Melawan

Sehariaan dikebun membuat tubuh Ardella lelah. Dikebun dia dibantu oleh pak Kihsan, salah satu pekerja ayahnya, pak Kihsan cukup lama bekerja dengan ayahnya.

"Nak Ardella capek." Tanya pak Kihsan dengan memegang keranjang dan sebuah pisau sambil momotong dahan kopi yang menjulang.

Sedangkan Ardella yang tengah berdiri dibawah pohon kopi.

"Iya Pak, sedikit capek. "

"Biar bapak aja yg lanjutin, nak Ardella berteduh aja dulu."

"Gk apa-apa pak, semakin cepat dikerjakan maka hasilnya akan lebih cepat selesai."

Ardella yang memakai kerudung jerami dibawah paparan sinar matahari membuat kulitnya yang putih seketika memerah seperti tomat.

Menjelang sore Ardella dan pak Kihsan memulai membereskan hasil petik kopi, pak Kihsan membawa pulang kopi itu dan menyimpan digudang milik ayah Ardella.

"Huh, akhirnya selesai juga ya Pak." Ucap Ardella memberi senyum.

"Untung ada nak Ardella yang bantu, kerjaanya jadi cepat selesai." Saut pak Kihsan masih membereskan kopi.

"Nak Ardella boleh pulang duluan, sisanya biar aku yang urus. " Ucap pak Kihsan kembali.

"Baiklah pak, Ardella pamit pulang duluan." Jawab Ardella.

Ardella kembali pulang. Sesampainya dirumah Ardella ingin berebah sebentar, tubuhnya merasa lelah seharian dikebun. Mulai meletakkan peralatannya di samping rumah. Perlahan dia masuk kerumah, dilihatnya ibu tirinya dan Leli yang sedang asik mencoba-coba pakaian hasil belanjaan mereka.

"Ibu, baju ini bagus banget." Ucap Leli sedang mencocokkan baju ditubuhnya.

"Ahhh iya, nanti dikampus kamu yang paling cantik." Senyum lebar memuji Leli.

Tersadar melihat Ardella yang sedang melewati ruang tengah.

Masih tidak cera dengan pertengkaran tadi siang, Sherlin kembali menyuruh Ardella seenaknya. "Ardella, siapin makan malam." Ucap ibu tirinya membentak.

Ardella begitu geram melihat tingkah ibu tirinya itu. Kerjaan ibu tirinya hanya menghabiskan uang seenak hatinya. Leli yang tiap hari hanya mengurus kukunya dan asik berdandan. Rasanya Ardella ingin melemparkan topi jeraminya kewajah mereka.

"Aku tidak mau, kalau lapar suruh Leli aja untuk masak, kamu kan ibunya biar anak kesayanganmu itu yang memasak untukmu dengan sepenuh cinta." Jawab Ardella dengan suara lebih keras.

Mendengar perkataan itu baju yang sedang dipegang ibu tirinya kemudiaan di campak kehadapannya. "Kamu tidak lihat, kami sedang sibuk." Suara keras membentak Ardella.

Ardella terkejut, baju yang dilempar ibu tirinya mengenai wajahnya. "Eh, sibuk kamu hanya belanja dan menghabiskan uang ayah, apa itu yang disebut sibuk." Ucap Ardella melempar kembali baju pada Sherlin.

Sherlin merasa Ardella mulai berani melawannya, selama ini Ardella hanya diam dan menerima perlakuan darinya. "Kamu, sepertinya menjadi kurang ajar ya." Tangannya menunjuk ke wajah Ardella.

Leli ikutan merasa kesal dengan Ardella. "Pukul aja Bu, biar kapok. " Kata Leli memanasi ibunya.

Ibu tiri Ardella berdiri dan menuju kearah Ardella, saat tangannya ingin memukul wajah Ardella tangannya terhenti ditahan oleh Ardella.

"Karna ayah juga tidak dirumah, maka aku tidak perlu patuh terhadapmu, selama ini aku menjaga perasaan ayah, tapi tidak hari ini" Sembari memegang tangan ibu tirinya.

Terkejut melihat Ardella yang kini melawannya, ibu tirinya itu berusaha untuk membuat Ardella terlihat seperti anak jahat, kemudiaan dia mengambil barang-barang dirumah dilemparnya keluar sehingga menimbulkan perhatiaan para tetangga, dia pun melangkah keluar menjatuhkan dirinya, Leli yang tahu sandiwara ibunya itu, ikut berakting bersama ibunya.

"Ibu, tidak apa-apa." Tanya Leli dengan suara sedih.

Melihat kearah Ardella. "Ardella,, kenapa kamu memperlakukan ibu seperti ini." Ucapnya keras sambil membantu ibunya berdiri.

Ibunya itu menangis dan mengusap-usap air matanya. Para tetangga kini mulai mengkerumuni mereka, melihat kejadiaan itu mereka menyalahkan Ardella, tak seorang pun membela Ardella.

"Buk,, Sherlin ada apa ini." Tanya tetangga.

" Tidak apa-apa bu, tadi aku membeli baju untuk Ardella, tapi karena tidak suka dia marah-marah." Ucapnya bersedih.

Batin Ardella mengatakan kejadiaan ini sama persis seperti waktu dia masih kecil, waktu itu aku dipukuli oleh wanita ini, tetapi orang-orang menggapku bersalah karena nakal.

Melihat akting mereka Ardella tidak mempedulikannya lagi, dia masuk kerumah dan mulai membersihkan tubuhnya, memasak seadanya untuk dirinya.

Sedangkan ibu tiri Ardella dan Leli masih diluar berbincang-bincang dengan para tetangga.

"Buk Sherli,, yang sabar ya, gk nyangka Ardella anaknya pemarah dan suka melawan ya." Salah satu tetangga.

"Iya bu, saya juga gk menyangka Ardella bersikap seperti itu, padahal didepan ayahnya dia begitu patuh."

"Ibu Sherli, mungkin terlalu baik, sebaiknya sesekali dimarahi juga gk apa bu."

Sherlin merasa puas dengan cibiran orang kepada Ardella. "Mana tega memarahi Ardella, aku sudah menggap dia seperti anak sendiri." Masih memasang wajah bersedih.

Ibu tiri Ardella yang begitu manis berbicara menipu banyak orang, sebaliknya dia lah yang memperlakukan Ardella berbeda jika ayahnya dirumah. Semenjak kecil Ardella selalu dimarahi secara diam-diam tapi di depan ayah Ardella dan orang banyak dia bersikap lembut.

***

Seminggu berlalu pertengkaran Ardella dengan ibu tirinya masih berlanjut.

Saat Ardella tidak dirumah Sherlin melempar barang almarhum ibu Ardella keluar jendela.

"Barang busuk harus segera dimusnahkan." Sherlin dengan semangat mengacak-acak kamar Ardella.

"Haha, aku yakin Ardella pasti akan sedih. Biar tahu rasa akibatnya melawan kita." Ucap Leli tertawa terbahak-bahak.

Saat Ardella pulang didapatinya kamar berantakan, foto dan barang ibunya terlempar diluar.

"Ini pasti ulah mereka lagi." Ardella kembali memungut barang-barangnya dan membawanya kembali masuk.

Selesai merapikan kamarnya, Ardella bergegas menuju kamar Leli. Didalam kamar Leli asik bermain hp.

Brukk,,, membuka pintu dengan kasar.

Ardella bergegas masuk, langkah menuju lemari pakaian Leli

"Apa yang kamu lakukan." Teriak Leli melihat Ardella mengeluarkan bajunya dari lemari.

Dengan senyum tipis, Ardella mengambil baju yang paling baru. Tangannya yang dari tadi memegang gunting digunakan untuk merobek baju Leli.

"Sekali lagi kalau kamu menyentuh barang-barang ibuku, bukan hanya baju yang akan kurobek melainkan wajah dan mulutmu itu. " Ucap Ardella sinis menyodorkan gunting kewajah Leli.

Leli gemetar dan tak berani melawan tanpa ada ibunya disisinya. Ardella keluar dari kamar dengan wajah kemarahan.

Ardella yang melihat foto ibunya didalam kamar.

Setelah ini aku tidak tahu apa lagi yang akan mereka perbuat padaku. Ardella membatin.

***

Tiba kepulangan ayah Ardella dari berdagang dibawanya oleh-oleh kemudian dipanggilnya anak bungsunya yaitu Niko anak mereka bersama Sherlin.

Wajah ayah Ardella yang terlihat senang karena telah pulang. "Niko, ayah membawa oleh-oleh." Diberikannya sebuah kantong plastik.

Dilihatnya sekeliling rumah begitu sepi.

"Ayah, sudah pulang." Leli keluar menyambutnya.

"Tadi ayah ada bawa oleh-oleh, kamu berbagi dengan Niko. Ibumu dimana?."

"Dikamar."

Diletakkanya baju dan topi di sebuah kursi ruang tengah mulai menunuju kekamar didapatinya istrinya seperti baru menangis.

Ayah Ardella bertanya alasan istrinya itu menangis, mulailah ibu tiri Ardella menceritakan kejadiaan pertengkaran dengan Ardella, kebohongan-kebohonganpun diceritakan, ayah Ardella yang mendengar cerita istrinya itu marah besar.

Siang itu Ardella masih dikebun, karna itu ayah Ardella menunggu kepulangannya, kemarahannya kali ini sangat memunjak sebuah rotan telah disiapkan untuk menghukum Ardella.

💔💔💔

Bersambung

Terpopuler

Comments

Naili_clarista

Naili_clarista

aku mampir kak, maaf baru bisa mampir. tetap semangat ya....

2020-07-30

0

Reanza

Reanza

Baca sampai sini dulu

2020-07-26

0

Twitria

Twitria

keren Thor ... semangat trs

2020-07-08

0

lihat semua
Episodes
1 Menunggu
2 Sahabat Sekolah
3 Permintaan
4 Dikampung
5 Melawan
6 Pertengkaran
7 Berjuang
8 Hidup Mandiri
9 Turis Part 1
10 Turis Part 2
11 Pertemuan Pertama Biasanya Kebetulan
12 Pertemuan Kedua Katanya Jodoh
13 Pertemuan Ketiga Adalah Takdir
14 Hati yang Dilema
15 Caraku Mengejarmu
16 Mencari Tahu Tentangmu
17 Menjadi Teman
18 Menyusup
19 Sehari Menjadi Pemandumu
20 Berdebar
21 First Kiss
22 kencan Pertama
23 Tamparan
24 Menginap
25 Kesalahan
26 Pulang
27 Kepergiaan
28 Sebuah Surat
29 Masalah
30 Tak Berdaya
31 Masa Lalu Batara Part 1
32 Masa Lalu Batara Part 2
33 Tak Ingin Kembali
34 Mimpi Buruk.
35 Trauma
36 Penyembuhan Part 1
37 Penyembuhan Part 2
38 Penyembuhan Part 3
39 Back To Home
40 Anasya
41 Tak Sadar Berada Di Tempat Yang Sama
42 Ujian
43 Persiapan Maba
44 Maba dan Mala
45 Tugas
46 Merasa Aneh
47 Tak Senang Maka Hanjurkan
48 Kembali ke Desa
49 Rasa Bersalah
50 Kedatangan Aoran Saat Kepergiaan
51 Liontin
52 Bingung
53 Teman Jadi Pacar
54 Makan Malam Yang Menyebalkan
55 Alxworld
56 Niat Jahat
57 Niat jahat Yang Tak Tercapai
58 Postingan
59 Pertemuan Kembali
60 Rasa Kecewa
61 Rencana Awal
62 Makan Bersama
63 Karyawan Magang
64 Keharusan
65 Membuatmu Berada Didekatku
66 Dejavu
67 Merasa Kesal
68 Mengerti
69 Cuti Kerja
70 Kejutan
71 Lamaran
72 Pesta
73 Jangan Menggangu Milikku
74 Masuk Penjara
75 Hari Yang Tersulit
76 Sekarang Kamu Bukan Siapa-Siapa
77 Persahabatan Retak
78 Kehilangan
79 Pertarungan Batara dan Aoran
80 Kata Buruk
81 Membuat Kesepakatan
82 Rencana Kedepannya
83 Sementara Waktu
84 Mencari Kerja
85 Keputusan
86 Membuat Dirimu Kesal
87 Perubahan
88 Glaub An Mich
89 Aku Tidak Mau Diam Atas Sikapmu
90 Jangan Menyentuhku
91 Haruskah Kita Sudahi
92 Tidak Akan Mudah Untuk Berakhir
93 Apa Lagi Yang Akan Terjadi
94 Awal Baru
95 Sesuatu Yang Belum Terjadi
96 Kebebasan Batara dan Robin
97 Selamat Tinggal
98 Kembali ke Jerman
99 Perencanaan Kembali
100 Pertanda
101 Merahasiakan
102 Apakah Ini Nyata
103 Kembalinya Aku Untukmu
104 Dirimu Yang Terluka Karenaku
105 Kehilangan Yang Dicintai Membuatku Rapuh
106 Untuk Sesaat
107 Berbeda
108 Perkenalan
109 Menjagamu
110 Sebisa Mungkin Memberi Kenyamanan
111 Secara Perlahan
112 Dekat Denganmu
113 Membuat Ikatan
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Menunggu
2
Sahabat Sekolah
3
Permintaan
4
Dikampung
5
Melawan
6
Pertengkaran
7
Berjuang
8
Hidup Mandiri
9
Turis Part 1
10
Turis Part 2
11
Pertemuan Pertama Biasanya Kebetulan
12
Pertemuan Kedua Katanya Jodoh
13
Pertemuan Ketiga Adalah Takdir
14
Hati yang Dilema
15
Caraku Mengejarmu
16
Mencari Tahu Tentangmu
17
Menjadi Teman
18
Menyusup
19
Sehari Menjadi Pemandumu
20
Berdebar
21
First Kiss
22
kencan Pertama
23
Tamparan
24
Menginap
25
Kesalahan
26
Pulang
27
Kepergiaan
28
Sebuah Surat
29
Masalah
30
Tak Berdaya
31
Masa Lalu Batara Part 1
32
Masa Lalu Batara Part 2
33
Tak Ingin Kembali
34
Mimpi Buruk.
35
Trauma
36
Penyembuhan Part 1
37
Penyembuhan Part 2
38
Penyembuhan Part 3
39
Back To Home
40
Anasya
41
Tak Sadar Berada Di Tempat Yang Sama
42
Ujian
43
Persiapan Maba
44
Maba dan Mala
45
Tugas
46
Merasa Aneh
47
Tak Senang Maka Hanjurkan
48
Kembali ke Desa
49
Rasa Bersalah
50
Kedatangan Aoran Saat Kepergiaan
51
Liontin
52
Bingung
53
Teman Jadi Pacar
54
Makan Malam Yang Menyebalkan
55
Alxworld
56
Niat Jahat
57
Niat jahat Yang Tak Tercapai
58
Postingan
59
Pertemuan Kembali
60
Rasa Kecewa
61
Rencana Awal
62
Makan Bersama
63
Karyawan Magang
64
Keharusan
65
Membuatmu Berada Didekatku
66
Dejavu
67
Merasa Kesal
68
Mengerti
69
Cuti Kerja
70
Kejutan
71
Lamaran
72
Pesta
73
Jangan Menggangu Milikku
74
Masuk Penjara
75
Hari Yang Tersulit
76
Sekarang Kamu Bukan Siapa-Siapa
77
Persahabatan Retak
78
Kehilangan
79
Pertarungan Batara dan Aoran
80
Kata Buruk
81
Membuat Kesepakatan
82
Rencana Kedepannya
83
Sementara Waktu
84
Mencari Kerja
85
Keputusan
86
Membuat Dirimu Kesal
87
Perubahan
88
Glaub An Mich
89
Aku Tidak Mau Diam Atas Sikapmu
90
Jangan Menyentuhku
91
Haruskah Kita Sudahi
92
Tidak Akan Mudah Untuk Berakhir
93
Apa Lagi Yang Akan Terjadi
94
Awal Baru
95
Sesuatu Yang Belum Terjadi
96
Kebebasan Batara dan Robin
97
Selamat Tinggal
98
Kembali ke Jerman
99
Perencanaan Kembali
100
Pertanda
101
Merahasiakan
102
Apakah Ini Nyata
103
Kembalinya Aku Untukmu
104
Dirimu Yang Terluka Karenaku
105
Kehilangan Yang Dicintai Membuatku Rapuh
106
Untuk Sesaat
107
Berbeda
108
Perkenalan
109
Menjagamu
110
Sebisa Mungkin Memberi Kenyamanan
111
Secara Perlahan
112
Dekat Denganmu
113
Membuat Ikatan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!