The Spirit Crazy Handsome

The Spirit Crazy Handsome

Bab 1 - Teman Pertama

Terimakasih sudah memilih Novel: The Spirit Crazy Handsome, sebagai bahan bacaanmu sekarang.

Selamat Membaca!

______

___

_

Kesepian dan kesendirian adalah hal yang biasa bagi Putri Lily. Gadis yang sejak bayi dibesarkan di sebuah panti asuhan kini tumbuh menjadi sosok yang cantik dan menggemaskan.

Sekarang umurnya sudah menginjak 20 tahun dan saatnya dia untuk pergi meninggalkan panti asuhan yang sudah dianggapnya sebagai rumahnya sendiri.

Putri mendapatkan panggilan pekerjaan di sebuah Perusahaan ternama di Jakarta. Karena riwayat pendidikan hanya menginjak bangku SMA, ia diterima menjadi office girl, pekerjaan yang cukup membuatnya senang.

Putri sudah menyewa sebuah kamar kosan yang tidak jauh dari perusahaan tempat ia berkerja saat masih berada di panti asuhan. Alasan yang tepat untuk menghemat uang agar ia bisa menabung untuk kelangsungan hidupnya di masa depan.

Setelah mengurus urusannya pada pemilik kos dan meminta kunci kamarnya, Putri langsung masuk ke kamar yang akan menjadi awal dari perjalanan hidupnya sendiri.

Matanya mengedar memandangi setiap sudut kamar “Tidak buruk juga,” ucapnya yang langsung membereskan bawaan, merapihkan kembali kamar yang sebenarnya sudah dibersihkan oleh pemilik kos.

Tapi Putri adalah gadis yang cinta kebersihan jika ia tidak membersihkannya sendiri entah kenapa tangannya begitu sangat gatal. Setelah selesai dengan beres-beres, ia membaringkan tubuh dan terlelap setelahnya.

 

 

***

 

 

Hari ini adalah hari minggu. Putri yang mulai bosan memutuskan untuk keluar menghirup udara segar.

“Ahh… udara di Jakarta tidak buruk juga,” ia bergumam.

Diambilnya selang yang berada tidak jauh dari tempatnya, memutar keran, kemudian menyiram bunga yang berada di pot-pot yang tersender disetiap tembok.

“Bunganya cantik, hihii” entah apa yang dipikirkannya, dia malah terkekeh sendiri.

Ya, memang Putri sedikit aneh, ia seperti ini saat perbosanan sudah mencapai puncaknya.

Putri yang sedang asik menyiram bunga dikejutkan dengan suara pintu yang dibuka dengan kasar

"Brakk!"

“Mamii! pintu kosanku macet lag!!” teriak gadis yang dengan susah payah membuka pintu itu dan keluar dengan muka cemberut karena tidak mendapat tanggapan dari pemilik kos.

“Huhh selalu saja begini… dasar pemilik kos pelit!” umpatan keluar dari bibir gadis itu. Ia kemudian merapihkan rambutnya di cermin kaca jendela. Putri yang melihat kejadian tadi mendekati gadis itu untuk bertegur sapa.

"Hai, Mba,”

Gadis itu pun menoleh, “Haii…” balasnya dengan senyuman senang seraya menghentikan aktifitasnya.

“Namaku Putri, sekarang aku tinggal di kamar sebelah.” Putri memperkenalkan diri kemudian menyodorkan tangannya.

Gadis itu menyambut tangan Putri dan menariknya sambil cipika cipiki menempelkan pipi mereka ke kanan dan ke kiri. Putri sempat terkejut tapi ia hanya membalasnya dengan canggung.

“Aku, Sisy. Kosanku di sini,” tunjuknya pada kamar dimana tempat ia berdiri. “Kamu tau Put, ibu kos di sini pelit banget. Aku sudah di sini selama 2 tahun dan selalu mengeluh tentang pintu yang rusak, tapi enggak pernah diperbaiki. Huft,” Sisy memberi penjelasan dengan sangat lucu yang hanya dibalas kekehan kecil dari Putri.

Putri menatap lekat pada gadis yang ada dihadapannya terlihat sangat cantik. Melihat dandanan dan tas yang gadis itu kenakan sepertinya ia akan pergi ke suatu tempat.

“Mba mau pergi ya?” Putri memberanikan diri untuk bertanya, jika boleh ia ingin sekali ikut berjalan-jalan sambil mengenal kota ini.

“Ahh, iya, kamu benar! kenapa aku bisa lupa? untung saja kamu mengingatkan … apa kamu mau ikut?”

“A.apa boleh Mba?” ucap Putri dengan mata yang berbinar.

“Boleh saja. Wajahmu itu mudah banget ditebaknya," Sisy terkekeh pelan, Putri mencoba menutup wajahnya, ia malu. "O iya, tapi jangan panggil aku mba dong! Memang aku setua itu? sepertinya kita hanya berbeda beberapa tahun.”

“Ahh... maaf mba. Ehh, maksudku Sisy,”

“Ya sudah. Cepat sana ganti baju dengan yang bagus, aku akan tunggu di sini.” Titahnya.

“Iya!” Tanpa pikir panjang lagi Putri dengan senyum yang mengembang berlari kecil ke kamar kosnya.

 

 

***

 

 

Dua orang gadis yang sama-sama cantik masuk ke dalam sebuah kafe. Putri mengedarkan pandangannya ke segala penjuru kafe tersebut takjub dengan pemandangan yang ada disekelilingnya sekarang.

"Wahh! Tempat ini sangat bagus." Kagumnya tanpa menghilangkan senyum di wajah.

Dari kejauhan Putri melihat ada beberapa orang melambaikan tangan ke arahnya. Putri menoleh pada Sisy yang juga sedang menyambut lambaian tangan mereka kemudian menarik lengan Putri untuk menghampiri dua orang yang memang sedang menunggu ke datangannya.

“Hai… Sisy, lama nggak jumpa,” ucap seorang pria yang lumayan tampan dengan tinggi yang ideal.

Sisy menyuruh Putri untuk duduk bergabung bersama teman-temannya.

“Gimana? sudah beres?” tanya Sisy bergantian menatap orang yang ada di depannya.

“Tentu saja…,” jawab wanita dengan rambut panjang yang tergerai.

“Jadi mau cast atau transfer?” tanya Sisy lagi, masih pada dua orang yang ada di depannya. Putri yang berada di sana hanya diam mengamati tak mengerti.

“Transfer aja. Gue males bawa uang cast.” jawab wanita itu sambil memakan kentang goreng miliknya dan sesekali menyuapi pria yang ada di sampingnya. Mungkin mereka sepasang kekasih, pikir Putri karena mereka terlihat sangat intim.

Tanpa sadar Putri terus memperhatikan pasangan itu. Wanita yang ditatap Putri menoleh ke arahnya, mata mereka bertemu, Putri membeku seketika.

“Sy, ini siapa?” tanya wanita itu masih dengan mengunyah kentang goreng. Sisy kemudian melirik Putri.

“Ohh ... iya, gue lupa. Kenalin tetangga kosan gue namanya Putri.” Sisy memperkenalkan.

“Halo mba, mas, aku putri salam kenal.” ucapnya sesopan mungkin.

“Gue Vey dan ini Aldi pacar gue.” Tunjuk pada pria yang ada di sampingnya. Pria itu tersenyum simpul.

“Oh, mba Vey dan mas Aldi.” ucap ulang Putri yang disambut kekehan dari Sisy.

“Plis deh, panggil aja gue Vey jangan ada embel-embel mba!” sewot Vey yang tidak suka dipanggil 'mba'.

“Maaf, Vey.” Putri gugup karena mendapat tatapan yang menurutnya meyeramkan.

Sisy yang merasa ada aura kecanggungan mulai membuka suaranya.

“Put kamu mau pesan apa?” tanya Sisy yang menyodorkan daftar menu.

“Yang ini aja, Sy.” tunjuk pada salah satu menu yang terlihat menggiurkan.

Sisy memanggil pelayan kemudian memesan makanan. Setelah menunggu beberapa menit pesanan pun datang.

“Makasih ya, Mas,” ucap Sisy pada pelayan tadi. Tidak ada obrolan lagi karena mereka sedang sibuk dengan makanan masing-masing.

Putri sekali lagi menatap ke depan di mana sekarang Vey sedang menyuapi Aldi seperti anak kecil karena sibuk memainkan handphonenya.

“Ayo dong beb, buka mulutnya, aa….” Vey mendekatkan sendok ke mulut Aldi tapi pria itu menggelengkan kepalanya.

“Gk mau, kamu aja beb yang makan.”

Aldi menyingkirkan tangan Vey. Putri yang masih memperhatikan dua sejoli ini hanya tersenyum. Vey yang mendapat penolakan tidak menyerah. Ia kembali mendekatkan sendoknya.

“Aldi… bebebku coba lihat sini,” Dengan nada yang sedikit manja, Vey membujuk kekasihnya. Aldi sangat lemah bila Vey mulai bersikap seperti itu. Dia pun menoleh dan …

Chupp-

Ciuman kilat mendarat dibibir Aldi. Aldi yang mendapatkan ciuman itu hanya bungkam dan mulai menuruti apa yang disuruh Vey. Ia membuka mulutnya dan memakan apapun yang diberikan oleh Vey.

Adegan yang baru saja terjadi berhasil membuat seluruh tubuh Putri menegang. Matanya membulat dengan sempurna, tidak percaya bahwa ia bisa menyaksikan adegan dewasa ini. Bagi Putri ini adalah pertama kalinya melihat seseorang berciuman tepat di depan matanya, walau bagi sebagian orang ini adalah hal yang biasa.

Sisy yang tidak menyadari adegan tadi melihat Putri dengan air muka yang sulit digambarkan.

“Put, kamu kenapa?”

Vey dan Aldi menatap sekilas pada Putri dan Sisy kemudian melanjutkan kegiatan mereka.

“Put, putri!” panik Sisy sambilmengguncang tubuh Putri.

“Ahh, iya, kenapa?” jawab Putri dengan wajah bingung.

“Kamu tuh, yang kenapa, bikin panik aja… Ya udah, kita pulang aja sekarang! udah sore.” Sisy mengambil tasnya kemudian berpamitan pada dua sejoli dihadapanya. Putri merasa tidak enak hati dan hanya mengikuti dari belakang.

“Vey, Aldi, gue pulang dulu ya bye!”

“Iya hati-hati Sisy, jangan lupa transferannya!”

“Sip.” Sisy menjawab sambil mengangkat jempolnya.

Mereka berdua pun meninggalkan tempat tersebut. Ketika sedang menunggu taksi, Sisy mendapat panggilan telepon dari seseorang.

“Bentar ya Put.” ucap Sisy yang ingin mengangkat telepon tersebut. Putri mengangguk mengerti.

Sisy melangkah sedikit menjauh daari keberadaan Putri. Terlihat raut wajah gadis itu menegang ketika berbicara di telepon.

Setelah beberapa menit berlalu, Sisy menghampiri Putri yang menunggunya di sebuah bangku.

“Kamu sibuk nggak?” tanya Sisy ragu-ragu.

“Sepertinya enggak, aku baru pindah dan mulai persiapan kerja minggu depan,” jawabnya tersenyum hangat.

“Kalau begitu ikut aku dulu yuk… setelah itu kita pulang.” Ajak Sisy dengan mata yang berlinang. Putri yang merasakan ada yang tidak beres bangkit dari duduknya.

“Ke mana Sy?” tanyanya penasaran.

“Temani aku. Kita ke rumah sakit sekarang.” Sisy  menarik paksa tangan Putri lalu memberhentikan sebuah taksi.

Terpopuler

Comments

Tia Oktavianti

Tia Oktavianti

Like mendarat untuk mu selalu thor

2020-08-07

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Teman Pertama
2 Bab 2 - Ketempelan
3 Bab 3 - CEO Galak
4 Bab 4 - Terlihat Kelelahan
5 Bab 5 - Hantu Pria
6 Bab 6 - Satu Ranjang
7 Bab 7 - Mengusirnya
8 Bab 8 - Keputusan
9 Bab 9 - Ritual
10 Bab 10 - Kerasukan
11 Bab 11 - Bos Rese
12 Bab 12 - Tidak Ingat
13 Bab 13 - Dia Baik
14 Bab 14 - Tuduhan
15 Bab 15 - Mendekatinya
16 Bab 16 - Batasan
17 Bab 17 - Maaf
18 Bab 18 - Keberadaannya
19 Bab 19- Kecurigaan
20 Bab 20 - Paranormal
21 Bab 21 - Ingatan
22 Bab 22 - Pelaku
23 Bab 23 - Kamu Menyukaiku
24 Bab 24 - Jangan Pergi
25 Bab 25 - Selisih
26 Bab 26 - Perhatian
27 Bab 27 - Sikap yang Baik
28 Bab 28 - Penawaran
29 Bab 29 - Mengunjungi
30 Bab 30 - Kekasih Sempurna
31 Bab 31 - Mengikuti
32 Bab 32 - Memburuk
33 Bab 33 - Firasat
34 Bab 34 - Runtuh
35 Bab 35 - Menerima Kenyataan
36 Bab 36 - Harapan
37 Bab 37 - Dia Kembali
38 Bab 38 - Tidak Mengenalnya
39 Bab 39 - Peringatan
40 Bab 40 - Penghibur
41 Bab 41 - Tempat Aman
42 Bab 42 - Jangan Beritahu
43 Bab 43 - Penolong
44 Bab 44 - Menyakiti
45 Bab 45 - Kilas Balik
46 Bab 46 - Putus
47 Bab 47 - Tolong Mengerti
48 Bab 48 - Cemburu
49 Bab 49 - Rencana
50 Bab 50 - Mengaku
51 Bab 51 - Psikopat
52 Bab 52 - Serangan
53 Bab 53 - Bertahanlah
54 Bab 54 - Sisy
55 Bab 55 - Dunia yang Sempit
56 Bab 56 - Tidak Tahan
57 Bab 57 - Restu Orangtua
58 Bab 58 - Terlupakan
59 Bab 59 - Yangku Rindukan
60 Bab 60 - Penindasan
61 Bab 61 - Perasaan Andrian
62 Bab 62 - Gelisah
63 Bab 63 - Melepaskan
64 Bab 64 - Keberadaan Jhon
65 Bab 65 - Sahabat terbaik
66 Bab 66 - Panti Asuhan
67 Bab 67 - Will You Marry Me
68 Bab 68 - Pertunangan
69 Bab 69 - Sandrina
70 Bab 70 - Nasib Sial
71 Bab 71 - Masih Menyimpan Perasaan
72 Bab 72 - Penilaian Negatif
73 Bab 73 - Firasat Orangtua
74 Bab 74 - Goyah
75 Bab 75 - Bad Ending
76 Bab 76 - Masalah Hati
77 Bab 77 - Hilang Kesadaran
78 Bab 78 - Tolong Rahasiakan
79 Bab 79 - Panggilan
80 Bab 80 - Sudah Kubilang
81 Bab 81 - Tanpa Diminta
82 Bab 82 - Maniak Ciuman
83 Bab 83 - Bekerja Keras
84 Bab 84 - Kesialan Beruntun
85 Bab 85 - Menggantikan Kamu
86 Bab 86 - Nasib Jhon
87 Bab 87 - Bukan Salahmu
88 Bab 88 - Alfi Kenapa?
89 Bab 89 - Keluarga Jhon?
90 Bab 90 - Penglihatan yang Dibenci
91 Bab 91 - Tidak Takut
92 Bab 92 - Cara Menyelamatkanmu
93 Bab 93 - Ambil Kembali Takdirmu
94 Bab 94 - Keberadaan Fairuz
95 Bab 95 - Sosok Berbeda
96 Bab 96 - Keputusan
97 Bab 97 - Hari Bahagia
98 Bab 98 - Pamit
99 Bab 99 - Honeymoon
100 Bab 100 - Akhir
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Bab 1 - Teman Pertama
2
Bab 2 - Ketempelan
3
Bab 3 - CEO Galak
4
Bab 4 - Terlihat Kelelahan
5
Bab 5 - Hantu Pria
6
Bab 6 - Satu Ranjang
7
Bab 7 - Mengusirnya
8
Bab 8 - Keputusan
9
Bab 9 - Ritual
10
Bab 10 - Kerasukan
11
Bab 11 - Bos Rese
12
Bab 12 - Tidak Ingat
13
Bab 13 - Dia Baik
14
Bab 14 - Tuduhan
15
Bab 15 - Mendekatinya
16
Bab 16 - Batasan
17
Bab 17 - Maaf
18
Bab 18 - Keberadaannya
19
Bab 19- Kecurigaan
20
Bab 20 - Paranormal
21
Bab 21 - Ingatan
22
Bab 22 - Pelaku
23
Bab 23 - Kamu Menyukaiku
24
Bab 24 - Jangan Pergi
25
Bab 25 - Selisih
26
Bab 26 - Perhatian
27
Bab 27 - Sikap yang Baik
28
Bab 28 - Penawaran
29
Bab 29 - Mengunjungi
30
Bab 30 - Kekasih Sempurna
31
Bab 31 - Mengikuti
32
Bab 32 - Memburuk
33
Bab 33 - Firasat
34
Bab 34 - Runtuh
35
Bab 35 - Menerima Kenyataan
36
Bab 36 - Harapan
37
Bab 37 - Dia Kembali
38
Bab 38 - Tidak Mengenalnya
39
Bab 39 - Peringatan
40
Bab 40 - Penghibur
41
Bab 41 - Tempat Aman
42
Bab 42 - Jangan Beritahu
43
Bab 43 - Penolong
44
Bab 44 - Menyakiti
45
Bab 45 - Kilas Balik
46
Bab 46 - Putus
47
Bab 47 - Tolong Mengerti
48
Bab 48 - Cemburu
49
Bab 49 - Rencana
50
Bab 50 - Mengaku
51
Bab 51 - Psikopat
52
Bab 52 - Serangan
53
Bab 53 - Bertahanlah
54
Bab 54 - Sisy
55
Bab 55 - Dunia yang Sempit
56
Bab 56 - Tidak Tahan
57
Bab 57 - Restu Orangtua
58
Bab 58 - Terlupakan
59
Bab 59 - Yangku Rindukan
60
Bab 60 - Penindasan
61
Bab 61 - Perasaan Andrian
62
Bab 62 - Gelisah
63
Bab 63 - Melepaskan
64
Bab 64 - Keberadaan Jhon
65
Bab 65 - Sahabat terbaik
66
Bab 66 - Panti Asuhan
67
Bab 67 - Will You Marry Me
68
Bab 68 - Pertunangan
69
Bab 69 - Sandrina
70
Bab 70 - Nasib Sial
71
Bab 71 - Masih Menyimpan Perasaan
72
Bab 72 - Penilaian Negatif
73
Bab 73 - Firasat Orangtua
74
Bab 74 - Goyah
75
Bab 75 - Bad Ending
76
Bab 76 - Masalah Hati
77
Bab 77 - Hilang Kesadaran
78
Bab 78 - Tolong Rahasiakan
79
Bab 79 - Panggilan
80
Bab 80 - Sudah Kubilang
81
Bab 81 - Tanpa Diminta
82
Bab 82 - Maniak Ciuman
83
Bab 83 - Bekerja Keras
84
Bab 84 - Kesialan Beruntun
85
Bab 85 - Menggantikan Kamu
86
Bab 86 - Nasib Jhon
87
Bab 87 - Bukan Salahmu
88
Bab 88 - Alfi Kenapa?
89
Bab 89 - Keluarga Jhon?
90
Bab 90 - Penglihatan yang Dibenci
91
Bab 91 - Tidak Takut
92
Bab 92 - Cara Menyelamatkanmu
93
Bab 93 - Ambil Kembali Takdirmu
94
Bab 94 - Keberadaan Fairuz
95
Bab 95 - Sosok Berbeda
96
Bab 96 - Keputusan
97
Bab 97 - Hari Bahagia
98
Bab 98 - Pamit
99
Bab 99 - Honeymoon
100
Bab 100 - Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!