Hari-hari telah berlalu, dua sahabat itu kini telah disibukkan dengan kegiatan masing-masing. Meski demikian keduanya meluangkan waktu mereka setiap akhir pekan untuk curhat bersama. Entah Pita menginap di rumah Lala, maupun Lala yang menginap di rumah Pita. Mereka ingin persahabatan mereka tetap terjalin meski berbeda kegiatan.
Pita sudah di terima bekerja sebagai salah satu SPG di perusahaan elektronik. Dan tugasnya sekarang harus bisa menjual barang-barang elektronik itu sebanyak mungkin agar targetnya tercapai dan mendapat banyak bonus. Sehingga segera mempunyai tabungan untuk melanjutkan kuliah.
Pita bekerja dengan semangat, Ia tak menyia-nyiakan kelebihan berbicaranya itu. Bagi Pita cerewet adalah suatu kelebihan yang sangat berguna, karena Ia tak begitu cantik dan hanya kecerewetannya itu harapan satu-satunya untuk menghasilkan uang banyak.
"Go.....go....go.... Ayo semangat Pita. Tunjukan pada dunia, jika kecerewetan yang kamu punya sangat berguna. Jual barang sebanyak mungkin, maka bonus akan mengalir", ucap pita menyemangati dirinya sendiri.
Pita memiliki fisik yang kurang menarik, tapi selain cerewet Ia juga memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Baginya omongan orang tentangnya hanya angin lalu.
'Memangnya jika kita menanggapi cemoohan orang, mereka bakal ngasih kita makan.
Tentu saja tidak kan....
Maka dari itu, selama kita bisa cari makan sendiri kenapa harus musingin omongan orang.
Mau di katain.....
Mau di hina....
Bodo amat lah.....
Biar item, pendek, nggak cantik yang penting nggak nyusahin hidup orang kan', begitulah tanggapan Pita jika di singgung soal fisik. Baginya itu justru memotivasi dirinya agar tak minder di hadapan orang lain dan semakin di rendahkan.
*****
Dan sebulan sudah Pita bekerja, dan berkat banyak bicaranya itu membuahkan hasil. Dalam sebulan ini pencapaiannya melebihi para seniornya. Ia bahkan tak segan- segan berbagi ilmu 'percaya diri'nya itu pada rekan satu tim. Pita merasa iba dengan rekan satu tim nya yang minder karena selalu gagal memenuhi target dan mendapat bulian dari tim lain.
Dan semenjak Pita bergabung dengan tim tersebut, pencapaiannya sungguh luar biasa. Maka tak heran tim lain menaruh iri padanya dan berakhir menggunjingkannya dengan gosip-gosip buruk. Tapi Pita cuek saja, kalau Dia sampai di gunjingkan, berarti Dia hebat sampai di kenal banyak orang.
"Kamu nggak sakit hati Pit, mereka bicarain kamu lhoh", ucap senior Pita satu tim bernama Mila.
"Iya Pit. Aku tuh sebel sama Ratna. Mau kita yang nggak bisa ngejar target sampai kamu yang selalu melampau target selalu di omongin. Sampai bahas fisik segala", sahut Tia senior yang lain.
"Kamu hebat Pit. Bisa santai jadi gunjingan", sambung Dini.
Sementara Pita hanya tersenyum manis menanggapinya.
"Ngapain juga dipikirin sih Mbak. Bikin sakit kepala dan sakit hati nantinya. Cuma di gunjingin nggak masalah buat aku, justru malah seneng Aku jadi terkenal. Mbak nggak lihat hampir satu kantor penasaran yang namanya 'Gempita Malam'. Berasa artis kan Aku...he....he
Aku sih slow aja kalo nggak di ganggu secara langsung Mbak, tapi kalau ada yang berani ganggu langsung baru deh Aku sikat", ucap Pita cengengesan membuat ketiga teman satu timnya geleng kepala.
Sesimpel itulah pemikiran Pita, Ia tak ingin mencari musuh jika marah hanya karena di gunjingkan.
*********----------*********
Sementara itu Lala tengah sibuk mengasingkan diri di aula untuk mengerjakan tugas mata kuliahnya dengan laptopnya. Bukan tanpa alasan Ia tengah berada disana. Lala mulai bosan di kejar teman kelasnya yang minta di kerjakan tugas.
Awal masuk kuliah Ia meladeni teman yang ada maunya itu karena tak mau ribut. Tapi makin kesini mereka semakin menjadi, bukannya minta di ajari belajar tapi memintanya mengerjakan tugas.
Dan Ia pun berakhir di aula kampus yang sepi ini. Ia ingin mengerjakan tugas dengan tenang tanpa gangguan siapapun.
Semenjak pisah sekolah, Lala memang memilih menyendiri. Lala tak suka berteman dengan orang yang tak tulus. Berbanding terbalik dengan Pita yang cerewet, justru Lala lebih pendiam. Ia memiliki fisik hampir sempurna hanya saja pendiam dan banyak menghabiskan waktu sendiri.
Melihatnya membuat banyak mahasiswa kampus melakukan taruhan untuk mendekatinya dan menjadikan pacar. Dan tak ada yang berhasil, karena Lala tak menghiraukan mereka dan membuat mereka menyerah sendiri. Lala hanya ingin fokus kuliah dan melanjutkan mengurus perusahaan Papanya nanti.
******.......******
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments