05.Curiga

Setelah pulang dari jalan-jalan sore,Anita langsung kepikiran ucapan dari dua ibu-ibu tetangganya tadi.Apakah benar suaminya dekat dengan direkturnya yang cantik?

Ingin dia menanyakan pada suaminya itu,tapi dia ragu.Karena biasanya jika di tanya tentang pekerjaannya,Rendi akan kesal dan tidak suka.

Setelah menidurkan anak-anaknya,Anita kini duduk di depan cermin.Memperhatikan pantulan wajahnya di balik cermin itu.Meraba pipinya yang sedikit kusam karena jarang di rawat.

Meneliti setiap kulit di tubuhnya,dari tangan,leher,wajah dan kaki bagian betis.Semuanya berbeda dan terlihat sedikit kasar.Dia kini berdiri,memperhatikan lagi tubuhnya yang sedikit gemuk karena seringnya makan untuk mencukupi nutrisi kedua anaknya.

Anita menghela nafas panjang.Dia merasa rendah diri.Di dalam bayangannya direktur bosnya Rendi adalah perempuan bertubuh langsing dan tinggi semampai serta cantik.Tak lupa juga mungkin selalu berpakaian rapi dan wangi.Sehingga membuat laki-laki akan betah berdekatan dengannya termasuk suaminya.

Bayangan negatif muncul tiba-tiba,dan Anita menghela nafas panjang.Dia takut suaminya akan tergoda dengan perempuan cantik seperti itu.

Di sela lamunannya,pintu kamar terbuka.Wajah Rendi yang terlihat lelah nampak jelas di pantulan cermin.Anita buru-buru menghampiri suaminya itu,dia menagmbil tas yang masih di pegang Rendi dan meletakannya di tempat biasa.

"Mau mandi air hangat mas?"tanya Anita.

Rendi hanya mengangguk saja,lalu dia melepas semua pakaiannya dan menggantinya dengan bethdrop.Dia duduk di tepi ranjangnya,menatap kedua anak kembarnya yang tidur terlelap di boks bayi.

"Air panas sudah siap mas.Apa mas Rendi sudah makan?"tanya Anita.

"Sudah."jawab Rendi singkat.

Dia kemudian pergi menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang terasa lengket karena seharian penuh di luar rumah.

Anita keluar dari kamarnya,tiba-tiba perutnya lapar.Lali dia menuju dapur untuk mengambil makanan sisa tadi untuk di makan.Setelah makan rencananya dia mau pumping asi untuk persiapan besok.

Karena setiap malam Anita selalu pumping asi untuk persediaan kedua bayinya yang sudah mulai tumbuh besar.

Selesai makan,dia kemudian mengambil alat pumping dan langsung menyedotnya di meja makan.Satu jam Anita pumping asi dan mendapatkan lima kantong plastik asi,kemudian dia rapikan lagi lalu asi yang tadi di peras dia masukkan ke dalam kulkas.

Rendi keluar dari kamarnya membawa beberapa map serta ponselnya di tangan.Dia menuju kamar kecil yang di khususkan untuk ruang kerjanya jika pekerjaannya dia bawa pulang ke rumah.

Anita menatap suaminya itu masuk ke dalam ruangan kecil itu,lalu menyusul suaminya masuk.Anita melihat Rendi sedang membuka map yang tadi di bawanya,dia menghampiri suaminya dan berdiri di hadapannya.

"Mau aku pijitin mas?"tanya Anita.

"Boleh."ucap Rendi.

Lalu Anita berdiri di belakang Rendi untuk memijit pundak dan kepalanya,sembari berpikir untuk bertanya tentang pekerjaannya.

"Mm,mas apa sibuk banget ya di kantor?"tanya Anita pelan,takut suaminya marah.

"Iya."jawabnya singkat.

"Jabatan wakil direktur itu pekerjaannya banyak banget ya mas,sampai pulang malam terus."

Rendi menoleh pada Anita,dia menatap Anita tidak suka.Lalu berbalik lagi dan meneruskan pekerjaannya.

"Kapan kamu punya waktu untuk aku mas?"tanya Anita pelan.

Rendi diam,dia menghentikan pemeriksaan berkas di dalam map itu.

"Minggu depan aku sudah di lantik jadi wakil direktur.Jadi nanti setelah pelantikan kita akan liburan ke puncak."ucap Rendi lagi.

"Beneran mas?"tanya Anita senang.

"Iya,tapi saat ini aku memang sangat sibuk.Tiga hari lagi haris presentasi hasil kerjaku,jadi akan sangat sibuk sekali minggu ini.Dan tolong kamu jangan lagi bertanya tentang pekerjaanku,konsentrasiku bisa pecah."ucap Rendi menekankan pada Anita.

Anita diam,dia kini jadi ragu untuk bertanya tentang direktur perempuan yang katanya cantik dan seksi seperti kata ibu-ibu kompleks tadi sore.

"Anita,apa kamu dengar?"tanya Rendi memberi tekanan.

"Iya mas."ucap Anita lirih.

Dia terus memijit pundak suaminya dengan telaten dan teratur.

"Sudah,kamu boleh tidur sana."ujar Rendi menyuruh Anita tidur.

"Iya mas."

Lalu Anita keluar dari ruangan itu dan langsung menuju kamarnya,karena sejak tadi memang dia selalu menguap terus.

_

Benar saja,Rendi semakin sibuk dengan pekerjaannya.Dia berangkat lebih pagi dari biasanya dan pulang selalu di atas jam sepuluh malam.Kadang setelah pulang dia langsung ke ruang kerjanya mengerjakan pekerjaannya dan akan berhenti jam satu malam.

Anita merasa kasihan dengan suaminya itu,dia kadang memberikan cemilan dan minuman untuk menemaninya lembur di ruang kerjanya.

Tapi Anita juga berpikir,dia semakin jauh dengan suaminya,seakan Rendi memberinya jarak.Tapi dia berpikir lagi,ini mungkin hanya untuk satu minggu saja.Nanti setelah pelantikan jabatan suaminya,baru dia akan punya banyak waktu dengan Rendi.

Dia juga rindu Rendi yang selalu banyak bicara ketika ada masalah.Tapi sekarang sepertinya Rendi lebih banyak diam dan menyelesaikannya sendiri tanpa melibatkan Anita lagi seperti dulu.

Anita keluar dari kamarnya karena merasa haus,dia menuju dapur untuk mengambil air minum.Namun baru beberapa langkah,dia mendengar Rendi sedang berbicara di telepon.Suaranya sangat lembut dan manis,persis sama seperti baru menikah dulu dengannya.

Anita mendekat pelan ke ruang kerja Rendi,dia ingin tahu apa yang di bicarakan Rendi di telepon dan siapa yang di teleponnya malam begini dengan nada yang sangat manis di dengar Anita.

Hatinya sedikit kecut,namun dia ingin tahu lebih jelas dari dekat.

Anita berdiri di belakang pintu yang sedikit terbuka.Mendengarkan Rendi yang tertawa di telepon lalu berucap lagi dengan nada yang sama,manis dan lembut.

Apakah suaminya itu mennerima telepon dari seorang perempuan?Anita semakin menajamkan telinganya,namun tetap tidak bisa mendengar suara di balik telepon yang berbicara dengan Rendi.

"Iya,besok aku berangkat pagi sekali.Biar bisa sarapan sama-sama di luar."ucap Rendi di telepon.

Darah Anita mendidih,dia ingin memergoki suaminya yang sedang menelepon.Namun dia urungkan karena dia takut akan salah paham.Dia akan menunggu percakapan apa selanjutnya.

"Ya udah ya,by."ucap Rendi menutup teleponnya.

Cepat-cepat Anita menjauh dari pintu itu,dia berbalik ke kamarnya lagi.Pikirannya kacau dengan percakapan suaminya di telepon.

Pantas saja,kadang Rendi jarang sarapan dengannya.Dia selalu terburu-buru dengan alasan pekerjaan masih menumpuk.

Anita menghela nafas panjang,hatinya masih bergemuruh.

Pintu terbuka,dia melihat Rendi masuk dan langsung menuju ranjang dan berbaring.Dia tidak sadar jika Anita masih terjaga dan memperhatikan suaminya.

_

Dan benar saja,Rendi pagi-pagi sudah berangkat.Dia hanya berpamitan ketika Anita sedang menyusui anak laki-lakinya.Anita tidak bisa berbuat apa-apa,hanya pasrah karena posisinya sedang memberi asi.

Dia kini berpikir bagaimana mencari tahu tentang suaminya jika di luar rumah.Tepatnya di kantornya.

Apakah dia harus menyewa orang untuk membututi suaminya?Atau dia menanyakan langsung.Tapi dia akan menunggu satu minggu ini,jika percakapannya masalah pekerjaan.

_

Niatnya pagi ini dia sendiri yang akan belanja di pasar,karena pembantu datangnya agak terlambat jadi dia menunggu dulu sebentar.

Tak berapa lama pembantunya datang.

"Maaf bu,saya datang terlambat."ucap Noni pembantu Anita.

"Ngga apa-apa.Tolong jaga si kembar dulu ya,saya mau belanja ke pasar buat persiapan besok."ucap Anita pada Noni.

"Iya bu."

Lalu Anita mencari ojek yang mangkal di depan gang,kemudian setelah dapat langsung menuju pasar.

Sampai di pasar,Anita segera membeli keperluan yang dia butuhkan.Karena dia tidak mau meninggalkan anaknya terlalu lama.

Setelah di rasa cukup,Anita langsung pulang.Kali ini dia memesan becak karena belanjaannya agak banyak,di tambah dengan satu karung beras.

Hendak naik ke becak,di depan melintas seperti mobil suaminya.Mobil itu berjalan pelan.Yang Anita lihat duduk di depan kacanya sedikit terbuka terlihat perempuan cantik yang sedang tertawa senang karena candaan sang pengemudinya.

Anita pensarana siapa pengemudi di samping perempuan cantik di sampingnya.Karena dia takut salah orang.Namun dia yakin dengan mobil suaminya itu.

Apa jangan-jangan itu memang suaminya?Atau supir kantor yang membawanya.Tapi jika supir kantor,kenapa di depan duduk perempuan cantik?

"Bang,bisa ikuti mobil sedan hitam itu?"tanya Anita pada tukang becak.

"Mana bisa bu,becaknya jalannya kan pelan.Mobil itu jalannya cepat,jadi akan tertinggal jauh."

"Saya kasih lebih deh,tapi ikuti aja dari jauh ngga apa-apa.Asal kelihatan aja walau jauh juga.Bisa kan?"

"Boleh deh bu,asal di tambah yang banyak bu."

"Iya."

Lali becak yang di tumpangi Anita mengikuti mobil yang di curigai adalah mobil suaminya yang berisikan perempuan cantik di sampingnya.

Pikiran Anita jadi tidak karuan,dia berharap mobil salah orang,bukan suaminya.

_

_

_

❤❤❤❤❤

Terpopuler

Comments

susi 2020

susi 2020

🥰🥰🥰

2023-03-14

0

susi 2020

susi 2020

😘😲

2023-03-14

0

Wislan Thu Wislan

Wislan Thu Wislan

wah wah udah ktahuan kan?

2022-07-29

0

lihat semua
Episodes
1 01.Aniversary
2 02.Maaf
3 03. Melahirkan
4 04.Gosip
5 05.Curiga
6 06.Gagal Liburan
7 07.Tidak Sengaja Melihat
8 08.Dinas Keluar Kota
9 09.Pertengkaran
10 10. Chiko Masuk Rumah Sakit
11 11.Ayah Mertua
12 12.Jatuh Di Kamar Mandi
13 13. Meninggal
14 14.ATM
15 15.Bertengkar Lagi
16 16.Surat Cerai
17 17. Chila Dan Chiko
18 18.Pulang Kampung
19 19. Kehidupan Rendi
20 20.Kehidupan Rendi 2
21 21. Mourin Hamil
22 22.Melahirkan
23 23. Tes DNA
24 24.Hasil Tes DNA
25 25. Bukan Anakku?
26 26. Kehidupan Di Kampung
27 27.Bertemu Arga
28 28. Bertemu Lagi
29 29.Bercerita
30 30.Renang
31 31.Cerita Ibu Yuni
32 32. Getar Cinta Bersemi Lagi
33 33. Liburan Bersama
34 34.Masih Liburan Bersama
35 35.Kelepasan
36 36. Sang Mantan Datang
37 37. Mau Apa?
38 38.Dua Laki-Laki
39 39.Pendekatan
40 40.Rendi Meminta
41 41.Arga VS Rendi
42 42. Bujukan Rendi
43 43.Rengekan Chiko
44 44. Arga Berkunjung Lagi
45 45. Mengantar Ke Kota
46 46. Rendi Kesal
47 47. Jalan - jalan
48 48. Ada Cerita Di Pantai
49 49.Bertemu Noni
50 50. Kesalahan Fatal Rendi
51 51. Minggat
52 52. Trauma
53 53. Masa Persidangan
54 54. Laki-laki Genit
55 55. Ternyata....
56 56. Benarkah?
57 57. Firasat
58 58. Firasat 2
59 59. Di Kantor Polisi
60 60.Kabar Duka
61 61. Di Rumah Sakit
62 62. Sadar
63 63. Dilema
64 64. Menyerah
65 65. Berkabung
66 66. Wasiat
67 67. Bertemu Marisa
68 68.Merajut Hidup
69 69. Marisa
70 70. Surat Dari Rendi
71 71. Marisa Bertemu Ibu Ema
72 72. Marisa Dan Arga
73 73. Kebenaran
74 74. Marisa Mencari Tahu
75 75.Marisa Sakit
76 76. Bimbang
77 77. Kejujuran Yang Menyakitkan
78 78. Membujuk Celine
79 79. Kepergok
80 80. Memohon
81 81. Ancaman Arga
82 82. Celine Sakit
83 83. Pengorbanan Anita
84 84. Pengorbanan Anita 2
85 85. Menjauhi Arga
86 86. Arga Bercerita
87 87. Ibu Ema Bertindak
88 88. Kejutan Manis untuk Anita
89 89. Melamar
90 90. Menikah
91 91. Rumah Baru
92 92. Bahagia Tak Terkira
93 93. Cinta Anita Untuk Arga
94 94. Rencana Menyumbang
95 95. Hamil
96 96. Suami Siaga
97 97. Baby Moon Sekeluarga
98 98. Kontraksi Palsu
99 99. Konsultasi
100 100. Pranatal ( Sebelum Lahir )
101 101. Anggota Baru
102 102. Meninggalnya Ibu Ema
103 103. Terjebak Kesedihan
104 104. Kesasar
105 105. Salah Paham
106 106. Maafkan Aku, Sayang...
107 107. Seperti Ulet Bulu
108 108. Permintaan Ibu Yuni
109 109. Penyesalan Arga
110 110. Kesibukan Di Pagi Hari
111 111. Liburan Ke Vila Kembali
112 112. Bumbu Rahasia
113 113 Hujan Malam Hari
114 114. Insiden Jatuhnya Ibu Yuni
115 115. Pesan Singkat Ibu Yuni
116 116. Ketabahan Anita
117 117. Rahasia Ibu Yuni
118 118. Sebuah Foto
119 119. Mencari Tahu Rahasia Ibu Yuni
120 120. Fakta Terkuak
121 121. Cerita Anita
122 122. Bertemu Pak Sugara
123 123. Pertemuan Mengharukan
124 124. Berterima Kasih Di Kamar
125 125. Berkunjung
126 126. Enam Tahun Silam
127 127. Mulai Bekerja
128 128. Menemukan Kejanggalan
129 129. Chila Protes
130 130. Mengintrogasi Pelaku
131 131. Kecelakaan
132 132. Menagkap Pelakunya
133 Kedatangan Mourin
134 134. Bonus
135 135. Drama Sebelum Tidur
136 136. Kedatangan Mourin Lagi
137 137. Sengketa Rumah
138 138. Kegelisahan Anita
139 139. Three Vs One
140 140. Mengintai
141 141. Rencana Mourin
142 142. Menculik Chiko
143 143. Minta Tebusan
144 144. Penggerebekan
145 145. Kilas Balik Tentang Anita
146 146. Hamil Lagi
147 147. Dakwaan Mourin
148 148. Kunjungan Pak Sugara
149 149. Cemburu
150 150. Masih Mode Cemburu
151 151. Pertanyaan Kevin
152 152. Berobat Ke Singapura
153 153. Bertemu Evan
154 154. Mengunjungi Mourin
155 155. Keinginan Evan
156 156. Bertemu Elana
157 157. Kelahiran Anak Ke Enam
158 158. Perseteruan Arga dan Suster
159 159. Kontrol Kesehatan
160 160. Short Time
161 161. Kunjungan Marisa
162 PENGUMUMAN
163 162. Kartu Undangan Pernikahan
164 163. Permintaan Maaf Martin
165 164. Kamu Terlalu Cantik
166 165. Pernikahan Marisa Dan Martin
167 166 Pengumuman
Episodes

Updated 167 Episodes

1
01.Aniversary
2
02.Maaf
3
03. Melahirkan
4
04.Gosip
5
05.Curiga
6
06.Gagal Liburan
7
07.Tidak Sengaja Melihat
8
08.Dinas Keluar Kota
9
09.Pertengkaran
10
10. Chiko Masuk Rumah Sakit
11
11.Ayah Mertua
12
12.Jatuh Di Kamar Mandi
13
13. Meninggal
14
14.ATM
15
15.Bertengkar Lagi
16
16.Surat Cerai
17
17. Chila Dan Chiko
18
18.Pulang Kampung
19
19. Kehidupan Rendi
20
20.Kehidupan Rendi 2
21
21. Mourin Hamil
22
22.Melahirkan
23
23. Tes DNA
24
24.Hasil Tes DNA
25
25. Bukan Anakku?
26
26. Kehidupan Di Kampung
27
27.Bertemu Arga
28
28. Bertemu Lagi
29
29.Bercerita
30
30.Renang
31
31.Cerita Ibu Yuni
32
32. Getar Cinta Bersemi Lagi
33
33. Liburan Bersama
34
34.Masih Liburan Bersama
35
35.Kelepasan
36
36. Sang Mantan Datang
37
37. Mau Apa?
38
38.Dua Laki-Laki
39
39.Pendekatan
40
40.Rendi Meminta
41
41.Arga VS Rendi
42
42. Bujukan Rendi
43
43.Rengekan Chiko
44
44. Arga Berkunjung Lagi
45
45. Mengantar Ke Kota
46
46. Rendi Kesal
47
47. Jalan - jalan
48
48. Ada Cerita Di Pantai
49
49.Bertemu Noni
50
50. Kesalahan Fatal Rendi
51
51. Minggat
52
52. Trauma
53
53. Masa Persidangan
54
54. Laki-laki Genit
55
55. Ternyata....
56
56. Benarkah?
57
57. Firasat
58
58. Firasat 2
59
59. Di Kantor Polisi
60
60.Kabar Duka
61
61. Di Rumah Sakit
62
62. Sadar
63
63. Dilema
64
64. Menyerah
65
65. Berkabung
66
66. Wasiat
67
67. Bertemu Marisa
68
68.Merajut Hidup
69
69. Marisa
70
70. Surat Dari Rendi
71
71. Marisa Bertemu Ibu Ema
72
72. Marisa Dan Arga
73
73. Kebenaran
74
74. Marisa Mencari Tahu
75
75.Marisa Sakit
76
76. Bimbang
77
77. Kejujuran Yang Menyakitkan
78
78. Membujuk Celine
79
79. Kepergok
80
80. Memohon
81
81. Ancaman Arga
82
82. Celine Sakit
83
83. Pengorbanan Anita
84
84. Pengorbanan Anita 2
85
85. Menjauhi Arga
86
86. Arga Bercerita
87
87. Ibu Ema Bertindak
88
88. Kejutan Manis untuk Anita
89
89. Melamar
90
90. Menikah
91
91. Rumah Baru
92
92. Bahagia Tak Terkira
93
93. Cinta Anita Untuk Arga
94
94. Rencana Menyumbang
95
95. Hamil
96
96. Suami Siaga
97
97. Baby Moon Sekeluarga
98
98. Kontraksi Palsu
99
99. Konsultasi
100
100. Pranatal ( Sebelum Lahir )
101
101. Anggota Baru
102
102. Meninggalnya Ibu Ema
103
103. Terjebak Kesedihan
104
104. Kesasar
105
105. Salah Paham
106
106. Maafkan Aku, Sayang...
107
107. Seperti Ulet Bulu
108
108. Permintaan Ibu Yuni
109
109. Penyesalan Arga
110
110. Kesibukan Di Pagi Hari
111
111. Liburan Ke Vila Kembali
112
112. Bumbu Rahasia
113
113 Hujan Malam Hari
114
114. Insiden Jatuhnya Ibu Yuni
115
115. Pesan Singkat Ibu Yuni
116
116. Ketabahan Anita
117
117. Rahasia Ibu Yuni
118
118. Sebuah Foto
119
119. Mencari Tahu Rahasia Ibu Yuni
120
120. Fakta Terkuak
121
121. Cerita Anita
122
122. Bertemu Pak Sugara
123
123. Pertemuan Mengharukan
124
124. Berterima Kasih Di Kamar
125
125. Berkunjung
126
126. Enam Tahun Silam
127
127. Mulai Bekerja
128
128. Menemukan Kejanggalan
129
129. Chila Protes
130
130. Mengintrogasi Pelaku
131
131. Kecelakaan
132
132. Menagkap Pelakunya
133
Kedatangan Mourin
134
134. Bonus
135
135. Drama Sebelum Tidur
136
136. Kedatangan Mourin Lagi
137
137. Sengketa Rumah
138
138. Kegelisahan Anita
139
139. Three Vs One
140
140. Mengintai
141
141. Rencana Mourin
142
142. Menculik Chiko
143
143. Minta Tebusan
144
144. Penggerebekan
145
145. Kilas Balik Tentang Anita
146
146. Hamil Lagi
147
147. Dakwaan Mourin
148
148. Kunjungan Pak Sugara
149
149. Cemburu
150
150. Masih Mode Cemburu
151
151. Pertanyaan Kevin
152
152. Berobat Ke Singapura
153
153. Bertemu Evan
154
154. Mengunjungi Mourin
155
155. Keinginan Evan
156
156. Bertemu Elana
157
157. Kelahiran Anak Ke Enam
158
158. Perseteruan Arga dan Suster
159
159. Kontrol Kesehatan
160
160. Short Time
161
161. Kunjungan Marisa
162
PENGUMUMAN
163
162. Kartu Undangan Pernikahan
164
163. Permintaan Maaf Martin
165
164. Kamu Terlalu Cantik
166
165. Pernikahan Marisa Dan Martin
167
166 Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!