Remaja(Last)

Di umur ke 15 tahun ini,Farah tak ada dekat atau mengalami cinta monyet dengan seseorang dirinya fokus pada hal yang di gemari dan juga sekolahnya.

"Farah kalau ada yang nembak kamu gimana?"tanya Bila.

"Jangan,nanti mati."Farah malah menanggapi ucapan Bila dengan tidak serius.

"Serius!"Bila kesal.

"Nggk dulu,terima kasih."Farah tak ada niat untuk memiliki pacar,apalagi usianya masih sangat muda.

"Hmm yakin?"Bila tak percaya.

"Pacaran di larang agama Bila..."Farah menatap Bila.

"Ya ya tahu kamu alim sekarang."

"Apaan dah."Farah kembali fokus pada buku yang di bacanya.

___

Maulid Nabi.

Di Masjid dekat rumah Farah akan mengadakan acara Maulid dan mengundang Kyai yang terkenal dari Jakarta.

"Ma,pergi ya?"Farah mengajak Ibunya.

"Hmm...."Ibu Farah diam tampak berpikir.

"Ayo lah ma...."Farah ingin pergi tapi dirinya tak jika sendirian.

"Iya...iya..."Ibu Farah mengiyakan.

"Alhamdulillah yeah!"Farah sangat senang,dari siang itu dirinya tak sabar untuk malam ini.

Malam harinya.

Farah dan Ibunya berangkat lebih awal agar bisa mendapatkan tempat yang dekat dan bisa melihat dengan jelas.

Bagi wanita mereka duduk di lantai dua di sana ada pembatasan jembatan dan terlihat semua yang ada di bawah.

Hadrah memeriahkan acara sambil menunggu Kyai yang akan datang sebentar lagi.

"Ya Allah...ganteng amat."puji Farah dalam hati melihat pria tampan yang memakai baju gamis pria berwarna biru.

"Mak,coba lihat ganteng kan."Farah memberi tahu Ibunya.

"Yang mana?"Ibu Farah penasaran.

Farah terus menunjuk,tapi karena banyak orang dan jarak jauh Ibu Farah tak bisa melihatnya,penglihatan Ibu Farah juga rabun dan tidak membawa kacamata.

"Yaudah deh gak jadi ma."Farah tidak jadi menunjukkan pada Ibunya.

"Kamu mah asal ada cowok..."Ibu Farah hanya bisa menggeleng.

"Kayak yang ada di surah Ar-Rahman,jadi di lihat bentar aja ma."Farah cengegesan.

"Astagfirullah mata kamu berdosa Farah."batin Farah terus beristigfar.

Tak lama Kyai yang akan menjadi tamu utama sudah datang,semua menyambutnya.

Kyai itu datang bersama anaknya,3 anaknya yang semuanya laki-laki.

Di awal Farah sudah salah fokus pada salah satu anak dari Kyai tersebut,yang berada di tengah,memakai kacamata dengan senyum manis terukir di bibirnya.

"Astagfirullah."Farah menunduk,tak mau lama-lama melihat.

Saat itu anak kedua Kyai itu yang tadi Farah lihat membaca doa sangat fasih dan jelas membuat semua orang kagum apalagi suaranya.

"Ma Syaa Allah suaranya."Farah tertegun.

"Bagus ya suaranya fasih lagi."puji Ibu Farah.

Dari awal dan akhir,Farah terus tidak bisa beralih dari anak kedua Kyai itu,bukannya fokus pada yang di sampaikan oleh Kyai itu dirinya malah fokus pada anaknya.

"Astagfirullah,Farah jangan."Farah ingin sekali fokus tapi tak bisa,senyum anak kedua Kyai itu mengambil alih pikirannya.

Umur anak Kyai itu sekitar 17 tahun,anak pertama 19 dan yang paling kecil 11 tahun.

Sampai akhirnya,anak kedua Kyai itu buat Farah salah fokus,sampai akhir juga Farah memikirkannya.

Pas perjalanan pulang,menikmati angin malam tiba-tiba senyuman anak kedua pak Kyai itu terbayang di pikirannya.

"Astagfirullah!lupakan!"Farah berbicara sendiri.

"Kamu kenapa?"Ibu Farah merasa aneh dengan Farah.

"Nggak kok mak."Farah menggeleng.

___

Di sekolah.

Nadya teman Farah juga datang ke tempat yang sama acara Maulid Nabi.

"Kamu datang juga wah."sayang sekali Farah tidak bertemu dengan Nadya kemarin.

"Iya kamu tahu anak pak Kyai kemarinnya kan ya Allah mau pingsan lihatnya..."Nadya sangat exited.

"Kamu suka?"tanya Farah.

"Iya apalagi sama yang pakaian putih megang buku di ujung."Nadya menceritakannya pada Farah.

"Ohh...."Farah hanya mengangguk mengerti.

Farah merasa mungkin dirinya akan lupa soal anak kedua pak Kyai itu,Farah tak pernah tahu nama orang itu,yang pasti senyumannya selalu teringat di pikiran Farah.

1 minggu kemudian.

Farah sedang fokus mendengarkan guru didepan mengajar tiba-tiba orang itu muncul lagi dan Farah mulai mengingatnya lagi.

"Astagfirullah!lupakan!"Farah berusaha melupakannya.

Farah merasa aneh,dirinya jadi sering terpikirkan orang itu,walau Farah berusaha melupakannya tetap saja dirinya teringat terus-menerus.

"Lupakan,jangan sampai kamu menyukai dirinya,kamu nggak akan pernah bertemu lagi."Farah mematahkan harapannya sendiri.

"Farah kamu aneh deh."Bila merasa aneh dengan sikap Farah.

"Aku gak papa kok."Farah menggeleng.

"Yaudah deh terserah."Bila masih merasa heran tapi tak terlalu memikirkannya.

__

Farah tak sengaja melihat Ig dari Pesantren milik Kyai yang minggu lalu datang.

Farah melihatnya karena penasaran,mengscroll nya di sana banyak photo kegiatan yang di lakukan di sana.

Satu photo mencuri perhatian Farah,photo anak kedua Kyai itu,senyumnya tiba-tiba teringat lagi.

Farah melemparkan ponselnya ke tempat tidurnya,"Astagfirullah,kenapa sih?lupakan."Farah pusing sendiri,bagaimana bisa dirinya terus memikirkan orang yang tidak dia kenal.

___

Pacaran?

Farah baru datang,dan ada teman pria Farah yang datang lebih pagi hari ini,tumben tapi Farah tak terlalu memusingkannya.

"Farah...aku suka sama kamu,kamu mau jadi pacar aku?"tanya Rafi tiba-tiba.

"Hah?!"Farah mengebag mendengar pernyataan Rafi.

"Aku tidak akan mengulanginya lagi."Rafi sudah memberanikan diri Farah malah kebingungan.

"Hmm,maaf ya Rafi,aku nggak bisa."Farah menolak.

Rafi mulai terpikirkan mungkin Farah masih menyukai Gibran yang sekarang tinggal di Pesantren.

"Bukan karena aku suka Gibran ya,itu masa lalu."Farah tak mau Rafi berpikir kalau dirinya masih menyukai Gibran.

"Lalu?"Rafi ingin meminta jawaban yang sangat pasti.

"Aku tidak menyukai mu,kita berteman saja,dan juga bukannya di larang pacaran kecuali yang halal?aku juga mau belajar yang benar dulu."Farah memberikan alasannya pada Rafi.

"Oke."balasan singkat dari Rafi membuat Farah merasa bersalah tapi bagaimana lagi.

___

Hari-hari di lalui Farah,akhirnya Farah sudah lulus walau nilainya tidak paling tinggi,tapi yang terpenting bagi Farah adalah lulus sekarang.

Farah memilih sekolah yang dekat dengan rumahnya karena memang itu merupakan sekolah impian Farah.

Untung saja Farah keterima di sekolah itu lewat jalur zonasi,karena memang rumah Farah yang dekat dengan Sekolah itu.

Di SMA Farah mulai menjalankan hidupnya lagi dan bertemu dengan banyak teman.Walau Farah agak pemalu tapi dirinya memberanikan diri untuk mengajak mereka berteman terlebih dahulu.

Masalah tentang apakah Farah masih suka memikirkan anak kedua pak Kyai itu tidak ada yang tahu,Farah nampak sudah kembali seperti biasa.

(Masa remaja end)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!