Remaja (4)

Confess.

Farah sedang menyetrika baju sambil menonton televisi acara film kartun.Tiba-tiba mendapatkan sebuah pesan yang cukup mengejutkannya.

"Aku menyukai kamu."pesan dari Gibran.

Farah tak membalasnya,dan dia malah diam.

"Dia pasti bercanda kan?"Farah tak ingin terlalu memikirkannya dan memilih fokus menyetrika seragam nya.

Keesokannya.

Farah bertemu dengan Gibran,tapi Farah seperti mengelak dan menjauh dari Gibran.

"Aku tahu kamu pasti kaget,tapi aku mengatakan yg sebenarnya."Gibran menahan tangan Farah.

"Aku dan kamu hanya berteman."Farah tak bisa setuju jika Gibran menyukainya.

"Aku tahu juga memiliki perasaan yang sama dengan ku,aku mengatakannya hanya karena aku akan meninggalkan kamu."ucapan Gibran membuat Farah sedikit terkejut.

"Kamu akan pergi?"Farah nampak sedikit merasa sedih.

Gibran mengangguk,tersenyum sekilas pada Farah.

"Kamu kayak sedih gitu,sekarang kamu juga mengakui kalau kamu menyukai ku kan?haha..."Gibran tertawa.

"Kamu memangnya mau kemana?"tanya Farah.

"Rahasia,besok aku akan memberi tahu kamu."Gibran menepuk2 kepala Farah.

___

Gibran menelfon Farah untuk mengucapkan salam perpisahan.

"Aku akan pergi mondok di Solo,kamu jaga diri kamu baik baik ya,mungkin setelah ini kita akan jarang bertemu atau mungkin tidak akan bertemu lagi?"Gibran tertawa padahal aslinya dirinya sedih.

"Selamat,belajar ilmu agama lebih baik lagi ya,setelah ini kita tidak akan pernah berbicara lagi ya?"Ucap Farah.

"Kenapa?"tanya Gibran.

"Kamu mungkin tidak akan menyukai ku lagi dan menyukai santri di sana."Farah sudah menduga.

"Aku merasa sedih,tapi jika memang kita di takdirkan akan bertemu lagi aku yakin kita akan bertemu lagi."ucap Gibran sangat yakin.

Farah merasa tidak yakin dengan apa yang di katakan Gibran,Farah merasa hal itu akan sulit.

"Ya ya yasudah sekarang kamu akan segera berangkat kan?matikan telfonnya."Farah buru-buru ingin mematikan telfon.

"Sampai jumpa,Assalamualaikum."perkataan terakhir yang Farah dengar dari Gibran.

"Waalaikumsalam."

Farah merasa sedih,karena kehilangan teman baiknya dan cinta monyet nya.

___

Gibran memberikan ponselnya pada ibu nya,raut wajah Gibran nampak sedih.

"Kamu kenapa?punya pacar di sini ya?"Ibu Gibran menebak.

"Bukan,hanya seorang teman yang berharga."jawab Gibran.

"Berharga?kamu menyukai nya bukan?"Ibu Gibran bisa menebak dari wajah putranya.

"Hmm...."Gibran mengangguk lemas.

"Kalau Allah memang menakdirkan kalian bertemu lagi In Syaa Allah kalian akan bertemu."Ucap Ibu Gibran,tidak ada yang tahu di masa depan nanti seperti apa.

"Aku tahu,semoga saja aku bisa bertemu lagi dengannya."Gibran berharap bisa bertemu lagi dengan Farah.

"Ada dua kemungkinan,yang pertama Farah bertemu kamu saat dia masih jomblo dan juga bisa jadi saat Farah sudah memiliki pasangan."Ucap Ibu Gibran.

"Ahh yang terakhir agak gimana ya,tapi namanya juga takdir."Gibran pasrah dengan semuanya.

"Belajar yang rajin ya di pesantren,mama mau yang terbaik buat kamu."Ibu Gibran mengusap lembut bahu anaknya.

"Iya ma,doakan Gibran selalu ya."Gibran memeluk ibunya.

___

Kenaikan kelas 9.

Kenaikan kelas 9,sudah lama rasanya Farah tidak bertemu dengan Gibran padahal baru berbulan-bulan saja.

Farah sudah tidak di jodoh-jodohkan lagi oleh teman-temannya karena Farah yang nampak tidak tertarik dengan teman lawan jenisnya.

"Farah kamu suka sama Gibran ya?"tanya Bila.

"Itu cerita lama,nggak usah di ungkit."Farah sudah lupa malah Bila mengingatkannya lagi.

"Eh maaf."Bila langsung menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya.

___

Terakhir kali dengan Gibran,setelah itu Farah tak dekat dengan teman pria nya lagi.

Farah merasa senang,sepertinya Allah menjaganya dari pacaran.Alhamdulillah Farah tak pernah pacaran.

Di kelas 9 ini malah temannya Bila yang memiliki pacar.

___

Untuk yang terakhir.

Gibran sedang berada di rumah orang tuanya pulang,dia langsung mencari kontak Farah dan menghubungi nya rasanya sudah lama.

"Farah,apa kabar aku Gibran,aku hanya ingin mengatakan bahwa aku sedang berada di rumah ku sekarang."pesan dari Gibran.

Farah membalasnya dengan singkat dan setelah dari itu chat mereka berhenti di Gibran yang mengatakan "sampai jumpa lagi."

Farah sudah melupakan Gibran tapi Gibran malah muncul lagi membuat Farah teringat kembali.

"Dasar...."Farah kesal.

___

Mimpi

Sekarang sedang pelajaran PAI(Pendidikan Agama Islam),tiba-tiba pak Agus menanyakan cita-cita murid-muridnya.

Mereka menjawab dengan beragam,ada yang ingin menjadi dokter,guru,tentara,pramugari,pemain sepak bola,pengusaha dan ada juga yang tidak memiliki cita-cita dan mengatakan pasrah dengan takdirnya.

"Baik,Farah kalau kamu cita-citanya apa?"tanya pak Agus.

"Hmm saya menikah sama Ustadz pak!"Farah memberi tahu cita-citanya dengan semangat.

"Aamiin,bapak aamiinkan ya,semua aamiinkan dong."

"Aamiin!"Suara dari teman-teman sekali Farah,Farah merasa malu padahal dirinya sedang melamun tadi.

"Kamu kebanyakan baca novel percintaan Islami kayaknya ya..."Bila tahu hobi temannya ini,hobinya baru datang beberapa bulan yang lalu.

"Yang Halal bapernya Ma Syaa Allah."Farah baper sendiri jika membacanya.

"Iya iya...haha kok lucu ya..."Bila tertawa.

"Lucu kenapa?"Farah bingung.

"Lucu aja kamu baper gini,lama udah gak lihat,terakhir kali kan pas sama..."Bila hampir saja menyebutkan nama Gibran.

"Ehem,lupakan itu masa lalu."Farah tak mau mengingat masa lalu lagi.

"Masa lalu...."Bila sengaja bernyanyi untuk menyindir Farah.

"Sorry gak ke sindir ya..."Ucap Farah dengan sombongnya.

___

Hujan.

Farah pulang sekolah hujan-hujanan untung saja tidak terlalu basah.Di rumah tidak ada siapa-siapa karena kedua orang tua Farah bekerja.

"Sendirian lagi..."Farah merasa bosan,apalagi dirinya tidak mempunyai adik atau saudara untuk menemani nya.

Farah mulai melakukan pekerjaannya,mencuci piring,menyapu,mengepel dan pekerjaan rumah lainnya kecuali memasak karena Farah tak bisa memasak.

___

Ganteng.

"Ahh Farah ada guru baru masih ganteng!"Bila sangat senang.

"Lalu?"Farah nampak tak tertarik.

"Kamu gak penasaran mukanya kayak apa?"Bila merasa heran padahal yang lain heboh tapi hanya Farah yang nampak tak peduli.

"Nggak deh,udah jangan ganggu aku lagi baca novel ini."Farah sedang fokus malah di ganggu.

"Aduh nih anak...yaudah ah mau lihat pak Eza!"Bila semangat sekali keluar dari kelas.

"Hadeh dasar Bila...."Farah tak merasa heran lagi dengan temannya ini,melihat pria tampan sedikit saja langsung di sukai.

Di kelas sekarang hanya tersisa Farah dan teman prianya yang bernama Rafi,Rafi sangat pendiam dan merupakan siswa yang pandai.

Rafi melirik ke Farah,Farah merasa aneh jika berdua begini lalu keluar dari kelas dan duduk di depan teras kelasnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!