Semanis Cinta SHAFIA

Semanis Cinta SHAFIA

Bab 1 ~ Akad Nikah

Cahaya matahari yang bersinar terang masuk ke sela-sela jendela kamar menyinari wajah seorang gadis yang belum lama tertidur, setelah semalaman berperang dengan hati dan pikirannya.

Dia yang tidak pernah menduga jika hari ini adalah hari yang tidak di harapkan sekali pun, matanya yang sembab menandakan jika semalam gadis itu habis menangis.

Bukan tanpa sebab dan alasan mengapa dia seperti itu.

#Semalam

Di dalam kamar sederhana yang di tempati oleh sepasang suami istri terdengar begitu bising di malam yang dingin dan gelap.

"Apa yang kamu lakukan? Bagaimana bisa kamu begitu tega pada putrimu sendiri, haa? Jawab!" teriak murka seorang wanita begitu nyaring.

"Tenanglah sayang! Ini hanya perjanjian saja. Lagi pula setelah kontraknya selesai putri kita akan kembali lagi pada kita."

Seorang pria yang merupakan suaminya mencoba untuk menenangkan sang istri dari amarah.

"Kontrak? Kamu bilang kontrak? Apa di hatimu kerja sama itu lebih penting dari pada anakmu sendiri? Kamu benar-benar gila Arqa, otakmu sudah di penuhi ambisi gilamu itu."

Lagi-lagi wanita itu berteriak tanpa peduli sekeras apa suaranya saat ini.

"Kamu sungguh tidak punya hati Arqa ... Dia putriku. Bagaimana bisa kamu begitu kejam pada putriku." Suara isak tangis mulai terdengar pilu, Aina tidak mampu lagi menahan sesak dalam dadanya.

PRANG!

Sebuah Vas yang terletak di atas meja hancur tidak berbentuk.

"Tenanglah Aina! Apa kamu pikir jika aku akan merasa bahagia dengan keputusan bodoh ini? Tidak."

"Justru ini adalah hal gila yang pernah aku lakukan. Aku bahkan rela menukar dengan nyawaku jika itu bisa dilakukan, tapi aku tidak bisa Aina. Aku sungguh tidak bisa ..." pria itu jatuh tersungkur ke lantai, kakinya tidak mampu lagi menopang tubuhnya yang teramat lelah.

Arqa telah kalah telak. Hal yang paling berharga dalam hidupnya kini harus di renggut secara paksa.

Entah bagaimana nasib kehidupan putrinya nanti, bohong jika Arqa tidak merasakan sakit karena kesalahan masa lalu.

Melihat suaminya dalam keadaan sedih membuat Aina melupakan amarahnya, apa yang harus dia katakan?

"Apa alasannya? Tidak mungkin kamu rela menikahkan putri kita tanpa meminta persetujuan dariku, kerja sama itu bukan fakyor utamanya kan?" Aina menodong suaminya dengan pertanyaan beruntun.

Arqa diam sejenak, berusaha mengangkat wajahnya menatap sang istri tercinta.

"Aku telah berhutang sebuah nyawa, sayang." Jawabnya pelan dengan sorot mata berubah sendu

Mendengar perkataan yang keluar dri mulut suaminya membuat Aina terdiam kaku. Jantungnnya berdegup kencang, wajahnya kini di penuhi air mata jauh lebih banyak dari sebelumnnya.

"A-apa yang baru saja kamu katakan?" tanya Aina dengan terbata.

"Kamu bilang, kamu berhutang nyawa?"

Dia bahkan mengulang lagi kalimat yang di ucapkan suaminya.

"Benar. Aku telah berhutang sebuah nyawa pada keluarga mereka. Itu sebabnya aku tidak dapat melakukan apapun, perusahaan kita hampir bangkrut dan satu-satunya cara kita harus menjalin hubungan kerja sama dengan Perusahaan Qiemyl Group, hanya mereka yang bisa di percaya." Jelas Arqa panjang lebar tanpa mengangkat wajahnya

"Nyonya Qiemyl yang mengajukan syarat tersebut, dia mau membantu asalkan putri kita satu-satunya harus menikah dengan cucunya." Tambahnya

.

.

.

Kejadian semalam yang begitu menyesakkan bila di ingat kembali, membuat seorang gadis yang tidak lain adalah Shafia terus saja merutuki nasib yang kini harus di alaminya.

Hanya dalam waktu semalam kehidupannya berubah total, Shafia yang awalnya masih menjadi putri kecil manja Arqa dan Aina, kini menjelma menjadi seorang gadis yang di paksa untuk dewasa.

Usianya yang baru saja menginjak 18 tahun, namun harus menjalani hidup yang tidak pernah sekalipun di bayangkannya.

Shafia yang berniat ingin melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, harus pupus di tengah jalan dan semua tinggal harapan.

Saat ini, Shafia sudah siap dengan gaun pengantin berwarna putih, riasan yang tidak mencolok semakin menambah kecantikan wajah gadis itu.

Wajah yang dasarnya sudah cantik terlihat jauh lebih cantik lagi, mata cokelat yang indah, hidung kecil yang mancung, bulu mata yang lentik, bibir mungil kemerahan yang tipis, memiliki kulit putih yang lembut dan seputih susu, serta tinggi badan sekitar 160 cm.

SANGAT SEMPURNA!

"Nah sudah selesai. Anda benar-benar pengantin yang sangat cantik, Nona." Ucap seorang penata rias memuji kecantikan Shafia

"Lihatlah Aura gadis ini begitu bercahaya dan sangat mempesona." Sambungnya begitu bangga dengan hasil karya tangannya

Sementara yang di puji hanya diam tanpa sepata katapun keluar dari mulutnya, Shafia hanya tersenyum.

Sebuah senyum yang dipaksakan.

Apakah dia harus bahagia? Ataukah menangis meratapi nasibnya yang jelas untuk sekedar memberi pendapat saja sudah tidak ada harapan.

Waktu menunjukkan pukul 09.40, Akad Nikah akan di langsungkan tepat pukul 10.00 pagi. Itu artinya hanya tinggal 20 menit lagi waktu yang tersisa, semua tamu undangan sudah hadir dan bersiap menyaksikan acara Akad Nikah berlangsung.

Pernikahan tersebut sengaja dibuat tertutup dan hanya orang-orang tertentu yang hadir, orang luar tidak di undang mengingat pernikahan ini hanya sekedar untuk menjalin kerja sama antara perusahaan saja. Katanya

Semua tamu undangan sudah siap di tempat masing-masing, begitu juga dengan pasangan pengantin yang akan melangsungkan Akad Nikah.

Shafia sudah duduk di depan Penghulu bersama dengan seorang pria yang tidak sekalipun mau di lihatnya.

Arqa dan Aina ikut duduk berdampingan dengan seorang wanita yang merupakan orang terpenting dalam acara tersebut.

Dialah Nyonya Qiemyl pemilik perusahaan Qiemyl Group.

Beberapa bawahannya ikut hadir, juga anggota keluarga inti termasuk kedua orang tua dari cucunya yang akan menikah saat ini.

"Bagaimana menurutmu, Arqa? Cucuku sangat tampan bukan?" tanya Nyonya Qiemyl pada orang tua Shafia.

"Iya Nyonya, cucu anda memang sangat tampan." Jawab Arqa dengan perasaan yang campur aduk

"Dia satu-satunya ahli waris dalam keluarga kami, sikapnya mungkin terlihat dingin, keras kepala dan sombong, tapi hatinya baik." Jelas wanita itu sembari tersenyum hangat

"Putrimu akan bahagia bersama dengan cucuku, kamu tidak perlu khawatir Arqa sebab ..."

Wanita paruh baya itu menoleh ke arah samping kanan di mana Arqa berada.

"Ikatan kerja sama ini sebenarnya hanya alibi ku saja," lanjutnya tanpa mengalihkan tatapan dan tersenyum.

Apa yang terucap dari mulut wanita paruh baya itu barusan membuat Arqa dan Aina sedikit bingung, entah apa yang dia maksud.

"Apa yang anda katakan, Nyonya?" tanya Arqa keheranan.

"Hmm..., Aku rasa kamu bukan pria bodoh Arqa." Jawab Nyonya Iriana kemudian mengalihkan tatapannya dari pasangan suami istri tersebut

"Jujur saja cucuku itu sangat sulit untuk dekat dengan wanita, begitu banyak wanita yang ingin menjalin hubungan yang serius dengannya. Tetapi, tidak ada satupun yang berhasil."

Nyonya Iriana menghela nafas panjang dan menghembuskannya perlahan.

"Selama ini aku mengira jika cucuku adalah seorang gay, mengingat tidak ada satupun wanita yang bertahan dengannya. Mungkin terdengar sedikit konyol, yang pasti putrimu itu kenal siapa cucuku." Lanjutnya merasa geli sendiri teringat pada sesuatu

Senyum Iriana kembali terukir indah di wajah yang tampak masih terlihat begitu cantik meski usianya sudah lewat setengah abad.

.

.

.

"Saya terima Nikah dan Kawinnya Faiza Shafia Rafardan binti Arqa Rafardan dengan mas kawin tersebut di bayar TUNAI."

Hanya dengan satu tarikan nafas kalimat sakral telah berhasil pria itu ucapkan.

"Bagaimana para saksi, SAH?" seru pak Penghulu setelah janji suci berhasil di ucapkan.

"SAH"

Alhamdulilllah Hirabbil Alamin.

Semua yang ada di tempat itu mengucapkan kata SAH kemudian berdoa.

Yang artinya, Akad Nikah berjalan lancar dan kedua anak tersebut telah resmi menjadi pasangan suami istri yang SAH di mata Agama.

Tangis bahagia terdengar dari pasangan suami istri yang tidak lain adalah Arqa dan Aina, tidak ada yang mampu mereka ucapkan.

Entah ini sebuah keputusan yang benar atau mungkin juga tidak, yang pasti saat ini putri kesayangan mereka sudah dewasa bukan lagi gadis yang manja bila bersama mereka.

Kedua pasangan itu pun langsung menghampiri Shafia dengan ekspresi yang sulit di artikan.

"Selamat ya sayang, Ibu dan Ayah tidak tahu lagi harus mengatakan apa. Kami hanya bisa mendoakan semoga gadis kecil manja kami ini selalu hidup bahagia."

🍀🍀🍀🍀🍀

Jangan lupa tinggalkan like.

Kalau mau komen yang sopan ya😁😁

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Mampir thor,Semoga seru cerita nya,,,🙋🏻‍♀️🙋🏻‍♀️🙋🏻‍♀️🙋🏻‍♀️
Tapi ceritanya jangan berat-berat amat ya thor😁😁😁🙏🏻

2022-11-21

0

Awan Gelap♌️🪻💜

Awan Gelap♌️🪻💜

Semangat kak🤗

2022-09-26

1

Blue_⁰⁹♌️🪻💜

Blue_⁰⁹♌️🪻💜

Sukses selalu🤗

2022-08-13

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ~ Akad Nikah
2 Bab 2 ~ Kemana Perginya
3 Bab 3 ~ Kucing Yang Nakal
4 Bab 4 ~ Ranjang Atau Sofa
5 Bab 5 ~ Pertemuan Keluarga
6 Bab 6 ~ Sebuah Keputusan Yang Sulit
7 Bab 7 ~ Ayo Pulang!
8 Bab 8 ~ Chayra?
9 Bab 9 ~ Kakak Sudah Menikah
10 Bab 10 ~ Malam Setelah Akad Nikah
11 Bab 11 ~ Kabar Tidak Baik
12 Bab 12 ~ Sebuah Penyesalan
13 Bab 13 ~ Kegelisahan
14 Bab 14 ~ Hari Pertama Masuk Kerja
15 Bab 15 ~ Kabar Baik Atau Buruk
16 Bab 16 ~ Flasback
17 Bab 17 ~ Lupa Siapa Istrimu
18 Bab 18 ~ Akan Menyuapi Mu
19 Bab 19 ~ Sisi Lain
20 Bab 20 ~ Jangan Marah
21 Bab 21 ~ Sebuah Kesepakatan
22 Bab 22 ~ Kedatangan Tamu
23 Bab 23 ~ Surat Perjanjian
24 Bab 24 ~ Jangan Marah-marah
25 Bab 25 ~ Kangen
26 Bab 26 ~ Jangan Kasih Tahu
27 Bab 27 ~ Berkumpul Bersama Keluarga
28 Bab 28 ~ Sini Peluk
29 Bab 29 ~ Novel
30 Bab 30 ~ Menghabiskan Waktu Berdua
31 Bab 31 ~ Apa Boleh
32 Bab 32 ~ Liatin Apa
33 Bab 33 ~ Aku Mencintaimu
34 Bab 34 ~ Makan Malam Di Luar
35 Bab 35 ~ Marah
36 Bab 36 ~ Melibatkan Proyek Besar
37 Bab 37 ~ Jika Kau Tidak Bisa
38 Bab 38 ~ Asisten Hanif
39 Bab 39 ~ Pergi Ke Vila
40 Bab 40 ~ Bersantai Bukan Kerja
41 Bab 41 ~ Tapi Aku Takut
42 Bab 42 ~ Punya Hubungan
43 Bab 43 ~ Yakin Mau Kuliah
44 Bab 44 ~ Mendapat Hukuman
45 Bab 45 ~ New York
46 Bab 46 ~ Rasanya Di Abaikan
47 Bab 47 ~ Tidak Marah
48 Bab 48 ~ Kamu Yang Memulai
49 Bab 49 ~ Istrimu Sangat Manis
50 Bab 50 ~ Ikut Ke Kantor
51 Bab 51 ~ Pesan
52 Bab 52 ~ Tamu
53 Bab 53 - Kamu Apakan Wanita Itu
54 Bab 54 ~ Kalau Aku
55 Bab 55 ~ Aku Bahagia
56 Bab 56 ~ Semua Akan Baik-baik Saja
57 Bab 57 ~ Gara-gara Rujak
58 Bab 58 ~ Masuk Pasar
59 Bab 59 ~ Asam, Asin, Manis & Pedas
60 Bab 60 ~ Jangan-jangan
61 Bab 61 ~ Hamil
62 Bab 62 ~ Makin Sayang
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80 ~ END
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Bab 1 ~ Akad Nikah
2
Bab 2 ~ Kemana Perginya
3
Bab 3 ~ Kucing Yang Nakal
4
Bab 4 ~ Ranjang Atau Sofa
5
Bab 5 ~ Pertemuan Keluarga
6
Bab 6 ~ Sebuah Keputusan Yang Sulit
7
Bab 7 ~ Ayo Pulang!
8
Bab 8 ~ Chayra?
9
Bab 9 ~ Kakak Sudah Menikah
10
Bab 10 ~ Malam Setelah Akad Nikah
11
Bab 11 ~ Kabar Tidak Baik
12
Bab 12 ~ Sebuah Penyesalan
13
Bab 13 ~ Kegelisahan
14
Bab 14 ~ Hari Pertama Masuk Kerja
15
Bab 15 ~ Kabar Baik Atau Buruk
16
Bab 16 ~ Flasback
17
Bab 17 ~ Lupa Siapa Istrimu
18
Bab 18 ~ Akan Menyuapi Mu
19
Bab 19 ~ Sisi Lain
20
Bab 20 ~ Jangan Marah
21
Bab 21 ~ Sebuah Kesepakatan
22
Bab 22 ~ Kedatangan Tamu
23
Bab 23 ~ Surat Perjanjian
24
Bab 24 ~ Jangan Marah-marah
25
Bab 25 ~ Kangen
26
Bab 26 ~ Jangan Kasih Tahu
27
Bab 27 ~ Berkumpul Bersama Keluarga
28
Bab 28 ~ Sini Peluk
29
Bab 29 ~ Novel
30
Bab 30 ~ Menghabiskan Waktu Berdua
31
Bab 31 ~ Apa Boleh
32
Bab 32 ~ Liatin Apa
33
Bab 33 ~ Aku Mencintaimu
34
Bab 34 ~ Makan Malam Di Luar
35
Bab 35 ~ Marah
36
Bab 36 ~ Melibatkan Proyek Besar
37
Bab 37 ~ Jika Kau Tidak Bisa
38
Bab 38 ~ Asisten Hanif
39
Bab 39 ~ Pergi Ke Vila
40
Bab 40 ~ Bersantai Bukan Kerja
41
Bab 41 ~ Tapi Aku Takut
42
Bab 42 ~ Punya Hubungan
43
Bab 43 ~ Yakin Mau Kuliah
44
Bab 44 ~ Mendapat Hukuman
45
Bab 45 ~ New York
46
Bab 46 ~ Rasanya Di Abaikan
47
Bab 47 ~ Tidak Marah
48
Bab 48 ~ Kamu Yang Memulai
49
Bab 49 ~ Istrimu Sangat Manis
50
Bab 50 ~ Ikut Ke Kantor
51
Bab 51 ~ Pesan
52
Bab 52 ~ Tamu
53
Bab 53 - Kamu Apakan Wanita Itu
54
Bab 54 ~ Kalau Aku
55
Bab 55 ~ Aku Bahagia
56
Bab 56 ~ Semua Akan Baik-baik Saja
57
Bab 57 ~ Gara-gara Rujak
58
Bab 58 ~ Masuk Pasar
59
Bab 59 ~ Asam, Asin, Manis & Pedas
60
Bab 60 ~ Jangan-jangan
61
Bab 61 ~ Hamil
62
Bab 62 ~ Makin Sayang
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80 ~ END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!