Toko baju

" Setidaknya keren sekarang lebih bersemangat dan menjadi dirinya sendiri dia tidak perlu berpura-pura lagi untuk dicintai. " Gaza tersenyum kecil.

" Mungkin saja ini kesempatanku untuk mendekati Keren lagi, aku sampai menjadi asisten Kevin agar bisa terus melihat Keren. " Batin Gaza semangat.

" Ya sudah, aku duluan Gaza. " Ucapku.  Adikku menarik lenganku cepat, karena Gaza tiba-tiba melamun, entah memikirkan apa jadi pegangannya melonggar.

" Eh, ikut. " Gaza yang sadar dari lamunannya berlari cepat menyusul kami.

Kami sampai di toko khusus pakaian wanita. Entah kenapa, Gaza mengikuti kami sampai kesini.

" Kau tidak sibuk?. " tanyaku.

" Aku rasa aku punya waktu luang untukmu. " jawab Gaza.

" Mm?. " Aku tidak mengerti dengan jawaban Gaza.

" Tapi aku tidak butuh waktumu. " jawabku ketus.

" Keren, kamu habis makan apa sampai kamu berubah total dari selembut kertas menjadi sekeras batu, dan ucapan mu menjadi sepahit ucapan tetangga. " Cerca Gaza.

" Ih, Gaza juga  sekarang lebih lemes. " Ucapku sinis.

" Benarkah?. " Gaza cepat-cepat menutup mulutnya.

Aku tertawa kecil melihat tingkah Gaza. Gaza dari dulu memang  seperti ini, hannya saja aku yang terlalu sibuk mengejar cinta hingga melupakan orang-orang di sekitarku.

Betapa bodohnya aku.

Gaza tersenyum kecil ke arahku, tapi aku merasa itu lebih ke senyum haru.

Bahagia itu sederhana jika kamu bisa menikmati hidupmu. Tapi sayangnya aku yang bodoh ini menganggap cinta yang tidak pernah terbalaskan adalah kebahagiaanku.

" Ini, coba pakai. " Yusa memberiku beberapa pakaian untuk di coba.

" Cepat. " Yusa mendorongku ke tempat ganti. Aku mau tidak mau menurutinya, seperti apa yang dilakukan Yusa tadi, menurut padaku.

" Kenapa, kau ikut. " ucap Yusa ketus, melirik ke arah Gaza yang ikut menunggu Keren berganti.

" Kenapa?. " Tanya Gaza.

" Aku tidak suka. " Ketus Yusa.

" Tapi aku suka. " Jawab Gaza dengan ekspresi menjengkelkan.

" Jangan coba-coba mendekati kakakku. " Ancam Yusa.

" Tapi aku akan mendekatinya. " ucap Gaza dengan senyum liciknya.

" Kau, benar-benar menjengkelkan. " Yusa mencoba menahan diri agar tidak terjadi keributan.

" jika kau terus seperti ini, maka kakakmu bisa saja tidak menikah. " Gaza menekan-nekan ponselnya.

" Kakakku akan menikah tapi tentunya bukan denganmu atau si Kevin  itu. " Bisik Yusa di telinga Gaza.

" Kau tidak menyukaiku, karena aku teman dari Kevin bukan?. " Gaza menghentikan aktivitasnya menekan ponselnya.

" Tara, Bagaimana cocok?. "  Aku keluar dengan menggunakan baju yang dipilih Yusa.

" Cocok. " Jawab Gaza cepat.

" Apa kau pikir kakakku bertanya padamu. " Yusa menatap Gaza dengan sinis.

" Aku hannya memberikan pendapatku. Menurutku apa pun yang dikenakan Keren selalu cocok. " Gaza tersenyum kecil ke arah Yusa.

" Saat memakai baju kekanakan juga terlihat imut. "Lirih Gaza.

" Aku bilang tidak butuh pendapatmu. " Yusa langsung masuk ke tempat ganti, ia mengambil baju-baju di sana ia langsung menuju kasir.

" Yusa, jangan semuanya. " Ucapku sedikit berteriak. Yusa tidak mendengarkannya dan terus berjalan menuju kasir.

" Gaza, ini ulah mu kan. " Lirik ku ke arah Gaza yang membuang mukanya.

" Tentu saja bukan, dia adikmu jadi mirip denganmu. " Elak Gaza.

" Gaza, dari dulu kau sama saja suka mengganggu Yusa. " ucapku sedikit ketus.

Aku bergegas menghampiri  Yusa, Ia terlihat sangat kesal. Mungkin saja Gaza menyinggung sesuatu yang membuat Yusa kesal.

Selesai berbelanja aku dan Yusa bergegas pulang, matahari sudah hampir tenggelam. Gaza mengikuti kami sampai ke parkir, hari ini Gaza semakin aneh, entah apa yang merasukinya.

" Gaza, kau tidak pulang?. " tanyaku yang mulai lelah.

" Aku akan pulang setelah melihatmu pulang terlebih dahulu. " Ucap Gaza.

" Ya ampun, kakak masuk saja jangan pedulikan dia. " Teriak Yusa dari dalam mobil.

" Adikku, kenapa kamu tidak bisa ramah denganku, setidaknya panggil aku kakak. " Ledek Gaza.

"Siapa, aku adikmu?. " Yusa menunjuk-nunjuk dirinya ia terlihat tertekan.  Yusa memencet klakson terus menerus, ia terlihat kesal.

" Ya sudah, aku duluan Gaza. " Aku masuk ke dalam mobil, sembari melambai ke arah Gaza.

" Huft, baru mulai sudah tidak direstui sama Yusa saja. Payah... " Gerutu Gaza.

" Yusa, tadi kenapa seperti itu pada Gaza?. " Tanyaku.

" itu, privasi. " singkat Yusa.

" Adikku benar-benar sulit di tebak. " batinku.

Gazaly Caxis, kenapa dulu aku tidak ingat dengan dia, Jika aku meminta bantuan pada Gaza saat itu mungkin saja ia akan membantuku. Seminggu sebelum keluargaku bangkrut, Gaza mengundurkan diri dari perusahaan Kevin, ia di paksa oleh Ayahnya untuk mengurus perusahaannya yang ada di luar kota, semenjak itu aku tidak pernah bertemu atau berhubungan lagi dengan Gaza. Sebelum Gaza pergi keluar kota, aku ingat Gaza mengirimkan pesan dengan kata.

" Maaf. " Tetapi aku tidak sempat membalasnya, aku harus menjual teleponku untuk menebus seragam Yusa saat itu.

" Kak, kakak. " Yusa memanggilku kencang.

" Ah, kenapa?. " Tanyaku gelagapan.

" Apa yang kakak pikirkan, sampai terlihat serius?. " Tanyanya sambil menyetir.

" Itu privasi ku. "Ucapku tersenyum.

" Hay, tidak boleh seperti itu padaku. " Ucapnya kesal.

" Lebih baik adikku ini fokus menyetir. " Aku mengacak rambut adikku.

" Aku tahu. " Jawabnya kesal.

" Yusa, kau lihat toko itu. " Tunjuk ku ke arah toko yang terlihat sudah lama tidak berpenghuni.

" Iya, kenapa?. " Yusa melirik ke arah toko itu.

" Bagaimana jika aku membeli toko itu? . " aku melihat ke arah toko itu, sembari menyimpan nomor yang tertera di sana.

" Untuk apa?, kakak ingin membuka usaha?." Tanyanya lagi.

" Benar, toko itu sangat cocok di gunakan untuk membuka usaha tempatnya sangat strategis. Kemungkinan juga akan ramai yang datang. " Jelas ku.

" Yah, benar tempat itu cocok untuk membuka usaha terutama usaha makanan manis. Jika kakak ingin aku bisa menemani kakak besok. " 

" Adikku memang terbaik, sini Cium. " Ledekku, dengan memonyongkan bibir.

" Kakak. " Yusa menghindar dengan cepat.

" Akhirnya, kakak berniat melakukan sesuatu. " Yusa terkekeh.

" Kakak akui, kakak terlambat, kakak malah sibuk melakukan hal yang tidak penting. " Ucapku murung.

" Tidak apa terlambat dari pada tidak sama sekali. " Ucap Yusa menenangkan ku.

" Terima kasih Yusa. "Ucapku lirih.

Kami sudah sampai di rumah, selesai mandi kita langsung menuju ruang makan di sana sudah ada Ayah dan Ibu yang menunggu kami.

Ucapan terima kasih, yang selalu aku ucapkan  pada Tuhan. Ia memberikanku kesempatan ini dan aku berharap ini juga bukan mimpi.

Melihat Ayah dan Ibu di depanku membuatku ingin menangis, Aku takut ini hanya khayalanku saja.

" Kakak, kenapa murung?. " 

Ibu menyentuh punggung tanganku, Aku tersentak, tersadar dari lamunanku.

" Eh, Ayah Ibu aku ingin membeli toko. " ucapku spontan.

" Kau ingin membuka usaha?. " Ayahku menatapku tidak percaya.

" Iya apakah boleh? " Aku ,menatap Ayah dalam berharap ia memberi Izin.

Ayah dan Ibuku saling berpandangan, mereka terlihat tidak percaya.

" jika kakak menginginkannya maka lakukan. " Ucap Ayah, Ayah mulai sibuk memilih lauk pauknya.

" Jika kakak ingin kakak bisa membelinya, tapi kakak mau membuka usaha apa?. " ibu menatapku dengan penuh pertanyaan.

" Kue. " Ucapku cepat.

" Kue. " Ucap terkejut Ayah, ibu dan Yusa bersamaan.

" Apa begitu mengagetkan untuk kalian?. " tanyaku bingung.

" Kaka tidak pernah masuk ke dapur, apa lagi membuat kue,  yang benar saja kak?. " Ucapan Yusa seperti sebuah arti agar aku tidak melakukan sesuatu yang aneh.

" Tapi tadi kan Yusa yang menyarankan padaku." Aku menatap Yusa polos.

Terpopuler

Comments

@⒋ⷨ͢⚤L♡Marieaty♡

@⒋ⷨ͢⚤L♡Marieaty♡

hai kaka aku mampir nih, nyimak 😄😄😄

2023-08-28

0

Fina Tanjung

Fina Tanjung

masih berusaha mencocokan cerita dengan prolog nya

2022-01-03

1

senja

senja

Yusa punya SIM? kok nyetir?

btw blm dikasih tau background MC nya ya, dia dulu lulusan mana, n keknya dia di rumah ya gak kerja?

2021-12-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!