Mella's psychiatrist - Stretford
"Kau wanita yang tangguh Ell"
"Ya,, saat aku kesini, kau selalu berkata begitu"
"Mungkin kalau aku jadi kamu, aku akan balas dendam dan tak mengakuinya sebagai ibu! bagaimanaa bisa ayah tirimu lebih baik daripada ibumu?"
"Entah... mungkin otaknya terbalik"
"Ayahmu meminta pada ibumu untuk memulangkanmu saat itu, karena menurutnya kamu itu sehat dan haphephobia-mu bisa sembuh pelan pelan"
"Dan mommy menolaknyakan? aku tahu itu Mell...dan sepertinya penyakit sial*an itu kembali lagi"
"Kenapa bisa?"
"Ya, Sabrina datang dan memaki makiku setelah itu datang juga kiriman makanan dari orang misterius, aku merasa takut,"
"Menikahlah Ell!"
"Hah? Kau bercanda?"
"Ya, kau merasa takut saat disentuh orang, ataupun ada yang memperhatikanmu, haphephobia-mu semakin parah, mungkin dengan kamu menikah bisa membuatmu merasa aman.."
"Dan sekarang masalahnya semenjak 5 tahun lalu, aku tak pernah dekat dengan siapapun, mau menikah dengan siapa?"
"Ya, aku tahu itu.. penyidap haphephobia biasa terlalu nyaman dengan dirinya sendiri, tapi haphephobia itu tak akan sembuh kalau kamu tak mendobrak batas nyamanmu Ell!!"
"Aku takut gagal.."
'Aku disini untuk menyembuhkanmu lagi, kau harus mencoba Ell!! Cobalah dekat dengan lelaki, kaukan hampir setiap malam ke bar, jadi tak mungkinkan tak mendapat stok lelaki"
'Akan aku coba..."
"Nanti malam cobalah, dan besok kesinilah lagi"
"Oke.."
Ellena keluar dari ruang praktek itu dengan perasaan yang hampir meledak, kacau. Saran Mella membuatnya hampir gila.
Menikah? Dengan siapa coba dia menikah? Apa mungkin kenal langsung menikah, ya itu sangat mustahil.
Drrrttt ddrrrrttt
Daddy calling..
"Hallo..."
"Kamu dimana Ell?"
"Aku dari tempat Mella, ada apa dad?"
"Kamu sakit lagi,?"
"Tidak... hanya pemeriksaan rutin,"
"Oh, kalau sakit bilang sama daddy ya, ah iya Ell... bisa kita makan malam bersama?"
"Akan ada acara?"
"Iya, rekan bisnis daddy akan datang untuk makan malam keluarga"
"Ini bukan perjodohankan?"
"Bukanlah, ini sudah modern sayang..."
"Tapi..."
"Daddy tahu kegelisahanmu, apalagi perlakuan mommymu dulu, tak usah kesini demi mommymu, tapi demi daddy tirimu ini"
"Dad... daddy itu sudah seperti papa kandungku, aku pasti akan datang"
"Baiklah, daddy tunggu dirumah"
"Iya dad.. "
Berat harus menginjakkan kaki di mansion itu lagi. Terlalu banyak kenangan pahit dan manis.
Dia langkahkan kakinya lagi ke parkiran mobil. Mendudukkan badannya ke belakang kemudi. Menghela nafas berat.
Ting...
From : Leo
Aku mengundangmu untuk menghadiri anniv. Perusahaanku Ell....
Hah...ini lagi... sangat malas!
Dipacunya mobil lamborgini itu membelah kota untuk pulang. Ya, pulang ke tempatnya tumbuh besar.
Toh, dia tak mungkin selamanya menghindar.
Lopez's mansion-Withington
30 menit dia sampai didepan mansion itu, sudah berapa tahun dia tak kesini, biasanya daddy-nyalah yang datang kekantornya atau bertemu diluar untuk membahas masalah anak dan ayah.
Sedangkan mommy-nya tak mau menemuinya. Dia terlalu sibuk dengan dunianya. Semenjak mommynya mengenal dunia sosialita, dia berubah. Bahkan daddynya mengeluh, mommynya bisa menghabiskan berpuluh puluh juta sekali jalan.
Dan itu membuat daddynya harus berkali kali lipat memutar otak untuk mengembangkan bisnisnya.
Ellena masuk kedalam bangunan itu, semua pelayan menyambutnya dengan ramah. Dadanya sesak. Foto anggota keluarga masih terpajang rapi. Daddy, mommy, Alleo da Ellena. Serta foto mendiang papa kandung Ellena dan mama kandung Alleo terpajang di sudut. Masih sama.
"Kamu sudah pulang nak?"
"Daddy? Daddy gak kekantor?"
"Daddy hari ini libur untuk menyambutmu, hah rumah ini sepi tanpa kamu dan anak nakal itu"
"Dad..."
"Ya, mommy-mu juga sudah tak banyak punya waktu untuk daddy"
"Dimana dia?"
"Pergi shopping dengan teman temannya"
"Katanya ada makan malam?"
"Iya, tapi Mommymu bilang, suruh juru masak saja, dia tak mau mengotori kukunya"
"Ya ampun..."
"Padahal daddy kangen dengan masakan mommymu"
"Dad... Ellena akan masak untuk daddy"
"Kamu lelah... tak usah nak,"
"Tak apa"
Ellena melangkah kedapur dan ikut membawur dengan para koki. Memasak udang asam manis dan ayam lada hitam kesukaan daddynya.
Sesekali meneteskan air mata melihat daddynya yang terlihat lebih kurus dari sebelumnya. Mommynya keterlaluan.
Setelah selesai, Ellena menghidangkan masakannya dan segera dimakan oleh daddynya.
"Daddy akan gemuk lagi, kalau setiap hari makan makanan seenak ini"
"Aku setiap hari akan masakin buat daddy'
"Terima kasih nak, kamu selalu mengerti daddy"
"Berani kamu pulang anak kurang ajar!!"
Ellena dan daddynya menoleh, mommynya sudah berdiri diseberang sana.
"Ami kamu sudah pulang, ayo makan! sangat enak masakan yang dibuat Ellena"
"Ayo mom makan!!?"
Sejujurnya Ellena menahan emosi marahnya yang akan meledak.
Tapi melihat daddy tirinya ini begitu sayang pada mommynya, jadi dia tahan.
"Tak usah! Aku tak sudi makan masakan dari anak kurang ajar"
"Maksudmu apa Am?"
"Reynald, lihat gadis yang kulahirkan susah payah ini, dia dengan seenaknya pergi dari rumah ini dan tak mau menurutiku untuk menikah dengan Lucas untuk menutupi aibnya!"
"Mommy menyuruhku menikah dengan psikopat seperti Lucas? Mama saja menganggapku gila waktu itu, apa mommy amnesia, mommylah yang mengurungku dikamar terkutuk itu dan akan menyerahkanku pada Lucas? Ayolah kalau mommy ingin membunuhku, bunuh aku dengan tanganmu bukan dengan tangan orang lain"
"Itu untuk kebahagiaanmu Ell, Lucas seorang pewaris tunggal dan dia mapan"
"Apa mommy tak tahu? sudah berapa banyak wanita yang dibunuhnya? Bilang ma kalau mama tak menginginkanku!"
"Cukup!! Ami pergi kamu siapkan untuk jamuan, Ellena kamu kekamarlah tenangkan dirimu dan bersiaplah"
"Iya dad"
"Terus saja bela dia!!"
Sebenarnya Ellena sangat malas pulang kerumahnya saat ini kalau saja bukan papanya yang memohon.
Ellena segera berlalu menaiki tangga dan bersiap siap. Gaun berwarna pastel telah siap disana. Menandakan papanya begitu menyiapkan ini semua. Mungkin ada maksud lain?
Kamar ini masih sama, tak ada yang berubah.. mungkin lebih kosong.
2 jam dia bermalas malasan dikamar sampai pelayan memanggilnya untuk turun.
Berjalan menuruni tangga dengan anggun,setidaknya dia tak mempermalukan daddynya.
"Selamat malam semua..."
Ellena sedikit membungkuk, dia juga belajar di grammar school.
Semua orang disana beralih melihat Ellena yang tampil anggun dengan gaun sederhana dan rambut panjangnya.
"Ellena, duduklah!!"
Ellena tersenyum. Dan mendudukkan tubuhnya disamping papanya.
Sedangkan mamanya belum terlihat.
"Mommy dimana dad?"
"Dia keluar, ada urusan penting katanya,"
"Oh"
"Ah Ellena kenalkan, ini rekan bisnis daddy dari Wira Groub"
Ellena baru sadar kalau disamping pasangan yang seumuran dengan daddynya itu ada seorang lelaki tampan, lebih tepatnya tadi siang dia bersama untuk meeting.
"Oh...perkenalkan saya Ellena, "
"Anakmu begitu sopan Rey!!"
"Haha... ya aku juga kagum dengan dia Bram"
"Kenalkan ini anakku Davidson Wira"
"Kami sudah berkenalan tadi yah"
"Kalian saling kenal?"
"Iya, tadi siang kantor Ell menjalin kerja sama dengan Wira Groub.."
Lelaki itu melempar senyum pada Ellena.
Senyum yang mengisyaratkan tentang keinginannya. Tapi Ellena saja yang tak terlalu memperdulikan itu.
"Wah... tak kusangka kalian bisa kenal!"
"Iya yah, kalau pembicara mereka bukan Ellena mungkin aku tak mau ikut proyek itu!"
"Kau mengakui kepandaian Ellena secara tak langsung Dav?"
"Iya Bu, Ellena memang gadis yang pandai!"
"Anda terlalu berlebihan memuji saya Tuan, anda lebih hebat bisa mengelola perusahaan sebesar itu!"
"Kalian saling memuji?"
Ellena hanya tersenyum menanggapi nyonya Wira.
"Ell.. kau lama bekerja diperusahaan Max?"
"Belum tuan, saya baru satu tahun!"
"Dan menjadi kepala divisi keuangan?"
"Itu hanya keberuntungan"
"Kau bercanda Ell... Max itu keponakanku tak mungkin kalau dia memilih karyawan sembarangan"
"Dia terlalu memliki standart yang tinggi"
Oh, jadi mereka masih satu rumpun, pantas Dav bisa seenaknya menemuinya.
Dan dia tak membantah kalau Max memiliki standart yang tinggi, dulu saat masa masa dirinya di accounting dia kenyang hanya mendengar kemarahan Maxim McWell.
Lelaki muda itu adalah jelmaan iblis berbentuk pria tampan.
"Ell kau tinggal sendiri atau menetap disini?"
"Saya tinggal di quay Apart nyonya"
"Jangan panggil nyonya, panggil saja aunty and uncle"
"Aunty"
"Bagus, terdengar indah saat kau ucapkan, apalagi dipanggil ibu.. oh mengesankan!!"
"Bu!!"
"Ah... Dav.. ibu hanya bercanda.."
"Nyonya dan tuan, makanan sudah siap"
Kepala pelayan sudah memanggil, mereka semua bergegas untuk kemeja makan.
"Ah Reynald apa kau diundang ke acaranya tuan Dominic?"
"Iya, aku akan datang dengan Ellena, mungkin?"
"Kau sudah beristri, ajaklah istrimu, biarkan Ellena menjadi pasangan anakku!!"
"Kau seperti tak tahu watak istriku setelah batalnya perjodohan Ellena dan Lucas!!?"
"Ah ya... dia berubah! aku tak mengenal nyonya Ami lagi!"
"Cari saja istri baru yang mau mengurusmu Rey! Dia bahkan sudah mempermalukanmu waktu itu!!"
"Dad... mommy kenapa?"
"Tak apa, baiklah Ellena kamu mau menjadi pasangan Dav?"
"Bagaimana tuan muda Wira saja?"
"Aku setuju! aku belum memiliki pasangan, panggil saja Dav, lebih akrab!!"
"Baik Dav, aku ikut!"
******
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Novelita
achhhhh suKaa sikap dav😍
2021-02-13
1