Hear My Heart

Hear My Heart

Part 1

Berawal dari sebuah kecelakaan tragis yang di alami oleh gadis yang bernama Aileen nammi allegra

Aileen adalah anak bungsu dari keluarga Allegra. ia anak dari Danu allegra dan Vinna Allegra. Aileen mempunyai kakak perempuan yang bernama Allena neima allegra.

keluarga Allegra adalah keluarga yang sangat harmonis. hidup bak di dalam istana membuat allena menjadi putri yang sangat manja, namun berbeda halnya dengan aileen yang sangat mandiri walaupin terkadang juga sedikit manja dengan orangtua nya.

suatu ketika keluarga aileen ingin berlibur ke pulau dewata bali, sebuah kecelakaan tragispun menimpa keluarganya yang mengaruskan ayah ibu dan kakaknya mwregang nyawa.

Kini aileen hanya hidup sendiri, dan aileen pun kini di rawat oleh keluarga dari sahabat mendiang ibu dan ayahnya sejak kecelakaan itu terjadi.

keluarga itu tak kalah kaya dari keluarga Allegra. mereka mempunyai perusahaan yang banyak cabang termasuk hingga keluar negeri.

keluarga yang di maksudkan adalah keluarga Ardhan Gumelar dan Anggita Gumelar. mereka mempunyai dua anak laki-laki yang bernama Galendra aksa Gumelar anak sulung yang sangat tampan namun memiliki sifat dingin dan sangat sulit di tebak, sedangkan anak bungsu mereka yang bernama Ravendra aska Gumelar yang sangat ramah dan juga tampan menjadi incaran setiap wanita sejak masih kuliah hingga saat ini.

hingga suatu malam di kumpulkan semua keluarga perintah dari pak Ardhan selaku kepala keluarga.

"Galen, Raven ada yang mau kami sampikan untuk kalian" seloroh obu anggi membuat kedua anaknya mengerutkan dahinya.

"ada apa ma, tidak biasanya mama membuat kami berkumoul seperti ini?" ucap Raven

"iya ma, apa ada yang serius?"tambah Galen

"mama ingin menikahkan raven dan juga aileen, iya kan pa?"

"apa, apa ini tidak terlalu mendadak kalian memberitauku?" ucap raven

"tidak raven, papa sudah rencanakan ini matang-matang. katna mama dan papa ingin melihat kamu menikah dengan aileen sebelum kami menetap di luar negeri minggu depan." tutur pak ardhan.

"kenapa bukan kak galen yang menikahi aileen ma, pa?"

"kamu tau kan kakakmu itu sudah mempunyai kekasih dan selama ini kami melihat kamu cukup dekat dengan aileen sayang" jawab bu anggi meyakinkan.

"lalu kapan kami akan menikah? ucap raven

"jadi kamu setuju sayang? kalau begitu lusa kamu akan menikahinya."

"aku akan menikahinya demi kalian" sahut raven.

"baik kalau sudah tidak ada hal yang ingin di bahas, aku harus pergi untuk menyiapkan meetinh besok pagi" Galen pergi ke kamarnya meninggalkan keluarga nya yang masih terduduk di ruang tengah.

Bu anggi menghampiri aileen yang berdiri menatap kerlip bintang dari balkom kamarnya.

"sayang kami disini.."

aileen hanya mengangguk, karena sejak kecelakaan itu aileen mengalami trauma sehingga menyebabkan ia tidak bisa berbicara, selama tujuh tahun ia tinggal bersama keluarga gumelar ia hanya menggunakan bahasa isyarat.

"seperti yang mama bilang kemarin, minggu depan mama dan papa akan mulai tinggal di rumah kami yang ada di luar negeri, dan lusa kamu harus menikah dengan Raven. kamu mau kan sayang?"

semburat senyum di wajah aileen menandakan pilihan mamanya memang tidak salah.

'apa aku bermimpi? aku akan menikah dengan kak raven pria yang selama ini aku kagumi dan aku cintai. tuhan terimakasih engkau masih memberiku kebahagiaan setelah tujuh tau lalu engkau merenggut orang-orang yang ku sayangi'

▪▪▪▪▪

Hari pernikahanpun tiba, Aileen sudah di rias oleh wo yang di sewa oleh keluarga gumelar. aileen terlihat bak putri yang trin dari kayangan dengan sebuah kebaya yang menjuntai di atas lantai.

semua keluarga sibuk mengurusi hari itu. termasuk Galen yang rela meninggalkan kerja kantornya untuk pernikahan adiknya.

senyum selalu menghiasi wajah ayu aileen dan semua keluarga.

"dimana adikmu sayang, kenapa dia belum turun?"

"sebentar ma biar galen yang menjemput raven"

Galen pergi menaiki tangga untuk menjemput raven, selang beberapa saat galen meniruni tangga tanpa raven di sampingnya. namun ia memegang selembar kertas dan langsung memberikannya untuk aileen.

"disini tertera nama kamu ai, aku tidak berani membukanya." galen mengulurkan kertas itu dan kemudian aileen mulai membuka sirat itu dan semuanya menjadi penasaran tentang isi surat tersebut.

Maafkan aku aileen, aku harus pergi. aku tidak bisa menikahimu karena aku sudah memiliki kekasih. terlebih kamu seorang gadis bisu, aku tidak mau teman-temanku mengejekku. tolong maafkan aku jika sikap baikku kamu salah artikan.

dan tolong sampaikan maaf untuk keluargaku.

Aileen menyeka airmata yang mulai menetes dia kembali tersenyum untuk membuat keluarganya tidak khawatir, lalu surat itupun di baca oleh keluarganya.

"raven kamu benar-benar keterlaluan, kenapa kami sejahat ini" ucap pak ardhan sembari memegangi dadanya.

"sayang, maafkan mama. mama yang salah mama membuat kamu terluka"

'aku tidak apa-apa ma, aku baik-baik saja. benar yang di katakan kak raven, kak raven adalah seseorang yang sempurna tidak pantas bersanding dengan gadis bisu sepertiku.' aileen menulis di atas note yang ia bawa kemana-mana.

"tidak sayang, kamu itu gadis baik.. kamu tidak pantas di perlakukan seperti ini"

"Galen papa mohon kamu mau menikahi aileen"

"apa? papa becandakan?"

"papamu benar sayang, kalau kamu tidak menikahi aileen apa yang akan di katakan orang-orang mengenai keluarga kita"

"tapi galen sudah mempunyai ersya ma, dan bulan depan kami akan bertunangan?"

namun pandangan galen berhenti tepat di dada pak ardhan yang semakin lama semakin menekan dadanya karena kesakitan.

'jangan ma, pa, kak galen berhak memilih kebahagiannya. sesangkan aku, aku hanya merepotkan kalian. tolong jangan terlalu memikirkanku' aileen menulis lagi di note nya .

"oke pa ma, aku akan menikahi aileen"

ijab kobulpun sudah terjadi, kini oara tamu mulai meninggalkan tempat itu. hingga tatapan galen berhenti di ujung pintu melihat kedatangan seorang pria dan wanita yang terlihay sangat mesra.

"selamat ya kalian sudah menikah, kenalkan ini kekasihku bianca" ya seseorang itu adalah raven dengan membawa kekasihnya di hadapan semua keluarganya.

"dasar kamu" galen memberi pukulan tepat di wajah rave sehingga darah mulai keluar dari sudut bibirnya.

saat raven ingin membalas, aileen berdiri tepat di hadapannya dengan sebuah tulisan.

'jangan sentuh kak galen, kamu tidak berhak melukainya'

"oh jadi sekarang perempuan bisu ini yang akan melindungimu kak?" ucap raven

"hentikan raven" saat galen ingin memukul kembali sekarang tiba giliran maureen yang menghadangnya.

"jangan salahkan adikmu yang leboh memilihku calon kakak ipar. tentu saja dia akan memilihku, dia tidak akan menikahi gadis bisu sepertinya yang akan membuatnya malu!"

"stop... raven. bawa pergi kekasihmu mama papa tidak akan memberimu warisan sedikitpun kalau kamu masih menjalin hubungan dengannya"

"tapi ma.."

bu anggita pun pergi meninggalkan ruangan itu dan membawa suaminya kedalam kamar supaya lebih tenang.

kini galen sudah berada di dalam kamar bersama aileen.

"ai, ada yang harua kita bicaran." ucap galen

'aku akan berbicara lebih dulu kak' tulis aileen

"apa?"

'kamu boleh menceraikan aku setelah mama dan papa pergi, aku tidak akan menghalangi kebahagiaanmu. dan setelah bercerai aku hanya meminta sebuah pekerjaan.'

"itu memang ya g ingin aku bicarakan, tapi aku tidak menyangka kamu akan mengambil keputusan seperti ini. kamu tau kan setelah aku menceraikan kamu, kamu akan menyandang status janda" ucap galen

deg

aileen tidak menyangka dua lelaki yang sudah dianggapnya kakak ternyata tidak sedikitpun perduli dengan dirinya melainkan hanya menggormati orang tuanya saja.

'aku tau kak, kak galen tidak perlu memikirkan itu'

aileen pin pergi membersihkan diri di dalam kamarnya sendiri.

pernikahan mereka sudah berjalan satu minggu, kini mereka pun hanya tinggal bertiga dengan beberapa pembantu. karna seperti rencana awal orang tua mereka memutuskan untuk tonggal di luar negeri.

"ai, kita tidak bisa bercerai saat ini. minimal satu tahun baru kita bisa bercerai. karna mama papa memantau pernikahan kita." jelas galen.

"dan satu lagi, aku harap kamu tidak keberatan jika aku mengajak ersya kesini"

aileen hanya mengangguk dan tersenyum tipis, hal itu di perhatikan oleh raven yang tiba-tiba merasa ada sesuatu yang hilang darinya.

setelah kepergian galen ke kantor, raven mendatangi aileen

"ai, apa kamu masih marah karna aku menolakmu?"

'tidak kak, aku cukup tau diri. yang aku tidak sangka kamu berani memainkan perasaan mama dan papa'tulis aileen

"iya aku tau aku salah aileen, tapi bisakah kami bersikap seperti dulu?"

'seperti dulu? itu tidak mungkin kak. aku sudah memiliki suami jadi aku tidak bisa terlalu dekat denganmu'

"tapi kalian kan tidak cinta? bisakan kamu jangan terlalu menghindariku karna aku tidak suka"

aileen hanya tersenyum dan berlalu pergi meninggallam raven yang tidak bergeming sedikitpun.

.

.bersambung

.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!