Leon pulang jam 3 malam,membuka pintu kamarnya hati-hati.
Dia memilih untuk tak tidur lagi,tidur adalah hal yang paling tak dia sukai sejak 4 tahun lalu,tragedi itu.
Jam 04.40 Leon menunaikan kewajibannya,lalu keluar lagi tapi tak menggunakan motor.
Berolah raga,kegiatan nya selama 1 minggu sekali di hari minggu.
___
Ara,Ara bangun dari tidurnya,hari ini dia akan pergi bersama Daffa.
Ara sudah bersiap,jam 08.00 Daffa datang dengan motornya.
"Kuy..."ajak Daffa.
Daffa mengajak Ara ke pantai,ntah apa gerangan Daffa tiba2 mengajak Ara ke pantai.
"Kita mo ngapain?maen air?"tanya Ara.
"Iyaps."Daffa mengangguk.
Daffa sengaja,ingin berduaan dengan Ara,di hari libur ini.
Daffa dan Ara mengelilingi pantai,melepas alas kaki mereka menginjak pasir halus.
Ramai orang.
Mereka hanya diam-diaman menikmati suara ombak,suara keramaian,dan menikmati angin pantai.
Daffa diam diam memperhatikan Ara,gadis yang sudah lama di sukai,2 tahun lalu Daffa mengenal Ara,sekarang Daffa menjadi teman Ara.
Bukannya mudah menjadi teman Ara,tapi Daffa berhasil berteman dengan Ara yang memang penyendiri dan penuh rahasia ini.
"Daf,lo nggak jalan ma pacar lo?"tanya Ara tiba-tiba membuyarkan lamunan Daffa.
"Ngawur!gw jomblo."
"Lah terus kemarin,si Hana..."
"Gosah di bahas."Daffa malas,membahas Hana.
"Eak,Hana nih yee!"Ara jahil.
Daffa hanya diam,"gw suka nya ma lo!peka dong!"batin Daffa berbicara.
Kembali ke Leon.
Leon berlari terus berlari,tak sedikit gadis seumuran dengan Leon yang menyapa,tapi Leon cuek,acuh tak acuh.
Viona mengikuti Leon lagi,Viona selalu ingin tahu apa yang di lakukan Leon.
"Menjauh 2 meter!"Tegas Leon.
Viona yang mengikuti Leon langsung berhenti,"ayolah Leon,jangan begitu..."
"Menjauh 2 meter gw bilang."
"Lo jijik kah sama gw?sampe lo nggak mau deket deket gw..."Viona sedih padahal dulunya mereka berteman.
Karena 1 kesalahan,Leon menjauhi Viona dan tak mau bicara lagi dengan Viona.
"Maafin gw..."Ucap Viona dengan suara pelan.
"Gw udah maafin lo,tpi tolong jangan deketin gw."pinta Leon.
"Kenapa?"tanya Viona,meminta kejelasan.
"Lakukan aja,gw nggak mau berteman dengan seorang wanita."Ucap Leon lalu pergi,Viona merasa sedih.
"Apapun caranya gw harus sama lo!"Viona bertekad.
Sebenarnya apa yng terjadi 4 tahun lalu?ntah lah lihat saja nanti ya pren.
Keesokannya.
Leon menyebut membawa motornya,lampu merah dia terobos dan saat itu juga Leon hampir menabrak seorang siswi SMA,Leon mengerem mendadak.
Siswi itu Ara,dia terkejut bukan main.
Leon melihat Ara baik2 saja,lalu langsung mengendarai motornya tanpa meminta maaf.
"Sialan tu orang!"Ara kesal,karena Leon pergi begitu saja tanpa meminta maaf.
Ara langsung berlari pergi ke sekolah,untung saja dia tak terlambat.
Di kelas Ara duduk paling depan sendirian,sedang membaca buku pelajarannya,hobi nya adalah belajar.
Salah satu teman Ara,Lia mendatangi Ara dan langsung merebut buku Ara.
"Heh!jangan sok pinter ya..."Lia mendorong2 kepala Ara.
Ara diam acuh-tak acuh.
"Bisu ya?nggak bisa ngomong..."Lia tersenyum smirk.
Ara mengambil buku nya kembali,dan mendorong Lia.
"Sialan!"Lia menampar Ara.
Ara tak terima langsung menampar balik Lia.
"Gw cuma pendiam beg*,bukan lemah sampe lo bisa bully gw!"Ara tersenyum simpul,mengusap wajah Lia yang memerah lalu pergi.
Semua hanya menjadi penonton,Lia kesal.
"Awas aja lo!"teriak Lia.
Ara tak memperdulikannya dan terus melangkah,melangkah menuju perpustakaan tempat ternyaman.
Baru saja mau masuk,Ara di hadang lagi oleh masalah kedua,Hana dan kedua temannya Riana dan Intan.
"Heh!lo berhenti!"Hana memberhentikan Ara.
"Ada apa ya mbak?kayaknya kita nggak punya masalah deh..."Ara memutar bola matany malas.
"Nggak punya masalah lo bilang?lo udah ngerebut Daffa dari gw!aishh apa sih yang buat Daffa mau sama lo!"Hana kesal,marah marah pada Ara.
"Apa ya?ya mana gw tahu...lo nggak menarik kali..."
"Sial!"Hana menarik rambut Ara,Ara memegang tangan Hana,melemparnya jauh jauh.
"Tangan kotor lo nggak bagus buat rambut gw,nanti rambut gw kutuan lagi,upss..."Ara tertawa,menutup mulutnya.
Merubah ekspresi nya ke datar lalu pergi.
__
Leon diam,menyimak dosennya menjelaskan,akhirnya pelajaran selesai.
Leon langsung meraih tasnya dan pergi begitu saja,menghampiri Gibran.
"Leon!!!"Gibran melambaikan tangannya.
Leon duduk di depan Gibran,langsung menyambar minuman yang ada di depannya dan meminumnnya.
"Napa lo?"tany Gibran.
"Gw tadi hampir nabrak anak SMA."cerita Leon.
"Makanya walau nakal,patuhi aturan lalu lintas lah..."Gibran tak habis pikir.
"Gw hampir telat..."
"Oke,lalu gimana sama tu cewek?"tanya Gibran.
"Aman,gw ngerem mendadak dia kaget."Leon menceritakannya,Leon tak bisa melihat wajah gadis yang hampir di tabraknya tadi,tapi Leon tahu gadis itu sekolah di mana.
"Lalu...apa lo minta maaf?"Gibran menebak dalam hati,Leon tak akan meminta maaf.
"Gak."
"Nah bener kan apa kata gw,nggak bakal lo minta maaf."Gibran bangga sendiri.
"Lagian dia nggak papa."Ucap Leon santai.
"Iya iya..."
Ntah kenapa Leon terus memikirkan gadis yang hampir di tabraknya tadi,lalu dia mengingat name tag milik gadis itu
"Araya Elvina."gumam Leon sendiri.
"Hah?"Gibran tak bisa mendengar dengan jelas.
"Nggak."Leon langsung diam.
Sepulang kuliah,Leon pergi ke sekolah itu,sekolah di mana Ara bersekolah.
Leon masuk begitu saja,sekolah sudah sepi karena pembelajaran sudah usai.
Dia menemui pamannya yang menjadi kepala sekolah disana.
"Assalamualaikum,om."Leon menyalimi tangan pamannya,Andre.
"Waalaikumsalam,tumben,ngapain?"tanya Andre.
Leon menggeleng,langsung duduk di kursi yang ada di ruang kepala sekolah,Andre hanya bisa mengheran.
Andre keluar karena ada keperluan di ruang guru,melihat kesempatan bagus Leon langsung pergi ke meja pamannya,membuka komputer yang tidak berpasword itu.
Leon mencari data siswa di sekolah itu.
"Araya Elvina."
Akhirnya keluar,data tentang Araya Elvina,Leon sekarang bisa melihat wajah gadis itu.
Leon merasa bersalah karena hampir menabrak dan tidak meminta maaf,dia sangat terburu-buru tadi jadi dia akan meminta maaf dengan caranya sendiri.
Leon mendapatkan identitas Ara,bahkan alamat rumah Ara.
Setelah mendapatkan semuanya,Leon langsung hendak pulang.
"Loh udah mau pulang aja?"Andre baru masuk dan Leon sudah mau pergi.
"Ada keperluan mendadak om,maaf."
"Yaudah oke."
Leon menelfon seseorang,"carikan barang yang biasanya di sukai cewek."pinta Leon.
"Oke."Suara dari telfon langsung mengiyakan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments