Terjerat Cinta Pria Alien
Seorang pria berjalan tergesa-gesa memasuki rumahnya sendiri, langsung naik ke lantai dua dimana kamar adiknya berada.
Ceklek...
Begitu pinta terbuka ia mendapati sang adik tidur telungkup di atas ranjang, ia juga mendengar suara isak tangis, yang itu berarti Adiknya sedang dalam keadaan yang tidak baik-baik saja. " Ada apa ini?" Desaknya yang sudah tidak sabar, ia tadi mendapatkan telepon dari asisten rumah bahwa Adiknya sudah kembali lebih awal dari jadwal kepergiannya, dalam keadaan yang berantakan, tanpa berpikir panjang ia segera meluncur ke rumah dan meninggalkan pekerjaan kantornya.
" Kak aku di perkos4 kak, aku di perkos4,, hiks hiks.." Seru sang Adik yang bernama Vero saat kakaknya baru saja datang dan duduk di tepi ranjang miliknya.
" Apa?!"
Jeederrr....
Jullio sang Kakak yang mendengar peruturan dari Vero seakan merasakan dentuman suara petir yang keras menghantam langsung tepat ke jantungnya, ia sangat shock tidak bisa berkata apa-apa lagi, dan rasanya juga seperti tertusuk ribuan pedang.
" Si-siapa yang melakukannya?" Tanyanya dengan tajam.
" Aku tidak tahu Kak, aku sama sekali tidak mengingatnya." Jawab Vero masih saja menangis, menelungkupkan tubuhnya di atas ranjang empuk itu. jawaban dari Vero tak mmebuatnya puas hati. Ia terus mendesak agar Adiknya menjawab pertanyaannya, namun hingga berapa kali jawabannya tetap sama.
" Brengsekk!!!" Geram Jullio yang langsung berdiri dan memukul dinding dengan sedikit keras, membuat punggung tangannya memar dan mengeluarkan sedikit darah.
Tubuh Jullio lemas seketika merosot ke bawah lantai bersandar di ranjang sang Adik, masih jelas terdengar isak tangis dari Vero adiknya sekaligus kekasihnya itu yang sebentar lagi akan dia nikahi ternyata apa? Kenyataan pahit dan juga berita buruk sedang menimpa hubungan mereka saat ini.
Jullio jadi teringat lima hari yang lalu saat Vero meminta ijin ingin berlibur bersama teman-temannya ke pulau Dewata selama sepekan. Saat itu ia yang mengantarkannya sendiri ke bandara, seakan merasakan berat, gelisah, ada sesuatu yang janggal, perasaannya tidak tenang, tetapi langsung di tepis pikiran buruknya itu.
Ternyata perasaan gelisahnya beberapa hari kemarin adalah kenyataan pahit ini. Kekasihnya yang selama ini ia sayangi, cintai, yang selalu ia jaga layaknya bayi. Bahkan tak pernah ia sentuh sekalipun selain bergandeng tangan dan berciuman saja tak lebih dari itu, karena ia ingin menjaganya sampai hari dimana mereka selesai menikah nanti.
Lalu apa ini? Apa yang harus ia lakukan sekarang? Rasa cinta yang besar seolah mulai runtuh di terjang badai tsunami yang menerjang hebat.
Selama ini memang ia yang selalu berada di sisinya, menjaganya di saat kedua orang tua mereka sering pergi ke luar negeri. Nyatanya ia justru kecolongan saat dirinya tidak bisa ikut liburan bersama menemaninya.
Veroica Jeslin adalah anak angkat dari Papa Mama nya, Orang tua Vero meninggal dalam musibah kebakaran di rumah mereka sendiri dan mengakibatkan keduanya tidak bisa di selamatkan.
*Sepuluh tahun yang lalu.
Pada waktu itu Vero yang masih berusia 8 tahun, di ajak menginap ke rumah Neneknya yang tak jauh dari rumah kedua orang tuanya. Sebab sang Nenek sangat merindukannya malam itu, dan ingin Vero menemaninya tidur.
Sedangkan di rumah kedua orang tua Vero hanya ada Ayah dan Ibunya saja, sementara Vero menginap di rumah Neneknya, sebab ia hanyalah anak tunggal dan tak memiliki saudara bahkan saudara sepupu sekalipun.
Hingga pada saat tengah malamnya tanpa ada orang yang tahu, tiba-tiba ada percikan api yang berasal dari sekring listrik yang berada di dalam rumah itu. Api pun mulai membesar menjalar kemana-kemana, melahap semua yang ada termasuk kedua orang yang sedang tidur terlelap.
Beruntung ada beberapa warga yang berjaga ronda malam itu, dan melihat ada kobaran api di salah satu rumah tetangganya. Sehingga mereka pun langsung berteriak meminta pertolongan kepada para warga, untuk membantu memadamkan api yang semakin membesar itu.
Dan saat api mulai padam dengan bantuan dari mobil pemadam dan di datangnya pula mobil ambulan untuk segera membawa dua korban yang sudah tidak bisa di selamatkan lagi. Yang tidak lain adalah kedua orang tua kandung Vero, Vero sendiri menangis histeris di dalam dekapan sang Nenek.
Tak lama setelah kepergian orang tuanya, datanglah kedua orang tua Jullio yang memang statusnya adalah sahabat baik dari kedua orang tua dari Vero sendiri. sang Nenek menyambutnya dengan sangat baik, sebab memang mengenal salah satunya. yaitu Papa Jullio sendiri.
Kedua orang tua Jullio membawa serta mereka ke Ibukota, sebab sejak Papa Jullio kecil sudah di anggap anak sendiri oleh Nenek Vero, Ibu sahabatnya yang telah pergi. Papa Jullio hanya ingin membalas semua kebaikan yang orang tua sahabatnya itu lakukan padanya dulu di masa lalu. Hingga beberapa tahun kemudian Nenek Vero pun pergi meninggalkan Vero seorang diri.
----------------
"Apa yang harus aku lakukan sekarang, hikss ,hiikss." Gumam Vero pada diri sendiri.
Ia beranjak dari atas ranjang lalu masuk ke dalam kamar mandi, lalu berdiri di bawah guyuran air dingin yang terus mengalir dengan derasnya, tak lama tubuhnya merosot ke lantai bawah.
Entah sudah ke berapa kalinya ia melakukan hal itu, setelah ia pulang dari acara liburannya bersama dengan teman-temannya. Bahkan ia kembali lebih awal dan tak berpamitan pada para sahabatnya itu, dan langsung pergi begitu saja.
Tapi mau bagaimana lagi, nasi telah menjadi bubur. Ia harus menghadapi kenyataan pahit ini seorang diri, bahkan Kakaknya sekaligus kekasihnya itu malah pergi seperti pengecut dan meninggalkan dirinya seorang diri saat ia bahkan sudah menceritakan segalanya yang menimpa pada dirinya.
Seharusnya pria itu tidak pergi meninggakkannya sendiri dalam keadaan yang seperti itu, bahkan ia sudah mengecewakan Mama dan Papa angkatnya. Lalu apa yang harus ia lakukan saat ini? bahkan rasanya ia sudah tidak ingin hidup lagi.
" Maafin Vero Ma, Pa. Maaf kalau Vero membuat kalian semua kecewa, tapi disini Vero juga korban, Vero membutuhkan kalian semua disini." Lirihnya di sela-sela isak tangisannya kembali yang seakan air matanya tak pernah kering.
" Dan Vero juga tidak tahu harus bagaimana lagi sekarang Ma?" Gumamnya kembali, dengan perasaan campur aduk tak menentu arah.
Sementara Julio sudah pergi sedari tadi menuju Apartement miliknya, ia masih sangat terpukul atas perkataan yang terlontar dari sang Adik sekaligus kekasihnya itu, sepertinya menyendiri dulu lebih baik untuknya sekarang ini, sambil memikirkan apa yang akan ia lakukan setelah ini.
Yaa, Jullio akui ia terlalu sibuk dengan pekerjaan kantornya beberapa hari yang lalu yang memang mengharuskan ia untuk tiap hari berada di kantor bahkan weekend pun harus berada di kantor.
Apalagi sekarang adalah akhir tahun, setiap akhir tahun pekerjaanya selalu menumpuk, belum lagi jadwal padatnya di luar kota. Hingga ia harus melupakan kekasihnya itu sendiri di rumah.
" Brengsek, siapa pun pria itu aku akan memberimu pelajaran yang setimpal karena telah merusak Adik sekaligus calon istriku." Geram Jullio membanting semua benda yang ada di dalam kamarnya.
Padahal tahun depan ia ingin menikahi Vero, kedua orang tua mereka juga sudah memberikan restu kepada hubungan mereka, itupun dengan cara yang tidak gampang meminta restu kepada orangtua sendiri, ingin menikahi Adiknya sendiri.
Lalu masalah ini datang, bagaikan badai yang menerjang hubungan mereka saat ini, Jull sangat mencintai Adiknya, akan tetapi di lain sisi ia sangat terpukul mendengar apa yang barusan ia dengar dan telah menimpa Adiknya.
Ego telah membuatnya menutup mata oleh cinta yang ia miliki selama ini kepada Vero, bahkan ia yang seharusnya memberi kekuatan atau hanya sekedar menghibur Vero saat ini, namun ia justru kabur bagaikan seorang pecundang.
Jull justru tak ingin bertemu dengan adiknya, ia sungguh merasa kecewa. Benar-benar kecewa sekaligus marah entah tidak tahu harus marah kepada siapa? Yang jelas, ia perlu menjernihakn pikirannya dulu saat ini. Kalau ia bisa memutar kembali waktu ia tidak akan mengijinkan kekasihnya itu berlibur kemarin. Tidak akan pernah ia membiarkan Adiknya itu pergi sendiri tanpanya.
.
.
.
.tbc
Terima kasih yang sudah mampir baca, semoga suka dengan ceritanya. Minta dukungannya ya dengan memberi like, koment dan hadiah juga, 🌷🌷🌷🌷🌷
Jangan lupa tekan favorite nya agar mendapatkan notifikasi dari kami. terima kasih love u All..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments