Sakitnya Berbagi Cinta

Sakitnya Berbagi Cinta

Meminta Menikah Lagi

Tepat hari ini adalah hari ke 8 bulan dimana Luna dan Alfian menikah dan hidup bersama.

Waktu sudah menunjukkan pukul Delapan malam, biasanya Alfian selalu pulang tepat waktu pada hari biasa, kecuali jika ia memberitahu istrinya kalau akan ada waktu lembur hari ini.

Tapi Alfian tidak berbicara apapun tadi pagi, ini membuatnya menunggu dan terus menantikan kepulangan suaminya dari kantor.

Tak ada bosanya Luna menunggu kepulangan suaminya yang hampir pukul sembilan malam ini.

Ia juga selalu menyiapkan makan malam yang lezat dan nikmat untuk suami tercinta dari tangan dan buatannya sendiri.

Kehidupannya memang cukup,atau bisa di bilang kehidupanya itu tercukupi.

Ia memang memiliki suami yang berkerja di sebuah kantor besar di bagian Manager kantor.

Selain tingkatannya yang lumayan,ia juga termasuk salah seorang pekerja yang di banggakan di kantor ini.

Sebagai seorang istri yang baik Luna juga mempunyai usaha kecil-kecillan di rumah untuk menambah perekonomiannya.

Ia berjualan makanan Online ataupun cemilan lezat seperti stik keju dan makanan enak lainnya.

Atau bahkan ia berjualan sesuai pesanan para pelanggan yang meminta menu itu sendiri.

Walaupun sehari-harinya ia selalu di tinggal suaminya ke kantor namun ia tak pernah merasa kesepian saat di rumah, karena di rumahnya terdapat satu pelayan yang selalu membantu dan menemaninya saat melakukan pekerjaan rumah.

Tak lama setelah itu, saat Luna dan pelayanya sedang membereskan ruangan tengah,suami yang di tunggu-tunggu pun sampai juga di halaman depan rumahnya.

Klakson mobil berbunyi dua kali, pertanda agar cepat di bukankan pintu gerbang untuk masuk ke halaman rumahnya.

Pelayan pun langsung berlari dan bergegas untuk membukakan pintu gerbang dengan segera.

"Dimana istriku..?"

"Ia sedang membereskan ruangan kerja Anda pak.."

Terlihat wajah diam dan murungnya memikirkan sesuatu, sepertinya ia sedang kecapean ataukah ada hal yang benar-benar ia pikirkan kita tidak tahu.

Setelah bertanya satu kalimat dan mendengar jawabannya,ia langsung melangkahkan kakinya menuju ke ruangan tanpa bertanya lagi.

"Luna..."Panggilannya agak sedikit datar dengan raut wajah yang sama-sama datar itu.

"Iyah..."Jawab Luna manis juga sambil tersenyum mendekat ke arah suaminya.

"Ada apa?, kenapa kau menatapku seperti itu?,apa ada sesuatu di rambutku sayang...?"

"Tidak, sini... duduklah!"menepuk sofa yang ada di sebelahnya untuk menyuruh istrinya agar segera duduk.

"Dengarkan baik-baik sayang..,aku naik jabatan di kantor"

"Wah, benarkah?.., syukurlah kalau begitu sayang,kau benar-benar naik jabatan..."

Merasa senang Luna mendengar kabar baik ini, terlebih ia juga memiliki kabar baik yang belum ia beritahu kepada suaminya yang ada di sampingnya ini.

Tapi melihat raut wajah suaminya yang begitu datar membuatnya berhenti tersenyum dan kembali terdiam.

"Tapi kenapa kau terdiam sayang?,apa kau tidak senang, bukankah seharusnya kau gembira..?"

Langsung menatap istrinya lekat yang sedang bertanya itu.

"Apa kau senang..?"Malah bertanya balik, membuat istrinya menyengkrut keningnya merasa bingung.

Yah aku sangat senang sayang,

karena hari ini aku juga mempunyai kabar baik untukmu, kabar yang selalu di nantikan kita berdua selama ini..,

"Entahlah..,jika kau senang maka aku juga akan merasa senang"Memegang kedua tangan suaminya dengan lembut sambil tersenyum kecil.

"Aku memang naik Jabatan, tapi..aku juga akan menikah lagi.."

"Deg.."Terasa seperti sambaran petir yang tiba-tiba saja menyambar begitu dalam sampai menusuk hati Luna.

"Apa..?"melepaskan tangan suaminya itu, kemudian ia mengundurkan dirinya sejengkal dan menatap suaminya dengan penuh tanda tanya.

"Iya,aku akan menikah lagi...,dan aku juga menjamin hidupmu akan lebih enak dari ini jika kau menyetujui aku agar menikah lagi.."

"Apa yang kau katakan mas?,ini semua bohong kan?,kau hanya bercanda kan?"

Merasa tidak percaya dengan semua ini. Seumur hidupnya selama ia hidup dan bersanding dengan suaminya ini,

Ia begitu sayang dan perhatian, bahkan dua hari yang lalu Luna dan Alfian merayakan hari lahir mereka secara berbarengan karena hanya selisih dua hari.

Namun pada hari ini badai benar-benar melanda dan membuatnya tidak bisa berdiri tegak.

"Tidak Luna,aku benar-benar akan menikah lagi, jika aku menikah lagi hidupmu akan lebih enak dari yang sekarang ini,kau juga tidak akan lagi kepanasan masak di dapur,kau juga bisa berbelanja sesuka hati mu nantinya.."

"Cukup!,apa maksud perkataan mu mas?,kau sudah gila?,aku tidak bisa menerimamu jika kau akan menikah lagi..!,dan aku juga tidak menginginkan kehidupan enak seperti itu,aku tidak ingin...."

"Keputusanku sudah bulat,aku sudah menerima pangkat dan jabatan ini untuk memimpin perusahaan,dan atas keputusan ini aku harus menikah dengan Nona muda Putri tunggal pemilik perusahaan ini"

"Kalau begitu jangan terima jabatan ini!, lebih baik aku hidup seperti ini dan terus-terusan memasak di dapur, dari pada aku harus melihatmu menikah dengan wanita lain,kau tidak mempunyai hati mas?, dimana rasa cinta dan janjimu sekarang?.."

Dengan teganya dia akan menikah lagi, padahal aku akan memberinya kabar baik tentang kehamilanku, tapi apa..

dia akan menikah lagi,dan lebih memilih jabatan dan harta,dari pada diriku..

Mulai berderaian air mata Luna,ia sudah berusaha untuk menahannya,tapi derai air mata jatuh begitu saja di pipinya.

Hati ini sudah tidak menerima, hati ini juga sungguh kecewa, bagaimana dengan mudahnya Alfian bilang akan menikah lagi tanpa memikirkan perasaan istrinya saat ini.

"Manjadi pemimpin perusahaan adalah impianku Luna,kau hanya cukup menerima ini saja, aku juga tidak akan menceraikan mu nantinya.."

"Cukup... cukup!,kau tidak beneran kan?,kau berbohong kan?,apa yang kau katakan mas Alfian?.."Berteriak kesal,Luna benar-benar tidak percaya ini.

"Jika kau tidak mendengar perkataanku ya sudah..."beranjak berdiri dari duduknya,ia bahkan terus berjalan untuk pergi meninggalkan ruangan ini.

"Kau jahat?, kenapa kau tiba-tiba seperti ini mas?,kau tahu..aku sedang hamil sekarang,tapi kenapa dengan teganya kau bilang akan menikah lagi,kau lebih memilih harta dari pada diriku?"

"Apa?,kau sedang hamil...?,Luna kau sedang hamil?"

Semula ia memang berjalan terus untuk meninggalkan ruangan ini, namun setelah mendengar perkataan istrinya ini ia terhenti dan menatap istrinya yang sedang menangis itu.

"Pikirkan baik-baik permintaanmu ini?,aku kecewa, dimana ikrar janji pernikahan yang kau ucapkan kepadaku mas?,kau benar-benar jahat.."

Luna sudah terlanjur sakit hati dan merasa begitu terluka.

Ia juga tidak ingin berbicara lagi dengan suaminya, Lalu ia yang pergi meninggalkan ruangan ini untuk menuju ke kamar tamu saja.

Aku benar-benar tidak mengerti apa yang sedang merasuki mas Alfian, bagaimana bisa dia meminta akan menikah lagi

Apa dia benar-benar tidak memikirkan perasaan ku..

Apa karena dia itu Nona muda dan banyak harta?, tentu saja kau menerimanya..

dasar bajingan.., kenapa aku harus menikah denganmu saat ini..

"Hiks...hiks.."

Duduk di lantai dan hanya bisa bersabar di tepian ranjangnya,Luna merasa begitu sedih dan terluka saat ini.

Ia menangis tersedu-sedu di dalam kamar tamu.

Terpopuler

Comments

Breagita rolissa

Breagita rolissa

Baru baca perasaan udah kesel aja...

2024-07-31

0

ᴹˢ᭄𝕯𝖆𝖗𝖐𝐒𝐢𝐬𝐭𝐞𝖒☢︎٭⃟👾⃟

ᴹˢ᭄𝕯𝖆𝖗𝖐𝐒𝐢𝐬𝐭𝐞𝖒☢︎٭⃟👾⃟

baru baca udah dibikin emosi sama laki laki bang**t huh!!

2023-10-06

2

Sagita Chn

Sagita Chn

wah ..gak nyangka karyaku ini yang paling banyak disukai orang...,

2022-08-22

0

lihat semua
Episodes
1 Meminta Menikah Lagi
2 Pernikahan
3 Bertemu Seseorang
4 Pertemuan Mereka
5 Luna Sakit
6 Luna Sakit 2
7 Di Balik Sikap Suami
8 Pelakor VS Istri Pertama
9 Sikap Swara
10 Bertemu lagi
11 Posisi Yang Sama
12 Di salahkan
13 Bertemu Dokter
14 Suapan Dokter
15 Alfian gelisah
16 Edward Vs Alfian
17 Kabur
18 Bawa Ke Rumah
19 Istri Tak Becus
20 Jangan Pergi
21 Mencari Kebenaran
22 Suasana di meja makan
23 Pencarian
24 Kedatangan Omah
25 Ke rumah
26 Debat
27 Edward Panik
28 Hamil
29 Jalan-jalan
30 Ketahuan
31 Tragedi
32 Rumah Sakit
33 Alfian dan Swara
34 Suasana ruangan
35 Kantor polisi
36 Masih berdebat
37 Amnesia
38 Di kira suami
39 Permintaan Alfian
40 Belajar Memasang Dasi
41 Menuju ke rumah sakit
42 Mereka Bertemu
43 Edward Vs Alfian
44 Khawatir
45 Kedatangan Orang Tua
46 Makan Bersama
47 Kedatangan Wanita
48 Kedatangan Polisi
49 Luna Terjatuh
50 Luna Sadar
51 Bertemu
52 Cerai
53 Menangkan Diri
54 Akan Bekerja
55 Susana kantor
56 Rencana Swara
57 Luna dan Demian
58 Kedatangan Edward
59 Pengakuan Cinta
60 Perhatian Edward
61 Gara-gara Cincin
62 Melamar
63 Alfian Pergi
64 Balas dendam
65 Kejutan Pagi
66 Lamaran Resmi
67 Persiapan Pernikahan
68 Pernikahan
69 Malam pertama
70 Suasana Rumah Sakit
71 Keputusan Mantap
72 Kepergian Alfian
73 kepergian Alfian 2
74 Swara Terpuruk
75 Kehangatan malam
76 Rumah Baru & Kabar Bahagia
77 season 2. Pisang Goreng
78 Bertemu Demian
79 Perhatikan Edward
80 Perubahan fisik
81 Kebaikan Luna
82 Edward sibuk
83 Salah paham
84 Istri Edwin sakit
85 ujian
86 Persalinan Luna
87 Menikahlah lagi!
88 Bahagia
89 Pengumuman
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Meminta Menikah Lagi
2
Pernikahan
3
Bertemu Seseorang
4
Pertemuan Mereka
5
Luna Sakit
6
Luna Sakit 2
7
Di Balik Sikap Suami
8
Pelakor VS Istri Pertama
9
Sikap Swara
10
Bertemu lagi
11
Posisi Yang Sama
12
Di salahkan
13
Bertemu Dokter
14
Suapan Dokter
15
Alfian gelisah
16
Edward Vs Alfian
17
Kabur
18
Bawa Ke Rumah
19
Istri Tak Becus
20
Jangan Pergi
21
Mencari Kebenaran
22
Suasana di meja makan
23
Pencarian
24
Kedatangan Omah
25
Ke rumah
26
Debat
27
Edward Panik
28
Hamil
29
Jalan-jalan
30
Ketahuan
31
Tragedi
32
Rumah Sakit
33
Alfian dan Swara
34
Suasana ruangan
35
Kantor polisi
36
Masih berdebat
37
Amnesia
38
Di kira suami
39
Permintaan Alfian
40
Belajar Memasang Dasi
41
Menuju ke rumah sakit
42
Mereka Bertemu
43
Edward Vs Alfian
44
Khawatir
45
Kedatangan Orang Tua
46
Makan Bersama
47
Kedatangan Wanita
48
Kedatangan Polisi
49
Luna Terjatuh
50
Luna Sadar
51
Bertemu
52
Cerai
53
Menangkan Diri
54
Akan Bekerja
55
Susana kantor
56
Rencana Swara
57
Luna dan Demian
58
Kedatangan Edward
59
Pengakuan Cinta
60
Perhatian Edward
61
Gara-gara Cincin
62
Melamar
63
Alfian Pergi
64
Balas dendam
65
Kejutan Pagi
66
Lamaran Resmi
67
Persiapan Pernikahan
68
Pernikahan
69
Malam pertama
70
Suasana Rumah Sakit
71
Keputusan Mantap
72
Kepergian Alfian
73
kepergian Alfian 2
74
Swara Terpuruk
75
Kehangatan malam
76
Rumah Baru & Kabar Bahagia
77
season 2. Pisang Goreng
78
Bertemu Demian
79
Perhatikan Edward
80
Perubahan fisik
81
Kebaikan Luna
82
Edward sibuk
83
Salah paham
84
Istri Edwin sakit
85
ujian
86
Persalinan Luna
87
Menikahlah lagi!
88
Bahagia
89
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!