Malam hari,tiba2 ada yang membuktikan bell rumah Ara.
"Mama!"teriak Ara.
Tapi mama dan papa nya sedang tidak ada sedang pergi.
Ara terpaksa membukakan pintu,tapi saat membuka pintu ia tak melihat seseorang hanya melihat sebuah kotak.
"Kotak?apa nih?"Ara penasaran lalu membawanya masuk.
Ara mengambil cutter lalu membuka kardus itu,isi nya sebuah baju,baju yang indah.
"What?ini punya siapa?punya mama?tapi ini modalnya anak muda..."Ara berpikir keras,tak sengaja dia melihat sepucuk surat.
"Gw nabrak lo tadi,maaf ini hadiah permintaan maaf."
Isi surat dari Leon.
"Hah?yang nabrak tadi?"Ara mengingat kembali kejadian tadi.
"Ohh,idih cemen amat,tapi dia udah bilang maaf sampe ngirim hadiah lagi,yaudah deh."
"Siapa pun lo,karena gw baik,gw maafin."sambung Ara lgi.
Ara menyimpan baju itu di lemarinya bersama kotak itu.
Leon di rumahnya sedang menelfon seseorang yang dia perintahkan untuk mengirim paket itu.
"Gimana?"
"Aman."jawab suara dari telfon,itu adalah sekretaris Leon,Liam.
Leon terlihat puas,dirinya sudah tak memiliki hutang lagi,tapi kenapa gadis itu menghantui nya sekarang.
"Arghhh!astagfirullah"Leon prustasi.
Malam hari saat Leon tidur.
Mimpi buruk yang menghantui nya datang lagi.
Di dalam mimpi Leon.
Hari ini mama Leon berdandan sangat cantik.
"Sayang,gimana mama hari ini?"tanya mama Leon.
"Mama cantik banget."puji Leon kecil,Leon saat itu masih berusia 10 tahun.
Mama Leon,lalu mengajak Leon jalan-jalan,pergi ke banyak tempat,Leon terlihat senang.
Mereka jalan-jalan hanya berdua,papa Leon?ntah lah dia sudah 2 hari tidak pulang,bilangnya sih pergi ke luar kota karena urusan pekerjaan.
Setelah itu sore hari,mama Leon berbicara hal aneh pada Leon.
"Sayang,kalau mama nggak ada kamu harus jaga diri baik-baik,yang patuh sama papa."Ucap mama Leon,terdengar sebagai pesan sebelum pergi.
Leon kecil saat itu tak terlalu menghiraukannya.
Malam harinya,Leon kecil terbangun tengah malam karena mendengar suara jatuh dari dapur.
Leon segera berlari ke sana,betapa terkejut dan hancurnya dia,dengan mata kepalanya sendiri Leon melihat mama nya gantung diri.
"MAMA!!!"
Leon kecil langsung berlari meminta tolong pada tetangga,tetangga Leon langsung membantu namun naas mama Leon sudah tak bisa di tolong,mama Leon sudah meninggal.
Leon terbangun dari mimpi buruknya.
"Astagfirullah..."Leon menenangkan diri,mimpi yang selalu menghantui nya.
Dah di saat mama nya meninggal tak ada raut wajah kesedihan dari papa Leon.
Leon terbangun jam 1 malam,tak bisa tidur lagi,takut akan mimpi nya.
Keesokannya.
Leon hendak berangkat,namun dia bertemu dengan papanya.
"Leon?mau kemana kamu?"tanya papa Leon.
"Kuliah."jawab Leon singkat.
Hubungan Ayah dan Anak ini memang sudah sangat buruk,Ayah Leon jarang pulang dan lebih mencintai istri kedua nya,istri yang dia nikah saat masih berstatus menjadi suami mama Leon dulu.
Leon pergi begitu saja,suasana hatinya sangat buruk,mengingat kejadian masa lalu yang tak pernah dia bisa lupakan.
Di jalan menuju kampus,di tempat yang sama dia bertemu dengan Ara.
Ara mengingat motor itu dan langsung menhentikannya.
"Woy lo!"Ara menghentikan Leon.
"Apa?"
"Lo yang ngirim paket ke rumah gw ya?"tanya Ara.
"Iya."jawab Leon singkat.
"Cemen lo,minta maaf tu langsung."
"Yaudah gw minta maaf,udahkan?"
"Nggak tulus ah malas..."Ara melipat tangannya.
"Gw minta maaf."Ucap Leon sudah dengan sepenuh hati.
"Nah bagus,ini kembaliin ke lo."Ara mengembalikan kotak paket semalam.
"Ini buat lo."Leon menolak.
"Gw nggak mau repot2 lagian kita nggak kenal,nih gw kembaliin."Ara terus memaksa.
"Buat lo aja,gw ikhlas."lagi pula jika Leon menerima kembali untuk apa,dia akan memberikannya pada siapa?akan mubazir nanti.
"Yaudah deh kalau maksa,makasih."Ara hendak pergi,tapi Leon memanggilnya lagi.
"Nggak mau bareng?kampus gw ma sekolah lo searah."Leon menawarkan tumpangan.
"Eummm...."Ara terus berpikir.
"Kalau nggak mau yaudah."Leon bersiap pergi.
"Eh tunggu!"Ara naik dengan hati-hati.
"Ingat,apapun yang terjadi jangan pegang gw."peringat Leon sebelum berangkat.
"Oke oke..."Ara sudah bersiap.
Leon langsung mengebut membuat Ara ketakutan,reflek saja Ara berpegangan pada pundak Leon.
"Astagfirullah!ya Allah!kalau mau mati,jangan ngajak orang!"Ara ketakutan karena Leon yang sangat cepat mengendarai motor.
Dengan cepat juga,mereka sampai di depan sekolah Ara.
Ara turun dengan kepala sedikit pusing.
Tanpa sepatah kata pun Leon pergi begitu saja meninggalkan Ara yang sedang sempoyongan.
"Dasar!"Ara kesal.
Ara menuju kelasnya,untung saja dia tidak telat,"ada untungnya juga tadi dia ngebut."batin Ara.
Ara bertemu dengan Daffa.
"Ara,tumben jam segini udah sampe."Daffa basa basi.
"Iya lah,tadi gw di anter dengan kecepatan maksimun..."
"Sama?"Daffa penasaran.
"Orang lah."Ara tak mau memberi tahu,membuat Daffa makin penasaran.
"Lalu kotak yang lu pegang?"Daffa juga penasaran.
"Hadiah."jawab Ara.
"Dari?"Daffa benar-benar penasaran.
"Orang yang nganter gw tadi."jawab Ara lalu pergi meninggalkan Daffa.
"Cowok?siapa dia..."Daffa di buat penasaran.
Sepulang sekolah,Daffa berkumpul dengan teman-temannya.
Salah satu teman Daffa,Rizal melihat raut wajah Daffa seperti banyak pikiran.
"Lo napa?"tanya Daffa.
"Cewek gebetan gw di antar cowok tadi..."Daffa menceritakan persoalan Ara.
"Kasian bener..."Rizal mengolok Daffa.
Daffa menatap tajam Rizal,"Maaf,santai lah bang..."Rizal cengegesan.
"Lagian kalau suka lo kejar lah,jangan biarin gitu aja..."sambung Rizal lagi.
"Gimana sama geng nya Leon?"tanya Daffa mengalihkan pembicaraan.
"Mereka ntah lah,kayaknya belum mau berurusan sama kita."Ucap salah satu teman Daffa.
"Bagus lah."Daffa sedang malas bertengkar,tapi geng nya malah mengajak orang lain bertengkar.
"Kita ganggu lagi salah satu anggotanya,mereka pasti akan menyatakan perang sama kita."Ucap Rizal bersemangat.
"Boleh tapi jangan sekarang."Daffa sedang tidak mood.
"Iya tahu yang sedang patah hati gunda gulana gelisah galau merana karena gadis yang di cintai di antar cowok lain."Rizal mengolok-olok Daffa lagi.
Daffa melepas sepatunya melemparkannya pada Rizal,Rizal langsung menghindar.
"Kasian amat,bos geng harimau masa jadi sad boy.. "
"Siapa sih?Hana?"tanya salah satu teman Daffa,Azka.
"Hana Hana,bukan!lagian siapa yang ngebar kalau gw dekat sama Hana,itu hoax."Daffa sangat malas dengan Hana.
"Yaa maap,gw nggak tahu,teman gw teman Hana,di cerita ke gw."
"Jangan bahas Hana,gw sukanya sama Ara,bukan Hana."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments