Kekasihku Ternyata Tuan Muda
Hai guys !
Disni aku akan membagikan sedikit cerita tentang bagai mana perjalanan hidupku saat menjadi anak rantau jauh dari orang tua dan tanah air tercintaku ini. Sejak dulu aku memang sudah berencana ingin melanjutkan pendidikan ke luar negeri, terutama negara-negara Eropa yang jadi incaran ku. Dari semenjak SMP aku sudah berusaha keras belajar bahasa inggris sampai merengek pada bapak agar memasukan aku kursus bahasa inggris. Apa lagi setelan nonton film Twilight, tekad ku semakin bulat untuk bisa melanjutkan studi ku ke Eropa sana siapa tau aku akan bertemu vampir tampan kaya Edward Cullen gitu hehe becanda guys. Aku tertarik dengan kebebasan di sana.
Malinda Putri, ya itu namaku . Aku terlahir dari keluarga yang sederhana, ayahku hanya seorang petani. Ayah memiliki beberapa sawah dan juga ladang perkebunan di desaku, ayah tidak suka jika di panggil tuan tanah padahal tanahnya kan memang banyak.
Dengan kepribadian ku yang memang sedikit cuek dan berjiwa bebas ini , aku merasa sangat tidak cocok dengan kehidupanku di desa ini. Standar di sini anak perempuan itu harus lemah lembut ramah dan juga tidak banyak keluar rumah ya pokonya tipe-tipe gadis desa malu-malu dan tersipu jika di sapa laki laki. Sedangkan aku tipe anak yang memang tidak betah di rumah juga hobi keluyuran. Eets tapi bukan berarti aku keluyuran tidak jelas ya. Aku memang banyak mengikuti kegiatan di sekolah dan sering pulang sore jadi sering kena sasaran kejulidan mulut tetangga.
Anak perempuan di desa ini jarang yang mendapat pendidikan tinggi, karena kebanyakan orang tua akan lebih memilih menikahkan anak perempuan mereka di bandingkan melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.
Aku merasa terkekang dan tidak akan berkembang jika aku tetap tinggal disini, oh iya aku tinggal di sebuah desa yang terletak sedikit terpencil di kaki gunung salak Sukabumi Jawa Barat. masyarakat di desaku ini masih sangat kental dengan kehidupan adat istiadat dan banyak norma-norma yang masih berlaku disini. Bertingkah dikit auto kena nyinyir satu desa.
Aku memutuskan untuk tidak mau nanggung-nanggung, lebih baik sekalian saja aku aku pergi ke luar negeri. Makanya sejak masuk SMA aku sudah mencari-cari informasi tentang beasiswa untuk kuliah di luar negri. Semua saran dan info yang aku dapatkan aku ikuti, sebenarnya aku sudah hampir menyerah dan merasa tidak percaya diri, tapi keinginan ku untuk hidup bebas sangat tinggi sehingga membakar semangatku kembali . Aku mencari informasi ke banyak kampus yang sekiranya bisa aku masuki.
Lalu tanpa sengaja aku mendapatkan informasi tentang Jardin Matheson Group, Perusahaan raksasa yang cabangnya ada di hampir semua negara. Mereka memberikan beasiswa penuh serta uang saku pada siwa-siwa cerdas, untuk kemudian merekrutnya untuk bekerja pada perusahaan itu kelak.
Mataku berbinar dan bertekad untuk bisa lolos seleksi serta mendapatkan beasiswa penuh itu. Setelah pengumuman kelulusan SMA ku menyatakan aku lulus dengan hasil yang memuaskan, aku mulai mengikuti berbagai tes dan interview. Dan asal kalian tau, tes nya sungguh sangat sulit. Membuatku hampir saja menyerah, Tetapi karena tekad ku sudah bulat aku terus berusaha. Setiap hari yang aku lakukan hanya terus belajar, aku keluar kamar hanya untuk makan dan urusan kamar mandi saja. Orang tua ku sampai khawatir melihat aku begini.
Setelah beberapa waktu menunggu akhirnya aku bersorak dalam hati, merasa senang karena ada pesan masuk dari beberapa universitas yang mengumumkan hasil tes yang aku ikuti . Aku sedang membaca beberapa email dan membulatkan mata mencoba memperjelas pandanganku, sungguh awalnya aku tak percaya melihatnya . Entah aku sangat cerdas atau aku memiliki keberuntungan tingkat tinggi, atau tentu karena semua usaha keras yang ku lakukan juga bukan. Aku berhasil lulus ujian di dua universitas, dan salah satunya adalah universitas yang selalu ada dalam angan dan mimpiku.
University Of Cambridge , ya benar aku mendapatkan beasiswa di kampus bergengsi tersebut. Hebat bukan, kalian pasti tak akan percaya. Aku sendiri saja masih merasa ini mimpi dan sedikit tidak mempercayainya.
Inggris adalah Negara yang sangat aku ingin kunjungi, aku ingin bertemu dengan Ratu Inggris.
Sebentar lagi salah satu cita-cita ku akan tercapai, aku sungguh tidak sabar.
Aku ingin segera melihat istana dan kastil-kastil yang ada di sana, siapa tau aku bisa bertemu juga dengan salah satu pangeran dan aku menjadi Cinderella, kalian jangan menertawakan khayalanku ya. Sedari tadi aku tidak berhenti senyum-senyum sendiri saat menceritakan ini.
Dan yang paling utamanya disini adalah... Yeeeees, sebentar lagi hari kebebasanku akan tiba, tidak ada orang yang akan mengenaliku di sana. Sangat bagus bukan, di sana aku bisa melakukan apa pun yang tidak bisa aku lakukan disini. Tidak akan ada orang yang bisa menghentikan ku dan tentu saja tidak ada lagi orang-orang nyinyir.
****
Saat ini aku sedang menyusul kedua orang tua ku yang sedang ada di sawah, aku ingin segera memberi tahu mereka tentang kabar gembira ini. Meskipun aku tinggal di desa tapi orang tuaku sangat mendukung soal pendidikan, mereka sadar akan kebutuhan ilmu pengetahuan bagi masa depan anaknya kelak.
Aku berjalan menyusuri galengan sawah, sambil menikmati angin sawah yang berhembus sepoi-sepoi menerpa wajahku yang sejak tadi tidak berhenti menebar senyum kebahagiaan.
Dari jauh aku sudah melihat orang tua ku yang sedang memandu beberapa orang pegawai memanen padi, lalu aku berteriak kencang memanggil ibu dan bapak.
" Ibu... Bapak...," teriakku sambil tersenyum cerah seperti matahari yang bersinar siang ini.
"Ada apa neng, tumben-tumbenan kamu nyusul sampai ke sawah gini, mana sambil senyum-senyum gitu lagi. Bapak takut kamu kesambet" gurau bapak. Bapakku memang orang yang humoris.
Kami saat ini sedang duduk di saung yang ada di tengah sawah.
Aku menceritakan tentang keberhasilanku yang di terima di universitas impianku di luar negeri sana dan juga mendapatkan beasiswa penuh.
"Anak bapak hebat sekali, bapak mau buat syukuran dan memberi tahu semua warga desa haha."
"Ibu senang, neng keterima kuliah di luar negri tapi ibu sedih kalo harus pisah jauh sama kamu."
Wah gawat nih kalo sampai ibu ga ngizinin.
"Apa kamu ga bisa pilih kuliah yang masih di indonesia saja?" lanjut ibu lagi.
Aku menyilangkan kedua tanganku sambil menggeleng-gelengkan kepala tanda tidak setuju.
"Tapi kalo Ibu kangen nanti gimana atuh, ga bisa nyamperin kamu pan, da jauh begitu," kata Ibu. Dia berbicara dengan raut sedih.
"Sudah lah Bu, kesempatan ini tidak datang dua kali. Kan sekarang zaman sudah canggih bisa video call nanti kita." Bapak mencoba membantuku membujuk Ibu.
Aku mengacungkan dua jempol pada Bapak, Bapakku memang paling the best sejagad raya, haha.
"Bener kata Bapak, kesempatan ini sangat langka. Ibu izinin aku ya. Aku janji akan selalu memberi kabar pada Ibu kapanpun dan dimanapun. Ya ya ya...," bujuk ku mencoba meyakinkan Ibu.
"Jujur Ibu berat banget lepas kamu di negeri antah berantah sendirian gitu, ga ada yang kamu kenal disana." Ibu menarik nafas dalam.
"Tapi demi mengejar cita-cita, Ibu terpaksa beri izin kamu buat pergi."
Aku bersorak senang, lalu memeluk Ibu dan Bapak bergantian.
****
London, Bandar Udara Heathrow.
Heathrow adalah salah satu bandara tersibuk yang ada di kota London, bahkan berada di urutan ke lima di dunia.
Luar biasa bukan, aku saat ini menginjakan kaki di negara yang selama ini hanya ada dalam mimpiku.
Aku sungguh takjub, tak menyangka ini benar-benar nyata.
Saat ini aku sedang berjalan di tengah kesibukan bandara, banyak orang berlalu lalang, mereka bergerak dengan cepat. Sedangkan aku hanya berjalan perlahan sambil mengumbar senyum cerah, aku berjalan sambil mengamati apa yang ada di bandara, sungguh ini sangat aneh bagiku yang memang norak dan ndeso ini. Aku masih sangat terpesona dan takjub dengan apa yang ada di depanku saat ini. Rasanya aku ingin berteriak ' I'm Free ' tentu saja teriakan itu hanya keluar di dalam hatiku saja, aku tidak ingin orang-orang menganggap ku sudah gila karena berteriak tidak jelas di tempat umum.
Tanpa aku sadari di hadapanku ada seorang pria tampan yang sedang berjalan terburu-buru dan terlihat sedang berbicara melalui telpon genggamnya. Kami bertabrakan .
" Oh, shiit!" gumam pria itu.
Baru saja aku akan mengucapkan kata maaf, pria itu sudah pergi. Sebelum kepergiannya sejenak kami sempat saling beradu pandangan.
Kenapa dia memandangku begitu memangnya ada yang aneh ya, aku pun memeriksa penampilanku yang saat ini mengenakan celana jeans panjang berwarna hitam, kemeja pink yang lengannya sengaja ku gulung, sepatu boots coklat, dengan rambut yang aku cepol sembarangan. Aku buru-buru mengeluarkan cermin kecil untuk mengecek wajahku, siapa tau masih ada sisa iler di pipiku karena aku tertidur saat di pesawat tadi. Rasanya semua baik-baik saja tidak ada yang aneh dan tidak ada sesuatu juga di wajahku. Yang ada hanya wajah cantik ku saja hehe bolehkan sedikit narsis.
"So damn hot...," gumam ku sambil menyunggingkan sedikit senyuman. Maklumi saja ya kenoraan ku ini, anggap aku ini seperti ikan yang selama ini ada di aquarium lalu di bebaskan kembali ke lautan. Beginilah jadinya.
Baru saja sampai bandara sudah bertemu pria tampan, tentu saja aku merasa senang.
Kalian tahu, salah satu tujuan ku dengan tinggal di luar negeri adalah aku akan berburu pria tampan. Sangat konyol bukan. Aku ingin mengalami hidup bebas tanpa aturan dan norma-norma yang selama ini membelenggu hidupku.
Aku ingin menikmati hidup. Sexy, Free And Single . Itu adalah moto hidupku mulai saat ini.
Aku sudah memutuskannya, mulai saat ini petualangan cinta ku akan di mulai. Hahahahaha aku tertawa puas dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Oh Dewi
Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya Caraku Menemukanmu
2023-07-07
1
Atthaya Raisya AqiLah
semangat KK
2022-11-14
0
𝕹𝖚𝖗𝖚𝖘𝖞𝖘𝖞𝖎𝖋𝖆
Mampir..
nyimak dulu..
#PA
2021-12-14
2