta, Tama paling suka banget sama ayam kecap. coba liat sepiring abis sama dia sendiri tuh" bunda meledek Tama yang akan mengambil ayam kecap lagi. dan Aleta hanya tertawa saja melihat nya pun dengan tama yang seketika wajah nya langsung berubah cemberut karena ledekan bunda
"bukan cuma aku yang Bun yang makan, bunda juga makan kan ayah juga tuh bahkan Aleta juga makan" ucap Tama membela dirinya sendiri
"loh kita cuma ambil satu, tapi kamu udah abis dua potong aja" sekali lagi bunda menggoda Tama.
"ya intinya bukan aku yang abisin"
"kalau kurang besok gu-- aku masakin lagi deh om" Aleta pun ikut menggoda tama, dan Tama menjadi semakin sebal
"om?" tanya bunda karena mendengar Aleta memanggil Tama om. dan Aleta pun seketika menjadi diam tidak bisa berkata apa apa, dia melirik Tama mencoba mencari bantuan dari Tama. tetapi Tama hanya mengedikkan bahu nya saja tanda tidak tau.
"kok kamu panggil Tama om?" tanya bunda sekali lagi karena Aleta tidak lekas menjawab.
"em.. i..itu" Aleta bingung harus menjawab apa jika seperti ini.
"becanda itu Bun, kita tuh memang becanda gitu, kadang Aleta manggil aku om terus aku panggil Aleta Tante. iyaa kan Aleta?" Tama menatap Aleta dan mengedipkan mata nya, menggoda Aleta dan Aleta hanya menatap nya sinis sebelum menjawab perkataan Tama
"ah iyaa Bun, kita cuma becanda aja kok itu hehe" jawab Aleta
"ohh gitu haha unik banget kalian ini ya" tawa bunda, dan semua nya pun ikut tertawa
...\=\=\=\=\=\=\=\=...
pagi hari Aleta dan Tama sudah siap siap untuk pindah rumah, barang - barang mereka sudah di bawa kemarin sewaktu mereka mengunjungi rumah baru mereka, jadi hari ini mereka tinggal membawa sisa nya. ayah dan bunda juga sudah siap mengantar mereka.
"barang barang udah semua?" tanya ayah yang membantu Tama memasukkan koper ke dalam mobil.
"udah kok yah" jawab Tama
"yaudah kalau gitu ayok berangkat, kasian nanti mertua kamu nunggu lama lagi"
"iya yah" dan mereka pun berangkat menuju ke rumah baru. tak lama mereka pun sampai karena memang lokasi rumah baru Aleta dan Tama tidak terlalu jauh dari rumah orang tua mereka.
begitu mereka sampai, di depan rumah sudah ada mobil mamah dan papah yang terparkir. dengan cepat Aleta langsung keluar dari mobil untuk menemui orang tua nya. dan ternyata mamah dan papah sudah menunggu kedatangan mereka di depan rumah.
"mamah sama papah dari tadi sampe nya?" tanya Aleta begitu sudah dekat dengan mamah dan papah
"enggak kok baru aja, mamah dan papah baru aja sampe" ucap papah
"oh yaudah yuk masuk" mereka pun masuk kedalam rumah bersama. begitu juga dengan ayah dan Tama yang membawa koper
"Tama taruh koper dulu sebentar di kamar" izin Tama kepada para orang tua
"iyaa tam"
"mah, pah, yah, bun aku susul kak Tama dulu ya" ucap Aleta dan di iyakan oleh para orang tua
...\=\=\=\=\=\=\=\=...
Tama meletakkan koper nya dan Aleta setelah dia sampai di kamar yang akan mereka berdua tempati nanti nya. baru saja dia berbalik berniat untuk kembali kebawah dia melihat Aleta yang memasuki kamar
"kak tam.... eh om Tama" Aleta memukul bibir nya pelan karena salah memanggil Tama disaat mereka hanya berdua saja tanpa orang tua mereka, karena akhir-akhir ini mereka sering bersama orang tua mereka dan mengharuskan Aleta memanggil Tama dengan sebutan kak, jadi disaat mereka berdua seperti ini panggilan yang sering Aleta gunakan disaat bersama orang tua mereka jadi terbawa.
namun ternyata itu membuat Tama tersenyum karena Aleta yang salah memanggil nya disaat mereka sedang berdua, dan ini menjadi kesempatan bagi Tama untuk menggoda Aleta
"kenapa? bahkan saya lebih suka kamu panggil saya kak" ledek Tama, dan ya seperti biasa Aleta akan langsung marah jika Tama meledek nya
"apasih om ogah banget gue manggil om kak"
dan Tama hanya tertawa saja, dan seketika dia teringat kenapa Aleta menyusul nya.
"oh iyaa ada kamu susul saya, kamu kangen sama saya" masih dengan candaan nya Tama bertanya kepada Aleta maksud dan tujuan Aleta menyusul nya
"dih sorry banget gue kangen sama om"
"hahaha iya iya, yasudah ada apa?" kali ini Tama serius bertanya kepada Aleta
"om kita beneran nih sekamar?" tanya Aleta, dan pertanyaan itu membuat Tama bingung bukan nya mereka sudah sepakat untuk sekamar sewaktu mereka membuat perjanjian di Maldives dulu? kenapa sekarang Aleta menanyakan itu lagi
"bukan nya kita udah sepakat ya, kenapa kamu tanya ini lagi" ucap Tama heran
"ya iyaa sih om, tapi gue tuh masih gak belum terbiasa tidur sama om satu kamar, kita pisah kamar aja ya om" aleta mencoba untuk bernegosiasi dengan Tama
"belum terbiasa kan? bukan gak terbiasa? kalau gitu kita tetap satu kamar supaya terbiasa" dan sepertinya Tama tidak akan membiarkan Aleta untuk tidur terpisah dengan nya
"om ayolah, bolehin gue tidur di kamar lain ya, atau om deh yang tidur dikamar lain, gue serius belum bisa tidur sama om" tetapi Aleta tetap membujuk Tama agar mau tidur terpisah
"coba deh kamu pikir kalau kita tidur terpisah dan tiba tiba orang tua kita dateng kerumah dan tau kalo kita gak tidur satu kamar apa yang akan kamu lakukan"
"ya gampang kalau mereka telfon mau kerumah, gue akan siap siap buat pindahin barang gue ke kamar om" ucap Aleta enteng
"ribet kalau gitu, iya kalau mereka konfirmasi dulu mau dateng kalau tiba tiba mereka langsung datang gimana? kamu mau sibuk pindah - pindah in barang yang ada ketahuan mereka, udah saya gak ijinin kamu tidur dikamar lain kita akan tetap tidur satu kamar" ucap Tama mutlak
"aelah kenapa sih om tuh ngeselin banget jadi orang benci banget gue" setelah mengucapkan itu Aleta langsung keluar dari kamar dan Tama hanya geleng geleng kepala saja melihat nya.
____________
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments