Shafia yang sudah membersihkan diri segera keluar dari kamar mandi lengkap dengan memakai piyama tidur yang sebelumnya dia bawah.
Tentu dia tidak mau jika harus berganti pakaian di depan suaminya, meski sudah menikah Shafia masih tetap menjaga jarak. Baginya Abrisam masihlah orang asing walau kenyataanya sudah menikah dan sudah SAH menjadi suaminya.
Shafia melangkah pelan ke arah meja rias dekat tempat tidur mengambil pengering rambut untuk mengeringkan rambutnya yang basah.
"Kamu tidak pergi membersihkan diri?" tanyanya melihat suaminya sudah berbaring ditempat tidur dengan satu tangan menumpu bagian kepala.
"Tidak," jawab Abrisam malas.
"Kenapa? Apa kamu ingin tidur dengan keadaan kotor?" tanya Shafia lagi.
"Aku tidak peduli," ketus Abrisam kesal malas meladeni.
Shafia melongo mendengar jawaban suaminya, kali ini genap sudah.
Sungguh menghadapi pria keras kepala benar-benar menguji imannya, beginikah rasanya mengurus bayi? Tapi ini bukanlah bayi kecil imut dan lucu, melainkan bayi besar yang sangat menyebalkan.
Cukup, aku benar-benar habis kesabaran. Shafia berbicara dalam hati
Tanpa menunggu lama gadis itu sudah berdiri dari meja rias berjalan mendekat ke arah ranjang menghampiri Abrisam.
Dengan sigap Shafia menarik paksa lengan suaminya membuat pria tampan itu terlonjak kaget.
"Kamu sudah bosan hidup?" kesal Abrisam menatap tajam Shafia.
Yang ditatap bukannya takut malah balik menatap tajam suaminya.
"Jangan memelototi ku seperti itu, jika masih sayang dengan kedua bola mata mu," balas Shafia tidak kalah sadis.
Abrisam meringis tidak percaya istrinya ternyata galak juga.
"Pergi mandi sana! Bersihkan dirimu lebih dulu baru istirahat," lanjutnya memberi perintah seakan tidak boleh di bantah.
"KAMU ...." geram Abrisam.
"Kamu apa, haa? Jika tidak pergi mandi juga, akan aku pastikan malam ini kamu tidak akan tidur," ancam Shafia tidak main-main.
Abrisam yang baru akan berbaring kembali, harus terlonjak kaget mendengar ancaman istrinya. Ia kembali duduk menatap tajam Shafia.
"Jangan macam-macam sayang, cukup itu pertama dan terakhir kali kamu melakukan hal gila mu itu," sahut Abrisam bergidik ngeri.
Tanpa menunggu lama ia bangun dari tempat tidur berjalan cepat menuju kamar mandi. Akan sangat bahaya jika berlama-lama meladeni istri bar-barnya itu.
Saat di dalam kamar mandi, Abrisam kembali teringat akan kejadian konyol yang menimpa dirinya, ia ingat betul bagaimana kucing nakal yang menjadi istrinya sekarang mengerjainya dulu.
.
.
#Flashback
"Sudah aku bilang jangan mengganggu saat aku sedang tidur," ucap Abrisam kesal tidak suka waktu istirahatnya di usik.
"Aku tidak mau tahu pokoknya sekarang juga antar aku pulang!" titah seorang gadis pada Abrisam.
"Jangan buat kepala ku pusing sayang, aku takan mengantar mu pulang sekarag. Itu hukuman bagimu yang mencoba kabur dariku," jawab Abrisam tidak ingin menuruti permintaan Shafia.
"Aku paling benci kucing kecil yang nakal, jadi jangan coba-coba lari atau kamu akan tahu akibatnya." Ancam Abrisam sebelum kembali menutup matanya
Tanpa di sadari jika yang pria tampan itu ancam bukanlah gadis sembarangan. Abrisam menganggap remeh Shafia, malah ia tidak lagi mempedulikannya.
Baru sepuluh menit Abrisam menutup matanya karena lelah harus kembali terbangun, ia mencium bau yang tidak asing.
Abrisam tidak langsung bangkit dari tempat tidur, ia masih mencoba mengendus kembali bau yang baru saja diciumnya.
"Seperti bau asap yang pekat," gumamnya seraya berjalan keluar dari dalam kamar.
Pria tampan itu merasakan ada yang tidak beres tengah terjadi.
Suara Keributan? Bathinnya
Ia mulai memasang tajam indra pendengarannya berharap dugaannya mungkin saja salah.
Cepat padamkan apinya jangan sampai meluas ke seluruh Mansion!
Suara teriakan beberapa orang di luar sana membuat Abrisam bergegas keluar dari Mansion dengan langkah cepat.
"SIAL ... ada yang tidak beres," umpatnya tertahan.
"Apa gadis itu berbuat ulah?" Abrisam berlari keluar menuju suara keributan.
Dari arah tidak jauh sudah terlihat kobaran api lumayan besar, sepertinya Mansion pria itu terbakar.
Cepat Padamkan Apinya!
Teriak pengawal dan beberapa orang yang berada di sekitar Mansion.
Kedua bola mata Abrisam membulay sempurna karena terkejut melihat keadaan Mansion nya, sungguh malang nasibnya tidak menyangka Shafia nekat kabur meninggalkan masalah untuknya.
Sebagian Mansion milik pria tampan itu kini habis terbakar, beruntung tidak ada korban akibat ulah gadis tersebut.
#Flashback Off
.
.
Di dakam kamar mandi, Abrisam bergidik ngeri ketika teringat kembali kejadian sekitar dua bulan yang lalu.
Sungguh Shafia benar-benar gadis yang nekat, terlihat biasa dan kalem di luar namun jangan coba-coba untuk menguji batas kesabarannya.
Usai membersihkan diri, Abrisam keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit sebatas pinggangnya, tubuh atasnya yang polos terlihat sangat seksi dan menggoda. Bagian perut yang memiliki bentuk kotak-kotak tentu membuat setiap wanita yang melihatnya akan tergoda.
Ceklek
Shafia menoleh ke arah samping ketika mendengar bunyi pintu kamar mandi yang terbuka.
DEG
Ya Tuhan, apa itu yang di namakan Roti Sobek? Bathinnya menelan ludah kasar.
Mulut Shafia sedikit menganga, mata indahnya tidak berkedip melihat dengan intens tubuh seksi suaminya. Bahkan gadis itu tidak sadar jika Abrisam kini sudah berdiri tepat di sisi tempat tidur sembari menghadap ke arahnya.
"Apa kamu begitu menyukai tubuhku, Hmm?" bisik Abrisam sengaja kembali mengigit daun telinga istrinya.
"Bahkan matamu tidak berkedip sekalipun, dan ini juga mulutmu kenapa?" lanjutnya dengan salah satu tangan menyentuh lembut bibir Shafia.
Merasa bagian wajahnya disentuh sontak Shafia langsung tersadar.
"Jangan sentuh sembarangan!" ketusnya menepis tangan Abrisam lumayan kuat.
Apa yang baru saja kamu lakukan Shafia, dasar bodoh. Bisa-bisanya kamu tergoda dengan tubuh indah pria ini. Rutuk Shafia dalam hati
Suasana kamar mulai terasa panas, raut wajah malu bercampur kesal Shafia menjadi satu, dia memukul pelan bagian kepalanya, berharap apa yang baru saja dilihatnya akan hilang.
Matanya telah ternoda.
Abrisam yang melihat tingkah Shafia merasa gemas, ingin sekali ia mencium habis wajah gadis di depannya tersebut.
"Tidurlah! Ini sudah larut malam," ucapnya pelan.
"Aku belum ngantuk," jawab Shafia singkat.
Abrisam yang mendengar jawaban dari mulut istrinya menghela nafas pelan, ia tentu tahu apa yang di rasakan Shafia saat ini, sangat jelas sekali wajah lelah gadis itu.
"Aku tidak akan mengganggu mu," lanjutnya meyakinkan Shafia.
"Tidurlah di ranjang! Aku akan tidur di sofa."
Abrisam langsung berjalan ke arah lemari pakaian.
Mendengar perkataan suaminya membuat Shafia tidak enak hati, kenapa harus dia yang tidur di ranjang?
"Tidak. Aku saja yang tidur di sofa, kamu yang tidur di ranjang." Tolaknya langsung bangkit dari ranjang king size yang penuh dengan taburan bunga mawar
Baru beberapa langkah Shafia berjalan, tubuhnya tiba-tiba terhuyung kebelakang akibat tarikan tangan Abrisam.
Bagian punggungnya ikut membentur dada bidang suaminya, membuat Shafia meringis.
"Sudah aku katakan padamu agar tidur di ranjang!" tegas Abrisam penuh penekanan.
"Apa aku perlu melakukan sesuatu dulu baru kamu menuruti ucapan ku?" lanjutnya dengan ancaman tidak main-main.
Shafia yang mendengar ucapan suaminya tidak berkutik sama sekali.
Sorot matanya menatap lekat wajah tampan Abrisam. Posisinya yang sudah menghadap ke arah pria itu tentu memudahkan Abrsiam dapat melihat jelas wajahnya.
Shafia seakan terhipnotis akan pesona suaminya, tatapan tajam pria itu mampu membuatnya serasa melayang.
"Baiklah. Kita akan bermain-main malam ini," ucap Abrisam tersenyum menyeringai menatap Shafia.
Saat ini posisi mereka sangat dekat bahkan hembusan nafas keduanya terdengar jelas.
Abrisam memeluk erat pinggang ramping istrinya, menghirup dalam aroma tubuh gadis itu.
Sedetik kemudian ia menenggelamkan kepalanya di ceruk leher kucing nakal kesayangannya.
CUP
"Jika kamu hanya diam begini, jangan salahkan aku melakukan lebih dari ini." Bisik Abrisam serak menahan sesuatu yang mengganjal dalam dirinya
🍃🍃🍃🍃🍃
Hay,, hhayy ayo dukung Author😉😉
Dengan like, komen, vote dan hadiah juga yaaa
Terima Kasih🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Ainala_¹⁰💜🪻♌️
Si Abrisam mulai cari gara-gara🤣
2023-07-04
1
Acheuom Rahmawatie
lanjut thor
2021-11-08
3