LeMin - 004

"Silvia, sumpah, itu aku hanya salah kirim! Aku salah kirim voice note! Dan semalam baterai ponselku habis! Sungguh Silvia, aku tidak berbohong! Kau pasti tahu bahwa aku adalah pria yang pantang untuk berbohong!"

Silvia memasang ekspresi kesal saat mendengarkan penjelasan dari Vedra. Silvia menatap pria yang saat ini terlihat panik. Berkali-kali pria itu membetulkan letak kacamatanya yang merosot.

Vedra bahkan izin tidak masuk kerja hanya untuk menemui dan mencoba menjelaskan semua kesalahpahaman ini kepada Silvia. Wanita yang dalam waktu dekat ini akan menjadi istrinya setelah mereka berkencan selama satu tahun terakhir.

"Vedra, kamu itu tega sekali padaku! Aku meneleponmu ratusan hingga ribuan kali, aku rasanya nyaris gila hanya gara-gara satu voice note darimu! Kamu selalu seperti ini, Vedra! Kamu selalu seperti ini! Sulit sekali rasanya berkomunikasi denganmu! Seakan dalam hubungan ini hanya aku yang begitu antusias dan berharap sangat!" tandas Silvia.

"Silvia, itu tidak benar," kata Vedra. "Tolong jangan berpikir seperti itu! Aku minta maaf dan akan bersungguh-sungguh untuk tidak melakukan kesalahan! Sungguh, aku hanya sedang bermasalah dengan wanita bernama Verda, dia rekan sekantorku, dan aku sudah melakukan sesuatu yang salah dengan barang berharganya, dan dia minta aku ganti rugi!"

"Apa?! Barang berharga macam apa yang akhirnya membuatmu harus ganti rugi?! Apa kau merenggut keperawanannya?!" cecar Silvia.

"Bu-bukan, Silvia! A-aku bukan laki-laki rendah seperti itu! Aku membuang foto-foto idola wanita itu! Foto-foto itulah yang menjadi barang berharga wanita itu," Vedra tergagap.

Silvia melipat tangannya di depan dada. Ia benar-benar tidak habis pikir dengan pria yang akan menjadi suaminya ini. Menurut Silvia, Vedra terasa sangatlah misterius, meski mereka sudah berkencan selama satu tahun dan akhirnya memutuskan untuk menikah, namun entah mengapa Silvia mendadak ragu dengan keputusannya. Terlebih orang tua Silvia tiba-tiba saja mengirimkan sesuatu yang membuat Silvia semakin ragu untuk melanjutkan langkahnya bersama Vedra.

Silvia mengeluarkan sebuah amplop cokelat dari dalam tas tangannya, menyodorkan amplop itu ke arah Vedra.

"Apa ini, Silvia?" tanya Vedra.

Vedra membuka amplop yang di dalamnya terdapat kertas-kertas berisi tulisan-tulisan dan gambar-gambar serta perhitungan-perhitungan yang tidak dimengerti Vedra.

"Itu surat yang kuterima dari orang tuaku. Isinya berupa hasil ramalan tentang hubungan pernikahan kita nantinya. Ibuku mengirimkan hasil ramalan dari tujuh peramal yang memberi kesimpulan bahwa kita tidak cocok, Ved. Dan orang tuaku meminta agar kita tidak melanjutkan hubungan kita ke jenjang pernikahan," Silvia menjelaskan.

"A-apa?!" Vedra terlonjak kaget. "Silvia, mana bisa begitu! Mana bisa kamu membatalkan pernikahan kita hanya karena ramalan-ramalan ini!" kata Vedra.

"Vedra, kamu pasti tahu kan, orang tuaku sangat berpegang teguh pada ramalan-ramalan? Pada saat mendengar kabar bahwa kita akan menikah, orang tuaku langsung menghubungi peramal-peramal ini dan itulah buktinya, semua peramal melihat hal yang sama sehingga menarik kesimpulan yang juga sama yakni, kita tidak boleh melanjutkan hubungan kita ke jenjang pernikahan!"

Vedra menatap mata Silvia yang berkaca-kaca. Tangis Silvia kembali pecah, sudah semalaman ia menangis karena Vedra mengiriminya voice note mengerikan, ditambah tadi pagi harus menerima surat dari orang tuanya yang berisi hasil ramalan buruk tentang kehidupan pernikahannya nanti, sungguh membuat emosi Silvia terkuras habis.

"Silvia," Vedra mengambil tangan Silvia dan menggenggamnya erat.

"Silvia, ramalan itu hanya penerawangan manusia, tidak seharusnya dijadikan acuan. Bukankah kita sudah sepakat akan hidup bersama dan menghadapi segala sesuatunya bersama-sama?" tanya Vedra.

"Silvia, aku sangat mencintaimu, dan aku ingin hidup bersamamu. Apakah lantas gara-gara semua ramalan ini membuat kita harus mundur?" lanjut Vedra.

"Maafkan aku, Vedra, aku pun juga mencintaimu dan ingin hidup bersamamu! Tapi aku tidak bisa bisa menolak takdir yang sudah digoreskan! Kuharap kau mengerti," Silvia melepas tangan Vedra yang menggenggam erat tangannya.

Silvia masih menangis tersedu-sedu, sementara Vedra masih tenggelam dalam pikirannya sendiri.

Silvia menyeka air matanya dengan tisu, berusaha menenangkan dirinya sendiri.

"Vedra, aku sungguh sangat menghormati apa pun keputusan orang tuaku, aku tidak ingin menjadi anak pembangkang. Restu orang tua sangat penting bagiku," kata Silvia.

Vedra masih nampak terpukul.

"Terima kasih Vedra, jaga dirimu baik-baik," Silvia berpamitan.

Vedra tertunduk lesu begitu melihat kepergian Silvia.

...*****...

Vedra masih termenung, pria itu mematung seakan masih belum bisa memercayai apa yang sudah terjadi padanya. Ia masih terpaku melihat lembaran-lembaran yang menunjukkan hasil ramalan dari setiap peramal yang telah ditemui oleh orang tua Silvia.

Vedra membuka kacamata berbentuk persegi yang dikenakannya lalu mengusap wajah dengan segala kegusarannya. Vedra sungguh tak menyangka bahwa ia kembali mengalami kegagalan menikah. Ini sudah ketiga kalinya ia gagal menikah.

Tujuh tahun yang lalu, ia gagal menikah lantaran kekasihnya tewas akibat kecelakaan lalu lintas. Empat tahun kemudian, ia kembali gagal menikah lantaran kekasihnya melakukan perselingkuhan.

Kini Vedra harus menelan kembali kepahitan lantaran ramalan-ramalan konyol yang benar-benar terlihat seperti sebuah omong kosong. 

"Pria ini tidak cocok denganmu karena berdasarkan hasil perhitungan tanggal lahir kedua calon mempelai jika dijumlahkan akan membawa kesialan sepanjang hidup. Pria ini lahir di saat bulan kehilangan kekuatan dari alam semesta," Vedra membaca salah satu hasil ramalan.

"Kekuatan alam semesta sangat berpengaruh pada rezeki seseorang, saat menikah dengannya nanti, rezeki akan sangat jauh sehingga akan kerap terkena masalah baik finansial maupun spiritual. Pria yang lahir saat bulan kehilangan kekuatan dari alam semesta juga akan berdampak pada kekuatannya dalam memuaskan wanita," lanjut Vedra.

"Rumah tangga ini akan terus menghadapi konflik, pertengkaran demi pertengkaran akan terus terjadi. Rumah tangga kalian tidak akan diberikan keturunan, salah satu dari kalian akan mati muda atau bercerai saat menginjak usia pernikahan ke tujuh tahun,"

"Astaga, ini benar-benar sangat buruk! Ini benar-benar pembunuhan karakter! Apa perlu aku menuntut para peramal ini?!" geram Vedra sambil membanting lembaran-lembaran kertas itu ke atas meja.

Ponsel Vedra berdering, ia segera menjawabnya.

"Halo, Ibu," jawab Vedra

"Vedra, Ibu sudah menambah kembali jumlah undangan yang akan Ibu undang di acara ngunduh mantu nanti! Semuanya jadi lima ratus undangan, jadi untuk konsumsi harus ditambah lagi seribu porsi!"

"Ibu, banyak sekali undangannya, Bu," kata Vedra terperangah.

"'Ya harus banyak! Semua orang harus tahu kalau kamu akan menikah! Kamu tidak akan gagal lagi seperti sebelumnya! Apalagi kamu akan menikah dengan wanita secantik Silvia!" cerocos Ibu Vedra.

Vedra mengerutkan kening, rasanya beban hidup pria itu kembali bertambah. Vedra dan Silvia sudah merencanakan pernikahan di dua tempat yakni kota asal Silvia sebagai tempat akad dan resepsi lalu dilanjutkan dengan acara ngunduh mantu di kampung halaman Vedra.

Tidak sedikit dana yang harus digelontorkan oleh Vedra yang hanya bekerja sebagai karyawan di salah satu perusahaan swasta. Semua uang yang dimilikinya jelas sudah ia anggarkan untuk membiayai pernikahannya.

"Ibu, aku benar-benar minta maaf, tidak seharusnya Ibu repot seperti ini, lagipula sebenarnya aku... ," Vedra menggantungkan kalimatnya.

"Vedra, Ibu sungguh senang sekali pada akhirnya kamu benar-benar akan menikah! Ibu sudah tidak sabar untuk membuktikan kepada semua orang yang menganggap bahwa kamu hanya akan jadi bujang tua! Kamu bahkan akan punya istri yang begitu cantik! Ibu sungguh tidak sabar untuk memamerkan Silvia kepada semua orang!" 

Vedra tertegun, ia benar-benar tidak sanggup mengatakan kepada ibunya bahwa ia kembali gagal menikah.

"Sudah ya, segera transfer uangnya! Jadi Ibu bisa pergi ke kota! Ibu sudah ditunggu tukang masak untuk mempersiapkan stok daging sapi dan daging ayam yang banyak sebelum harganya nanti naik! Juga cabai dan bawang-bawangan akan meroket kalau sudah musim kawin!" lanjut Ibu Vedra.

"Ya, baik Bu, aku mengerti," sahut Vedra.

"'Oh ya, sekalian kirimkan uang tambahan untuk ongkos jahit baju seragam keluarga!"

Vedra memijat pelipisnya lagi, rasanya ia benar-benar bisa gila. Uang yang dikeluarkan sudah begitu banyak dan ternyata pernikahan ini harus gagal.

Oh tidak! Pernikahan ini harus terlaksana! Batin Vedra.

...*****...

Terpopuler

Comments

Kar Genjreng

Kar Genjreng

orang tua macam apa itu..nikah besar besaran sedangkan Putranya 😚😚 setengah modar mutar otak'nya...sudah begitu masih juga Gatot. aduh Gusti kasian amat Vedra...belum lagi bayar uang ganti foto Oppa..bergincu yang salah nama dan di buang...ya sudah nikahkan saja dengan sama sama huruf depan V Thor..biar kaya Vier Vaya..ga cantik cantik amat juga ga masalah....bila mak nya Vedra pingsan yo biarkan 😭😭😭😭🤫🤫🤫

2023-01-16

0

Senajudifa

Senajudifa

kena kutuk ni vedra😁😁

2022-12-15

0

Nindira

Nindira

Next up thor

2022-01-08

1

lihat semua
Episodes
1 LeMin - 001
2 Lemin - 002
3 LeMin - 003
4 LeMin - 004
5 LeMin - 005
6 LeMin - 006
7 LeMin - 007
8 LeMin - 008
9 LeMin - 009
10 LeMin - 010
11 LeMin - 011
12 LeMin - 012
13 LeMin - 013
14 LeMin - 014
15 LeMin - 015
16 LeMin - 016
17 LeMin - 017
18 LeMin - 018
19 LeMin - 019
20 LeMin - 020
21 Pengumuman
22 LeMin - 021
23 LeMin - 022
24 LeMin - 023
25 LeMin - 024
26 LeMin - 025
27 LeMin - 026
28 LeMin - 027
29 LeMin - 028
30 LeMin - 029
31 LeMin - 030
32 LeMin - 031
33 LeMin - 032
34 LeMin - 033
35 LeMin - 034
36 LeMin - 035
37 LeMin - 036
38 LeMin - 037
39 LeMin - 038
40 LeMin - 039
41 LeMin - 040
42 LeMin - 041
43 LeMin - 042
44 LeMin - 043
45 LeMin - 044
46 LeMin - 045
47 LeMin - 046
48 LeMin - 047
49 LeMin - 048
50 LeMin - 049
51 LeMin - 050
52 LeMin - 051
53 LeMin - 052
54 LeMin - 053
55 LeMin - 054
56 LeMin - 055
57 LeMin - 056
58 LeMin - 057
59 LeMin - 058
60 LeMin - 059
61 LeMin - 060
62 LeMin - 061
63 Lemin - 062
64 LeMin - 063
65 LeMin - 064
66 LeMin - 065
67 LeMin - 066
68 LeMin - 067
69 LeMin - 068
70 LeMin - 069
71 LeMin - 070
72 LeMin - 071
73 LeMin - 072
74 LeMin - 073
75 LeMin - 074
76 LeMin - 075
77 LeMin - 076
78 LeMin - 077
79 LeMin - 078
80 LeMin - 079
81 LeMin - 080
82 LeMin - 081
83 LeMin - 082
84 LeMin - 083
85 LeMin - 084
86 LeMin - 085
87 LeMin - 086
88 LeMin - 087
89 LeMin - 088
90 LeMin - 089
91 LeMin - 090
92 LeMin - 091
93 LeMin - 092
94 LeMin - 093
95 LeMin - 094
96 LeMin - 095
97 LeMin - 096
98 LeMin - 097
99 LeMin - 098
100 LeMin - 099
101 LeMin - 100
102 Pengumuman persiapan season dua
103 Pengumuman
Episodes

Updated 103 Episodes

1
LeMin - 001
2
Lemin - 002
3
LeMin - 003
4
LeMin - 004
5
LeMin - 005
6
LeMin - 006
7
LeMin - 007
8
LeMin - 008
9
LeMin - 009
10
LeMin - 010
11
LeMin - 011
12
LeMin - 012
13
LeMin - 013
14
LeMin - 014
15
LeMin - 015
16
LeMin - 016
17
LeMin - 017
18
LeMin - 018
19
LeMin - 019
20
LeMin - 020
21
Pengumuman
22
LeMin - 021
23
LeMin - 022
24
LeMin - 023
25
LeMin - 024
26
LeMin - 025
27
LeMin - 026
28
LeMin - 027
29
LeMin - 028
30
LeMin - 029
31
LeMin - 030
32
LeMin - 031
33
LeMin - 032
34
LeMin - 033
35
LeMin - 034
36
LeMin - 035
37
LeMin - 036
38
LeMin - 037
39
LeMin - 038
40
LeMin - 039
41
LeMin - 040
42
LeMin - 041
43
LeMin - 042
44
LeMin - 043
45
LeMin - 044
46
LeMin - 045
47
LeMin - 046
48
LeMin - 047
49
LeMin - 048
50
LeMin - 049
51
LeMin - 050
52
LeMin - 051
53
LeMin - 052
54
LeMin - 053
55
LeMin - 054
56
LeMin - 055
57
LeMin - 056
58
LeMin - 057
59
LeMin - 058
60
LeMin - 059
61
LeMin - 060
62
LeMin - 061
63
Lemin - 062
64
LeMin - 063
65
LeMin - 064
66
LeMin - 065
67
LeMin - 066
68
LeMin - 067
69
LeMin - 068
70
LeMin - 069
71
LeMin - 070
72
LeMin - 071
73
LeMin - 072
74
LeMin - 073
75
LeMin - 074
76
LeMin - 075
77
LeMin - 076
78
LeMin - 077
79
LeMin - 078
80
LeMin - 079
81
LeMin - 080
82
LeMin - 081
83
LeMin - 082
84
LeMin - 083
85
LeMin - 084
86
LeMin - 085
87
LeMin - 086
88
LeMin - 087
89
LeMin - 088
90
LeMin - 089
91
LeMin - 090
92
LeMin - 091
93
LeMin - 092
94
LeMin - 093
95
LeMin - 094
96
LeMin - 095
97
LeMin - 096
98
LeMin - 097
99
LeMin - 098
100
LeMin - 099
101
LeMin - 100
102
Pengumuman persiapan season dua
103
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!