Separuh Cinderella

Separuh Cinderella

Menunggu

Pulau samosir yang letaknya tepat berada ditengah danau toba memiliki pesona pemandangan yang begitu indah serta udara sejuk, pulau ini kerap kali dijadikan tempat wisata oleh orang asing. Keindahan danau toba yang dapat dinikmati dengan melihat ragam budaya dan tempat-tempat menarik yang dapat dikunjungi seperti tomok, museum, sigale-gale dan bahkan danau toba sendiri memiliki mitos sendiri. Pulau danau toba sangat menarik perhatiaan para turis.

Ardella seorang gadis berparas cantik dengan poster tubuh mungil tinggal di pulau samosir. Kebiasan Ardella mengunjungi tepi danau dekat pelabuhan. Sepasang bola mata melihat ke arah kapal di tengah danau yang kini semakin jauh dari pandangannya, angin yang berhembus membuat matanya memerah dan tubuhnya gemetar kedinginan. Helaan nafasnyapun begitu panjang, perasannya kosong.

"Hari ini juga bukan, mungkin besok ." Gumam Ardella sedih melihat kearah tepi danau.

Ardella berjalan dengan langkah kecil, perlaha-lahan meninggalkan tepi danau, sesekali diliriknya lagi kearah danau. Tak terasa langkahnya membuat dia tiba dirumah.

Seorang wanita dari kejahuan menatap kedatangan Ardella dari arah jalan. "Ardella. Kamu dari mana saja nak?." Tanyanya yang dari tadi menunggu didepan pintu.

"Dari tepi danau." Ucap Ardella seadanya dengan memasang wajah cemberut dan enggan berbicara.

"Apa ayah masih dirumah?." Tanyanya kembali sambil melepaskan alas kakinya berjalan menuju rumah.

"Iya masuklah. Ayah kamu sekarang menunggu untuk makan bersama." Berbicara lembut dan memasang senyum.

Tak,,, tak.

Suara langkah Ardella mulai terdengar oleh ayahnya. Sejak pagi tadi ayahnya sudah mencari keberadaan Ardella. Tetapi Ardella tidak ada dirumah. Ayahnya sudah bisa menebak bahwa Ardella kemungkinan pergi ketepi danau.

"Ardella !." Suara yang tegas dan berat memanggil, wajah yang penuh amarah ditunjukkan oleh ayah Ardella.

Ardella yang masih berada diruang tengah, melihat kearah ayahnya. " Iya, Ayah." Terkejut mendengar suara panggilan ayahnya, langkahnya terhenti.

"Apa kamu masih pergi ketepi danau?." Tanya ayahnya memasang wajah kesal.

Ardella hanya terdiam. Dengan diamnya Ardella memberikan jawaban pada ayahnya. Wajah kesal ayahnya terlihat oleh Ardella, namun Ardella tidak peduli dengan perkataan ayahnya, sebaliknya ayahnya juga tidak ingin terlalu keras terhadap Ardella menyangkut masalah dia pergi ke tepi danau.

"Mulai besok jangan pernah pergi lagi ketepi danau." Kata ayahnya memperingatkan.

Ardella tetap tidak berkata sepatah kata pun. Larangan ayahnya bukanlah hal yang dapat membuatnya berhenti mengunjungi tepi danau.

"Pak, sudahlah jangan memarahi Ardella lagi, mungkin dia kesana pergi menunggu Batara kembali." Seorang wanita yang datang mendekat dan memegang pundak ayah Ardella.

"Kalau bukan karena ibumu yang mengatakannya, pasti aku sudah menghukummu. " Ucap ayahnya.

"Ayah, Ardella kesana untuk menunggu kedatangan kak Batara. Dia adalah orang yang kusayangi dan kurindukan." Ucap Ardella.

"Dia telah pergi, jadi jangan pernah mengungkit nama itu didepanku." Ucap ayah Ardella semakin kesal.

"Ardella, dengarkan kata ayahmu, tidak baik membantah perkataan orang tua."

Ardella yang tidak peduli dengan ucapan wanita itu. "Untuk tidak menunggu kak Batara adalah hal yang sulit untuk kulakukan, kuharap ayah tidak melarangku." Ucap Ardella.

Suasana canggung diantara mereka seakan mencekam. Laki-laki dan wanita paruh baya yang berdiri dihadapannya itu adalah ayah dan Ibu tirinya. Pak Parsauliaan ayah Ardella seorang tuan tanah dan pedagang didaerah samosir. Setelah 3 tahun menduda ayah Ardella memutuskan untuk menikah lagi, ayah Ardella menikahi seorang janda bernama Sherlin dan kini menjadi ibu tirinya.

Sherlin seorang janda yang ditinggal oleh suaminya. Ditinggal bukan karena maut memisahkan melainkan ditinggal dan pergi bersama wanita lain. Sherlin membawa seorang anak perempuan seumuran dengan Ardella, hasil dari pernikahan dengan suami pertamanya. Dengan begini Ardella mempunyai saudara tiri.

Saat berumur sekitar 6 tahun Ardella bertemu dengan Sherlin. Ardella sering menangis mencari ibu kandungnya. Mendengar Ardella menangis sering kali Sherlin mencubit Ardella hingga tubuhnya memar. Dibawah asuhan Sherlin, Ardella selalu diperlakukan buruk.

Ibu tiri Ardella terlihat lemah lembut didepan ayah Ardella, karena itu sampai Ardella tumbuh semakin dewasa perilaku Sherlin terhadap Ardella tidak pernah diketahui oleh ayah Ardella. Sherlin sangat bijak memilih waktu untuk menyiksa Ardella, saat ayah Ardella tidak dirumah disitulah Sherlin memperlakukan Ardella semena-mena.

Seiring waktu berjalan Ardella tidak takut dengan ibu tirinya. Semenjak dia tumbuh lebih dewasa dia sudah mengerti arti ibu tiri sebenarnya. Sewaktu kecil seringkali dia disiksa dibelakang ayahnya, Ardella yang masih tidak berdaya menerimanya tanpa ada perlawanan.

Ayah Ardella yang hampir kehilangan kasih sayang untuk Ardella dan ibu tirinya selalu memperlakukannya buruk membuatnya sedikit pemurung didalam rumah. Bercanda dan tawa jarang terlihat diwajah Ardella saat berada dirumah, untuk menjalani harinya dia menyibukkan diri dengan pekerjaan rumah.

***

Mentari memancarkan sinarnya, menikmati udara segar dan merasakan embun pagi menyelimuti wajah tirus Ardella, senyumnya selalu menyambut hari bahagia, kepolosanya dan kesederhanan membuatnya terlihat semakin cantik.

Suara ayam berkokok menunjukkan jam 5 pagi.

Ardella terbangun dari tidurnya, hal pertama yang dilakukan merapikan tempat tidur, kemudiaan rambutnya yang panjang terurai diikatnya menggunakan jepit rambut. Ardella memulai aktifitasnya dengan semangat.

Prank,,, prank,,,prank.

Suara berisik dari dapur menandakan Ardella sedang memasak, dan dilanjutkan dengan mengepel, mencuci piring serta menyelesaikan pekerjaan yang lainnya.

Semua pekerjaan rumah kini telah selesai. Ardella mulai bersiap-siap untuk pergi.

"Ouhhh,,,tidak sekarang jam 7.30." Sambil melihat jam tangannya.

Dengan cepat dia menyusun hidangan makanan diatas meja, kemudiaan dia bergegas pergi meninggalkan mereka yang masih terlelap tidur.

Ardella berlari menuju pelabuhan, dengan mengenakan jaket berwarna pink berlengan panjang. Tiupan angin pagi membuat rambut panjang Ardella terurai sedikit berantakan, nafasnya kini mulai terengah-ngah, langkahnya mulai melambat. Ardella mulai menoleh dan melihat-lihat penumpang kapal, kemudian beranjak masuk kedalam keramaian sambil mencari-cari. Setelah lama mencari dia hanya diam berdiri ditengah keramaian, tiba-tiba di memanggil sebuah nama.

"Kak Batara,,,Kak Batara,, Kak Batara." Panggilnya dengan suara serak menahan kerinduaan.

"Hiks,,, hiks,,,hiks kakak." Ucapnya tak tahan lagi menahan kerinduan. Air matanya terjatuh membasahi pipinya.

Hatinya terasa sesak, rasanya Ardella ingin berteriak keras untuk meluaskan isi hatinya. Dia menghentakkan tubuhnya denga posisi setengah duduk, kedua tangannya disandarkan ke lututnya, kemudiaan menundukkan kepalanya sambil menutup matanya.

Dia melupakanku. Bagaimana sekarang wajahnya. Apa dia baik baik saja. Didalam benak Ardella.

Seketika ingatannya kembali mengingat janji antara mereka.

Ardella berteriak kembali. "Pembohong, pembohong, pembohong. Tahukah kamu bagaimana rasanya menuggu begitu lama." Ardella kembali terisak menangis.

"Aku merindukan Kak Batara. Aku rindu. Cepat pulang." Ucap Ardella pelan.

"Kenapa kakak tidak kembali? (Tanyanya dalam hati) katanya akan cepat kembali tapi sampai sekarang tidak Ada kabar sama sekali." Bergumam sendiri masih dalam keadaan sebelumnya.

Tap,,,tap,,.

Suara langkah terdengar samar-samar mulai mendekati Ardella, mendengar itu tangisannya terhenti dan mulai mendengarkan dengan jelas.

💔💔💔

Bersambung

Terpopuler

Comments

Sept September

Sept September

Pagi kak.... Merdeka


semangat ya nulisnya... biar tambah polll Semangat nya, jempollll ku mendarat untuk karya kakak ❤


merdeka 💪

2020-08-17

0

Wiwi Andriani

Wiwi Andriani

aku mampir ya thor...sekalian like juga😊

2020-07-24

0

xiao qian

xiao qian

keren kakak.

2020-07-23

0

lihat semua
Episodes
1 Menunggu
2 Sahabat Sekolah
3 Permintaan
4 Dikampung
5 Melawan
6 Pertengkaran
7 Berjuang
8 Hidup Mandiri
9 Turis Part 1
10 Turis Part 2
11 Pertemuan Pertama Biasanya Kebetulan
12 Pertemuan Kedua Katanya Jodoh
13 Pertemuan Ketiga Adalah Takdir
14 Hati yang Dilema
15 Caraku Mengejarmu
16 Mencari Tahu Tentangmu
17 Menjadi Teman
18 Menyusup
19 Sehari Menjadi Pemandumu
20 Berdebar
21 First Kiss
22 kencan Pertama
23 Tamparan
24 Menginap
25 Kesalahan
26 Pulang
27 Kepergiaan
28 Sebuah Surat
29 Masalah
30 Tak Berdaya
31 Masa Lalu Batara Part 1
32 Masa Lalu Batara Part 2
33 Tak Ingin Kembali
34 Mimpi Buruk.
35 Trauma
36 Penyembuhan Part 1
37 Penyembuhan Part 2
38 Penyembuhan Part 3
39 Back To Home
40 Anasya
41 Tak Sadar Berada Di Tempat Yang Sama
42 Ujian
43 Persiapan Maba
44 Maba dan Mala
45 Tugas
46 Merasa Aneh
47 Tak Senang Maka Hanjurkan
48 Kembali ke Desa
49 Rasa Bersalah
50 Kedatangan Aoran Saat Kepergiaan
51 Liontin
52 Bingung
53 Teman Jadi Pacar
54 Makan Malam Yang Menyebalkan
55 Alxworld
56 Niat Jahat
57 Niat jahat Yang Tak Tercapai
58 Postingan
59 Pertemuan Kembali
60 Rasa Kecewa
61 Rencana Awal
62 Makan Bersama
63 Karyawan Magang
64 Keharusan
65 Membuatmu Berada Didekatku
66 Dejavu
67 Merasa Kesal
68 Mengerti
69 Cuti Kerja
70 Kejutan
71 Lamaran
72 Pesta
73 Jangan Menggangu Milikku
74 Masuk Penjara
75 Hari Yang Tersulit
76 Sekarang Kamu Bukan Siapa-Siapa
77 Persahabatan Retak
78 Kehilangan
79 Pertarungan Batara dan Aoran
80 Kata Buruk
81 Membuat Kesepakatan
82 Rencana Kedepannya
83 Sementara Waktu
84 Mencari Kerja
85 Keputusan
86 Membuat Dirimu Kesal
87 Perubahan
88 Glaub An Mich
89 Aku Tidak Mau Diam Atas Sikapmu
90 Jangan Menyentuhku
91 Haruskah Kita Sudahi
92 Tidak Akan Mudah Untuk Berakhir
93 Apa Lagi Yang Akan Terjadi
94 Awal Baru
95 Sesuatu Yang Belum Terjadi
96 Kebebasan Batara dan Robin
97 Selamat Tinggal
98 Kembali ke Jerman
99 Perencanaan Kembali
100 Pertanda
101 Merahasiakan
102 Apakah Ini Nyata
103 Kembalinya Aku Untukmu
104 Dirimu Yang Terluka Karenaku
105 Kehilangan Yang Dicintai Membuatku Rapuh
106 Untuk Sesaat
107 Berbeda
108 Perkenalan
109 Menjagamu
110 Sebisa Mungkin Memberi Kenyamanan
111 Secara Perlahan
112 Dekat Denganmu
113 Membuat Ikatan
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Menunggu
2
Sahabat Sekolah
3
Permintaan
4
Dikampung
5
Melawan
6
Pertengkaran
7
Berjuang
8
Hidup Mandiri
9
Turis Part 1
10
Turis Part 2
11
Pertemuan Pertama Biasanya Kebetulan
12
Pertemuan Kedua Katanya Jodoh
13
Pertemuan Ketiga Adalah Takdir
14
Hati yang Dilema
15
Caraku Mengejarmu
16
Mencari Tahu Tentangmu
17
Menjadi Teman
18
Menyusup
19
Sehari Menjadi Pemandumu
20
Berdebar
21
First Kiss
22
kencan Pertama
23
Tamparan
24
Menginap
25
Kesalahan
26
Pulang
27
Kepergiaan
28
Sebuah Surat
29
Masalah
30
Tak Berdaya
31
Masa Lalu Batara Part 1
32
Masa Lalu Batara Part 2
33
Tak Ingin Kembali
34
Mimpi Buruk.
35
Trauma
36
Penyembuhan Part 1
37
Penyembuhan Part 2
38
Penyembuhan Part 3
39
Back To Home
40
Anasya
41
Tak Sadar Berada Di Tempat Yang Sama
42
Ujian
43
Persiapan Maba
44
Maba dan Mala
45
Tugas
46
Merasa Aneh
47
Tak Senang Maka Hanjurkan
48
Kembali ke Desa
49
Rasa Bersalah
50
Kedatangan Aoran Saat Kepergiaan
51
Liontin
52
Bingung
53
Teman Jadi Pacar
54
Makan Malam Yang Menyebalkan
55
Alxworld
56
Niat Jahat
57
Niat jahat Yang Tak Tercapai
58
Postingan
59
Pertemuan Kembali
60
Rasa Kecewa
61
Rencana Awal
62
Makan Bersama
63
Karyawan Magang
64
Keharusan
65
Membuatmu Berada Didekatku
66
Dejavu
67
Merasa Kesal
68
Mengerti
69
Cuti Kerja
70
Kejutan
71
Lamaran
72
Pesta
73
Jangan Menggangu Milikku
74
Masuk Penjara
75
Hari Yang Tersulit
76
Sekarang Kamu Bukan Siapa-Siapa
77
Persahabatan Retak
78
Kehilangan
79
Pertarungan Batara dan Aoran
80
Kata Buruk
81
Membuat Kesepakatan
82
Rencana Kedepannya
83
Sementara Waktu
84
Mencari Kerja
85
Keputusan
86
Membuat Dirimu Kesal
87
Perubahan
88
Glaub An Mich
89
Aku Tidak Mau Diam Atas Sikapmu
90
Jangan Menyentuhku
91
Haruskah Kita Sudahi
92
Tidak Akan Mudah Untuk Berakhir
93
Apa Lagi Yang Akan Terjadi
94
Awal Baru
95
Sesuatu Yang Belum Terjadi
96
Kebebasan Batara dan Robin
97
Selamat Tinggal
98
Kembali ke Jerman
99
Perencanaan Kembali
100
Pertanda
101
Merahasiakan
102
Apakah Ini Nyata
103
Kembalinya Aku Untukmu
104
Dirimu Yang Terluka Karenaku
105
Kehilangan Yang Dicintai Membuatku Rapuh
106
Untuk Sesaat
107
Berbeda
108
Perkenalan
109
Menjagamu
110
Sebisa Mungkin Memberi Kenyamanan
111
Secara Perlahan
112
Dekat Denganmu
113
Membuat Ikatan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!