Bab 5 - Hantu Pria

Mendadak bulu kuduknya berdiri, tengkuknya terasa dingin, perlahan kepalanya menoleh ke sumber suara dengan pergerakan yang kaku. Terpampang jelas wajah pucat menatap penasaran, tubuhnya pun tembus pandang, semakin dilihat semakin mengerikan.

Putri kembali menelan salivanya. Jadi, apa yang dipikirkannya benar. Pria ini bukanlah manusia, dia adalah hantu.

“Aaa!!”

Detik kemudian Putri menjauhkan diri dari pria itu, pria yang kemarin menciumnya.

“Ke-kenapa kamu ada di sini? Pergi! Cepat pergi! Jangan ganggu aku!” Ia mencoba mengusirnya, namun sosok yang diusir malah melayang mendekati.

“Aku enggak akan pergi .... Aku suka di sini… Karena aku bisa terus sama kamu.”

Pria itu semakin mendekatinya membuat Putri sangat ketakutan, bakhan matanya sudah berembun, bibirnya pun gemetar.

“Berhenti! Tolong jangan mendekat lagi …. Aku, Aku takut hantu.” Putri menitikan air matanya.

Ia merasa sangat ketakutan pada hantu pria tersebut. Lalu hantu itu mencoba mengerti sedikit menjauhkan diri dari Putri.

“Maafin aku ... Aku enggak bermaksud buat nakutin kamu.” Pria itu berbalik, ia menoleh sedikit ke arah Putri “Aku akan pergi.”

Hantu Pria itu pun melayang ke arah tembok dan tembus keluar dari kosan. Putri yang merasa sudah aman mulai menenangkan dirinya. Mengelap pipinya yang basah.

“Ini aneh, kenapa aku bisa lihat dia?”

Putri mulai membereskan kembali tempat tidur yang berantakan.

“Siapa dia?"

"Kenapa dia ada disini?”

"Mau apa dia?"

Pertanyaan demi pertanyaan terus meluncur di bibir manisnya itu.

“Dari mana dia datang?”

“Apa aku harus menjawabnya?” sahut hantu pria itu yang mulai menembus tembok kembali ke tempat Putri.

 

 

“Kyaa! Pergi! Pergi setan!” Putri mencoba menimpuknya dengan barang-barang yang ada di dekatnya, namun nihil karena barang itu hanya menembus tubuh hantu tersebut..

“Heyy! Kau menyakitiku…,” ucap hantu itu sambil meletakan tangan di dadanya.

“Masa bodo dengan menyakitimu atau apalah itu. Aku gak peduli! Pergi kamu setann... pergi!” Putri semakin tak terkendali. Ia masih mencoba melempar barang-barangnya.

“Kalau aku gak mau, kamu mau apa?” tanya hantu itu menantang Putri dengan wajah yang jahil.

“Aku... Aku akan…” Putri tampak berpikir, menghentikan aktifitasnya melempar barang.

“kamu akan apa?” tanya hantu itu lagi.

Satu ide terlintas dalam pikirannya.

“Aha! Aku akan panggil pengusir setan.” Kata Putri sambil tersenyum.

“Kamu menggemaskan.”

“A-apa?”

Putri seakan tak percaya, sebenarnya ada apa dengan hantu ini? Apa dia gila? Mendapat pujian dari seseorang harusnya menjadi senang,. Tapi, mendengarnya dari hantu malah membuatnya merinding.

“Aku gak mau mengulang kembali kata-kata ku.”

“Dasar setan gila! kurang ajar! Pergi kamu! Pergi!” teriak Putri dengan kencangnya membuat penyewa kos berdatangan ke tempatnya dengan panik.

“Putri! Kamu kenapa?” terdengar seseorang memanggil namanya dari balik pintu, Putri mencoba mendekati pintu itu dengan kewaspadaan tentunya.

Saat pintu terbuka, Putri berhambur memeluk Sisy.

“Sisy, pria itu datang lagi. Dia di sana!” Putri menunjuk pada kasurnya, hantu itu memang sedang duduk di sana sambil melambai-lambaikan tangan ke arah Putri.

Sisy yang melihat arah tunjukan Putri memutar bola mata malas. Dia tidak melihat apapun di sana. Sedangkan penyewa kos yang lain menyaksikan dengan pandangan tidak suka.

“Dia kenapa sih?"

“Dia gila ya? orang gak ada apa-apa juga.”

"Tau, bikin ribut mulu"

"Berisik banget."

Begitulah bisikan-bisikan yang kini terlontar dari beberapa penyewa kos yang tidak suka kebisingan. Sisy mendengar apa yang mereka bicarakan, sebenarnya dia pun terganggu oleh teriakan Putri.

“Putri, enggak ada apa-apa di sana. Lebih baik kamu bereskan barang-barang yang berantakan itu lalu pergilah beristirahat.”

“Tapi... Tapi dia masih ada di sana,” ucap Putri memohon agar diberi perlindungan dari hantu itu.

Jika Putri bilang bahwa yang dilihatnya sekarang adalah hantu, apa Sisy akan percaya. Atau Sisy akan berpikir bahwa dia benar-benar gila. Kenapa hanya dia saja yang bisa melihat hantu pria itu?

“Kamu mungkin kecapean. Tolong jangan buat keributan lagi. Kamu enggak tinggal sendiri di sini, banyak orang yang juga terganggu karena kamu terus berteriak.”

Putri yang mendengar itu merasa sedih. Sisy ternyata tidak memihaknya dan tidak percaya apa yang ia bilang. Tapi, keributan yang terjadi memang salahnya. Putri menedarkan pandangannya, banyak yang menatapnya dengan nanar.

“Maaf semuanya, karena sudah buat keributan,” ucapnya lemah.

“Jangan sekali-kali lagi ya Putri, kami terganggu banget.” celetuk seorang gadis.

Putri mengangguk mengerti.

“Istirahat ya.” Ucap Sisy sambil menepuk pundak putri lalu kembali ke dalam kamarnya.

Sebenarnya Putri masih takut untuk masuk kembali ke dalam kamarnya, ia akhirnya hanya terduduk di depan teras. Ibu kos yang mendengar keluhan pergi menghampiri Putri.

“Ibu kos, ada apa kemari?”

“Nak... Ibu harap kamu bisa tenang ya. Ibu pusing mendengar keluhan penyewa lain. Ibu harap kamu mengerti apa yang Ibu sampaikan.”

“Iya, maafkan Aku. Aku enggak akan bikin keributan lagi.”

“Makasih ya nak, kamu memang anak baik. Sekarang istirahat dan tidur yang nyenyak ya....”

Putri hanya bisa menunduk “Baik.” jawabnya lemah. Kemudian dengan berat hati masuk ke kamarnya kembali di mana hantu priaitu masih ada dengan kekehan kecil menyaksikan drama dadakan tadi.

Putri menatapnya kesal mencoba membuang rasa takut, namun belum bisa. Ia hanya berdiri di dekat pintu, tidak berani masuk apalagi mendekat. Dia takut hantu. Baginya makhluk itu sangat menyeramkan.

Tapi, Lihat dia. Lihat hantu itu. Kenapa semakin diperhatikan dia semakin terlihat berbeda. Memangnya ada hantu yang terlihat tampan dengan alis mata tebal, bulu mata lentik, hidung mancung dan lihatlah bibir merah muda yang ranum itu.

Sepertinya penglihatan Putri menjadi bermasalah.

"sudah dong, jangan melihatku seperti itu terus...," ucap hantu itu membuyarkan lamunan Putri.

Apa yang aku pikirkan sih? Putri memukul kepalanya pelan.

"Wou, wouu! jangan dipukul kepalanya.Aku gak mau kamu sakit." Hantu pria itu hendak melayang menghampiri Putri.

"Berhenti! Kalau kamu mendekat lagi aku bakal teriak!" ancamnya.

"Hm... Oke-oke kali ini aku bakal nurutin apa kata kamu."

"Benaran?" tanya Putri tak menyangka.

"Benar. Aku enggak mau kejadian yang tadi terulang lagi, dan aku enggak mau kamu dibilang gila sama orang lain." Jelas hantu itu yang kini bersidekap tangan di dada.

"A-apa?! Ini semua kan gara-gara kamu juga! Dasar hantu!" ucap Putri tak terima.

"Wou! Jangan panggil aku seperti itu dong. Aku jadi sakit hati nihh...," ucap hantu itu dengan pandangan yang memelas.

"Heh, ngaca dong! kamu tuh transparan, bisa melayang, nembus tembok, nggak keliatan sama orang lain, apalagi coba kalau bukan hantu atau makhluk astral dan sejenisnya."

Belum sempat hantu itu menyanggah Putri mulai berbicara lagi.

"Aku juga bingung, kenapa aku bisa lihat kamu? Ini enggak masuk akal sama sekali. Aku paling takut sama hal supranatural, bahkan aku takut menonton film bergenre horor dan lagi aku kan gak punya indra ke-enam?" jelas Putri panjang lebar.

Masih ada banyak pertanyaan dibenaknya yang belum terlontarkan. Kenapa bisa dia berada pada situasi ini? situasi dimana orang-orang sekitar menyebutnya 'Ketempelan'.

Putri harus mencari cara untuk menyingkirkan hantu itu, atau dia tidak akan bisa hidup dengan tenang.

Terpopuler

Comments

Evi Lubis

Evi Lubis

he he he
menghibur bnget

2019-10-17

0

Galuh R

Galuh R

semangat 💪

2019-08-22

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Teman Pertama
2 Bab 2 - Ketempelan
3 Bab 3 - CEO Galak
4 Bab 4 - Terlihat Kelelahan
5 Bab 5 - Hantu Pria
6 Bab 6 - Satu Ranjang
7 Bab 7 - Mengusirnya
8 Bab 8 - Keputusan
9 Bab 9 - Ritual
10 Bab 10 - Kerasukan
11 Bab 11 - Bos Rese
12 Bab 12 - Tidak Ingat
13 Bab 13 - Dia Baik
14 Bab 14 - Tuduhan
15 Bab 15 - Mendekatinya
16 Bab 16 - Batasan
17 Bab 17 - Maaf
18 Bab 18 - Keberadaannya
19 Bab 19- Kecurigaan
20 Bab 20 - Paranormal
21 Bab 21 - Ingatan
22 Bab 22 - Pelaku
23 Bab 23 - Kamu Menyukaiku
24 Bab 24 - Jangan Pergi
25 Bab 25 - Selisih
26 Bab 26 - Perhatian
27 Bab 27 - Sikap yang Baik
28 Bab 28 - Penawaran
29 Bab 29 - Mengunjungi
30 Bab 30 - Kekasih Sempurna
31 Bab 31 - Mengikuti
32 Bab 32 - Memburuk
33 Bab 33 - Firasat
34 Bab 34 - Runtuh
35 Bab 35 - Menerima Kenyataan
36 Bab 36 - Harapan
37 Bab 37 - Dia Kembali
38 Bab 38 - Tidak Mengenalnya
39 Bab 39 - Peringatan
40 Bab 40 - Penghibur
41 Bab 41 - Tempat Aman
42 Bab 42 - Jangan Beritahu
43 Bab 43 - Penolong
44 Bab 44 - Menyakiti
45 Bab 45 - Kilas Balik
46 Bab 46 - Putus
47 Bab 47 - Tolong Mengerti
48 Bab 48 - Cemburu
49 Bab 49 - Rencana
50 Bab 50 - Mengaku
51 Bab 51 - Psikopat
52 Bab 52 - Serangan
53 Bab 53 - Bertahanlah
54 Bab 54 - Sisy
55 Bab 55 - Dunia yang Sempit
56 Bab 56 - Tidak Tahan
57 Bab 57 - Restu Orangtua
58 Bab 58 - Terlupakan
59 Bab 59 - Yangku Rindukan
60 Bab 60 - Penindasan
61 Bab 61 - Perasaan Andrian
62 Bab 62 - Gelisah
63 Bab 63 - Melepaskan
64 Bab 64 - Keberadaan Jhon
65 Bab 65 - Sahabat terbaik
66 Bab 66 - Panti Asuhan
67 Bab 67 - Will You Marry Me
68 Bab 68 - Pertunangan
69 Bab 69 - Sandrina
70 Bab 70 - Nasib Sial
71 Bab 71 - Masih Menyimpan Perasaan
72 Bab 72 - Penilaian Negatif
73 Bab 73 - Firasat Orangtua
74 Bab 74 - Goyah
75 Bab 75 - Bad Ending
76 Bab 76 - Masalah Hati
77 Bab 77 - Hilang Kesadaran
78 Bab 78 - Tolong Rahasiakan
79 Bab 79 - Panggilan
80 Bab 80 - Sudah Kubilang
81 Bab 81 - Tanpa Diminta
82 Bab 82 - Maniak Ciuman
83 Bab 83 - Bekerja Keras
84 Bab 84 - Kesialan Beruntun
85 Bab 85 - Menggantikan Kamu
86 Bab 86 - Nasib Jhon
87 Bab 87 - Bukan Salahmu
88 Bab 88 - Alfi Kenapa?
89 Bab 89 - Keluarga Jhon?
90 Bab 90 - Penglihatan yang Dibenci
91 Bab 91 - Tidak Takut
92 Bab 92 - Cara Menyelamatkanmu
93 Bab 93 - Ambil Kembali Takdirmu
94 Bab 94 - Keberadaan Fairuz
95 Bab 95 - Sosok Berbeda
96 Bab 96 - Keputusan
97 Bab 97 - Hari Bahagia
98 Bab 98 - Pamit
99 Bab 99 - Honeymoon
100 Bab 100 - Akhir
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Bab 1 - Teman Pertama
2
Bab 2 - Ketempelan
3
Bab 3 - CEO Galak
4
Bab 4 - Terlihat Kelelahan
5
Bab 5 - Hantu Pria
6
Bab 6 - Satu Ranjang
7
Bab 7 - Mengusirnya
8
Bab 8 - Keputusan
9
Bab 9 - Ritual
10
Bab 10 - Kerasukan
11
Bab 11 - Bos Rese
12
Bab 12 - Tidak Ingat
13
Bab 13 - Dia Baik
14
Bab 14 - Tuduhan
15
Bab 15 - Mendekatinya
16
Bab 16 - Batasan
17
Bab 17 - Maaf
18
Bab 18 - Keberadaannya
19
Bab 19- Kecurigaan
20
Bab 20 - Paranormal
21
Bab 21 - Ingatan
22
Bab 22 - Pelaku
23
Bab 23 - Kamu Menyukaiku
24
Bab 24 - Jangan Pergi
25
Bab 25 - Selisih
26
Bab 26 - Perhatian
27
Bab 27 - Sikap yang Baik
28
Bab 28 - Penawaran
29
Bab 29 - Mengunjungi
30
Bab 30 - Kekasih Sempurna
31
Bab 31 - Mengikuti
32
Bab 32 - Memburuk
33
Bab 33 - Firasat
34
Bab 34 - Runtuh
35
Bab 35 - Menerima Kenyataan
36
Bab 36 - Harapan
37
Bab 37 - Dia Kembali
38
Bab 38 - Tidak Mengenalnya
39
Bab 39 - Peringatan
40
Bab 40 - Penghibur
41
Bab 41 - Tempat Aman
42
Bab 42 - Jangan Beritahu
43
Bab 43 - Penolong
44
Bab 44 - Menyakiti
45
Bab 45 - Kilas Balik
46
Bab 46 - Putus
47
Bab 47 - Tolong Mengerti
48
Bab 48 - Cemburu
49
Bab 49 - Rencana
50
Bab 50 - Mengaku
51
Bab 51 - Psikopat
52
Bab 52 - Serangan
53
Bab 53 - Bertahanlah
54
Bab 54 - Sisy
55
Bab 55 - Dunia yang Sempit
56
Bab 56 - Tidak Tahan
57
Bab 57 - Restu Orangtua
58
Bab 58 - Terlupakan
59
Bab 59 - Yangku Rindukan
60
Bab 60 - Penindasan
61
Bab 61 - Perasaan Andrian
62
Bab 62 - Gelisah
63
Bab 63 - Melepaskan
64
Bab 64 - Keberadaan Jhon
65
Bab 65 - Sahabat terbaik
66
Bab 66 - Panti Asuhan
67
Bab 67 - Will You Marry Me
68
Bab 68 - Pertunangan
69
Bab 69 - Sandrina
70
Bab 70 - Nasib Sial
71
Bab 71 - Masih Menyimpan Perasaan
72
Bab 72 - Penilaian Negatif
73
Bab 73 - Firasat Orangtua
74
Bab 74 - Goyah
75
Bab 75 - Bad Ending
76
Bab 76 - Masalah Hati
77
Bab 77 - Hilang Kesadaran
78
Bab 78 - Tolong Rahasiakan
79
Bab 79 - Panggilan
80
Bab 80 - Sudah Kubilang
81
Bab 81 - Tanpa Diminta
82
Bab 82 - Maniak Ciuman
83
Bab 83 - Bekerja Keras
84
Bab 84 - Kesialan Beruntun
85
Bab 85 - Menggantikan Kamu
86
Bab 86 - Nasib Jhon
87
Bab 87 - Bukan Salahmu
88
Bab 88 - Alfi Kenapa?
89
Bab 89 - Keluarga Jhon?
90
Bab 90 - Penglihatan yang Dibenci
91
Bab 91 - Tidak Takut
92
Bab 92 - Cara Menyelamatkanmu
93
Bab 93 - Ambil Kembali Takdirmu
94
Bab 94 - Keberadaan Fairuz
95
Bab 95 - Sosok Berbeda
96
Bab 96 - Keputusan
97
Bab 97 - Hari Bahagia
98
Bab 98 - Pamit
99
Bab 99 - Honeymoon
100
Bab 100 - Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!