Lemin - 002

Verdanica, biasa dipanggil Verda. Wanita itu sedang mematut dirinya di depan cermin saku bermotif kepala hello kitty berwarna merah muda. Ia memulaskan kembali perona bibir berwarna jingga yang membuat bibir tipisnya merekah.

Verda tak lupa menyemprotkan kembali parfum beraroma maskulin, wangi khas pria tampan, begitulah Verda menyebut parfum yang kerap ia gunakan sehari-harinya.

Verda membawa selembar kertas dalam map plastik bening. Ia menuju ke ruangan kerja kepala bagiannya. Pak Handoko, pria paruh baya itu mendongak saat Verda mengetuk pintu ruangan kerjanya.

Tok..Tok..

"Pak Handoko, boleh saya masuk?" tanya Verda.

"Silakan," Pak Handoko menyahut.

Verda mengembangkan senyumnya yang disambut datar oleh Pak Handoko. Wanita itu segera duduk di kursi yang menghadap langsung ke meja kerja Pak Handoko.

"'Pak, saya mau mengajukan cuti untuk bulan depan, tanggal 5," Verda mengeluarkan formulir pengajuan cutinya.

"Verda, tapi saya dapat informasi dari Ved, bahwa bulan depan dia mau cuti pada tanggal yang sama denganmu," kata Pak Handoko.

Verda merasa ada petir yang menyambar dalam kepalanya.

"Coba kalian koordinasikan dulu, kalian tentu tidak bisa mengambil cuti bersama-sama seperti ini," Pak Handoko memberi usulan.

Verda menghela napas berat, sebelum meninggalkan ruangan kerja Pak Handoko. Verda melangkah gontai ketika kembali ke meja kerja. Ia mengerucutkan bibirnya ketika melihat sosok pria yang saat ini sedang berkutat di belakang meja kerjanya.

Mendiskusikan masalah pekerjaan dengan pria itu saja begitu sulit, apalagi mendiskusikan masalah cuti?!

Verda merutuk kesal, kenapa pria itu mengambil jadwal cuti yang sama dengan Verda?

Coba saja bicarakan baik-baik dengan pria itu, seperti usul Pak Handoko.

Verda menghampiri kubikel pria berkacamata yang saat ini begitu sibuk berkutat di depan layar monitor besarnya. Tangan kiri pria berkacamata persegi itu menopang dagu, sementara tangan kanannya sibuk mengarahkan mouse di layar monitor.

"Vedra," panggil Verda ragu-ragu.

Tidak ada sahutan yang keluar dari bibir yang terkatup rapat dan mata yang tak teralih dari depan layar monitor yang kini memunculkan ratusan angka.

Takk..Takk..

"Halo, Vedra!" Verda mengetuk-ngetuk jarinya di meja kerja pria itu.

"Ada apa?" tanya suara dingin tanpa ekspresi dari pria dengan kondisi muka yang selalu tertekuk.

Verda menghela napas, ada rasa gentar yang membuatnya malas untuk bicara dengan pria kaku itu. Tapi, tekad Verda sudah bulat, ia harus mendiskusikan masalah cuti mereka.

"Vedra, aku dengar dari Pak Handoko, tanggal 5 bulan depan kau mengajukan cuti, tidak bisakah kau undur? Jujur saja, tanggal 5 bulan depan merupakan hari yang sangat penting untukku! Aku harus cuti di tanggal 5 bulan depan," kata Verda.

"Tidak bisa!" sahut pria itu dengan cepat tanpa menoleh pada Verda.

"Vedra, kumohon! Tanggal 5 bulan depan, aku harus cuti! Aku harus ke luar kota! Ada acara yang harus kuhadiri! Acara yang sangat penting dalam hidupku! Aku mohon, ini permintaan pertama dan terakhir dalam hidupku!" Verda memohon kepada pria itu.

"Tidak bisa! Aku sudah lebih dulu darimu mengambil cuti di tanggal itu, jadi kuharap kau bisa sportif," Vedra beralih dari monitor komputernya.

Tangannya yang panjang mengambil selembar kertas dari tray teratas di sudut meja kerjanya.

"Ini formulir pengajuan cutiku, yang sudah ditandatangani oleh Pak Handoko, jadi tolong kau tandatangani, sehingga bisa kuserahkan ke HRD untuk diproses," Vedra menyodorkan formulir tersebut pada Verda.

Verda melotot kesal, ingin rasanya ia merobek kertas itu, namun ia punya etika yang harus dijaga demi profesionalisme kerja. Biar bagaimanapun, tidak baik bertengkar dengan rekan kerja.

"Vedra, haruskah aku berlutut di depanmu? Haruskah aku bersujud di kakimu agar kau bersedia menukar cutimu?" tanya Verda dengan tatapan memelas.

"Kau tidak perlu repot-repot melakukan hal itu, karena meski kau melakukannya pun, tetap tak akan mengubah keputusanku," jawab Vedra dingin.

Verda benar-benar kesal, jika saja santet itu tidak berdosa, ia pasti sudah menyantet pria dingin, kaku, dan arogan bernama lengkap Vedranata itu.

Verda kembali ke tempat duduknya dengan segala kekesalan yang berkecamuk di hatinya. Ia benar-benar kesal karena memiliki rekan kerja yang susah diajak bekerja sama.

Vedra menjadi rekan kerja Verda selama hampir tiga tahun setelah rekan sebelumnya mengundurkan diri pasca menikah.

Kenapa perusahaan mau mempekerjakan orang yang tidak bisa diajak bekerja sama seperti dia? Batin Verda merutuk kesal.

"Verda, paket!"

Kekesalan Verda langsung buyar begitu sebuah paket mendarat di meja kerjanya. Seketika Verda merasa cerah dan berbunga-bunga saat mulai membuka dus dengan pisau cutter secara hati-hati.

"Wah, kau beli apa lagi, Ver?" tanya Nita, rekan kerja yang kebetulan lewat di depan kubikel Verda.

"Wah, apakah itu yang datang?" Ican melongo dari kubikelnya.

Mata Verda membulat besar, pupil bergetar, dan deru napasnya memburu seakan ia baru saja menemukan harta karun di dalam kotak tersebut.

Segala kegundahan Verda benar-benar lenyap dan tergantikan dengan kebahagiaan bertubi-tubi. Sebuah album yang masih tersegel sempurna membuat mata Verda berbinar-binar.

Album tersebut merupakan album terbaru dari grup idola FANCY, grup idola pria yang saat ini sedang berada di atas angin dan menjadi pusat bagi dunia Verda. Grup idola beranggotakan sembilan orang pria tampan di usia awal dua puluhan yang membuat jutaan hati wanita di seluruh dunia sedang terpaut akan kehadiran mereka.

Verda benar-benar jatuh cinta pada boyband asal negeri ginseng itu. Fiancee adalah nama fandom dari boyband tersebut dan menjadi seorang Fiancee adalah takdir Verda.

Verda dengan cepat membuka album terbaru yang diimpor langsung dari negara asalnya. Dengan tangan bergetar hebat, ia memandangi printilan yang ada pada album tersebut, berupa post card, pembatas buku, photo card, hingga poster lipat.

"Jehun!" seru Verda begitu mendapatkan photo card dari bias atau idola favorit Verda yang bernama Jehun.

"Ya Tuhan! Jehun! Aku dapat photo card Jehun!" jerit Verda tertahan dengan air mata yang mulai berlinangan.

Bisa mendapatkan photo card Jehun, bias sejuta umat, sungguh suatu hal yang luar biasa. Hanya orang-orang yang beruntung bisa mendapatkan photo card idola tampan tersebut dari album fisik yang sudah dibeli. Terlebih photo card yang menjadi bonus pada sebuah album disiapkan secara random atau acak. Maka tak heran harga dari sebuah photo card jauh lebih mahal daripada harga sebuah album fisik.

Nita dan Ican yang melihat betapa senangnya Verda, saling lempar pandangan. Hanya gara-gara selembar kertas, Verda begitu senang hingga nampak seperti orang kesurupan.

"Jehunku! Jehunku yang tampan akhirnya pulang!" Verda kegirangan, memperlakukan selembar photo card dengan begitu hati-hati, seakan selembar kertas tampan itu adalah bayi yang baru saja dilahirkan ke dunia.

"Ya ampun, Verda, kau ini sungguh seperti ABG zaman sekarang yang kegirangan boyband," Ican terkekeh.

"Haha, seandainya saja di zaman aku masih ABG sudah ada yang begini, sayangnya dulu belum ada," Verda tertawa.

"Hmm, kalau aku pribadi ya, apa enaknya hanya bisa memandangi pria tampan tanpa bisa menyentuhnya! Enak juga pria yang nyata! Bisa disenonohi!" seloroh Nita.

"'Haha! Nit, aku siap di-gangbang, asal bersama mereka!" Verda menyeringai mesum.

"Ya elah, Verda! Gila kau ya!" Ican bergidik seram mendengar kehaluan Verda.

Verda tertawa, namun tawanya segera sirna saat melihat Vedra yang nampak memasang ekspresi sinis. Verda meninggalkan formulir permohonan cuti yang harusnya ditandatangani oleh Verda.

"Tolong tanda tangani formulir cutiku!" Vedra menyodorkan formulir itu pada Verda.

Formulir tersebut harus ditandatangani oleh Verda sebagai bentuk persetujuan untuk memback-up pekerjaan Vedra selagi pria itu cuti.

Verda seketika galau karena bulan depan, tepatnya tanggal 5, FANCY akan mengadakan konser, yang mana artinya Verda harus datang karena ia sudah berhasil membeli tiket konser tersebut.

Aku tidak mau tahu, pokoknya aku harus cuti sebelum tanggal 5! Sebodoh amat dengan pria itu! Geram Verda dalam hatinya.

...*****...

Terpopuler

Comments

Kar Genjreng

Kar Genjreng

ha ha 🤗🤣 ya kasian Vidra mau tunangan gatot deh 😁😁 yang mau nonton tidak perduli boybandnya... yang di idolakan mau tampil..😚😚😚

2023-01-16

0

Senajudifa

Senajudifa

🤣🤣🤣🤣🤣

2022-12-04

0

Nancy Avika

Nancy Avika

waah, awal yang seru thor! Yuk lanjut 😁

2022-02-06

0

lihat semua
Episodes
1 LeMin - 001
2 Lemin - 002
3 LeMin - 003
4 LeMin - 004
5 LeMin - 005
6 LeMin - 006
7 LeMin - 007
8 LeMin - 008
9 LeMin - 009
10 LeMin - 010
11 LeMin - 011
12 LeMin - 012
13 LeMin - 013
14 LeMin - 014
15 LeMin - 015
16 LeMin - 016
17 LeMin - 017
18 LeMin - 018
19 LeMin - 019
20 LeMin - 020
21 Pengumuman
22 LeMin - 021
23 LeMin - 022
24 LeMin - 023
25 LeMin - 024
26 LeMin - 025
27 LeMin - 026
28 LeMin - 027
29 LeMin - 028
30 LeMin - 029
31 LeMin - 030
32 LeMin - 031
33 LeMin - 032
34 LeMin - 033
35 LeMin - 034
36 LeMin - 035
37 LeMin - 036
38 LeMin - 037
39 LeMin - 038
40 LeMin - 039
41 LeMin - 040
42 LeMin - 041
43 LeMin - 042
44 LeMin - 043
45 LeMin - 044
46 LeMin - 045
47 LeMin - 046
48 LeMin - 047
49 LeMin - 048
50 LeMin - 049
51 LeMin - 050
52 LeMin - 051
53 LeMin - 052
54 LeMin - 053
55 LeMin - 054
56 LeMin - 055
57 LeMin - 056
58 LeMin - 057
59 LeMin - 058
60 LeMin - 059
61 LeMin - 060
62 LeMin - 061
63 Lemin - 062
64 LeMin - 063
65 LeMin - 064
66 LeMin - 065
67 LeMin - 066
68 LeMin - 067
69 LeMin - 068
70 LeMin - 069
71 LeMin - 070
72 LeMin - 071
73 LeMin - 072
74 LeMin - 073
75 LeMin - 074
76 LeMin - 075
77 LeMin - 076
78 LeMin - 077
79 LeMin - 078
80 LeMin - 079
81 LeMin - 080
82 LeMin - 081
83 LeMin - 082
84 LeMin - 083
85 LeMin - 084
86 LeMin - 085
87 LeMin - 086
88 LeMin - 087
89 LeMin - 088
90 LeMin - 089
91 LeMin - 090
92 LeMin - 091
93 LeMin - 092
94 LeMin - 093
95 LeMin - 094
96 LeMin - 095
97 LeMin - 096
98 LeMin - 097
99 LeMin - 098
100 LeMin - 099
101 LeMin - 100
102 Pengumuman persiapan season dua
103 Pengumuman
Episodes

Updated 103 Episodes

1
LeMin - 001
2
Lemin - 002
3
LeMin - 003
4
LeMin - 004
5
LeMin - 005
6
LeMin - 006
7
LeMin - 007
8
LeMin - 008
9
LeMin - 009
10
LeMin - 010
11
LeMin - 011
12
LeMin - 012
13
LeMin - 013
14
LeMin - 014
15
LeMin - 015
16
LeMin - 016
17
LeMin - 017
18
LeMin - 018
19
LeMin - 019
20
LeMin - 020
21
Pengumuman
22
LeMin - 021
23
LeMin - 022
24
LeMin - 023
25
LeMin - 024
26
LeMin - 025
27
LeMin - 026
28
LeMin - 027
29
LeMin - 028
30
LeMin - 029
31
LeMin - 030
32
LeMin - 031
33
LeMin - 032
34
LeMin - 033
35
LeMin - 034
36
LeMin - 035
37
LeMin - 036
38
LeMin - 037
39
LeMin - 038
40
LeMin - 039
41
LeMin - 040
42
LeMin - 041
43
LeMin - 042
44
LeMin - 043
45
LeMin - 044
46
LeMin - 045
47
LeMin - 046
48
LeMin - 047
49
LeMin - 048
50
LeMin - 049
51
LeMin - 050
52
LeMin - 051
53
LeMin - 052
54
LeMin - 053
55
LeMin - 054
56
LeMin - 055
57
LeMin - 056
58
LeMin - 057
59
LeMin - 058
60
LeMin - 059
61
LeMin - 060
62
LeMin - 061
63
Lemin - 062
64
LeMin - 063
65
LeMin - 064
66
LeMin - 065
67
LeMin - 066
68
LeMin - 067
69
LeMin - 068
70
LeMin - 069
71
LeMin - 070
72
LeMin - 071
73
LeMin - 072
74
LeMin - 073
75
LeMin - 074
76
LeMin - 075
77
LeMin - 076
78
LeMin - 077
79
LeMin - 078
80
LeMin - 079
81
LeMin - 080
82
LeMin - 081
83
LeMin - 082
84
LeMin - 083
85
LeMin - 084
86
LeMin - 085
87
LeMin - 086
88
LeMin - 087
89
LeMin - 088
90
LeMin - 089
91
LeMin - 090
92
LeMin - 091
93
LeMin - 092
94
LeMin - 093
95
LeMin - 094
96
LeMin - 095
97
LeMin - 096
98
LeMin - 097
99
LeMin - 098
100
LeMin - 099
101
LeMin - 100
102
Pengumuman persiapan season dua
103
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!