NovelToon NovelToon

Takdir Cinta

Remaja(1)

__

Pagi hari yang cerah.Gadis remaja berusia 14 tahun sudah bersiap pergi ke sekolah.Memakai sepatu dan kaos kakinya.

"Mak,aku berangkat ya,Assalamualaikum!"Pamit gadis itu.

Namanya Ghania Farah Hanifah,teman-temannya sering memanggilnya Farah.Farah merupakan gadis yang ceria,dia tidak terlalu pintar tapi juga tidak bodoh.Dirinya hanya lemah di matematika dan bahasa Inggris,tetapi di pelajaran lainnya Farah sangat pandai.

Farah berangkat pagi-pagi ke sekolah karena dirinya harus piket,walau begitu setiap hari Farah memang selalu datang pagi.

___

Di sekolah sangat sepi,karena Farah memang berangkat sangat pagi jam 05.50 padahal jam masuk sekolah 07.00.

Farah mulai melakukan piket kelas,menyapu,membersihkan jendela,menata kursi,menyiram tanaman,menyiapkan spidol dan penghapus untuk papan tulis,semuanya Farah yang melakukannya.

"***....salamualaikum..."Hilya tercengang melihat kelas yang sudah rapi padahal dirinya belum piket.

"Farah...."Hilya menatap Farah tajam.

"Hehe,maaf tangan aku gatal kalau nggak kerja."Farah tertawa kecil.

"Lalu aku harus apa?"Hilya bingung karena Farah sudah melakukan semua pekerjaan.

"Kamu piket nanti jam pulang aja,nanti juga kotor lagi aku bakal piket lagi."ucap Farah.

Karena waktu masih tersisa banyak Farah pergi ke kantin untuk sarapan,karena berangkat pagi membuatnya harus melewatkan sarapan di Rumah.

"Ibu,saya mau cirengnya 5 ribu,sama es susu coklatnya satu gelas ya."Farah memesan.

"Iya neng..."Ibu Cucu menyiapkannya dengan cepat,Farah memilih cireng yang masih hangat karena memang baru matang dan baru di angkat dari penggorengan.

"Ehem..."Suara terdengar dari belakang Farah.

Suara itu suara seseorang yang Farah tahu tapi Farah tak kenal dekat dengannya,siapa lagi kalau bukan Gibran Syahreda.

"Bu saya tadi makan gorengannya 5 ribu ya,ini uangnya."Gibran membayarnya lalu pergi.

Farah tak asing dengannya,saat SD mereka dulu Sekolah mereka bertetangga tapi Farah tak akrab dengannya.

Setelah memberi peranannya Farah kembali ke kelasnya,ternyata di kelasnya sudah mulai ramai teman-temannya yang lain yang baru datang.

"Aku tebak Farah datang pagi."Satria sudah bisa menebak,Farah sangat suka datang pagi padahal rumahnya juga tidak dekat dengan Sekolah.

"Betul,dia mah rajin gak kayak kamu."ucap Hilya.

Farah hanya memperhatikan mereka berdua,mereka suka sekali berdebat.Farah sampai pernah mendoakan mereka agar berjodoh saja.

"Jangan berantem terus,nanti jodoh loh..."Farah tertawa.

"Diam!"Satria dan Hilya berbarengan.

"Tuh kan...Cie...."Farah mengolok-olok kedua temannya.

"Farah!"Satria dan Hilya kesal dan berpaling satu sama lain.

"Kalian lucu banget."Farah gemas sendiri melihat keduanya.

Jam pelajaran Farah sangat aktif,walau terkadang dirinya salah tapi Farah tetap diberikan pujian oleh guru-gurunya karena sudah berani menjawab.

___

Pulang Sekolah.

Farah sedang menunggu Ibunya menjemput dan tanpa sengaja bertemu lagi dengan Gibran yang Pulang sekolah naik sepeda.

Farah melirik sekilas lalu berpaling karena menurutnya itu tidak penting,beda dengan beberapa siswi di dekatnya terlihat salah tingkah karena Gibran lewat.

"Mereka aneh..."Farah merasa aneh pada temannya yang lain.

"Kamu gak tahu sih,Gibran ganteng gitu loh."puji Bila,teman Farah.

Malam harinya.

Bila tiba-tiba memberi tahu jika dirinya sudah mendapatkan no Gibran dan memberikannya pada Farah.

"Nih anak ngapa dah?"Farah heran,dirinya malah dikirimi no Gibran.

___

Hari minggu.

Farah dan Bila sudah saling berjanji untuk bertemu di Car Free Day dekat taman yang ada di kota mereka.Tentu saja di antar kedua orang tua,jika naik motor sendiri mereka masih di bawah umur.

Farah dan Bila jalan bersama,melihat sekeliling sambil berolah raga.Karena haus Farah pergi sebentar untuk membeli minuman dan ponselnya di ambil alih Bila.

"Hmm...."Bila mendapat ide bagus,untung juga dirinya tahu password dari ponsel Farah.

Bila mulai mengotak-atik ponsel Bila,ntah apa yang dilakukan dirinya,yang terlihat itu santai mencurigakan.

Farah kembali tapi tak merasa curiga,Bila malah tersenyum sendiri dan menatap Farah dengan tatapan yang Farah tak mengerti.

"Kamu kenapa sih?"Farah terheran-heran dengan temannya ini.

"Nggak papa kok."Bila pura-pura tidak terjadi apa-apa.

Di sisi lain,Gibran tiba-tiba mendapatkan pesan dari no asing.

"Farah?Farah yang itu?"Gibran tahu siapa Farah yang mengirimi pesan.

Gibran membalasnya,"Oke."

Dari sini,kisah singkat mereka akan di mulai.

Farah pulang di antar Ibu Bila,saat membuka ponselnya betapa terkejutnya Farah melihat balasan pesan dari Gibran.

"Bila!!!"Farah kesal.

Farah segera meluruskan kesalah pahaman ini.

Lain hari.

Farah datang pagi lagi,karena risih dengan papan tulis yang masih ada tulisan dan tidak di hapus Farah menghapusnya.

Gibran sedang lewat,dirinya melewati kelas Farah(8A)dan menemukan Farah sendirian berada di kelasnya.

"Ehem..."Gibran pura-pura batuk.

Farah menoleh dan melihat Gibran,dirinya tidak tahu harus menyapa atau apa karena memang Farah tak mengenal Gibran dengan dekat hanya sebatas tahu nama saja.

"Eh ada apa?nyari Aldi?Aldi kayaknya belum datang."Farah menduga Gibran mencari temannya.

"Bukan,aku hanya menyapa kamu,halo Farah."setelah menyapa Gibran pergi ke Kantin untuk sarapan.

"Eh...."Farah merasa aneh,Gibran baru saja menyapanya.

Bila yang baru datang melihat itu dan langsung menjodoh-jodohkan Farah dengan Gibran.

"Eak Farah,cocok kok aku dukung."Bila tertawa dan tersenyum jahil.

"Bila!"Farah marah besar dan mengejar Bila,Bila langsung kabur.

Bila berlari pergi ke kantin,Farah terus mengejarnya,sedang asyik makan di kantin Gibran melihat Farah dan Bila yang sedang lari-larian.

Tanpa sadar Gibran tersenyum sekilas melihat tingkah Farah.

"Kam kenapa?"Ricky merasa aneh dengan Gibran yang tiba-tiba tersenyum sendiri.

"Hah?gak!"Gibran langsung sadar dan fokus kembali,tapi masih sesekali melirik Farah.

Malam harinya.

Gibran duluan mengirim pesan pada Farah,Farah membalasnya awalnya mereka hanya berkenalan lalu Farah bertanya kenapa Gibran menyapanya tadi dan chat mereka semakin panjang.

Keesokannya.

Gibran datang lagi ke kelas Farah melihat Farah yang sedang duduk membaca buku pelajarannya sangat fokus.

"Fokus banget kayaknya ya."Gibran tiba-tiba berada di samping pintu kelas Farah.

"Astagfirullah!kam ngagetin!"Farah kaget dia kira Gibran adalah hantu.

"Ganteng gini di bilang hantu?"Gibran menaikkan alisnya sebelah.

"Idih nih bocah pd amat,udah sana kamu pergi!"Farah mengusir Gibran.

"Iya iya,dadah..."Gibran pergi,senyum terukir di bibirnya.

"Lucu juga."batin Farah.

"Apa yang kamu pikirkan Farah?"Farah membuang jauh-jauh pikirannya tentang Gibran.

Remaja (2)

Farah sedang mengerjakan tugas bersama temannya bernama Olif,mereka bekerja sama.

"Nah yang ini gini."Farah memberi tahu Olif.

Mereka mengerjakan bersama-sama,saat sudah selesai dan mereka berbicara teman sebelah Olif memanggil mereka.

"Woy,jawaban no 2 apa?"tanya Ilham ingin menyontek.

Farah dan Olif memberi tahu dengan suara pelan tapi ternyata Ilham tak terlalu mendengarnya dan terus meminta Farah dan Olif untuk berbicara lebih keras.

Karena Olif sudah mulai emosi dia tak sengaja berbicara dengan keras dan ibu Isna mendengarnya.

"Olif!Farah!Ilham!ibu lihat dari tadi kalian ribut ya,kalian ke depan sekarang!"Ibu Isnaniah menatap tajam mereka.

"Kamu sih..."Olif menyalakan Ilham,Ilham menyalakan Farah dan Olif dan Farah menyalakan Ilham juga.

Farah menunduk,seram sekali rasanya melihat wajah ibu Isna yang marah.

"Kalian berisik dan mengganggu,sekarang juga kalian berdua berdiri di depan kelas selama 1 jam pelajaran ibu!"Ibu Isna memberikan mereka berdua hukuman.

Mereka bertiga pasrah dan pergi ke luar berdiri di bawah terik matahari.

"Kamu sih Ilham!"Farah kesal pada Ilham.

"Ntah Ilham tu!"Olif sangat kesal,niat baik untuk memberikan jawaban malah di hukum.

10 menit kemudian...

"Ya Allah lelah incess..."Farah merasa kepanasan dan lelah.

Kebetulan kelas 8D sekarang sedang jam olah raga dan mereka baru selesai melakukan praktek dan pergi ke kantin untuk istirahat.

Gibran memperhatikan Farah,"dia di hukum?hmm..."Gibran terpikirkan sesuatu.

Gibran membeli dua botol air mineral satu untuknya dan satu untuk Farah.

"Farah!ini buat kamu."Gibran memberikannya pada Farah.

Farah enggan menerimanya dan ragu,tapi Gibran memaksa.

"Kamu capekkan di hukum?ini buat kamu."Gibran memberikannya pada Farah.

"Eak Farah...."Olif dan Ilham meledek Farah dan Gibran,Gibran menggaruk tangannya yang tidak gatal.

Farah merasa malu,tapi karena Gibran terus memaksa akhirnya Farah menerima nya.

Ibu Isnaniah tak sengaja melihat itu langsung menegur Gibran.

"Gibran!apa yang kamu lakukan?kamu membantu dia?sekarang kamu juga ibu hukum,berdiri bersama mereka!"Ibu Isnaniah tegas.

Gibran setuju begitu saja,dirinya berdiri di samping Farah,Farah merasa bersalah dan tak enak hati pada Gibran.

"Seharusnya kamu gak usah bantu aku tadi."Farah merasa tak enak hati.

"Kamu kelihatan lelah,makanya aku membelikan kamu minuman."Gibran santai,nampak dirinya tak masalah di hukum.

"Tapi kamu sekarang di hukum,gimana sih..."Farah tak mengerti dengan jalan pikiran Gibran.

"Gak papa kan sama kamu di hukumnya."Gibran malah cengegesan.

Selesai hukuman.

Gibran dan Farah pergi ke Kantin bersama dan berbicara,Gibran yang banyak bicara sedangkan Farah diam dan sesekali menjawab.

"Kamu lebih pendiam dari yang ku kira,kenapa ya?kayaknya kalau sama yang lain ceria deh..."Gibran merasa aneh.

"Hmm...."Farah tak bisa menjawab,ntah kenapa dirinya gugup.

"Kamu jangan begitu,aku sama seperti teman kamu yang lain,aku ingin kamu lebih terbuka sama aku."pinta Gibran dan Farah mengangguk.

"BAGUS."Gibran menepuk-nepuk kepala Farah pelan.

"Heh nih anak ngapain sih!"dalam hati Farah menjerit karena merasa malu.

___

Tugas sekolah.

Farah mendapatkan tugas kelompok,dan sore hari berjanji untuk mengerjakan di rumah temannya.

Sudah sore hari,kelompoknya terdiri dari dua orang,dia dan temannya Nadya.

Farah baru pertama kali pergi ke rumah Nadya,saat masuk ke komplek rumah dan mencari alamat rumah Nadya Farah malah tak sengaja bertemu dengan Gibran yang sedang naik sepeda.

"Farah!"Gibran mendekati Farah,sebuah kebetulan dirinya bisa bertemu dengan Farah di sini.

"Gibran?rumah kamu di daerah sini juga?"Farah tak pernah mengira dirinya akan bertemu Gibran di sini.

"Iya,kamu mau ke rumah Nadya ya?Nadya tetangga aku,yok aku antar."Gibran turun dari seperangkat dan menuntun sepedanya.

Farah mengikuti Gibran dari belakang,rumah Nadya ternyata tidak terlalu jauh dari tempat tadi.

"Farah!kamu sama Gibran ya?untung gak nyasar."Nadya was-was takut Farah salah rumah.

"Aku cabut!"Gibran menaiki sepedanya dan pergi kembali ke arah tadi.

"Ehem...silahkan masuk Farah."Nadya mempersilahkan Farah masuk.

Farah masuk,di dalam rumah Nadya sangat rapi dan bersih,Farah jadi betah betah di rumah Nadya.

Pulang.

Farah menunggu di depan gerbang komplek menunggu Ibu nya datang menjemputnya.

Gibran yang diam-diam mengawasi mendekati Farah.

"Hai Farah kita ketemu lagi."Gibran duduk di sebelah Farah.

"Gibran?kamu ngapain?"tanya Farah.

"Udah sore dan kamu belum di jemput,jadi aku nungguin kamu di sini."jawab Gibran.

"Nanti kalau dilihat mamak aku gimana?"batin Farah takut Ibunya marah.

"Kamu kepikiran tentang Ibu kamu?kita hanya teman,kamu jangan berpikir macam-macam ya..."Gibran seperti bisa membaca pikiran Farah.

Tak butuh waktu lama ibu Farah datang menjemput,baru berhenti sudah salah fokus pada Gibran.

"Siapa Far?"tanya Ibu Farah menatap Gibran lekat.

"Saya teman Farah tante,tadi nggak sengaja lewat jadi bicara sebentar sama Farah."Gibran beralasan.

"Perasaan sama aku tadi gak ngomong gitu."batin Farah,matanya menatap tajam Gibran,dan Gibran hanya tersenyum tanpa merasa bersalah.

Farah pamit pada Gibran,dan pulang,Gibran nampak senang karena bertemu dengan Farah di luar sekolah.

"Lain kali semoga ya Allah."batin Gibran dan kembali pulang.

Malam harinya.

Farah baru selesai belajar dan hendak tidur tapi tiba-tiba ada telfon masuk dari Gibran.

Farah kaget dan melemparkan ponselnya,untung saja ponselnya aman dan tak terjatuh ke tanah.

"Kurang asem..."Farah kesal.

Farah mematikan telfonnya,tapi Gibran menelfon lagi.Dengan terpaksa Farah mengangkat telfon dari Gibran.

"Naon sih?"Farah terdengar kesal.

"Ganggu ya?maaf hehe aku gabut jadi telfon kamu."suara Gibran dari telfon.

"Kan bisa telfon teman kamu yang lain,kenapa harus aku?"

"Karena aku maunya kamu."ucap Gibran,nadanya terdengar sangat lembut.

Farah tertegun merasa ada yang aneh dengan dirinya mendengar suara Gibran dari telfon.

"Kamu ingin bicara apa?"tanya Farah to the point.

"Hmm,aku hanya ingin mengatakan kalau besok kita ke kantin bareng ya."ajak Gibran.

"Oke."Farah dengan cepat menyetujuinya dan mematikan ponselnya.

"Oke,masalah sudah selesai,saatnya tidur!"Farah langsung merebahkan tubuhnya nyaman.

Gibran agak kesal karena Farah mematikan telfonnya padahal dirinya belum selesai bicara.

"Nih anak nyebelin."batin Gibran.

__

Pagi hari.

Farah baru datang sudah ada Gibran yang menyambutnya di depan tangga kelasnya.

"Gibran?"

"Kan katanya mau ke kantin bareng ayuk."Gibran menarik tangan Farah.

"Eh!"Farah kaget tapi dirinya tak bisa kabur.

Remaja (3)

dan menjadi teman baik.

Farah sedang menuju mushola wanita di sekolahnya untuk sholat dzuhur,tak sengaja di kelas 8D Farah bertemu dengan Gibran,Gibran langsung menyapanya.

"Farah,mau sholat?"Gibran basa-basi.

"Mau tidur,gak lihat aku bawa apa?"Farah menatap Gibran malas.

"Sensi amat,nanti cantiknya hilang loh..."Gibran menggoda Farah.

"Apaan sih...udah ah kamu juga harus ke mushola cowok."Farah mengusir Gibran.

Bila merasa aneh dengan Gibran.

"Gibran Islam?"Bila tak pernah tahu tentang Gibran.

"Kamu gak tahu?mama nya muallaf jadi Gibran nya Islam deh sejak lahir."Farah memberi tahu.

"Kayaknya udah deket banget ya sampe tahu kisah hidupnya hmm..."Bila tersenyum menggoda Farah.

"Apaan sih nggak!"Farah berusaha mengelak.

___

Berkemah.

Farah akan berkemah dengan kelompok eskulnya yaitu eskul pramuka,dari jauh hari dirinya sudah menyiapkan semuanya.

Hari-H

Mereka yang berkemah berjalan beberapa kilo menuju hutan tempat mereka akan kemah selama 5 hari.

Kebetulan mereka sedang libur,jadi pembina Pramuka berniat melakukan kemah.

Teman kemah Farah yang Farah kenal adalah Novia teman SDnya dulu,selain dari itu semuanya asing bagi Farah.

Di tengah perjalanan Farah mulai kelelahan,salah satu kakak pembinanya menawarkan untuk naik motor saja jika memang tidak kuat,tapi Farah menolak dan memilih untuk terus jalan kaki saja.

"Semangat Farah!"Farah menyemangati dirinya sendiri.

Sampai di tempat kemah dirinya langsung beristirahat sebentar lalu bersiap untuk upacara pembukaan.

Selama 5 hari di sana Farah mengalami banyak hal baru dan sangat menyenangkan Farah suka hal itu.

Di hari ke 5 akhirnya Farah pulang,ibu nya yang menjemputnya.

___

Masuk sekolah.

Sekarang sudah semester dua,dan merupakan hari pertama masuk sekolah setelah libur semester pertama.

Baru masuk Farah sudah bertemu dengan Gibran yang kebetulan baru datang dengan sepedanya.

Saat di parkiran Farah menghampiri Gibran dan menyapanya.

"Gibran,lama udah gak ketemu."Farah canggung karena baru pertama kali dirinya yang menyapa.

"Kamu nyapa aku?wah kayaknya kita emang udah kenal akrab banget ya."Gibran merangkul Farah.

"Jangan rangkul-rangkul!"Farah menjauh.

"Jangan marah,yaudah ayok ke kelas."Gibran menggandeng tangan Farah.

"Hadeh...."Farah pasrah ikut saja.

Gibran nampak senang karena akhirnya sudah berteman dengan baik dengan Farah.

"Andai kamu tahu Farah..."batin Gibran.

___

Upacara.

Farah berada di depan,dirinya memang sering berbaris di depan,Gibran ikut-ikutan agar bisa melihat Farah.

"Yes bisa lihat Farah."Gibran senang.

Baru setengah,Farah merasa tak kuat,dirinya memang agak tidak enak badan tadi saat berangkat.

Fitri yang berada di belakang Farah langsung memanggil petugas UKS untuk membawa Farah dari lapangan karena wajah Farah nampak pucat.

Farah berbaring di UKS,kepalanya terasa pusing,padahal biasanya walau dirinya tidak sarapan Farah kuat upacara,tapi sekarang tidak.

Gibran nampak khawatir,akhirnya dirinya berpura-pura sakit juga demi bisa melihat Farah.

Farah sedang berbaring di tempat tidur di UKS,memijat-mijat kepalanya yang pusing.

"Farah,kamu gak papa?"Gibran berada di sebelah Farah berbaring juga,di sana ada beberapa anak lain juga yang sakit.

"Gibran?kamu sakit juga?"Farah refleks langsung bangun dan mengecek.

Gibran tertawa pelan,"Kamu khawatir sama aku?"tanya Gibran dengan ekspresi senang.

"Nggak dih,gr amat."Farah mengelak,dalam hatinya dia menggerutu betapa malunya dia karena menunjukkan perhatian pada Gibran.

"Aku gak sakit,aku cuma khawatir sama kamu,kepala kamu udah gak pusing lagi kan?"tanya Gibran,Gibran khawatir.

"Nggak kok,udah mendingan."Farah masih memijat-mijat kepalanya.

"Kalau sakit jangan di paksain sekolah,bikin khawatir aja."Gibran tak ingin terjadi apa apa pada Farah.

"Hah?kamu bilang apa?"Farah tidak terlalu jelas mendengar ucapan terakhir Gibran.

"Kagak,udah kamu istirahat aja."Gibran mengalihkan pembicaraan.

"Aneh..."Farah merasa aneh tapi tak terlalu memikirkannya dan berbaring lagi.

___

Kembar.

Pagi hari,cuaca hujan,tapi Farah tetap semangat pergi sekolah,Ibu nya menyuruhnya memakai jaket karena hawa nya dingin.

Farah memakai jaket berwarna biru tua dan pergi ke sekolah di antar ayahnya.

Sesampainya di sekolah ternyata sudah ada banyak siswa maupun siswi yang datang,Farah memang tidak berangkat lebih pagi karena motor ayahnya mengalami masalah tadi.

Farah masuk ke kelasnya,teman-temannya juga pada memakai jaket dan terlihat ngantuk karena cuacanya memang mendukung untuk tidur.

Farah merasa bosan,Bila mengajak Farah keluar dan duduk di depan kelasnya.

Gibran tak sengaja lewat karena ingin pergi ke kantin,Gibran dan Farah sama-sama kaget karena jaket mereka berwarna sama dan modelnya sama.

Bila langsung menyadari dan meledek Gibran dan Farah.

"Cie lah kembaran nih yee...."Bila meledek.

"Kok..."Farah merasa malu sampai tak bisa berkata-kata.

Farah berniat melepas jaketnya dari pada dirinya di ledekin terus menerus sama temannya,tapi Gibran menahannya.

"Kalau kamu sakit gimana?aku aja yang lepas."Gibran tak mau Farah kedinginan.

"Eh nanti kamu kedinginan lagi."Farah tak mau Gibran melepas jaketnya.

"Kalian udah pacaran?"tanya Bila penasaran.

"Nggak!"Gibran dan Farah bersamaan.

"Ehem..."Bila pura-pura batuk.

"Jadi gimana,aku lepas ya?"Gibran sudah siap melepas jaketnya.

"Jangan nanti kamu kedinginan."Farah tak memperbolehkan.

"Kalau gitu kita kembaran gini ya?"Gibran tersenyum senang.

"Yaudah lah gak papa...."Farah tak mempermasalahkannya.

___

Sleep Call

Seperti biasa,Gibran dan Farah telfonan di malam hari,Gibran sih bilangnya belajar bareng tapi tidak ada yang tahu isi hati Gibran yang sebenarnya.

"Kamu nggak ngantuk?"tanya Farah,dirinya sudah menguap dan tak tahan ingin tidur.

"Kamu ngantuk,tidur gih,lanjut besok aja."Gibran juga mulai mengantuk.

"Iya deh...."Farah sudah hendak mematikan telfon tapi Gibran menahannya.

"Btw besok aku nggak sekolah karena ada acara keluarga,jangan kangen ya..."

"Idih nggak lah,ngapain kangen sama kamu."Farah mengelak.

"Yah kangen dong,masa udah deket gak kangen."

"Kagak,udah matiin ya."Farah mematikan telfonnya.

"Apaan sih...."Farah kesal.

___

Sepi.

Gibran benar benar tidak masuk sekolah,Farah merasa ada yang kurang tapi tak tahu itu apa.

"Kayak ada yang kurang..."Farah merasa kehilangan.

"Yaiyalah orang Gibran gak masuk,ya pasti ada yang kurang."ujar Bila.

"Sotoy...."Farah mengelak jika memang dirinya merasa kurang karena tidak ada Gibran.

"Marah tandanya iya."

"Nggak!"Farah terus mengelak.

Walau sebenernya Farah memang merasa sepi karena Gibran tak masuk,jdi tak ada yang mengganggunya lagi.

"Udah ah aku pengen ke toilet."Farah pergi meninggalkan Bila.

"Yah kabur...."Bila mengejar Farah.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!