04

Hampir 5 tahun Ellena belajar melupakan hal itu. Rasanya tetap sama.

Ellena melanjutkan ke Univercity of Manchester. Melupakan keinginannya untuk bersekolah di London.

mengingat kembali,1 tahun setelah kejadian di apartment Leo, Ellena mendapat kabar kalau Leo menikahi Laura. 

Terkejut? Pasti.

Dia belum bisa melupakan lelaki itu dan malah mendapat berita kalau lelaki itu menikah.

Terpuruk? pasti

Sebagian besar hatinya masih menanti Leo.

Hari dimana Ellena mendapat kabar itu, dihari yang sama dia mendapat musibah dari kakak tirinya, Alleo.

Flashback on...

Alleo masuk kedalam kamar Ellena untuk memberikan sesuatu untuk Ellena. Ellena duduk disisi ranjang setelah selesai mandi.

"Ell..?"

"iya kak?"

"kapan kamu putus dengan Leo?"

"Sudah lama, kenapa?"

"Leo akan menikah dengan Laura"

Penuturan kakaknya membuatnya shock, lelaki itu sudah bisa berpindah hati atau mungkin dia hanya mainan untuk lelaki itu?

Sebelum Ellena menjawab, Alleo tiba tiba memeluknya dengan erat. Ini sedikit tak nyaman.

"Kak.. lepas! Aku tak apa"!

Alleo tetap memeluknya dan memaksa membaringkan Ellena diranjang. Ellena mulai was was dan memberontak.

Ini tak benar.

Mencoba untuk melepaskan diri. Alleo malah ingin  mencium wanita yang menyandang gelar sebagai adiknya itu. Ellena segera menghindar.

"Sial*n!!"

Alleo mencekeram bahu Ellena. Dia menampar Ellena. Dan mencoba membuka baju Ellena.

Terisak? Pasti.

Dia tak menyangka Alleo yang dianggap seperti kakak yang baik memperlakukannya seperti ini.

Ditengah perlawanannya Leo datang berniat memberikan undangan pernikahan, justru melihat Ellena yang akan diperkosa kakaknya sendìri.

Leo segera menghampiri kakak beradik itu. Mendorong tubuh Alleo dan menghajarnya habis habisan. Setelah All tak sadarkan diri, dia menghampiri Ellena dan memberikannya jasnya untuk menutupi tubuhnya.

Menelpon pihak berwajib dan orang tua Ellena.

Ellena menangis tergugu. Nasibnya seperti ini. Leo tetap disana menenangkan Ellena sampai kedua orang tuanya datang.

Ayah Ellena begitu murka.

Ayahnya berlutut dikaki Ellena dan ibunya. Meminta ampun atas nama anak lelakinya.

Ellena terpuruk. Tak ada yang mau memperdulikan perasaannya, Dengan gampang ibunya mengatakkan hal yang menghancurkan hatinya.

tak apa.. mereka masih remaja tak usah libatkan polisi...

Seketika Ellena berfikir, apa artinya dia dirumah ini? Dia siapa? Sampai ibunya sendiri memaafkan ******** seperti Alleo?

Ya, Alleo tak dipenjara.. dia dipindahkan ke Las Vegas, untuk mengurus anak perusahaan disana.

Dia melalui hari harinya sendiri, menyemangati diri sendiri.

Berharap ada pangeran yang membawanya pergi, tapi dia sadar ini dunia nyata tak ada pangeran.

Flashback off

Dia meneruskan sekolah dan melanjutkan kuliah sampai lulus, meraih gelar MBA, menuruti keingingan orang tuanya.

Mengubur desain desainnya.

Ellena tak sepolos dulu, dia sering pergi malam. Bahkan semenjak tinggal diapartment sendiri, kabinet  dapurnya tak pernah kosong oleh bourbon.

Dia terlalu banyak beban. Dia juga tak mau bekerja diperusahaan papanya. Dia memilih menjadi accounting di perusahaan lain, dan dalam satu tahun ini dia sudah naik jabatan didivisi keuangan, kepala divisi.

banyak yang iri dan mencibir tapi masa bodo, dia hanya ingin bekerja.

Pergi pagi pulang petang dan segera keclub malam, itu sebuah rutinitas yang menjenuhkan dan tak membuat hidupnya berubah.

Seperti saat ini, pakaian kantor melekat ditubuhnya tapi  ditangannya sudah bertengger gelas kecil cocktail.

"Kau sudah disini Lena..."

"Iya... aku tadi pulang cepat"

Terlalu sering Ellena kesini sampai hafal para bartender disini seperti Rey.

"Rey.. ini uangnya"

"Tak usah Lena.. minummu sudah dibayar , ini ada titipan"

Sudah dibayar? Surat?

*Hi Lena

Nice to meet you.. enjoy your cocktail..

Mr. D**

Dia memiliki penggemar?

Entahlah... Ellena berlalu begitu saja tak ambil pusing dengan permasalahan penggemar misteriusnya.

keluar dari club malam dan mengendarai bmw-nya dengan cepat membelah jalanan malam Manchester.

Sampai didepan apartmentnya terdapat bunga mawar merah.

Dan kartu ucapan?

****Selamat malam darl,

mr. D**

What? Siapa dia sampai tahu letak apartemen Ellena?

Dia buang begitu saja bunga itu, jangan jangan ada alat penyadapnya. Menakutkan!

Dia lekas masuk dan mengunci pintu. Itu menakutkan...

Dia harus lebih berhati hati.

Tapi siapa pengirim semua ini?

Alleo? Dia sedang di Las Vegas.

Leo? Ayolah, dia sudah bahagia dengan istrinya. Ellena saja yang masih betah sendiri.

Memikirkan itu membuat Ellena lelah, dia sudah lelah menghadapi semuanya dan ini ditambah dengan mr. D, ayolah Ellena tak sekuat itu!!

Melangkah kekabinetnya dan mengambil sebotol brandy dan meminumnya langsung. Membawanya kedalam kamarnya. Berendam dan minum adalah suatu relaksasi yang bagus.

Ellena melepas suluruh bajunya, menyisakan tubuhnya tanpa benang. Hah... dia terlalu lama berkutat dengan beban pikirannya sampai dia lupa merawat diri.

Pergi kearah bathtub, menuangkan cairan aroma terapy, dan berendam disana. Meminum minuman itu dengan perlahan sambil menghirup aroma mawar yang khas dari aroma terapynya.

Setelah 30 menit Ellena berendam, akhirnya dia selesai. Memakai gaun tidurnya dan segera tidur.

Besok adalah rapat pemegang saham.

***

Ellena datang kekantor dengan setelan kantor yang membosankan. Dia ingin sekali ganti gaya tapi ini adalah aturan kantor.

Ellena dihormati oleh semua karyawan karena dia sekarang naik ke divisi keuangan dan dialah leadernya.

Ellena segera masuk keruangannya dan menyiapkan seluruh persiapan rapat.

Hah... dia benci harus berhadapan dengan para lelaki hidung belang.

Dia membawa Sandra untuk menemaninya, Ellena memang tak berfokus hanya pada sekertarisnya saja, dia akan mengajak bawahannya secara bergantian agar menambah wawasan. Seperti kali ini dia mengajak Sandra yang terkenal pandai berbicara.

3 jam mereka rapat dan ada anggota pemegang saham baru. Davidson Wira. Dan dialah pemegang saham terbesa, dan terlihat paling muda.

Dia tampan dan sangat lugas saat bertanya ataupun menanggapi materi orang lain. Pandangan pertama Ellena pada David adalah pandai dan tampan.

Setelah selesai rapat, Ellena dan Sandra segera pergi darisana karena bisa dibilang diruang itu minim perempuan hanya ada Ellena, Sandra dan asisten tuan Wira.

"Nona... ada tamu diruangan anda"

"Siapa?"

"Dia bilang namanya Sabrina "

"Oh.. siapkan minum!"

"Baik"

Laras, sekertarisnya memang berwawasan dan sopan. Dia tahu tata krama.

Sabrina? Bukannya itu mantan Alleo?

"Ada perlu apa?"

"Kau!  Gara gara kau! Aku harus terpisah dengan All!"

"Aku?kenapa aku?"

"Karena kau yang bisa bisanya menggoda kakak tirimu!!"

"Aku menggoda Alleo? Come on *****.. mantan kekasihmu itu yang phsico"

"Maksudmu apa!! Dia sudah diusir dan kau masih memfitnahnya! Hey.. diluar sana banyak gig*lo tak usah kakakmu juga"

"Hahaha... i know Sabrina, you are a sub"

"B*tch!!! Kembalikan Alleo!!! Kamu saja yang pergi!!"

"Kamu menderita tak ada Alleo? Silahkan susul dia di Las Vegas... menurutmu aku tak menderita!! Gara gara kekasih gilamu itu aku hampir gila!!! Jadi sebelum aku mamanggil polisi keluarlah, obati kelainan seksualmu saja"

"Sialan, aku akan membongkar aibmu Ellena!! Aku akan mengatakkan kalau kau pernah menjadi pelacurnya Leonard"

"Hahaha.. ingat siapa Leonard ,b*tch!! Kau berani mencemarkan nama baiknya tak menutup kemungkinan kau akan diberi para Dominan yang kehausan!!"

Setelah mengatakkan itu, Ellena segera memanggil security.

Belum juga dia mengambil nafas, sudah ada intercom kalau direktur Wira didepan ruangan. Ada apa lagi coba?

Mempersilahkan masuk dan memgobrol dengan bujangan tampan itu. Dan membahas pendanaan dan keuntungan proyek besar itu.

Dibalik sikap cueknya dia perayu yang handal dan juga berwawasan.

"Senang bertemu dengan anda nona Ellena Lopez"

"Saya juga Tuan, suatu kebanggaan bisa berbincang dengan penguasa bisnis di Asia"

"Itu berlebihan, kapan kapan bisa kita makan malam?"

'Tentu tuan"

"Baiklah saya permisi"

"Hati hati dijalan tuan"

Ayolah siapa wanita dewasa yang menolak ajakan makan malam dari lelaki sepanas itu.

Intercom itu menggema lagi, Laras mengatakkan ada kiriman makan siang.

Setelah Laras mengantarkannya masuk dan dia meminta ijin untuk makan siang terlebih dahulu dan menanyakan mau menitip atau tidak.

Dan jawabannya tidak! Sudah ada makan, coffe maker dan juga brandy diruangannya.

Makanan khas jepang, ada sushi dan ramen. Wow... dia tahu favoritku saat mood buruk.

Note card

****Hai sugar...

Aku tahu kamu belum makan, makanlah....

Mr. D♡**

Ini buruk! Dia stalker atau detectif yang handal.

Mr. D ini sangat menakutkan..

Ayolah masa iya traumanya datang lagi.

Memakan semua itu adalah hal yang bagus karena kalaupun ada obat atau racun lebih baik.

Setelah menelpon Laras menanyakan jadwalnya hari ini dan kosong,  dia segera pulang lebih tepatnya ke rumah Mella, teman sekaligus psychiatrist. Lama tak kesana, semenjak dinyatakan sembuh, tapi hari ini dia sungguh merasa ketakutan semenjak Sabrina dan kiriman makanan itu datang.

"Aku tak mungkinkan masuk rehabilitasi lagi"

Ya, Ellena pernah masuk rumah terkutuk itu karena mamanya mengeluh Ellena terus diam dan kadang histeris saat disentuh.

Mella bilang kalau dia mengidap haphephobia. Sebenarnya dokter cantik itu tak menyarankan untuk dirawat disana tapi ibunya kekeh untuk itu.

Ya, puncak kekesalannya pada mamanya saat itu dan dia memutuskan untuk hidup sendiri setelah keluar dari sana.

*******

Terpopuler

Comments

☘︎$꒒3 Fenita Antari

☘︎$꒒3 Fenita Antari

Oh stalker… ku kira, stallkinger's🗿🤣🤣🤭🤭🤭

2021-12-29

0

Novelita

Novelita

mr D pemegang saham terbesar smga jodohnya ellena yaa thorrr

2021-02-12

0

Insyah89

Insyah89

beda di wp..alurnya bagus...

2020-07-07

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!