Private Boy
Kenalin aku Cassandra Warman Leon,22 tahun anak kuliahan di salah satu universitas di Jakarta.
ini kisah antara aku,dia,dan seseorang yang berharga buat ku.
___
Leon terbangun.
"Arghhh!!"
"Mimpi buruk!"sambungnya lagi,mimpi buruk yang terus terusan menghantui nya rasa bersalah yang terus terusan menghantui nya.
07.00.
Leon berangkat pergi menggunakan mobilnya,melaju di jalanan dengan kecepatan di atas rata2 membuat banyak orang kesal karena mobil Leon yang menyalip banyak kendaraan orang lain.
Leon nampak tak merasa bersalah,dia malah terus melaju dengan kecepatan penuh.
Tak begitu lama dia sampai di kampusnya,baru keluar dia sudah di sambut oleh Viona.
"Leon!"Viona langsung menghampiri Leon.
Leon tampak acuh-tak acuh.
"Pergi!"Leon langsung mengusir Viona,suara Leon sangat keras,sampai terdengar di banyak telinga mahasiswa dan mahasiswi di sana.
Viona kesal lalu pergi.
Leon jalan di koridor,banyak yang memperhatikannya.
Siapa yang tak kenal Leon?selain berkuliah,dia juga memiliki usaha sendiri,di usia 22 tahun,Leon sudah tidak pernah meminta uang dari ayahnya lagi Candra.
Ayah Leon merupakan pengusaha sukses memiliki banyak cabang perusahaan tersebar di seluruh Indonesia,bahkan ada yang di luar negeri.
Lanjut gas.
Leon berhenti di depan kelasnya hari ini dia akan belajar,sudah ada Gibran,teman Leon yang menunggu.
"Woy sini!"panggil Gibran.
Gibran adalah teman tongkrongan Leon,bersama teman2 lainnya,tapi mereka berbeda jurusan dengan Leon dan Gibran.
Di sisi lain.
Gadis SMA berlari masuk ke gerbang sekolah,sialnya dia terlambat.
"Pak sya mohon saya boleh masuk..."pinta gadis itu.
Araya Elvina,atau biasanya di panggil Ara,masih SMA berumur 18 tahun.
"Tidak,kamu sudah terlambat,kamu tidak boleh masuk!"Pak satpam bersitegas.
Ara hanya bisa menghela napas panjang,dia tak bisa masuk,Ara berpikir untuk bolos tapi untung saja ada pak Ardi yang melihat kejadian itu langsung menolong Ara.
"Masuk!tapi kamu bapak hukum."Ucap Pak Ardi tegas,pak Ardi memang di kenal guru yang paling tegas,tak akan segan-segan menghukum siswa/siswi yang melanggar peraturan.
Ara masuk,mengikuti pak Ardi di belakang,mereka berhenti di sebuah toilet wanita.
"Kamu bersihkan toilet ini!"Pak Ardi memberikan hukuman untuk Ara.
Ara mengangguk saja,menuruti keinginan pak Ardi,dirinya memang salah karena terlambat.
Ara melepaskan tasnya,lalu mengambil sikat dan pel dan cairan pembersih.
"Oke!semangat!"Ara menyemangati dirinya sendiri.
Ara mulai mengepel,mengikat,membersihkan setiap sudut dengan bersih.
"Nananananannana..."Ara mengikuti nada musik dari earphone nya.
Setelah 2 jam kemudian,akhirnya Ara sudah membersihkan dengan bersih.
Ara mengambil tasnya dan bersiap pergi,namun sebuah tangan menghentikannya.
Daffa Rakanarta,atau di panggil Daffa teman Ara.
"Sumpah lo ngagetin!"Ara kesal.
"Sorry,nih buat lo,kasian amat di hukum."Daffa memberikan sekaleng minuman untuk Ara.
"Ini nggak di ada racunnya kan?"
"Beg* ya nggak lah!"
"Canda..."Ara membuka tutup kaleng minuman lalu meminumnya.
Daffa tersenyum dalam diam,memperhatikan Ara.
Ara masuk kembali ke kelas,terlihat teman-teman Ara menatap Ara tak suka.
Ara memang tak mempunyai teman,temannya hanya Daffa,wakil osis tampan idam-idaman siswi di sekolah,tapi bukan untuk Ara.
Ara anak yang menyendiri jika tidak ada Daffa.
Ara tak memperdulikan tatapan tak suka teman temannya dan memilih untuk mendengarkan musik.
___
Malamnya,Leon sudah selesai mengerjakan tugas kuliahnya dan pekerjaan lainnya.
Ini sudah jam 10 malam,Leon berencana tidur.
Baru tidur 1 jam,jam 11 malam Gibran menelfon mengajak Leon nongkrong di tempat mereka biasa berkumpul.
Leon mengambil kunci motornya,memakai jaket dan pergi keluar,saat ingin mengeluarkan motornya dia bertemu dengan papa nya yang baru pulang kerja(sopannya),kabarnya habis dari rumah istri keduanya.
Leon menyapa sekilas,walau begitu Leon tetap harus menghormati papa nya.
Papa Leon nampak tak peduli,dan melengos begitu saja,Leon juga tak perduli yang penting dia sudah berusaha yang terbaik dalam menjadi anak.
Di tongkrongan.
Ada 5 teman Leon sudah menunggu,Gibran,Alex,Kevin,Cakra,danFelix.
"Lama bener...."Gibran dan yang lainnya menunggu Leon sangat lama.
"Sorry."
Mereka berkumpul untuk membahas persoalan masalah dengan geng sebelah,geng nya Daffa.
"Dia baru anak SMA,tapi udah cari gara2...."Cakra kesal.
"Sebenarnya apa yang terjadi?"tanya Felix,Felix dari tadi hanya bermain game dan tidak menyimak.
"Dodol!kita lagi bahas soal penting lo malah main game!"Alex memukul kepala Felix.
Felix kesakitan,lalu menaruh hp nya dan ikut nimbrung.
"Jadi...kemarin gw lagi naik motor sendiri,gw di kepung sama geng anak SMA geng nya Daffa,katanya itu wilayah mereka,lah gw cuma lewat doang...."Cakra tak habis pikir.
"Lalu gimana?"tanya Gibran.
"Diam,kita diamkan,jika membuat masalah lagi,baru kita mulai."Leon sebagai ketua akhirnya buka suara.
Mereka melanjutkan membahas yang lain,Leon mendengarkan pendapat teman2nya dan juga selalu mengecek jam.
Jam 01.00.
"Gw izin."Leon pergi.
Mereka tak mengerti,jika mereka nongkrong tengah malam pasti sekitaran jam segini Leon akan izin pergi lalu 40 menit kemudian kembali.
"Kita cari tahu yuk!"bisik Felix.
"Ayok!"
Mereka semua penasaran apa yang akan Leon lakukan.
Alex dan Felix diam-diam mengikuti Leon,Leon menaiki motornya pergi ke tempat yang memang tak jauh dari sana sebuah Masjid.
Alex dan Felix masih mengikuti Leon diam diam.
Leon pergi ke tempat wudhu,berwudhu lalu mengambil sajadah yang memang di sediakan pihak Masjid.
Leon melaksanakan sholat Sunnah,sholat tahajud.
Felix dan Alex akhirnya mengerti,lalu mereka pergi sebelum Leon selesai melakukan ibadahnya.
"Gimana?"tanya Gibran bertanya.
"Dia lagi beribadah,kalau di umat Muslim sholat tengah malam gini apa namanya?"tanya Felix.
"Sholat tahajud."Ucap Cakra.
"Oh iya,Leon lagi sholat tahajud."Felix memberi tahu teman-temannya.
"Felix udah tobat guys,kek nggak tahu aja..."Gibran sudah tahu.
Leon fokus,setelah melakukan sholat dia berdoa dan berdzikir.
Pengurus Masjid,pak Kamil kagum dengan Leon,tampang Leon seperti anak nakal,tapi dalam nya sangat lah mengagumkan.
Pak Kamil sudah sering melihat Leon,bahkan mereka pernah berbicara sesekali,pak Kamil yang menyapa duluan,Leon hanya menyahut,Leon memang terkenal cuek tapi dia sangat sopan,banyak yang kagum dengannya.
Leon sudah usai melakukan ibadahnya,pergi untuk kembali ke tongkrongan.
Di sana teman2nya menatap Leon,Leon kebingungan.
"Why?"tanya Leon.
Mereka semua menggeleng,membiarkan Leon tetap menyimpan rahasia pergi nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments