Kehidupan Kedua

Kehidupan Kedua

Prolog

Mungkin benar kata orang Cinta itu buta, hingga membuat orang yang sedang jatuh Cinta menjadi bodoh. Di perlakukan seperti apa pun, tak dianggap ada , bahkan tidak penting bagi orang yang kita cintai, tapi tetap bertahan hanya karena kata cinta, padahal itu jelas menyakiti hati.

 Orang bodoh itu adalah Aku, Keren Zaeni, yang mencintai secara sepihak padahal jelas Kevin Gala tidak pernah mencintaiku, ia mencintai wanita yang ada dalam masa lalunya Erin Saw yang tiba-tiba pergi meninggalkan Kevin dengan alasan yang tidak jelas. Kevin terus menunggu kedatangan Erin, namun Erin kunjung tidak datang.

Aku mencintai Kevin sebelum Erin datang di kehidupan kami berdua. Dulunya kami berdua adalah teman sekelas yang dekat. Aku diam-diam menyimpan rasa padanya hingga seorang murid baru datang ke kelas kami, Erin Saw ia wanita yang cantik, kepribadiannya juga baik dia memiliki paras yang polos dan lembut mungkin jika Aku seorang pria aku akan jatuh cinta padanya pada pandangan pertama. Itu yang terjadi pada Kevin yang memandang dalam Erin tanpa berkedip di hari pertama Erin datang.

Saat aku melihat Kevin yang memandang Erin seperti itu aku tahu bahwa cintaku hanya cinta sepihak, dan tidak akan pernah terbalaskan. Aku juga tidak pernah berpikir akan merebut cinta Kevin. Namun saat Erin pergi dari kehidupan Kevin entah kenapa perasaanku untuk memilikinya semakin memuncak. Aku terus mendekati Kevin dan memberikan semua cintaku padanya tetapi Kevin terlihat sangat terganggu. Aku seperti orang jahat yang terus mendesak Kevin untuk mencintaiku. Hingga berlalu tujuh tahun di mana aku dan Kevin lulus kuliah bersamaan. Entah bagaimana awal ceritanya tapi aku dan Kevin akhirnya resmi berpacaran.

Karena diriku terlalu larut dalam mencintai sehingga aku melupakan hal penting, keluargaku berada dalam masalah yang besar perusahaan ayahku terancam bangkrut, saat itu seseorang memberi ayahku sebuah bantuan tetapi dengan sebuah syarat, putri Ayahku harus menikah dengan pria itu.

Ayahku memberitahuku mengenai hal itu, ayahku juga tidak memaksaku untuk menyetujui itu. Karena Ayahku tahu bahwa aku hanya mencintai Kevin. Ayahku hannya ingin putrinya bahagia dengan pilihannya begitu juga dengan ibuku.

Aku yang mencintai Kevin saat itu, menolak syarat itu, aku terlalu egois dan hanya mementingkan diriku sendiri.

Hingga tiba di mana perusahaan Ayahku tidak tertolong dan bangkrut, Ayahku menjual barang-barang yang bisa dijual untuk membayar para karyawannya. Hingga rumah kami menjadi kosong tanpa ada sebuah barang berharga satu pun. Ayahku adalah pria yang bertanggung jawab dan juga sangat baik tapi aku terlambat menyadarinya.

Aku mendatangi Kevin untuk meminta bantuan namun Kevin acuh dan tidak peduli dengan apa yang terjadi denganku. Aku berusaha meyakinkan Kevin bahwa suatu saat aku akan mengganti uang yang ia pinjamkan namun Kevin menolak untuk membantuku. Saat itu aku sadar bahwa aku memang tidak penting di kehidupannya, perasaan kecewa dan bersalah menyelimuti hatiku. Andai saja aku menerima syarat dari pria itu maka keluargaku tidak akan seperti ini.

Aku berusaha mencari pekerjaan ke sana kemari, namun aku selalu ditolak dengan alasan tidak memiliki pengalaman bekerja. Sebulan setelah keluargaku bangkrut ayahku meninggal karena penyakit yang ia derita, meninggalnya Ayah membuat ibuku Depresi dan menyusul Ayah. Aku benar-benar kacau perasaan bersalah yang tidak berguna, keegoisanku membunuh keluargaku. Aku membenci diriku.

Satu-satunya penguat diriku Yusa Abian, adik laki-laki ku yang berusia 15 tahun, ia tidak menyalahkan ku atas kasus ini padahal seharusnya ia menyalahkan ku karena menolak syarat dari pria itu.

Aku sangat bersyukur memiliki adik seperti Yusa. Aku mulai menerima kehidupanku dan menjalaninya aku mendapat sebuah pekerjaan walau hannya menjadi penjaga toko kue. Semakin adikku dewasa aku mulai berpikir mengenai masa depan Yusa karena ku, ia tidak sempat menikmati hal yang seharusnya ia nikmati. Aku mulai mengambil beberapa pekerjaan dan mulai menabung untuk masa depan Yusa.

Yusa bahkan tidak ingin melanjutkan pendidikannya dan malah memilih untuk membantuku mencari uang. Aku membujuknya dan terus membujuknya, hingga akhirnya ia setuju untuk melanjutkan pendidikannya. Awalnya aku pikir kehidupanku dengan Yusa akan baik-baik saja tapi aku salah. Adikku selalu berantem di sekolah barunya dengan anak-anak di sana karena perihal adikku yang membawa beberapa kue untuk dijual di sana. Anak-anak di sana tidak menyukai Yusa, selain Yusa pandai berjualan beberapa anak-anak tidak menyukai kecerdasan dan paras Yusa yang tampan.

Anak-anak di sana mengejek betapa miskinnya Yusa sekarang, tapi Yusa tidak memedulikannya. Hingga anak-anak itu merusak kue yang ia bawa membuat Yusa memukul semua anak-anak yang merusak kuenya. Akibatnya Yusa di skors beberapa minggu.

Adikku memang tidak suka sesuatu miliknya diganggu atau dirusak orang lain.

Karena adikku di skors Aku dan adikku berkeliling berjualan kue di sekitar rumah kami. Aku berpisah di jalan lampu merah, aku mulai menawarkan kueku kepada orang-orang.

Langkahku terhenti, melihat seseorang yang sangat aku kenal Kevin, Ia seperti sedang menunggu seseorang datang. Seseorang berlari dari kejauhan memeluknya dan Kevin membalas pelukan itu dengan erat. Aku mulai memperhatikan siapa wanita itu, Erin Saw wanita yang sangat dicintai Kevin. Mereka berdua terlihat sangat bahagia bahkan Kevin tidak pernah seperti itu di hadapanku.

" Tidak boleh, mereka tidak boleh bahagia seperti itu. Aku di sini terluka  tetapi mengapa mereka tidak, Tuhan mengapa kau tidak adil. " Aku berbisik kecil dengan derai air mataku.

" Aku tahu aku yang salah, tapi dia juga salah membuatku jatuh cinta padanya. " Air mataku semakin deras, aku cepat-cepat menghapus air mataku karena banyak yang melihat ke arahku.

Tiba-tiba awan menjadi mendung dengan rintik hujan yang ia turunkan.  Apakah langit juga bersedih untukku,  aku orang yang berdosa tidak pantas dikasihani.

Brak...

Suara hantaman terdengar keras, Orang-orang dengan cepat menuju ke arah suara itu. Aku dengan cepat-cepat menghapus air mataku dan menuju ke arah itu. Aku berusaha mendesak masuk ke kerumunan orang-orang itu, untuk melihat apa yang terjadi.

Duk..

Aku menjatuhkan kue-kue yang aku bawa. Aku berlari kencang ke arah Yussa yang tergeletak dengan darah yang menyelimuti sekujur tubuhnya.

Aku mendekap tubuh adikku yang sudah tidak bernapas, air mataku terjatuh dengan sangat deras. Tanganku bergetar mengusap darah di wajahnya. Satu-satunya orang berharga yang membuatku bertahan, telah pergi meninggalkanku.

" Tuhan kau tidak adil.... " Aku berteriak dengan sangat kencang.

" Setidaknya biarkan adikku hidup untukku. " Aku mendekap adikku dengan kencang sembari memandang wajahnya, yang sudah memucat.

Seseorang menyentuh pundak ku. Aku menoleh, Kevin memandangku sendu dengan Erin di belakangnya.

Aku menepis tangan Kevin cepat.

" Maaf. " Ucapan itu keluar dari mulut Kevin.

Aku menoleh ke arah Kevin aku memandangnya dengan tajam.

" Bukankah ini yang kau mau. " Ucapku sembari melirik ke arah Erin yang tersenyum kecil.

Senyuman Erin seolah-olah meledekku, mungkinkah selama ini ia bersembunyi di balik sifat polosnya? . Tapi apa peduliku sekarang, satu-satunya orang penting untukku telah pergi.

Terpopuler

Comments

Sulati Cus

Sulati Cus

baru baca dah emosi

2022-10-16

0

Nyi Nur

Nyi Nur

awal cerita bgsss bgttt

2022-04-13

1

𝙷𝚟𝚎

𝙷𝚟𝚎

lewat

2021-12-31

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!