SURGA YANG TERENGGUT
Ping!
Aku mendengar ponsel mas Ringgo berbunyi,
layarnya terlihat kedap-kedip dari kejauhan. Pagi itu, aku sedang membersihkan kamar, sedang mas Ringgo sedang dikamar mandi. Aku tidak berniat untuk membuka apalagi untuk
membacanya.
Aku lanjutkan membersihkan kamar yang berantakan. Selama ini, aku memang tidak pernah mengusik apalagi membuka ponsel mas Ringgo karena aku tak mau melanggar privasinya. Aku mencoba untuk menghargai ranah pribadinya.
Ping!
Ponsel mas Ringgo kembali berbunyi, mengagetkanku yang tengah asyik membersihkan ranjang. Aku menoleh ke pintu kamar mandi yang masih terkunci.
"mas ponselmu berbunyi ada yang what's up kamu tuh!" teriakku memberitahu, tapi mas Ringgo belum juga keluar dan ponselnya pun berhenti berbunyi.
Ketika aku membersihkan initempat ponsel mas Ringgo diletakkan, kembali ponselnya berbunyi.
Ping!
Akhirnya, rasa penasaran di dalam di hatiku mulai muncul. Aku menoleh ke layar ponsel mas Ringgo yang menyala, di sana tertulis pesan dari my secret love. Aku bertambah penasaran dan makin ingin untuk mengetahui lebih lanjut.
Aku membuka ponsel mas Ringgo, ternyata ponselnya tidak terkunci. Aku menekan nama my secret love tersebut, aku melihat sederet pesan yang sukses membuatku terkejut.Di sana tertulis kata-kata yang seketika membuat hatiku panas, terbakar cemburu.
(sayang, kamu dimana dan lagi apa? aku merindukanmu, apa kamu tidak merindukan aku? Aku ingin bertemu sama kamu, sayang).
Deg!
Aku tersentak kaget. Seketika hatiku panas terbakar api cemburu. Istri mana yang tidak akan cemburu, ketika wanita lain mengirimkan pesan mesra kepada suaminya. Aku benar geram dan sakit hati pada wanita itu.
'siapakah wanita yang berani menjadi orang ketiga dalam hubungan antara a
ku dan mas ringgo' tanyaku dalam hati.
Aku tak kuat menahan semua rasa ini, aku ambil ponsel mas Ringgo. Aku membuka setiap percakapan antara mas Ringgo dengan wanita selingkuhannya. Betapa hancur dan kecewanya hatiku, ternyata mas Ringgo tega mengkhianati cintaku yang tulus.
'Sejak kapan kamu melakukan semua ini, mas? aku bertanya dalam hatiku.
Aku benar-benar sakit hati, rasanya tak percaya semua ini terjadi padaku. Mas Ringgo kamu keterlaluan, beraninya kau bermain api di belakangku.
Aku tidak mengerti apa yang ada di dalam pikiran mas Ringgo. Selama ini aku sangat mempercayainya, tak terlintas sedikitpun di pikiranku dia akan melakukan semua ini.
Aku sekarang tahu,ternyata tak mas Ringgo tak sebaik yang yang kupikir. Aku bergegas menyalin dan mengcopy percakapan mereka, sebagai bukti bila suatu saat dibutuhkan. Aku tak lupa menyalin akun what's up mereka untuk menyelidiki lebih lanjut hubungan mereka. Setelah selesai, aku segera meletakkan kembali ponsel mas Ringgo ke tempat semula.
Aku segera menyelesaikan membersihkan kamar. Mas Ringgo telah selesai mandi, segera memakai baju yang telah ku siapkan.
"mas tadi ponselmu bunyi, sepertinya ada pesan masuk!" kataku padanya memberi tahu.
Kulihat mas Ringgo membuka dan membaca pesan masuk di ponselnya. Aku melihat mas Ringgo tersenyum sendiri. Melihat semua itu,aku bisa simpulkan kalau mas Ringgo memang telah mencurangi aku.
"pesan dari siapa mas? tanyaku pura-pura tidak tahu. "sepertinya kamu senang sekali menerima pesan itu, buktinya kamu sampai senyum-senyum sendiri membacanya." kataku melanjutkan.
"dari rekan bisnis dek, kalau dikasih tahu kamipun tak akan mengenalnya" jawab mas Ringgo tanpa menatapku.
Aku benar-benar kecewa pada mas Ringgo, sekarang dia telah pandai berbohong padaku. selama ini, aku sangat mempercayai mas Ringgo. Aku sedikitpun tak pernah menaruh curiga kepadanya.
Aku menatap kearah mas Ringgo, diapun memalingkan muka dariku. Aku bisa melihat kalau mas Ringgo sedang menyembunyikan kebohongannya dariku. Mas Ringgo tak akan berani membalas tatapan mataku. Karena aku pasti dapat membaca kebohongan yang Ter simpan dimatanya.
"kamu naik jabatan ya mas? kulihat kamu senang sekali setelah membaca pesan tadi" aku mencoba mengorek jawaban dari mas Ringgo
"kamu mau tahu saja dek, cepat siap sarapan untukku" perintah mas Ringgo.
"baiklah mas, aku akan buatkan nasi goreng untukmu,tunggu sebentar ya!" jawabku sambil tersenyum pilu, menyembunyikan segala rasa sakit dan kecewa yang sekarang bersarang di hatiku.
Aku meninggalkan kamar menuju dapur. segera, aku masak nasi goreng kesukaan mas Ringgo tak lupa aku buatkan secangkir terlebih dahulu. Aku sengaja memasak nasi goreng biar lebih cepat.
Akhirnya, aku selesai membuat sarapan dan segera menatanya di meja makan. Aku menemani Mas Ringgo, kulihat mas Ringgo makan menghabiskan sarapannya dengan terburu-buru
"mas, makannya pelan-pelan saja kenapa, nanti kamu tersedak gimana? tanyaku
Mas Ringgo tak menggubris kata-kataku, dia terus buru-buru menghabiskan makanannya.Tak berselang lama, Mas Ringgo pun tersedak matanya merah menahan sakit. aku segera memberikan minuman padanya
'rasakan mas, itu balasan yang diberikan Allah padamu karena telah membohongiku." kataku dalam hati.
Setelah selesai sarapan, mas Ringgo segera buru-buru pergi.
"dek mas pergi dulu, baik-baik di rumah" kata mas Ringgo
"ya mas, tapi kenapa buru-buru sekali masih pagi? tanyaku sambil mencium tangannya takzim.
"mas ada janji dek, makanya buru-buru" jawabnya enteng dan pergi meninggalkanku. Aku tak percaya sepintar itukah mas Ringgo menutupi kebohongannya padaku.
Aku memandang kepergian mas Ringgo dengan pandangan penuh luka. Mas Ringgo begitu pandai menyembunyikan kebohongannya. Aku tak tahu entah berapa lama kebohongan dan kecurangan yang telah dilakukan mas Ringgo padaku.
'ya Allah ampunilah segala dosaku, berikanlah segala petunjuk padaku. Aku ikhlas menerima setiap ujian darimu, hamba yakin dalam setiap kesulitan pasti ada kemudahan. hamba memohon perlindungan dariMu ya, Allah' aku memanjatkan doa dalam hati.
Tak terasa, Air mataku merembes membasahi pipi. Aku tak percaya pengorbanan dan kesetiaan yang aku miliki tak berarti bagi mas Ringgo, suamiku.
'Aku tak menyangka sama sekali, kamu tega melakukan semua ini mas' aku berkata dengan rintihan dalam hati.
'baiklah mas, kalau ini yang kamu inginkan. Aku akan membuat hidupmu menderita dan penuh kesengsaraan. Mas Ringgo selama ini kamu baru melihat sisi lembut dan baiknya aku, sekarang akan aku tunjukkan sisi lain dalam diriku' aku membatin di sela Isak tangis
Aku menghapus dengan cepat air mata yang mengalir membasahi pipiku. Aku tak akan membiarkan air mata menjadi kelemahan ku.Tapi, aku menyimpan air mata ini agar bisa menjadi kekuatanku.
Aku akan segera mencari tahu wanita ****** selingkuhannya mas Ringgo. Aku akan membuat mereka menyesal telah menyakitiku.
Aku takkan membiarkan mereka bahagia sementara aku merintih merasakan setiap goresan luka yang mereka berikan. Kalian berdua harus bersiap-siap menerima pembalasan dariku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
R_Ela Syakira
Kurang ajar ya si Ringgo beraninya bohong kalau aku jadi wanitanya kupetes-petes kelapanya
2024-01-14
0
Keyboard Harapan
aku hadir kakak baru satu bab kisahmu meninggalkan air mata dipipiku🤧🤧🤧
2022-12-19
0
Uthie
baru awal mampir langsung udah esmoji jiwa bacanya 😂
keren 👍👍
2022-06-28
0