Bab 4 ~ Ranjang Atau Sofa

Shafia yang sudah membersihkan diri segera keluar dari kamar mandi lengkap dengan memakai piyama tidur yang sebelumnya dia bawah.

Tentu dia tidak mau jika harus berganti pakaian di depan suaminya, meski sudah menikah Shafia masih tetap menjaga jarak. Baginya Abrisam masihlah orang asing walau kenyataanya sudah menikah dan sudah SAH menjadi suaminya.

Shafia melangkah pelan ke arah meja rias dekat tempat tidur mengambil pengering rambut untuk mengeringkan rambutnya yang basah.

"Kamu tidak pergi membersihkan diri?" tanyanya melihat suaminya sudah berbaring ditempat tidur dengan satu tangan menumpu bagian kepala.

"Tidak," jawab Abrisam malas.

"Kenapa? Apa kamu ingin tidur dengan keadaan kotor?" tanya Shafia lagi.

"Aku tidak peduli," ketus Abrisam kesal malas meladeni.

Shafia melongo mendengar jawaban suaminya, kali ini genap sudah.

Sungguh menghadapi pria keras kepala benar-benar menguji imannya, beginikah rasanya mengurus bayi? Tapi ini bukanlah bayi kecil imut dan lucu, melainkan bayi besar yang sangat menyebalkan.

Cukup, aku benar-benar habis kesabaran. Shafia berbicara dalam hati

Tanpa menunggu lama gadis itu sudah berdiri dari meja rias berjalan mendekat ke arah ranjang menghampiri Abrisam.

Dengan sigap Shafia menarik paksa lengan suaminya membuat pria tampan itu terlonjak kaget.

"Kamu sudah bosan hidup?" kesal Abrisam menatap tajam Shafia.

Yang ditatap bukannya takut malah balik menatap tajam suaminya.

"Jangan memelototi ku seperti itu, jika masih sayang dengan kedua bola mata mu," balas Shafia tidak kalah sadis.

Abrisam meringis tidak percaya istrinya ternyata galak juga.

"Pergi mandi sana! Bersihkan dirimu lebih dulu baru istirahat," lanjutnya memberi perintah seakan tidak boleh di bantah.

"KAMU ...." geram Abrisam.

"Kamu apa, haa? Jika tidak pergi mandi juga, akan aku pastikan malam ini kamu tidak akan tidur," ancam Shafia tidak main-main.

Abrisam yang baru akan berbaring kembali, harus terlonjak kaget mendengar ancaman istrinya. Ia kembali duduk menatap tajam Shafia.

"Jangan macam-macam sayang, cukup itu pertama dan terakhir kali kamu melakukan hal gila mu itu," sahut Abrisam bergidik ngeri.

Tanpa menunggu lama ia bangun dari tempat tidur berjalan cepat menuju kamar mandi. Akan sangat bahaya jika berlama-lama meladeni istri bar-barnya itu.

Saat di dalam kamar mandi, Abrisam kembali teringat akan kejadian konyol yang menimpa dirinya, ia ingat betul bagaimana kucing nakal yang menjadi istrinya sekarang mengerjainya dulu.

.

.

#Flashback

"Sudah aku bilang jangan mengganggu saat aku sedang tidur," ucap Abrisam kesal tidak suka waktu istirahatnya di usik.

"Aku tidak mau tahu pokoknya sekarang juga antar aku pulang!" titah seorang gadis pada Abrisam.

"Jangan buat kepala ku pusing sayang, aku takan mengantar mu pulang sekarag. Itu hukuman bagimu yang mencoba kabur dariku," jawab Abrisam tidak ingin menuruti permintaan Shafia.

"Aku paling benci kucing kecil yang nakal, jadi jangan coba-coba lari atau kamu akan tahu akibatnya." Ancam Abrisam sebelum kembali menutup matanya

Tanpa di sadari jika yang pria tampan itu ancam bukanlah gadis sembarangan. Abrisam menganggap remeh Shafia, malah ia tidak lagi mempedulikannya.

Baru sepuluh menit Abrisam menutup matanya karena lelah harus kembali terbangun, ia mencium bau yang tidak asing.

Abrisam tidak langsung bangkit dari tempat tidur, ia masih mencoba mengendus kembali bau yang baru saja diciumnya.

"Seperti bau asap yang pekat," gumamnya seraya berjalan keluar dari dalam kamar.

Pria tampan itu merasakan ada yang tidak beres tengah terjadi.

Suara Keributan? Bathinnya

Ia mulai memasang tajam indra pendengarannya berharap dugaannya mungkin saja salah.

Cepat padamkan apinya jangan sampai meluas ke seluruh Mansion!

Suara teriakan beberapa orang di luar sana membuat Abrisam bergegas keluar dari Mansion dengan langkah cepat.

"SIAL ... ada yang tidak beres," umpatnya tertahan.

"Apa gadis itu berbuat ulah?" Abrisam berlari keluar menuju suara keributan.

Dari arah tidak jauh sudah terlihat kobaran api lumayan besar, sepertinya Mansion pria itu terbakar.

Cepat Padamkan Apinya!

Teriak pengawal dan beberapa orang yang berada di sekitar Mansion.

Kedua bola mata Abrisam membulay sempurna karena terkejut melihat keadaan Mansion nya, sungguh malang nasibnya tidak menyangka Shafia nekat kabur meninggalkan masalah untuknya.

Sebagian Mansion milik pria tampan itu kini habis terbakar, beruntung tidak ada korban akibat ulah gadis tersebut.

#Flashback Off

.

.

Di dakam kamar mandi, Abrisam bergidik ngeri ketika teringat kembali kejadian sekitar dua bulan yang lalu.

Sungguh Shafia benar-benar gadis yang nekat, terlihat biasa dan kalem di luar namun jangan coba-coba untuk menguji batas kesabarannya.

Usai membersihkan diri, Abrisam keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit sebatas pinggangnya, tubuh atasnya yang polos terlihat sangat seksi dan menggoda. Bagian perut yang memiliki bentuk kotak-kotak tentu membuat setiap wanita yang melihatnya akan tergoda.

Ceklek

Shafia menoleh ke arah samping ketika mendengar bunyi pintu kamar mandi yang terbuka.

DEG

Ya Tuhan, apa itu yang di namakan Roti Sobek? Bathinnya menelan ludah kasar.

Mulut Shafia sedikit menganga, mata indahnya tidak berkedip melihat dengan intens tubuh seksi suaminya. Bahkan gadis itu tidak sadar jika Abrisam kini sudah berdiri tepat di sisi tempat tidur sembari menghadap ke arahnya.

"Apa kamu begitu menyukai tubuhku, Hmm?" bisik Abrisam sengaja kembali mengigit daun telinga istrinya.

"Bahkan matamu tidak berkedip sekalipun, dan ini juga mulutmu kenapa?" lanjutnya dengan salah satu tangan menyentuh lembut bibir Shafia.

Merasa bagian wajahnya disentuh sontak Shafia langsung tersadar.

"Jangan sentuh sembarangan!" ketusnya menepis tangan Abrisam lumayan kuat.

Apa yang baru saja kamu lakukan Shafia, dasar bodoh. Bisa-bisanya kamu tergoda dengan tubuh indah pria ini. Rutuk Shafia dalam hati

Suasana kamar mulai terasa panas, raut wajah malu bercampur kesal Shafia menjadi satu, dia memukul pelan bagian kepalanya, berharap apa yang baru saja dilihatnya akan hilang.

Matanya telah ternoda.

Abrisam yang melihat tingkah Shafia merasa gemas, ingin sekali ia mencium habis wajah gadis di depannya tersebut.

"Tidurlah! Ini sudah larut malam," ucapnya pelan.

"Aku belum ngantuk," jawab Shafia singkat.

Abrisam yang mendengar jawaban dari mulut istrinya menghela nafas pelan, ia tentu tahu apa yang di rasakan Shafia saat ini, sangat jelas sekali wajah lelah gadis itu.

"Aku tidak akan mengganggu mu," lanjutnya meyakinkan Shafia.

"Tidurlah di ranjang! Aku akan tidur di sofa."

Abrisam langsung berjalan ke arah lemari pakaian.

Mendengar perkataan suaminya membuat Shafia tidak enak hati, kenapa harus dia yang tidur di ranjang?

"Tidak. Aku saja yang tidur di sofa, kamu yang tidur di ranjang." Tolaknya langsung bangkit dari ranjang king size yang penuh dengan taburan bunga mawar

Baru beberapa langkah Shafia berjalan, tubuhnya tiba-tiba terhuyung kebelakang akibat tarikan tangan Abrisam.

Bagian punggungnya ikut membentur dada bidang suaminya, membuat Shafia meringis.

"Sudah aku katakan padamu agar tidur di ranjang!" tegas Abrisam penuh penekanan.

"Apa aku perlu melakukan sesuatu dulu baru kamu menuruti ucapan ku?" lanjutnya dengan ancaman tidak main-main.

Shafia yang mendengar ucapan suaminya tidak berkutik sama sekali.

Sorot matanya menatap lekat wajah tampan Abrisam. Posisinya yang sudah menghadap ke arah pria itu tentu memudahkan Abrsiam dapat melihat jelas wajahnya.

Shafia seakan terhipnotis akan pesona suaminya, tatapan tajam pria itu mampu membuatnya serasa melayang.

"Baiklah. Kita akan bermain-main malam ini," ucap Abrisam tersenyum menyeringai menatap Shafia.

Saat ini posisi mereka sangat dekat bahkan hembusan nafas keduanya terdengar jelas.

Abrisam memeluk erat pinggang ramping istrinya, menghirup dalam aroma tubuh gadis itu.

Sedetik kemudian ia menenggelamkan kepalanya di ceruk leher kucing nakal kesayangannya.

CUP

"Jika kamu hanya diam begini, jangan salahkan aku melakukan lebih dari ini." Bisik Abrisam serak menahan sesuatu yang mengganjal dalam dirinya

🍃🍃🍃🍃🍃

Hay,, hhayy ayo dukung Author😉😉

Dengan like, komen, vote dan hadiah juga yaaa

Terima Kasih🙏

Terpopuler

Comments

Ainala_¹⁰💜🪻♌️

Ainala_¹⁰💜🪻♌️

Si Abrisam mulai cari gara-gara🤣

2023-07-04

1

Acheuom Rahmawatie

Acheuom Rahmawatie

lanjut thor

2021-11-08

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ~ Akad Nikah
2 Bab 2 ~ Kemana Perginya
3 Bab 3 ~ Kucing Yang Nakal
4 Bab 4 ~ Ranjang Atau Sofa
5 Bab 5 ~ Pertemuan Keluarga
6 Bab 6 ~ Sebuah Keputusan Yang Sulit
7 Bab 7 ~ Ayo Pulang!
8 Bab 8 ~ Chayra?
9 Bab 9 ~ Kakak Sudah Menikah
10 Bab 10 ~ Malam Setelah Akad Nikah
11 Bab 11 ~ Kabar Tidak Baik
12 Bab 12 ~ Sebuah Penyesalan
13 Bab 13 ~ Kegelisahan
14 Bab 14 ~ Hari Pertama Masuk Kerja
15 Bab 15 ~ Kabar Baik Atau Buruk
16 Bab 16 ~ Flasback
17 Bab 17 ~ Lupa Siapa Istrimu
18 Bab 18 ~ Akan Menyuapi Mu
19 Bab 19 ~ Sisi Lain
20 Bab 20 ~ Jangan Marah
21 Bab 21 ~ Sebuah Kesepakatan
22 Bab 22 ~ Kedatangan Tamu
23 Bab 23 ~ Surat Perjanjian
24 Bab 24 ~ Jangan Marah-marah
25 Bab 25 ~ Kangen
26 Bab 26 ~ Jangan Kasih Tahu
27 Bab 27 ~ Berkumpul Bersama Keluarga
28 Bab 28 ~ Sini Peluk
29 Bab 29 ~ Novel
30 Bab 30 ~ Menghabiskan Waktu Berdua
31 Bab 31 ~ Apa Boleh
32 Bab 32 ~ Liatin Apa
33 Bab 33 ~ Aku Mencintaimu
34 Bab 34 ~ Makan Malam Di Luar
35 Bab 35 ~ Marah
36 Bab 36 ~ Melibatkan Proyek Besar
37 Bab 37 ~ Jika Kau Tidak Bisa
38 Bab 38 ~ Asisten Hanif
39 Bab 39 ~ Pergi Ke Vila
40 Bab 40 ~ Bersantai Bukan Kerja
41 Bab 41 ~ Tapi Aku Takut
42 Bab 42 ~ Punya Hubungan
43 Bab 43 ~ Yakin Mau Kuliah
44 Bab 44 ~ Mendapat Hukuman
45 Bab 45 ~ New York
46 Bab 46 ~ Rasanya Di Abaikan
47 Bab 47 ~ Tidak Marah
48 Bab 48 ~ Kamu Yang Memulai
49 Bab 49 ~ Istrimu Sangat Manis
50 Bab 50 ~ Ikut Ke Kantor
51 Bab 51 ~ Pesan
52 Bab 52 ~ Tamu
53 Bab 53 - Kamu Apakan Wanita Itu
54 Bab 54 ~ Kalau Aku
55 Bab 55 ~ Aku Bahagia
56 Bab 56 ~ Semua Akan Baik-baik Saja
57 Bab 57 ~ Gara-gara Rujak
58 Bab 58 ~ Masuk Pasar
59 Bab 59 ~ Asam, Asin, Manis & Pedas
60 Bab 60 ~ Jangan-jangan
61 Bab 61 ~ Hamil
62 Bab 62 ~ Makin Sayang
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80 ~ END
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Bab 1 ~ Akad Nikah
2
Bab 2 ~ Kemana Perginya
3
Bab 3 ~ Kucing Yang Nakal
4
Bab 4 ~ Ranjang Atau Sofa
5
Bab 5 ~ Pertemuan Keluarga
6
Bab 6 ~ Sebuah Keputusan Yang Sulit
7
Bab 7 ~ Ayo Pulang!
8
Bab 8 ~ Chayra?
9
Bab 9 ~ Kakak Sudah Menikah
10
Bab 10 ~ Malam Setelah Akad Nikah
11
Bab 11 ~ Kabar Tidak Baik
12
Bab 12 ~ Sebuah Penyesalan
13
Bab 13 ~ Kegelisahan
14
Bab 14 ~ Hari Pertama Masuk Kerja
15
Bab 15 ~ Kabar Baik Atau Buruk
16
Bab 16 ~ Flasback
17
Bab 17 ~ Lupa Siapa Istrimu
18
Bab 18 ~ Akan Menyuapi Mu
19
Bab 19 ~ Sisi Lain
20
Bab 20 ~ Jangan Marah
21
Bab 21 ~ Sebuah Kesepakatan
22
Bab 22 ~ Kedatangan Tamu
23
Bab 23 ~ Surat Perjanjian
24
Bab 24 ~ Jangan Marah-marah
25
Bab 25 ~ Kangen
26
Bab 26 ~ Jangan Kasih Tahu
27
Bab 27 ~ Berkumpul Bersama Keluarga
28
Bab 28 ~ Sini Peluk
29
Bab 29 ~ Novel
30
Bab 30 ~ Menghabiskan Waktu Berdua
31
Bab 31 ~ Apa Boleh
32
Bab 32 ~ Liatin Apa
33
Bab 33 ~ Aku Mencintaimu
34
Bab 34 ~ Makan Malam Di Luar
35
Bab 35 ~ Marah
36
Bab 36 ~ Melibatkan Proyek Besar
37
Bab 37 ~ Jika Kau Tidak Bisa
38
Bab 38 ~ Asisten Hanif
39
Bab 39 ~ Pergi Ke Vila
40
Bab 40 ~ Bersantai Bukan Kerja
41
Bab 41 ~ Tapi Aku Takut
42
Bab 42 ~ Punya Hubungan
43
Bab 43 ~ Yakin Mau Kuliah
44
Bab 44 ~ Mendapat Hukuman
45
Bab 45 ~ New York
46
Bab 46 ~ Rasanya Di Abaikan
47
Bab 47 ~ Tidak Marah
48
Bab 48 ~ Kamu Yang Memulai
49
Bab 49 ~ Istrimu Sangat Manis
50
Bab 50 ~ Ikut Ke Kantor
51
Bab 51 ~ Pesan
52
Bab 52 ~ Tamu
53
Bab 53 - Kamu Apakan Wanita Itu
54
Bab 54 ~ Kalau Aku
55
Bab 55 ~ Aku Bahagia
56
Bab 56 ~ Semua Akan Baik-baik Saja
57
Bab 57 ~ Gara-gara Rujak
58
Bab 58 ~ Masuk Pasar
59
Bab 59 ~ Asam, Asin, Manis & Pedas
60
Bab 60 ~ Jangan-jangan
61
Bab 61 ~ Hamil
62
Bab 62 ~ Makin Sayang
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80 ~ END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!