02.Maaf

Setelah pulang dari pencarian makanannya,Anita langsung pulang.Mobil Rendi sudah terparkir di halaman rumah,dia mendesah lalu turun dari motornya setelah memasuki garasi.

Dengan langkah gontai karena lelah,tangannya menenteng kantong kresek berisi makanan yang dia beli di warung jalanan.

Anita duduk di meja makan,membuka kantong kreseknya dan mengambil bungkusan.Dia bangkit hendak mengambil piring dan sendok.Kemudian duduk lagi di meja makan.Menyuapkan makanan yang tersaji masih di bungkusnya.

Beberapa suap Anita makan,Rendi keluar dari dalam kamar menghampiri Anita yang sedang makan dengan lahap.Dia tidak menghiraukan tatapan Rendi yang dingin.

Mungkin suaminya itu kesal atau marah padanya karena dia datang istrinya tidak ada di rumah.

"Dari mana saja kamu?Malam-malam keluyuran,lagi hamil pula."ucap Rendi dengan entengnya.

Anita masih diam,dia terus saja makan dengan lahap.

"Anita!"

"Aku lapar,jadi aku cari makan di luar.Karena ngga ada yang bisa di suruh untuk membelinya."ucap Anita masih santai,dia berusaha sabar dengan ucapan suaminya itu.

"Tapi pake aplikasi delivery kan bisa,kenapa harus keluar rumah?"

"Aku ngga punya aplikasinya."

"Ck,alasan aja kamu.Kenapa ngga masak aja?"

"Aku di janjikan makan di luar sore harinya jadi aku tidak masak.Makanya aku menunggu sampai kelaparan,jadi terpaksa aku keluar cari makan.Bukan perutku sendiri yang kelaparan,tapi dua bocah yang ada di perutku ini juga ikut kelaparan."ucap Anita dengan nada kesal.

Sudah ingkar jadi,pelupa tapi malah memarahinya seperti anak kecil mencuri uang milik kakaknya.

Rendi diam,dia tidak bisa berkata apa-apa.Dia ingat tadi pagi janji pada Anita akan makan di luar dan pulang lebih cepat.

Kini Rendi duduk di sebelah Anita yang masih asyik makan.Makanannya hampir habis,satu suapan lagi kertas pembungkus itu dia rapikan lalu di masukkan ke dalam kantong kresek lagi,sekalian di buang di tempat sampah.

Rendi memperhatikan istrinya dengan datar,ada rasa menyesal telah melupakan janjinya tadi pagi.

"Maaf."satu kata terucap dari mulut Rendi.

Anita yang sudah berdiri dan hendak pergi jadi berhenti,lalu menunduk dan menghela nafas panjang.

"Setidaknya jika membatalkan janji,beritahu aku agar aku tidak menunggu dan kelaparan seperti tadi.Ada anak kamu di perutku,aku harus banyak makan agar anak kamu baik-baik saja di sana,agar dia tercukupi nutrisinya dan sehat selalu.Jika kamu datang dan hanya memarahiku,untuk apa kamu membuat janji tadi pagi.Padahal aku tidak minta untuk makan malam di luar,aku hanya memintamu berdoa di hari universary kita yang ke tiga.Tidak lebih,tapi kamu lupa dan malah membuat janji yang sudah tentu kamu ingkari lagi."ucap Anita dengan air mata yang mengalir,dadanya sesak.

Rendi bangkit dari duduknya kemudian memeluk istrinya erat.

"Maaf,aku minta maaf banget telah melupakan universary kita.Maaf telah melupakan janjiku padamu."ucap Rendi masih memeluk Anita.

Anita terdiam,dia masih menyisakan tangisnya ketika Rendi membalikkan tubuhnya untuk menghadap ke arahnya.

"Maaf."ucap Rendi sekali lagi.

Dia menghapus airmata Anita yang masih meleleh.

Kemudian mereka masuk ke dalam kamar,waktu sudah menunjukkan pukul setengah sebelas.Mereka tidur sambil berpelukan,Rendi memeluk Anita dari belakang.Tangannya mengelus perut istrinya yang semakin membesar.

Tak ada percakapan di antara mereka,hanya pelukan saja.

_

Pagi menjelang,seperti biasa Anita menyiapkan sarapan untuk suaminya.Hari ini katanya Rendi berangkat kerja hanya sebentar lalu pulang lagi.Entahlah,Anita tidak begitu berharap ucapan janjinya akan terlaksana.

Karena dua bulan terakhir ini Rendi sangat sibuk.Di promosikan naik jabatan katanya,karena itu dia tidak mempedulikan ucapan Rendi yang akan pulang cepat dan mengajaknya berbelanja baju-baju dan perlengkapan bayi.Karena usia kandungan Anita sudah genap memasuki tujuh bulan.

Jika memang Rendi mengingkari janjinya lagi,dia akan beli sendiri.Dia juga agak malu dengan keadaan tubuhnya yang sangat gendut dan besar berjalan dengan Rendi yang gagah dan tinggi.

Walau sebenarnya itu wajar saja,namun ketidak seimbangan badannya yang membesar.Jadi dia merasa malu sendiri.

"Aku akan mengantarmu membeli perlengkapan bayi.Kalau aku telat lagi,telepon ya."ucap Rendi menyisakan satu suapan di mulutnya.

Anita hanya mengangguk saja,respon yang biasa dia lakukan ketika suaminya berjanji.Karena sudah beberapa kali Rendi berucap seperti itu namun tetap lupa akan janjinya.

"Aku janji akan pulang cepat."ucap Rendi lagi memastikan istrinya percaya akan ucapannya.

"Jangan berjanji kalau tidak bisa memenuhinya.Kamu sekarang lebih sibuk dengan pekerjaan karena di promosi naik jabatan."ucap Anita.

"Iya,memang akhir-akhir ini aku sangat sibuk,kamu juga harus ngerti aku ya."ucap Rendi yang justru malah Anita ingin mengerti keadaannya.

"Kalau aku naik jabatan,gaji aku juga naik.Kita bisa beli apapun yang kita mau."

Anita masih diam,dia terus menyuapkan sarapannya.Serasa telinganya tidak bisa mendengar jika Rendi berkata seperti itu.

"Anita?"

"Ya."

"Kenapa kamu diam saja kalau aku ngomong?"tanya Rendi yang sedikit kesal istrinya diam saja dengan ucapannya.

"Aku dengar kok."ucap Anita santai.

"Ya sudah,aku berangkat dulu.Sehabis makan siang aku pulang."

"Ehm."

Lalu Rendi mengambil tasnya di kamar,Anita masih asyik makan sisa makanan tadi,karena sayang kalau tidak di habiskan.

Rendi keluar dari kamarnya,dia melangkah mendekat ke arah Anita yang berdiri menyambut tangannya bersalaman.

"Aku berangkat ya."ucap Rendi mencium kepala Anita.

Lalu dia keluar memasuki mobilnya yang terparkir di halaman rumah.Anita menghampiri Rendi yang sudah menjalankan mesin mobilnya,dia melambaikan tangannya lalu tersemyum tipis.

Rendi membalas lambaian tangan istrinya kemudian dia melajukan mobilnya menuju kantornya.

Anita masuk lagi ke dalam rumah,menjalankan rutinitas sebagai ibu rumah tangga.Walau terbatas geraknya,namun dia tidak mau rumah menjadi kotor dan tidak rapi.Setelah pekerjaannya selesia,dia berencana akan pergi ke pasar untuk belanja benerapa bahan makanan yang ingin dia buat nanti.

Jam sembilan sudah Anita selesai beres-beres rumah.Mencuci baju dan merapikan kamarnya serta menyapu rumah dan menanak nasi sedikit untuk nanti siang dia makan.

Karena sekali lagi Anita masih ragu dengan janji Rendi yang pulang di jam makan siang untuk mengantarnya berbelanja keperluan bayi.

Dia kini bersiap-siap untuk pergi belanja di pasar yang tidak terlalu jauh dari rumahnya.Hanya memakai celana longgar khusus ibu hamil serta kaos lengan sebatas siku.

Jika memakai baju seperti itu terlihat sekali tubuh besarnya,namun dia tidak peduli karena memang sedang hamil.

Anita berjalan kaki menuju pasar,hanya berjarak dua ratus meter lebih dari rumahnya jadi jalan kaki yang dia tempuh.Sembari melihat sekeliling pemandangan,sangat membuatnya puas dan senang jika berjalan kaki.

Lagi pula melatih dirinya untuk berjalan kaki yang sedang hamil bagus buat kesehatan.Agar nanti persalinan dan posisi bayi tepat di tempatnya.

Setelah sampai dia langsung menuju pedagang yang menjual bahan kue.Lalu menuju tempat penjual daging dan ikan.Kemudian setelah selesai menuju sayuran dan buah-buahan.

Agak banyak dia berbelanja,dan mungkin dia tidak bisa berjalan pulang dengan membawa banyak belanjaan.Jadi dia nanti menyewa becak yang selalu terparkir menunggu penumpang untuk menyewanya.

Tukang becak menghampirinya setelah Anita melambaikan tangan padanya.

"Becak bu?"tanya tukang becak itu.

"Iya,sampe kompleks perumahan ya bang."ucap Anita.

"Oke siap."

Lalu Anita naik ke kursi becak dengan pelan.Tukang becak itu membantu Anita naik karena kesusahan.Lalu tukang becak itu memasuk-masukkan belanjaan ke sisi Anita,di tata dengan rapi agar tidak terjatuh jika becaknya sudah berangkat.

Setelah selesia,becak baru berangkat ke tujuan yang di berikan Anita tadi.

Sepanjang perjalanan antara tukang becak dan Anita mengobrol ringan seputar berapa penumpang yang di dapat oleh tukang becak itu ketika mangkal di pasar setiap harinya.

Sampai di depan rumah,Anita memberikan ongkos naik becak dan turun dari becak.Mengambil belanjaannya di bawa ke depan rumah di bantu tukang becak karena belanjaannya memang banyak.

"Terima kasih bang."ucap Anita.

"Iya bu,sama-sama."

Lalu tukang becak pergi kembali ke pangkalannya di pasar mencari penumpang baru.Sedangkan Anita masuk ke dalam rumah sambil membawa barang belanjaannya.

_

_

_

☆☆☆☆☆

\=> 😉😊✌

Terpopuler

Comments

susi 2020

susi 2020

🙄🙄😲😔

2023-03-14

0

susi 2020

susi 2020

🙄🙄🥰

2023-03-14

0

Wislan Thu Wislan

Wislan Thu Wislan

next

2022-07-29

0

lihat semua
Episodes
1 01.Aniversary
2 02.Maaf
3 03. Melahirkan
4 04.Gosip
5 05.Curiga
6 06.Gagal Liburan
7 07.Tidak Sengaja Melihat
8 08.Dinas Keluar Kota
9 09.Pertengkaran
10 10. Chiko Masuk Rumah Sakit
11 11.Ayah Mertua
12 12.Jatuh Di Kamar Mandi
13 13. Meninggal
14 14.ATM
15 15.Bertengkar Lagi
16 16.Surat Cerai
17 17. Chila Dan Chiko
18 18.Pulang Kampung
19 19. Kehidupan Rendi
20 20.Kehidupan Rendi 2
21 21. Mourin Hamil
22 22.Melahirkan
23 23. Tes DNA
24 24.Hasil Tes DNA
25 25. Bukan Anakku?
26 26. Kehidupan Di Kampung
27 27.Bertemu Arga
28 28. Bertemu Lagi
29 29.Bercerita
30 30.Renang
31 31.Cerita Ibu Yuni
32 32. Getar Cinta Bersemi Lagi
33 33. Liburan Bersama
34 34.Masih Liburan Bersama
35 35.Kelepasan
36 36. Sang Mantan Datang
37 37. Mau Apa?
38 38.Dua Laki-Laki
39 39.Pendekatan
40 40.Rendi Meminta
41 41.Arga VS Rendi
42 42. Bujukan Rendi
43 43.Rengekan Chiko
44 44. Arga Berkunjung Lagi
45 45. Mengantar Ke Kota
46 46. Rendi Kesal
47 47. Jalan - jalan
48 48. Ada Cerita Di Pantai
49 49.Bertemu Noni
50 50. Kesalahan Fatal Rendi
51 51. Minggat
52 52. Trauma
53 53. Masa Persidangan
54 54. Laki-laki Genit
55 55. Ternyata....
56 56. Benarkah?
57 57. Firasat
58 58. Firasat 2
59 59. Di Kantor Polisi
60 60.Kabar Duka
61 61. Di Rumah Sakit
62 62. Sadar
63 63. Dilema
64 64. Menyerah
65 65. Berkabung
66 66. Wasiat
67 67. Bertemu Marisa
68 68.Merajut Hidup
69 69. Marisa
70 70. Surat Dari Rendi
71 71. Marisa Bertemu Ibu Ema
72 72. Marisa Dan Arga
73 73. Kebenaran
74 74. Marisa Mencari Tahu
75 75.Marisa Sakit
76 76. Bimbang
77 77. Kejujuran Yang Menyakitkan
78 78. Membujuk Celine
79 79. Kepergok
80 80. Memohon
81 81. Ancaman Arga
82 82. Celine Sakit
83 83. Pengorbanan Anita
84 84. Pengorbanan Anita 2
85 85. Menjauhi Arga
86 86. Arga Bercerita
87 87. Ibu Ema Bertindak
88 88. Kejutan Manis untuk Anita
89 89. Melamar
90 90. Menikah
91 91. Rumah Baru
92 92. Bahagia Tak Terkira
93 93. Cinta Anita Untuk Arga
94 94. Rencana Menyumbang
95 95. Hamil
96 96. Suami Siaga
97 97. Baby Moon Sekeluarga
98 98. Kontraksi Palsu
99 99. Konsultasi
100 100. Pranatal ( Sebelum Lahir )
101 101. Anggota Baru
102 102. Meninggalnya Ibu Ema
103 103. Terjebak Kesedihan
104 104. Kesasar
105 105. Salah Paham
106 106. Maafkan Aku, Sayang...
107 107. Seperti Ulet Bulu
108 108. Permintaan Ibu Yuni
109 109. Penyesalan Arga
110 110. Kesibukan Di Pagi Hari
111 111. Liburan Ke Vila Kembali
112 112. Bumbu Rahasia
113 113 Hujan Malam Hari
114 114. Insiden Jatuhnya Ibu Yuni
115 115. Pesan Singkat Ibu Yuni
116 116. Ketabahan Anita
117 117. Rahasia Ibu Yuni
118 118. Sebuah Foto
119 119. Mencari Tahu Rahasia Ibu Yuni
120 120. Fakta Terkuak
121 121. Cerita Anita
122 122. Bertemu Pak Sugara
123 123. Pertemuan Mengharukan
124 124. Berterima Kasih Di Kamar
125 125. Berkunjung
126 126. Enam Tahun Silam
127 127. Mulai Bekerja
128 128. Menemukan Kejanggalan
129 129. Chila Protes
130 130. Mengintrogasi Pelaku
131 131. Kecelakaan
132 132. Menagkap Pelakunya
133 Kedatangan Mourin
134 134. Bonus
135 135. Drama Sebelum Tidur
136 136. Kedatangan Mourin Lagi
137 137. Sengketa Rumah
138 138. Kegelisahan Anita
139 139. Three Vs One
140 140. Mengintai
141 141. Rencana Mourin
142 142. Menculik Chiko
143 143. Minta Tebusan
144 144. Penggerebekan
145 145. Kilas Balik Tentang Anita
146 146. Hamil Lagi
147 147. Dakwaan Mourin
148 148. Kunjungan Pak Sugara
149 149. Cemburu
150 150. Masih Mode Cemburu
151 151. Pertanyaan Kevin
152 152. Berobat Ke Singapura
153 153. Bertemu Evan
154 154. Mengunjungi Mourin
155 155. Keinginan Evan
156 156. Bertemu Elana
157 157. Kelahiran Anak Ke Enam
158 158. Perseteruan Arga dan Suster
159 159. Kontrol Kesehatan
160 160. Short Time
161 161. Kunjungan Marisa
162 PENGUMUMAN
163 162. Kartu Undangan Pernikahan
164 163. Permintaan Maaf Martin
165 164. Kamu Terlalu Cantik
166 165. Pernikahan Marisa Dan Martin
167 166 Pengumuman
Episodes

Updated 167 Episodes

1
01.Aniversary
2
02.Maaf
3
03. Melahirkan
4
04.Gosip
5
05.Curiga
6
06.Gagal Liburan
7
07.Tidak Sengaja Melihat
8
08.Dinas Keluar Kota
9
09.Pertengkaran
10
10. Chiko Masuk Rumah Sakit
11
11.Ayah Mertua
12
12.Jatuh Di Kamar Mandi
13
13. Meninggal
14
14.ATM
15
15.Bertengkar Lagi
16
16.Surat Cerai
17
17. Chila Dan Chiko
18
18.Pulang Kampung
19
19. Kehidupan Rendi
20
20.Kehidupan Rendi 2
21
21. Mourin Hamil
22
22.Melahirkan
23
23. Tes DNA
24
24.Hasil Tes DNA
25
25. Bukan Anakku?
26
26. Kehidupan Di Kampung
27
27.Bertemu Arga
28
28. Bertemu Lagi
29
29.Bercerita
30
30.Renang
31
31.Cerita Ibu Yuni
32
32. Getar Cinta Bersemi Lagi
33
33. Liburan Bersama
34
34.Masih Liburan Bersama
35
35.Kelepasan
36
36. Sang Mantan Datang
37
37. Mau Apa?
38
38.Dua Laki-Laki
39
39.Pendekatan
40
40.Rendi Meminta
41
41.Arga VS Rendi
42
42. Bujukan Rendi
43
43.Rengekan Chiko
44
44. Arga Berkunjung Lagi
45
45. Mengantar Ke Kota
46
46. Rendi Kesal
47
47. Jalan - jalan
48
48. Ada Cerita Di Pantai
49
49.Bertemu Noni
50
50. Kesalahan Fatal Rendi
51
51. Minggat
52
52. Trauma
53
53. Masa Persidangan
54
54. Laki-laki Genit
55
55. Ternyata....
56
56. Benarkah?
57
57. Firasat
58
58. Firasat 2
59
59. Di Kantor Polisi
60
60.Kabar Duka
61
61. Di Rumah Sakit
62
62. Sadar
63
63. Dilema
64
64. Menyerah
65
65. Berkabung
66
66. Wasiat
67
67. Bertemu Marisa
68
68.Merajut Hidup
69
69. Marisa
70
70. Surat Dari Rendi
71
71. Marisa Bertemu Ibu Ema
72
72. Marisa Dan Arga
73
73. Kebenaran
74
74. Marisa Mencari Tahu
75
75.Marisa Sakit
76
76. Bimbang
77
77. Kejujuran Yang Menyakitkan
78
78. Membujuk Celine
79
79. Kepergok
80
80. Memohon
81
81. Ancaman Arga
82
82. Celine Sakit
83
83. Pengorbanan Anita
84
84. Pengorbanan Anita 2
85
85. Menjauhi Arga
86
86. Arga Bercerita
87
87. Ibu Ema Bertindak
88
88. Kejutan Manis untuk Anita
89
89. Melamar
90
90. Menikah
91
91. Rumah Baru
92
92. Bahagia Tak Terkira
93
93. Cinta Anita Untuk Arga
94
94. Rencana Menyumbang
95
95. Hamil
96
96. Suami Siaga
97
97. Baby Moon Sekeluarga
98
98. Kontraksi Palsu
99
99. Konsultasi
100
100. Pranatal ( Sebelum Lahir )
101
101. Anggota Baru
102
102. Meninggalnya Ibu Ema
103
103. Terjebak Kesedihan
104
104. Kesasar
105
105. Salah Paham
106
106. Maafkan Aku, Sayang...
107
107. Seperti Ulet Bulu
108
108. Permintaan Ibu Yuni
109
109. Penyesalan Arga
110
110. Kesibukan Di Pagi Hari
111
111. Liburan Ke Vila Kembali
112
112. Bumbu Rahasia
113
113 Hujan Malam Hari
114
114. Insiden Jatuhnya Ibu Yuni
115
115. Pesan Singkat Ibu Yuni
116
116. Ketabahan Anita
117
117. Rahasia Ibu Yuni
118
118. Sebuah Foto
119
119. Mencari Tahu Rahasia Ibu Yuni
120
120. Fakta Terkuak
121
121. Cerita Anita
122
122. Bertemu Pak Sugara
123
123. Pertemuan Mengharukan
124
124. Berterima Kasih Di Kamar
125
125. Berkunjung
126
126. Enam Tahun Silam
127
127. Mulai Bekerja
128
128. Menemukan Kejanggalan
129
129. Chila Protes
130
130. Mengintrogasi Pelaku
131
131. Kecelakaan
132
132. Menagkap Pelakunya
133
Kedatangan Mourin
134
134. Bonus
135
135. Drama Sebelum Tidur
136
136. Kedatangan Mourin Lagi
137
137. Sengketa Rumah
138
138. Kegelisahan Anita
139
139. Three Vs One
140
140. Mengintai
141
141. Rencana Mourin
142
142. Menculik Chiko
143
143. Minta Tebusan
144
144. Penggerebekan
145
145. Kilas Balik Tentang Anita
146
146. Hamil Lagi
147
147. Dakwaan Mourin
148
148. Kunjungan Pak Sugara
149
149. Cemburu
150
150. Masih Mode Cemburu
151
151. Pertanyaan Kevin
152
152. Berobat Ke Singapura
153
153. Bertemu Evan
154
154. Mengunjungi Mourin
155
155. Keinginan Evan
156
156. Bertemu Elana
157
157. Kelahiran Anak Ke Enam
158
158. Perseteruan Arga dan Suster
159
159. Kontrol Kesehatan
160
160. Short Time
161
161. Kunjungan Marisa
162
PENGUMUMAN
163
162. Kartu Undangan Pernikahan
164
163. Permintaan Maaf Martin
165
164. Kamu Terlalu Cantik
166
165. Pernikahan Marisa Dan Martin
167
166 Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!