Verda memarkirkan mobilnya di pelataran parkir sebuah hotel berbintang lima. Di depan lobi terbentang sebuah spanduk besar yang kini dipenuhi para gadis belia yang memakai pakaian bernuansa hijau serta dipadukan dengan warna emas. Para gadis muda dan energik, begitulah yang ada dalam pikiran Verda saat melintasi lobi.
Hari ini Verda menghadiri acara gathering Fiancee, nama fandom dari grup idola Fancy. Agenda hari ini meliputi acara nonton bareng DVD konser Fancy Tur Jepang, pembahasan album terbaru Fancy, hingga games, kuis, dan keseruan lain yang ditawarkan oleh penyelenggara.
Verda mengenakan dress terusan berwarna hijau di atas lutut, dipadukan dengan kardigan berwarna keemasan yang langsung mencuri perhatian. Verda jelas menjadi peserta gathering paling senior jika dibandingkan dengan peserta lain yang kebanyakan masih ABG.
Di meja registrasi, Verda memperlihatkan undangan yang langsung ditukar dengan goodie bag berisi satu cup es kopi, satu bungkus kue kering berlogo Fancy, dan fankit lain berupa foto strip, foto polaroid, buku memo, poster gulung, hingga gantungan kunci akrilik dari member Fancy.
Verda mengulas senyumnya melihat di pintu masuk ruang gathering berhiaskan standing banner setiap member Fancy yang seakan menyambut kedatangan para peserta gathering.
Para peserta gathering nampak mengantri untuk berfoto di samping standing banner dari sembilan member Fancy.
Antrian menumpuk di standing banner member bernama Jehun, mengingat Jehun adalah idola sejuta umat.
Aku mau berfoto juga! Tapi minta tolong siapa? Batin Verda.
"Cantik, bisa tolong fotokan saya?" tanya Verda menghentikan langkah dua bocah ABG yang baru saja selesai mengambil foto.
"Oke, Ahjumma," sahut dua ABG itu.
Verda mencebik karena dipanggil dengan sebutan ahjumma yang berarti bibi.
"Jangan sebut Ahjumma, saya belum setua itu kan," Verda menyeringai. "Panggil saja saya Eonni."
Eonni berarti kakak perempuan.
"Baik, Eonni," sahut mereka.
Verda segera berpose di samping standing banner Jehun, mengabaikan tatapan skeptis para ABG yang seakan berpikir untuk apa tante-tante ikut acara ini? Tidak sadar usia? Menolak tua?
Verda mengamati foto yang diambil para ABG, Verda berdecak kesal karena ia nampak pendek di foto itu, padahal hari ini ia sudah memakai sepatu pump dengan hak dua belas senti.
MC mulai membuka acara gathering yang disambut luar biasa heboh dari para peserta. Lautan cahaya hijau keemasan dari light stick para Fiancee menambah semarak acara nonton bareng rekaman konser.
Verda menangis histeris, teringat kegagalan menyaksikan konser yang sangat dinantikannya. Ia sudah membeli tiket VIP, akomodasi tiket pesawat, hotel, hingga menyewa kostum Teletubbies. Gagal nonton konser sungguh membuatnya kesal.
Belum lagi, paket berisi harta karunnya, berupa kumpulan photo card super langka yang hilang gara-gara kesalahan rekan kerjanya.
Ini namanya sudah jatuh tertimpa tangga!
Acara dilanjutkan dengan cover dance dari bintang tamu, bocah-bocah yang menurut Verda jelas tidak bisa dibandingkan dengan anggota Fancy.
"Bocah itu, jangan merasa menjadi Jehun hanya karena dia kebagian part Jehun!" nyinyir Verda melihat penampilan para bocah yang menari dengan lincah di atas panggung.
Sembilan bocah berusia di bawah dua puluh tahun, begitulah Verda menebak usia peserta cover dance Fancy.
Yah, member Fancy sendiri memang memiliki rentang usia awal dua puluh tahun. Member tertua bahkan baru berusia dua puluh enam tahun. Jehun, bias yang menjadi idola Verda, malahan baru berusia dua puluh empat tahun.
Namun tatapan nyinyir Verda jelas tidak bisa dibandingkan dengan kehebohan penonton yang bersorak mengelu-elukan nama member Fancy.
Yah, begitulah, Verda yang baru pertama kali mengikuti acara gathering Fiancee akhirnya cukup terhibur, setidaknya bisa mengobati sedikit rasa kesalnya karena gagal nonton konser.
Bertemu dengan orang-orang yang sama-sama mengidolakan Fancy, mendukung Fancy dengan segenap jiwa, raga, dan dompet mereka.
"Jadi, siapa bias, Eonni?" tanya Kiki, ABG yang memotret Verda.
"Jehun," sahut Verda spontan.
"Kalau aku, paling suka Jonah!" sahut Mimi, teman Kiki.
"Aku juga suka Jonah, tapi lebih suka Taewoo, tapi Milk juga suka," Kiki menimpali.
"Aku nge-ship banget Jonah dan Jehun! Chemistry mereka paling kuat," Mimi menambahkan.
Verda mengerutkan keningnya, terjebak dalam pembicaraan tentang ship. Ship di sini maksudnya memasangkan bias atau idola dalam hubungan romantis. Verda jelas tidak mendukung ship-ship ini karena biasanya membuat opini fans tergiring yang mengakibatkan timbul gosip yang nyeleneh. Misalnya gosip mengenai Jonah dan Jehun yang berkencan, tentu saja itu tidak benar. Verda sebagai fans fanatik jelas tidak setuju jika idolanya memiliki hubungan romantis! Idola adalah milik penggemar, begitulah aliran keyakinan yang dianut oleh Verda.
...*****...
Acara gathering pun akhirnya usai. Dua jam yang membuat suara para peserta habis karena menjerit histeris, tertawa, dan tenggelam dalam keseruan.
"Sampai ketemu lagi di gathering selanjutnya, Eonni," Kiki dan Mimi berpamitan pada Verda.
"Ya, sampai ketemu lagi," sahut Verda.
Verda pun pulang dengan menenteng goodie bag berisi pernak-pernik Fancy. Verda bahkan berhasil mendapatkan album Fancy terbaru sebagai hadiah utama pada acara doorprize. Padahal Verda sudah membeli album tersebut dan mendapat photo card Jehun.
Tapi tidak apa-apa, siapa tahu dapat photo card member lain yang lumayan bisa diperdagangkan, pikir Verda.
Langkah Verda terhenti tatkala ia memasuki lift dan bertemu mata dengan seorang pria beserta ponsel yang menempel di telinga kanannya.
"Verda?" ucap pria itu.
"'A-Abim... ," gumam Verda tertahan.
...*****...
Verda sungguh tak menyangka akan bertemu lagi dengan Abim. Sudah bertahun-tahun yang lalu mereka tak pernah bertemu pasca perceraian yang terjadi lima belas tahun silam.
Pria itu bernama Abimanyu Baskara, biasa dipanggil Abim. Verda menikah dengan Abim ketika ia baru berusia delapan belas tahun, pernikahan mereka terjadi karena perjodohan yang dilakukan oleh kedua orang tua mereka. Abim berusia lima tahun lebih tua dari Verda.
Abim menceraikan Verda karena Verda menolak saat Abim menuntut kewajibannya sebagai seorang istri. Verda menolak saat Abim ingin menyentuhnya. Pernikahan mereka pun hanya bertahan selama satu bulan.
Dan kini mereka kembali bertemu, secara kebetulan.
Abim bahkan mengajak Verda untuk sekadar ngopi di kafe yang berada di hotel berbintang lima tersebut.
"Aku sungguh hampir tidak mengenalimu lagi, Verda, kau sangat berubah," kata Abim yang tak melepaskan pandangannya dari Verda.
Verda mengamati wajah Abim, pria berkulit cokelat eksotis yang nampak lebih dewasa dengan kerutan-kerutan yang terlihat jelas sebagai tanda penuaan di kulitnya. Abim memiliki wajah berbentuk bulat, hidung bangir, dan bibir yang tebal.
"Ya, sudah lama sekali ya, kita tidak bertemu," kata Verda.
"Kebetulan aku ke kota ini karena ada klien yang harus kutemui," tukas Abim.
"Oh begitu," balas Verda dingin.
"Oh ya, Verda, mumpung bertemu lagi denganmu, aku ingin meminta maaf atas kejadian di antara kita yang sudah berlalu, aku sungguh malu karena dulu menjadi seorang pria yang memaksakan kehendak," ucap Abim terlihat tulus.
Verda menatap getir pria yang dulu pernah mencoba memperkosanya, meski mereka saat itu terikat pada ikatan pernikahan, namun Verda jelas tidak mau dipaksa seperti itu.
Verda jelas tidak bisa melupakan bagaimana Abim berteriak penuh kemarahan, menyerukan sumpah serapah pada Verda yang ketika itu tidak bersedia melayani kebutuhan biologisnya.
"Sudahlah Abim, toh itu sudah berlalu lama sekali! Yah, meski aku tidak bisa melupakan sepenuhnya kata-kata kasarmu padaku!" Verda mengulas senyum sinis.
"Hmm, ya, aku sadar bahwa aku salah," Abim terlihat sangat menyesal.
"Oh ya, Verda, ngomong-ngomong, apa kau sudah menikah lagi?" tanya Abim.
Abim bisa melihat Verda yang hanya melempar pandangan dingin padanya.
"'Aku akan menikah tiga bulan lagi," tukas Abim.
"Oh, selamat untukmu," kata Verda mengulas senyumnya.
Abim merasa berdebar-debar lagi melihat senyum Verda. Terlebih Verda kini terlihat sangat menarik, bahkan lebih menarik dari calon istrinya.
"Verda, ini belum terlambat, tapi, aku tidak keberatan jika kau mau kembali padaku," kata Abim tiba-tiba dengan penuh percaya diri.
"Lihat, aku sekarang sudah begitu sukses! Perusahaanku bahkan berkembang sangat pesat! Kalau kau datang memohon padaku, kupastikan aku akan memilihmu," lanjut Abim.
Verda mengulas senyumnya, ia sungguh tidak menduga bahwa mantan suaminya masih tetap seperti ini. Arogan dan merasa paling dibutuhkan.
"Abim, terima kasih tapi kau berhak bahagia dengan wanita yang memilihmu," kata Verda.
"Ck, Verda, kau jangan angkuh begitu! Berterima kasihlah aku yang mantan suamimu ini memberi kesempatan untukmu lagi!" Abim berdecak kesal.
Ada kilatan kemarahan dalam matanya.
"Selamat tinggal Abim, semoga kau berbahagia," Verda beranjak dari kursinya.
"Kupastikan kau akan menyesal sudah menolakku, Verda!" nada bicara Abim meninggi.
Aku justru akan menyesal jika harus kembali padamu, batin Verda sambil meninggalkan kafe itu.
"'Verda!" raung Abim penuh kemurkaan.
Pria itu merasa harga dirinya kembali diinjak-injak oleh wanita itu.
...*****...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Kar Genjreng
ohh jadi Verda janda kembang... belum tersentuh..🤩🤩🌹🌹
2023-01-16
0
Senajudifa
pantas aja verda ngga mau
2022-12-15
0
Jans🍒
mmpir kak
2022-04-12
0