Takdir Cinta

Takdir Cinta

Remaja(1)

__

Pagi hari yang cerah.Gadis remaja berusia 14 tahun sudah bersiap pergi ke sekolah.Memakai sepatu dan kaos kakinya.

"Mak,aku berangkat ya,Assalamualaikum!"Pamit gadis itu.

Namanya Ghania Farah Hanifah,teman-temannya sering memanggilnya Farah.Farah merupakan gadis yang ceria,dia tidak terlalu pintar tapi juga tidak bodoh.Dirinya hanya lemah di matematika dan bahasa Inggris,tetapi di pelajaran lainnya Farah sangat pandai.

Farah berangkat pagi-pagi ke sekolah karena dirinya harus piket,walau begitu setiap hari Farah memang selalu datang pagi.

___

Di sekolah sangat sepi,karena Farah memang berangkat sangat pagi jam 05.50 padahal jam masuk sekolah 07.00.

Farah mulai melakukan piket kelas,menyapu,membersihkan jendela,menata kursi,menyiram tanaman,menyiapkan spidol dan penghapus untuk papan tulis,semuanya Farah yang melakukannya.

"***....salamualaikum..."Hilya tercengang melihat kelas yang sudah rapi padahal dirinya belum piket.

"Farah...."Hilya menatap Farah tajam.

"Hehe,maaf tangan aku gatal kalau nggak kerja."Farah tertawa kecil.

"Lalu aku harus apa?"Hilya bingung karena Farah sudah melakukan semua pekerjaan.

"Kamu piket nanti jam pulang aja,nanti juga kotor lagi aku bakal piket lagi."ucap Farah.

Karena waktu masih tersisa banyak Farah pergi ke kantin untuk sarapan,karena berangkat pagi membuatnya harus melewatkan sarapan di Rumah.

"Ibu,saya mau cirengnya 5 ribu,sama es susu coklatnya satu gelas ya."Farah memesan.

"Iya neng..."Ibu Cucu menyiapkannya dengan cepat,Farah memilih cireng yang masih hangat karena memang baru matang dan baru di angkat dari penggorengan.

"Ehem..."Suara terdengar dari belakang Farah.

Suara itu suara seseorang yang Farah tahu tapi Farah tak kenal dekat dengannya,siapa lagi kalau bukan Gibran Syahreda.

"Bu saya tadi makan gorengannya 5 ribu ya,ini uangnya."Gibran membayarnya lalu pergi.

Farah tak asing dengannya,saat SD mereka dulu Sekolah mereka bertetangga tapi Farah tak akrab dengannya.

Setelah memberi peranannya Farah kembali ke kelasnya,ternyata di kelasnya sudah mulai ramai teman-temannya yang lain yang baru datang.

"Aku tebak Farah datang pagi."Satria sudah bisa menebak,Farah sangat suka datang pagi padahal rumahnya juga tidak dekat dengan Sekolah.

"Betul,dia mah rajin gak kayak kamu."ucap Hilya.

Farah hanya memperhatikan mereka berdua,mereka suka sekali berdebat.Farah sampai pernah mendoakan mereka agar berjodoh saja.

"Jangan berantem terus,nanti jodoh loh..."Farah tertawa.

"Diam!"Satria dan Hilya berbarengan.

"Tuh kan...Cie...."Farah mengolok-olok kedua temannya.

"Farah!"Satria dan Hilya kesal dan berpaling satu sama lain.

"Kalian lucu banget."Farah gemas sendiri melihat keduanya.

Jam pelajaran Farah sangat aktif,walau terkadang dirinya salah tapi Farah tetap diberikan pujian oleh guru-gurunya karena sudah berani menjawab.

___

Pulang Sekolah.

Farah sedang menunggu Ibunya menjemput dan tanpa sengaja bertemu lagi dengan Gibran yang Pulang sekolah naik sepeda.

Farah melirik sekilas lalu berpaling karena menurutnya itu tidak penting,beda dengan beberapa siswi di dekatnya terlihat salah tingkah karena Gibran lewat.

"Mereka aneh..."Farah merasa aneh pada temannya yang lain.

"Kamu gak tahu sih,Gibran ganteng gitu loh."puji Bila,teman Farah.

Malam harinya.

Bila tiba-tiba memberi tahu jika dirinya sudah mendapatkan no Gibran dan memberikannya pada Farah.

"Nih anak ngapa dah?"Farah heran,dirinya malah dikirimi no Gibran.

___

Hari minggu.

Farah dan Bila sudah saling berjanji untuk bertemu di Car Free Day dekat taman yang ada di kota mereka.Tentu saja di antar kedua orang tua,jika naik motor sendiri mereka masih di bawah umur.

Farah dan Bila jalan bersama,melihat sekeliling sambil berolah raga.Karena haus Farah pergi sebentar untuk membeli minuman dan ponselnya di ambil alih Bila.

"Hmm...."Bila mendapat ide bagus,untung juga dirinya tahu password dari ponsel Farah.

Bila mulai mengotak-atik ponsel Bila,ntah apa yang dilakukan dirinya,yang terlihat itu santai mencurigakan.

Farah kembali tapi tak merasa curiga,Bila malah tersenyum sendiri dan menatap Farah dengan tatapan yang Farah tak mengerti.

"Kamu kenapa sih?"Farah terheran-heran dengan temannya ini.

"Nggak papa kok."Bila pura-pura tidak terjadi apa-apa.

Di sisi lain,Gibran tiba-tiba mendapatkan pesan dari no asing.

"Farah?Farah yang itu?"Gibran tahu siapa Farah yang mengirimi pesan.

Gibran membalasnya,"Oke."

Dari sini,kisah singkat mereka akan di mulai.

Farah pulang di antar Ibu Bila,saat membuka ponselnya betapa terkejutnya Farah melihat balasan pesan dari Gibran.

"Bila!!!"Farah kesal.

Farah segera meluruskan kesalah pahaman ini.

Lain hari.

Farah datang pagi lagi,karena risih dengan papan tulis yang masih ada tulisan dan tidak di hapus Farah menghapusnya.

Gibran sedang lewat,dirinya melewati kelas Farah(8A)dan menemukan Farah sendirian berada di kelasnya.

"Ehem..."Gibran pura-pura batuk.

Farah menoleh dan melihat Gibran,dirinya tidak tahu harus menyapa atau apa karena memang Farah tak mengenal Gibran dengan dekat hanya sebatas tahu nama saja.

"Eh ada apa?nyari Aldi?Aldi kayaknya belum datang."Farah menduga Gibran mencari temannya.

"Bukan,aku hanya menyapa kamu,halo Farah."setelah menyapa Gibran pergi ke Kantin untuk sarapan.

"Eh...."Farah merasa aneh,Gibran baru saja menyapanya.

Bila yang baru datang melihat itu dan langsung menjodoh-jodohkan Farah dengan Gibran.

"Eak Farah,cocok kok aku dukung."Bila tertawa dan tersenyum jahil.

"Bila!"Farah marah besar dan mengejar Bila,Bila langsung kabur.

Bila berlari pergi ke kantin,Farah terus mengejarnya,sedang asyik makan di kantin Gibran melihat Farah dan Bila yang sedang lari-larian.

Tanpa sadar Gibran tersenyum sekilas melihat tingkah Farah.

"Kam kenapa?"Ricky merasa aneh dengan Gibran yang tiba-tiba tersenyum sendiri.

"Hah?gak!"Gibran langsung sadar dan fokus kembali,tapi masih sesekali melirik Farah.

Malam harinya.

Gibran duluan mengirim pesan pada Farah,Farah membalasnya awalnya mereka hanya berkenalan lalu Farah bertanya kenapa Gibran menyapanya tadi dan chat mereka semakin panjang.

Keesokannya.

Gibran datang lagi ke kelas Farah melihat Farah yang sedang duduk membaca buku pelajarannya sangat fokus.

"Fokus banget kayaknya ya."Gibran tiba-tiba berada di samping pintu kelas Farah.

"Astagfirullah!kam ngagetin!"Farah kaget dia kira Gibran adalah hantu.

"Ganteng gini di bilang hantu?"Gibran menaikkan alisnya sebelah.

"Idih nih bocah pd amat,udah sana kamu pergi!"Farah mengusir Gibran.

"Iya iya,dadah..."Gibran pergi,senyum terukir di bibirnya.

"Lucu juga."batin Farah.

"Apa yang kamu pikirkan Farah?"Farah membuang jauh-jauh pikirannya tentang Gibran.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!