Undangan

hi readers

mungkin aku agk lebay

tapi Denis dan Shilla nanti hadir loh

di pernikahan Syahdan n Lara dari lapak sebelah

happy reading

^^^^^^^^^^^^^^^^^^

***

Denis menelepon asistennya, untuk memberitahu, sementara Denis bekerja di rumàh dulu. Dia tidak tega meninggalkan Shilla dalam keadaan tidak stabil. Sekalian, dia ingin meminta saran pada asistennya itu.

"Halo, To. Kamu bawakan berkas apa pun yang harus saya tanda tangani ke rumah. Sementara waktu, saya kerja dari rumah dulu," ucap Denis.

"Baik, Pak. Ini juga ada beberapa yang harus ditandatangani. Jadi, jam berapa saya bisa ke rumah bapak?" tanya Gito sang asisten.

"Pulang kantor kamu bawa ke sini. Tenang saja aku hitung lembur, ok, To," ucap Denis.

"Baik, Pak. Saya akan membawanya sore ini jam lima," ucap Gito.

 

Denis menutup teleponnya lalu mencari Bi Sum. Dia ingin menanyakan soal Shilla. Apa istrinya itu sudah makan siang atau belum. Tapi, Denis tidak melihat Bi Sum di mana pun.

 

"Bi ... Bi Sum? Bi ...." Denis memanggil sambil mencari keberadaan Sumi. "Em ... sepertinya Bi Sum sedang keluar," gumam Denis.

 

Denis ingin bertanya langsung pada Shilla, tapi Denis tidak yakin akan mendapat jawaban darinya. Akhirnya Denis memutuskan menunggu Ni Sum pulang. Denis menonton televisi di ruang tengah. Ruangan itu terletak di dekat tangga. Saat Denis sedang asyik menonton, dia mendengar suara langkah kaki menuruni tangga. Denis melihat ke arah tangga di samping tempat duduknya. Denis melihat Shilla turun dari sana dengan rambut setengah basah. Shilla baru saja selesai mandi dan merasa haus, jadi dia turun untuk mengisi teko yang biasanya diisi Bi Sum dan ditaruh di kamarnya.

 

"Shil ... kamu sudah makan?" tanya Denis.

Shilla hanya mengangguk pelan. Ia berlalu dari sana dan berjalan menuju dapur.

Bi Sum ke mana, ya? Aku gak nyaman bamget saat turun dan bertemu suami yang belum aku kenal. Tapi, sepertinya dia baik.

Ting! Tong!

Siapa yang datang? Shilla berjalan menuju pintu depan. Di saat yang sama, Denis juga melangkah ke sana. Tapi, Denis berhenti saat melihat Shilla akan membuka pintu.

"Sebaiknya aku biarkan dia yang membuka pintu, agar dia tidak cepat-cepat masuk dan mengurung diri lagi di kamar," gumam Denis di dalam hati.

Ceklek!

"Selamat sore, Nyonya. Saya Gito, asisten Tuan Denis di kantor." Gito menyapa Shilla, tapi Shilla hanya mengangguk dan mempersilahkan masuk dengan isyarat tangan. Gito merasa tidak enak hati melihat Shilla yang tidak bicara padanya, senyum pun tidak.

"Apakah Nyonya tidak suka aku kemari?" Gito bergumam dalam hati.

"Hai, To, sudah kau bawa semuanya?" tanya Denis.

"Sudah, Pak" jawab Gito.

"Kau ke ruang baca duluan," perintah Denis pada Gito. Sedangkan Denis masih berdiri beberapa langkah dari Shilla. Denis ingat saran Chen, sahabatnya itu menyarankan untuk membuat dia mengerjakan sesuatu agar tidak selalu mengurung diri.

"kebetulan Bi Sum gak ada, mungkin aku bisa mencoba menyuruhnya membuat kopi," batin Denis.

"Ehm ... Shil bisakah aku minta tolong buatkan kopi? Karena Bi Sum tak ada di rumah," pinta Denis.

Shilla mengangguk. Melihat Shilla yang mematuhi ucapannya, Denis jadi tau bagaimana caranya membuat Shilla agar beraktivitas. Senyum cerah terpancar dari wajah Denis.

 

Shilla berjalan ke dapur dan membuat dua cangkir kopi. Setelah selesai dia membawanya ke ruang baca. Shilla hanya meletakan kopi di meja lalu pergi setelah menyimpan nampan di dapur. Shilla kembali ke kamarnya. Shilla melamun, tapi sudah tidak melamunkan kehidupannya kemarin. Shilla memikirkan kehidupan dia kedepannya.

 

"Kurasa aku terlalu egois. Aku hanya memikirkan perasaanku yang kacau. Tapi, bagaimana perasaan Denis, aku bahkan tidak pernah melayaninya sebagai istri. Kalian setuju, kan, Ayah, Mas Jody. Apa yang harus aku lakukan?" Shilla bergumam lirih.

Setengah jam kemudian, Bi Sum datang. Denis sedang bicara dengan Gito. Denis menceritakan keadaan Shilla pada Gito. Asistennya itu akhirnya tahu alasan Nyonya Zein tidak bicara padanya. Karena bahkan pada bosnya saja dia tidak bicara. Setelah selesai dengan tugasnya, Gito pamit pulang. Denis mengantar Gito keluar dan melihat Bi Sum sedang menyiram tanaman. Denis memanggilnya.

"Bi Sum!" panggilnya.

"Ya, Gan," jawab Bi Sum. Ia berjalan cepat, menghampiri Denis.

"Saya ingin bicara dengan Bi Sum. Saya tunggu di ruang baca. Tapi, selesaikan dulu menyiramnya," perintah Denis.

"Baik, Gan," jawab Bi Sum.

Setelah selesai menyiram, Bi Sum segera menuju ke ruang baca. Denis menyampaikan keinginannya untuk meliburkan Bi Sum selama sebulan. Agar Shilla punya kegiatan untuk alasan dia keluar kamar, agar dia tidak terus menerus mengurung diri. Bi Sum sudah menganggap Denis bagai anak sendiri, jadi dia tidak keberatan. Dia juga ingin tuannya bahagia.

"Baiklah, Gan. Saya pamit ke Nyonya dulu," ucap Bi Sum.

"Ya, Bi. Terima kasih Bibi sudah mau mengerti." Denis memberikan amplop uang pada Bi Sum. Bi Sum sementara akan pulang kampung.

Tok! Tok! Tok!

Bi Sum mengetuk pintu kamar Shilla.

Ceklek!

Shilla membuka pintu dan mempersilakan masuk.

"Nya, saya ada masalah dan akan pulang kampung sementara waktu. Maaf, Nyonya. Mulai besok saya tidak melayani Nyonya." Bi Sum pamit pada Shilla. Shilla berkaca-kaca. sedih karena Bi Sum yang sudah menemaninya harus pergi. Meskipun baru seminggu, tapi Shilla merasa sangat beruntung ada yang memperhatikan selama dia berada di rumah.

"Terima kasih, Bi. Sudah menghiburku selama ini." Kalimat pertama yang di dengar Bi Sum selama Nyonya-nya ini datang. Shilla mengucap kata itu dengan memeluk dan terisak sedih di pelukan Bi Sum. Bi Sum mengusap punggung Shilla dengan iba.

"Bibi akan segera kembali setelah urusan Bibi selesai. Bibi titip Tuan Denis," ucap Bi Sum. Lalu melepaskan pelukan dan pergi.

Mungkin, memang ini jalan yang harus kulalui. Bagaimana bisa aku tidak pernah mengurus Denis sama sekali. Sudah seharusnya aku mengurus suamiku, meski tidak ada cinta untuknya.

 

Shilla merebahkan tubuhnya dengan kaki menjuntai. Kemudian bangkit karena ingat mulai sekarang harus memasak sendiri. Ini sudah hampir jam makan malam dan Bi Sum sudah pergi setengah jam yang lalu.

 

"Huuhh." Shilla menghela napas dan berjalan menuju dapur.

 

Shilla memasak dengan menggunakan bahan yang ada di dalam kulkas. Setelah selesai dia hendak memanggil Denis, tapi Shilla bingung harus memanggil Denis dengan apa. Akhirnya dia hanya duduk di meja makan dengan bingung. Beruntung Denis segera menghampiri meja makan.

 

"Sudah selesai masak? Kenapa tidak memanggilku?" tanya Denis sambil menarik kursi lalu duduk di samping Shilla.

"Maaf." Shilla hanya mengucap maaf.

 

Satu kata maaf dari Shilla membuatnya tersenyum. Walaupun hanya satu kata, tapi itu sudah lebih baik karena Shilla mau bicara.

 

Kriing! Kriing!

Telepon rumah Denis berdering.

"Aku angkat dulu telponnya. Kamu makanlah lebih dulu." Denis melangkah mengangkat telpon.

"Halo." Denis menyapa.

"Halo, Den," sapa Zidane di seberang telpon yang lain.

"Hei, Zid. Ada apa, nih? Tumben inget sama saya," kelakar Denis.

"Aku ingin mengundangmu. Lara akan menikah hari Sabtu depan. Kau bisa datang, kan, Den?"

"Tentu saja, Zid. Aku akan datang. Terima kasih, sudah ingat untuk mengundangku."

"Terima kasih, ya, Den. Aku harus mengundang yang lain, aku tutup telponnya."

"Ok."

Denis berjalan kembali ke meja makan, tapi Shilla belum makan. Shilla justru menunggu Denis selesai menelpon.

"Kok, gak makan duluan aja?" tanya Denis.

"Tidak." Shilla belum nyaman untuk banyak bicara.

"Em ... bisakah kau temani aku pergi ke undangan pernikahan temanku? Kalau tidak mau tidak apa apa, aku tidak akan memaksa," ucap Denis.

"Kapan?" tanya Shilla.

"Sabtu depan." Denis merasa sangat senang karena Shilla mau menemaninya. Denis merasa caranya berhasil dengan meliburkan Bi Sum. Setidaknya meskipun hanya satu dua patah kata yang diucapkan Shilla, itu terasa lebih baik daripada diam.

^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

please like n komen

buat para readers

smoga kalian juga menyukainya

Terpopuler

Comments

$꒒2🙌SHEAN

$꒒2🙌SHEAN

kejam amat si shilla 😑😑

2021-10-31

1

$꒒2🙌SHEAN

$꒒2🙌SHEAN

Nyonya Zein siapa?🙄🤔🤔

2021-10-31

1

Endang Astuti

Endang Astuti

sabar babang Denis...teetp smnagt💪

2021-04-02

1

lihat semua
Episodes
1 Hidup tapi mati
2 Hiduplah demi ayahmu
3 Berisik sekali
4 Undangan
5 Masak bareng
6 Pelukan pagi dari Denis
7 episode 7
8 episode 8
9 episode 9
10 episode 10
11 episode 11
12 episode 12
13 episode 13
14 episode 14
15 episode 15
16 episode 16
17 episode 17
18 episode 18
19 episode 19
20 episode 20
21 episode 21
22 episode 22.aku cemburu
23 episode 23.aku cemburu part 2
24 episode 24.Nilai aku dengan hatimu
25 episode 25.Clear
26 episode 26.Sandiwara
27 episode 27.Sandiwara Shilla
28 episode 28
29 episode 29
30 episode 30 Tangisan Denis
31 episode 31 Tangisan
32 episode 32.anugerah ditengah musibah
33 episode 33 anugerah ditengah musibah 2
34 episode 34.Lahirnya litle princess
35 episode 35 Shilla sadar
36 episode 36 Daisy anak mama!
37 episode 37.Dia putriku
38 episode 38 Pulang ke rumah
39 episode 39 pulang ke rumah 2
40 episode 40.dekat di mata tapi jauh dihati
41 episode 41.Aku ingin mengingatmu
42 episode 42.pagi yang cerah
43 episode 43.Getaran cinta
44 episode 44.Mengingatmu
45 episode 45. END
46 Warna warni dunia Daisy 1 (CAKT-part 2)
47 Jadi Siti Nurbaya
48 Menikah atau tunangan
49 Kakak sepupu
50 Kembali sekolah
51 Saatnya beraksi
52 Deal
53 Menyingkirkan
54 Tumben
55 cemburu
56 Makan malam bersama
57 Kencan pertama
58 Kencan pertama (2)
59 Ciuman pertama
60 Ngambek
61 Saingan baru
62 Rahasia
63 Sakit
64 Hari ujian
65 Lamaran tak terduga
66 Pesta pertunangan
67 Pesta pertunangan (2)
68 Hari kelulusan
69 Tour perpisahan
70 Malam perpisahan
71 Pergilah
72 Hari keberangkatan
73 Salah faham
74 Daisy sakit
75 Melepas rindu
76 Penantian
77 Salah sasaran
78 Kejutan
79 Hari baru
80 Siapa?
81 Kamu!!
82 Berpura-pura
83 Mencari jalan
84 Titik Terang
85 Akhirnya!!
86 Tabrakan
87 Manja!
88 Trauma
89 Lamaran
90 Pergi ke KL
91 Rosdiana
92 Selamat jalan, Ros!
93 Kembali ke Indo
94 Persiapan pesta pernikahan
95 Wedding Days
96 Malam pertama
97 Malam pertama (2)
98 Honeymoon
99 Honeymoon (2)
100 Bebaskan Satya
101 Kisah Satya
102 Pria misterius
103 Hamil?
104 Aneh!
105 Tidur
106 Musuh tersembunyi
107 Kakek dan Nenek
108 Ngidam makanan
109 Cek kehamilan
110 Sakit
111 Kehilangan
112 Pilu
113 Pengakuan cinta Koko
114 Fathir tertangkap
115 Selamat jalan, Pak Herman
116 Hamil lagi
117 Undangan
118 Lahirnya Akami
119 Trio Baby
120 Ramai
121 Sedih
122 Ulang Tahun pertama
123 Ulang tahun pertama (2)
124 Ulang tahun kedua (END)
125 Ekstra part (1)
126 EP (2)
127 EP (3)
128 PENGUMUMAN!
129 pengumuman
130 Shilla Anggila Suwarman
131 Denis Zein
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Hidup tapi mati
2
Hiduplah demi ayahmu
3
Berisik sekali
4
Undangan
5
Masak bareng
6
Pelukan pagi dari Denis
7
episode 7
8
episode 8
9
episode 9
10
episode 10
11
episode 11
12
episode 12
13
episode 13
14
episode 14
15
episode 15
16
episode 16
17
episode 17
18
episode 18
19
episode 19
20
episode 20
21
episode 21
22
episode 22.aku cemburu
23
episode 23.aku cemburu part 2
24
episode 24.Nilai aku dengan hatimu
25
episode 25.Clear
26
episode 26.Sandiwara
27
episode 27.Sandiwara Shilla
28
episode 28
29
episode 29
30
episode 30 Tangisan Denis
31
episode 31 Tangisan
32
episode 32.anugerah ditengah musibah
33
episode 33 anugerah ditengah musibah 2
34
episode 34.Lahirnya litle princess
35
episode 35 Shilla sadar
36
episode 36 Daisy anak mama!
37
episode 37.Dia putriku
38
episode 38 Pulang ke rumah
39
episode 39 pulang ke rumah 2
40
episode 40.dekat di mata tapi jauh dihati
41
episode 41.Aku ingin mengingatmu
42
episode 42.pagi yang cerah
43
episode 43.Getaran cinta
44
episode 44.Mengingatmu
45
episode 45. END
46
Warna warni dunia Daisy 1 (CAKT-part 2)
47
Jadi Siti Nurbaya
48
Menikah atau tunangan
49
Kakak sepupu
50
Kembali sekolah
51
Saatnya beraksi
52
Deal
53
Menyingkirkan
54
Tumben
55
cemburu
56
Makan malam bersama
57
Kencan pertama
58
Kencan pertama (2)
59
Ciuman pertama
60
Ngambek
61
Saingan baru
62
Rahasia
63
Sakit
64
Hari ujian
65
Lamaran tak terduga
66
Pesta pertunangan
67
Pesta pertunangan (2)
68
Hari kelulusan
69
Tour perpisahan
70
Malam perpisahan
71
Pergilah
72
Hari keberangkatan
73
Salah faham
74
Daisy sakit
75
Melepas rindu
76
Penantian
77
Salah sasaran
78
Kejutan
79
Hari baru
80
Siapa?
81
Kamu!!
82
Berpura-pura
83
Mencari jalan
84
Titik Terang
85
Akhirnya!!
86
Tabrakan
87
Manja!
88
Trauma
89
Lamaran
90
Pergi ke KL
91
Rosdiana
92
Selamat jalan, Ros!
93
Kembali ke Indo
94
Persiapan pesta pernikahan
95
Wedding Days
96
Malam pertama
97
Malam pertama (2)
98
Honeymoon
99
Honeymoon (2)
100
Bebaskan Satya
101
Kisah Satya
102
Pria misterius
103
Hamil?
104
Aneh!
105
Tidur
106
Musuh tersembunyi
107
Kakek dan Nenek
108
Ngidam makanan
109
Cek kehamilan
110
Sakit
111
Kehilangan
112
Pilu
113
Pengakuan cinta Koko
114
Fathir tertangkap
115
Selamat jalan, Pak Herman
116
Hamil lagi
117
Undangan
118
Lahirnya Akami
119
Trio Baby
120
Ramai
121
Sedih
122
Ulang Tahun pertama
123
Ulang tahun pertama (2)
124
Ulang tahun kedua (END)
125
Ekstra part (1)
126
EP (2)
127
EP (3)
128
PENGUMUMAN!
129
pengumuman
130
Shilla Anggila Suwarman
131
Denis Zein

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!