IKHLAS MELEPASMU
Malam ini sengaja Anita belum tidur,walaupun jarum jam menunjukkan pukul sebelas malam.Suaminya memberitahu melalui pesan singkatnya kalau dia pulang telat.
Dia menyiapkan kue ulang tahun,namun bukan acara ulang tahun suaminya atau dirinya,tetapi hari jadi pernikahannya yang ke tiga bersama Rendi suaminya.
Walaupun dalam keadaan perut besar,tapi Anita menyempatkan diri untuk berdandan dan menyambut suaminya pulang.
Baru di umur pernikahannya yang ke tiga,Anita di beri karunia Tuhan dengan hamil anak kembar.Selama kehamilan itu,Anita tidak merasa mual atau pusing.Tapi di trisemester kedua dia baru merasakan hal yang namanya ngidam.
Dia kadang ingin memakan sesuatu di malam hari,namun Rendi suaminya jarang menurutinya karena kadang ketiduran dan belum pulang sampai larut malam.
Entah apa yang di kerjakan Rendi di kantornya,namun begitu Anita tidak berpikiran negatif pada suaminya itu.
Suara mobil memasuki halaman rumah tepat pukul dua belas malam.Anita bangkit dari duduknya,walaupun susah dan berpegangan di meja untuk menjaga keseimbangan badannya yang mulai membesar.
Di bukanya pintu rumah untuk menyambut sang suami yang terlihat sangat lelah dan mengantuk.Anita merasa kasihan dengan suaminya itu,lalu dia mengambil tas Rendi dan menyalaminya.
"Kamu capek banget kelihatannya,mas?"tanya Anita mengiringi langkah Rendi menuju kamar mereka.
"Iya,tadi pak direktur mengajak makan malam sampai larut.Tadinya aku mau pulang duluan,tapi di tahan.Ya,begini jadinya."ucap Rendi melepas ikatan dasinya dan membuangnya ke arah tempat tidurnya.
Anita yang melihat suaminya kelelahan jadi tidak tega untuk duduk di depan kue yang sudah di siapkan sejak jam tujuh tadi.
"Apa mau aku siapkan air panas mas?Buat mandi."tanya Anita lagi.
"Ngga usah,pengen langsung tidur aja.Tolong ambilkan kaos yang adem dan celana pendek."kata Rendi,dia duduk di tepi ranjangnya sambil mulutnya terus menguap.
Anita dengan sigap mengambil baju yang di minta suaminya itu,sejenak dia melirik ke arah Rendi.Dan benar saja,Rendi sundah terkantuk-kantuk.
Setelah mendapat apa yang di carinya,Anita memberikannya pada Rendi.Rendi melepas bajunya dan menggantinya dengan kaos serta melepas celana panjangnya di ganti dengan celana pendek,lebih tepatnya sih celana kolor untuk tidur.
Anita mengambil baju dan celana yang tadi di pakai Rendi,lalu memasukkannya ke dalam keranjang kumpulan baju-baju kotor.
Dia kemudian keluar dari kamar dan menuju meja makan.Menyimpan kue yang tadi rencananya untuk mempetingati hari pernikahannya dengan Rendi.
Kue itu dia masukkan ke dalam lemari es agar tidak basi.Besok pagi dia keluarkan lagi,siapa tahu suaminya itu ingat bahwa hari ini adalah hari universary pernikahannya yang ke tiga.
Dua kali perayaan tidak pernah lupa,namun mungkin sekarang beban kerja suaminya itu semakin banyak jadi mungkin lupa pada hari bahagia itu.
Setelah kue di masukkan ke dalam lemari es,Anita bergegas masuk ke dalam kamarnya untuk istirahat.Menyiapkan semuanya untuk besok pagi.
_
Pagi hari,Anita benar-benar menyiapkan kue yang tadi malam tidak sempat untuk merayakan.Dia sengaja meletakannya di meja makan bersama makanan untuk sarapan agar suaminya itu tahu dan menyadarinya.
Rendi yang sudah siap untuk berangkat ke kantor,dia menuju meja makan untuk sarapan pagi.Dia belum menyadari ada kue di tengah-tengah meja itu.Baru setelah dia mengambil kerupuk untuk teman nasi goreng merasa aneh ada kue di tengah meja.
"Anita,kamu beli kue lagi?"tanya Rendi pada Anita yang sedang membuat kopi untuknya.
Anita pun menghampiri suaminya yang sedang menyuapkan nasi goreng ke dalam mulutnya.Dia duduk di sebelah suaminya dan meletakan lilin di tengah kue tersebut.
Rendi mengernyitkan dahi,tidak mengerti apa yang di lakukan istrinya itu.
"Kamu kan masih lama ulang tahunnya,kenapa ada kue dan lilin juga?"tanya Rendi heran,dia masih belum menyadari maksud dari istrinya itu.
"Kamu lupa mas?Semalam aku nunggu kamu untuk merayakan hari jadi pernikahan kita yang ke tiga.Karena kamu keburu ngantuk jadi ya sekarang merayakannya."ucap Anita sedikit kecewa kalau suaminya itu melupakan hari jadi pernikahannya.
"Oh ya ampun,maaf sekali aku lupa akan hal itu.Tadi malam aku benar-benar lelah,maaf ya."ucap Rendi merasa menyesal.
"Iya mas,ngga apa-apa.Aku juga ngerti kok,ya udah sekarang kita rayakan sebelum kamu berangkat kerja.Kita doa sama-sama minta sama Tuhan agar pernikahan kita langgeng."ucap Anita sambil tersenyum.
Lalu dia siap berdoa,bersiap mengepalkan kedua tangannya,namun bunyi deringan telepon menghentikan niat Anita.
Dengan mengacungkan telunjuk,Rendi memberi isyarat kalau acara doa di hentikan sebentar,dia mengangkat teleponnya dan menjauh ke arah ruang keluarga.
Anita mendesah,dia memandang Rendi dari belakang yang sedang menerima telepon dari seseorang,entah itu siapa.
Anita tetap menyalakan lilin dan berdoa sendiri,nanti jika suaminya selesai menelepon dia akan berdoa lagi bersama suaminya.
Sepuluh menit Rendi menelepon,kini dia mematikan ponselnya dan memasukkannya ke dalam saku bajunya.
Dia masuk ke dalam kamarnya mengambil tas kerjanya,sedangkan Anita memandang suaminya terus.
Tak lama Rendi berpamitan pada Anita untuk berangkat kerja.
"Aku berangkat dulu ya."kata Rendi sambil mengusap kepala Anita.
"Tapi mas,acara doa bersamanya merayakan aniversary kita gimana ini?"tanya Anita.
"Nanti sore aja aku pulang cepat,setelah itu kita pergi makan malam di luar."ucap Rendi.
Anita pun tersenyum lalu mengangguk cepat.Dia bangkit dari duduknya dan berjalan mengiringi langkah Rendi.
Sampai di depan teras,Anita mengambil tangan kanan suaminya lalu menciumnya.Rendi mencium kening Anita dan melambaikan tangannya pada istrinya itu.
Mobil Rendi bergerak maju ke depan,keluar dari halaman rumahnya dan pergi meninggalkan istrinya yang masih menatap kepergian suaminya.
Baru setelah tidak terlihat,Anita masuk lagi ke dalam rumah untuk membereskan makanan yang ada di meja makan.Tapi dia biarkan kue tadi,dia akan memakannya untuk sarapan pagi.Karena setiap pagi Anita tidak bisa makan nasi goreng,dia membuatnya karena Rendi sangat menyukai nasi goreng buatannya.Apa lagi jika di tambahkan petai dan asinan cumi,katanya sangat nikmat dan mantap.
_
Sore hari Anita bersiap untuk acara nanti malam,karena Rendi sudah berjanji tadi pagi bahwa sore ini dia pulang cepat dan akan mengajaknya makan malam di luar.
Tepat pukul lima,Anita sudah mulai gelisah.Dia selalu melihat ke arah jam dinding yang terpasang di depan ruang tamu.Matanya beralih ke luar rumah,berharap mobil suaminya muncul.
Untuk membunuh rasa bosan karena sudah satu jam menunggu,Anita mengambil kue yang tadi pagi belum habis.Dia mengambilnya di lemari pendingin untuk mengganjal perut sementara,karena sejak tadi dia sangat kelaparan.
Memang ibu hamil itu sering merasa lapar,karena nutrisi di dalam tubuhnya di serap oleh dua bayi kembarnya di dalam perut.
Wajah dan tubuh Anita semakin besar semenjak usia kandungannya lima bulan.Dan ***** makannya juga naik,jadi tubuh Anita jika orang tidak tahu seperti orang obesitas.
Satu jam lebih Anita menunggu suaminya pulang,sekarang sudah pukul enam sore.Anita gelisah,mungkinkah suaminya itu lupa dengan janjinya?
Dia kemudian mengambil ponselnya lalu menghubungi suaminya.
Lama menunggu,belum di angkat.Beberapa kali Anita menghubungi suaminya tapi tidak di angkat juga.
Anita masih sabar menunggu,dia belum mau makan walaupun perutnya sudah merasa lapar.Tapi dia tahan,berharap suaminya segera pulang dan mengajaknya makan di luar.
Satu deringan telepon berbunyi di ponsel Anita,dia bergegas mengambil ponselnya di atas meja makan.Terlihat nama lain selain suaminya,ibu.
Dia menghela nafas berat,lalu di tekan tombol hijau dan menempelkannya di telinganya.
"Halo bu?"
"Kamu baik-baik saja nak?"
"Iya bu,Anita baik-baik saja.Ada apa?"
"Ngga apa-apa,ibu cuma kangen sama kamu.Bagaimana dengan kandunganmu?"
"Baik semua bu,akhir-akhir ini ***** makanku bertambah.Aku sering merasa lapar."
"Wajar itu,kan kamu hamil anak kembar.Jadi mereka sedang berebut makanan saripati dalam perutmu.Jadi kalau lapar jangan di tunda,langsung makan aja."ucap ibunya.
Anita diam,dia memang lapar sekali.Tapi dia ingin menunggu suaminya pulang dan mengajaknya makan malam seperti janjinya.
"Iya,aku selalu makan kok kalau lapar.Ini lagi nungguin mas Rendi pulang sebentar lagi."ucap Anita berbohong.
"Ya sudah,jaga kesehatanmu dan bayi kamu ya.Ingat jangan menunda makan,kalau lapar langsung makan aja."ucap ibu memperingatkan Anita.
"Baik bu."
Lalu ponselnya di letakkan kembali di meja seperti tadi.Dia mendesah,perutnya memang sangat lapar,mana lagi dia tidak masak untuk makan malam.
Akhirnya tanpa menunggu suaminya,dia keluar rumah mengeluarkan motor maticnya untuk mencari nasi uduk dan juga makanan kesukaannya di warung-warung pinggir jalan.Dia sudah tidak bisa menunggu suaminya untuk mengajaknya makan malam,ketika pun datang dan mengajaknya akan dia tolak karena waktu juga sudah terlalu malam untuk keluar rumah.Lagi pula Anita juga tidak tahu kapan suaminya pulang.Malam ini dia keluar terpaksa mencari makan karena di rumah tidak ada makanan.
_
_
_
❤❤❤❤❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 167 Episodes
Comments
Diana Susanti
kayaknya sudah berselingkuh Rendi nya
2023-07-30
0
Diana Susanti
nyimak kak mantab 👍
2023-07-29
0
Kusmiati
anita yg sabar ini cobaan
2023-07-04
0