'aku tak percaya semua ini terjadi padaku' aku bergumam lirih, tak percaya
Mas Ringgo tega menghancurkan dan merenggut surgaku, yang dibangun dengan penuh cinta dan kepercayaan. Aku terluka mengenang nasib cinta dan rumah tanggaku di ambang kehancuran.
Sebenarnya, aku pernah curiga pada mas Ringgo. Aku merasa akhir-akhir sikap mas Ringgo berubah, semenjak enam bulan terakhir.
Mas Ringgo sering pulang larut malam, biasanya tak pernah begitu. Biasanya, dia pukul tujuh malam sudah pulang, kalaupun telat jam delapan itu paling lama. Tapi sekarang, mas Ringgo sering pulang larut malam, terus terang aku penasaran dan heran
"mas, kenapa akhir-akhir ini kamu sering pulang larut malam, ada apakah sebenarnya? aku pernah bertanya tak mampu menutupi rasa penasaran yang muncul di hatiku.
"sekarang mas sering lembur dek?" jawabnya enteng seakan tak ada kebohongan.
"tapi mas, aku heran kenapa kamu sibuknya cuma akhir-akhir ini saja. Apa kamu naik jabatan mas? tanyaku lagi, penasaran.
"mas tidak naik jabatan dek" jawab mas Ringgo lagi.
"tapi, kenapa mas kok pulangnya sekarang sering pulang larut malam?" tanyaku mulai merasa ada yang aneh.
"sekarang mas mau meningkatkan kinerja mas di perusahaan. Sekarang banyak pemutusan hubungan kerja, mas takut dipecat dek" jawabnya dengan nada serius. Aku percaya dengan jawaban mas Ringgo waktu itu karena sangat meyakinkan dan masuk akal.
"mas sekarang gajimu pasti lebih besar dari dahulu, iya kan mas?" tanyaku lagi berharap gaji mas Ringgo naik seperti apa yang ku tanyakan tadi.
"kenapa kamu berpikiran begitu?" tanyanya lagi sambil menatap tajam ke arahku seakan tak suka aku bertanya begitu.
"maaf mas bukannya kenapa, aku cuma berfikir kalau sekarang kinerja kamu lebih baik tentunya gaji pasti naik pula. lagian, mas Ringgo sudah lama bekerja di sana." jawabku memberikan alasan agar dia tak marah dan kesal.
"ohhhh, mas tidak naik gaji dek, kan tidak naik jabatan mana mungkin gaji mas naik." itulah jawabnya pada waktu itu.
Aku mencoba untuk percaya akan kata-kata mas Ringgo, walau hati kecilku masih mengatakan ada sesuatu yang disembunyikan mas Ringgo. Aku mengabaikan setiap keraguan yang muncul di hatiku, walau terkadang terlintas berbagai pertanyaan di benakku.
Tapi sebulan terakhir ini, aku merasakan perubahan sikap mas Ringgo semakin jelas terlihat. Aku merasa mas Ringgo banyak menyimpan rahasia dariku, dia tak terbuka seperti dulu lagi. Bahkan sekarang, mas Ringgo jarang meletakkan ponselnya dekatku. Mas Ringgo sekarang sengaja menjauhkan aku dari ponselnya.
Suatu hari aku pernah memegang ponselnya berniat untuk memberikan padanya. Aku hanya ingin ponselnya karena berbunyi dari tadi, tapi mas Ringgo malam marah-marah tak jelas.
"dek, jangan pernah membuka ponsel tanpa sepengetahuan mas ya, mas juga butuh privasi." kata mas Ringgo dengan nada marah.
"maaf mas, aku tak pernah berniat untuk membuka ponselmu. Aku orang berpendidikan mas, aku tahu bagaimana harus bersikap. Mas Ringgo jangan asal tuduh" jawabku sedih rasanya dituduh oleh orang yang sangat dicintai, benar-benar sakit rasanya.
"kenapa ponsel mas ada di tanganmu, apa tujuannya kalau bukan untuk membuka" tuduh mas Ringgo lagi.
"aku berniat untuk memberikannya padamu, karena ponselmu berbunyi dari tadi. tapi kamu malah menuduhku ingin tahu dan melanggar ranah privasi kamu, sedih sekali aku mendengar kamu berkata begitu mas." aku menjawab tuduhan mas Ringgo, mataku mulai berembun menahan air mata yang hendak mengalir.
"maafkan mas dek, bukan maksudnya menuduh kamu. Mas cuma ingin, kamu menghargai privasi mas tidak ada maksud lain." kata mas Ringgo terlihat ada sesal dimatanya.
"mas Ringgo, aku ini istrimu mas. Apakah aku tak berhak tahu tentangmu mas?" tanyaku menahan sesak di dada,perih diperlakukan begitu.
"tapi tak semuanya kamu harus tahu dek, aku butuh privasi tolonglah hargai." katanya lagi.
"sebenarnya, kamu menyembunyikan apa dariku mas. Aku merasa aneh dengan sikapmu akhir-akhir ini, ada apa sebenarnya mas? tanyaku
"tolong, kamu jujur padaku mas." kataku lagi, aku berharap ada kejujuran yang akan dikatakan mas Ringgo
"dek jangan berpikiran aneh-aneh. Memangnya apa yang bisa aku sembunyikan darimu" jawab mas Ringgo, sambil menatap padaku.
"aku tak berpikiran aneh-aneh mas, aku hanya merasa sikapmu aneh dan tak wajar. Sikapmu seakan-akan mengatakan ada sesuatu yang kamu sembunyikan dariku." kataku mengatakan apa yang ada di benakku, aku merasa sikap mas Ringgo benar-benar aneh.
"mas harap kamu tak berpikiran macam-macam,kamu harus percaya sama mas!" kata mas Ringgo, aku mendengar kata-kata mas Ringgo seperti serius walau tak aku lihat ada kejujuran di matanya
"tapi mas,aku....!
"sudahlah mas berangkat dulu, kita sudahi saja pembicaraan ini. mas harap kamu percaya dengan apa yang mas katakan." kata mas Ringgo sambil berlalu memotong kata-kataku yang belum selesai diucapkan.
Aku mencoba mempercayai kata-kata mas Ringgo pada waktu itu, berusaha menghapus segala rasa curiga yang kurasakan. Aku berusaha mempercayainya karena aku sangat mencintai mas Ringgo. Aku tak ingin menyakiti perasaanku sendiri dengan segala kecurigaan yang aku rasakan.
Tapi hari ini, aku merasa sangat sedih dan kecewa. aku merasa, mas Ringgo benar-benar keterlaluan. Mas Ringgo tidak menghargai cinta suci dan kesetiaan yang selama ini aku jaga untuknya. Sakit rasanya, kepercayaan yang aku berikan dikhianati.
'tega kamu melakukan ini semua padaku mas' aku bergumam dalam hati menahan pedih luka yang telah digoreskan oleh orang yang sangat kucintai.
Aku menyangka mas Ringgo begitu tega kepadaku, dia berselingkuh tanpa aku mengetahuinya.
Aku percaya semua ini terjadi, tapi inilah kenyataan yang harus aku alami. Aku tak menyangka akan terluka karena aku sangat mencintainya
"apakah ada kebohongan lain yang disembunyikan mas Ringgo dariku?" aku bertanya dalam hati. Sekarang aku tak tahu berapa banyak kebohongan yang mas Ringgo sembunyikan, aku tak tahu.
Mulai sekarang, aku harus mencari kebenaran yang coba di tutupi oleh mas Ringgo. Aku harus pandai-pandai dalam bersikap, jangan sampai mas Ringgo curiga padaku. Aku tak mau gegabah dalam mengambil keputusan, harus memikirkan matang-matang setiap langkah yang akan aku lakukan
"baiklah mas, pertempuran ini kamu yang memulainya. Mas Ringgo jangan pernah salahkan aku, kehancuran akan datang padamu karena kesalahan yang kamu lakukan sendiri." aku berkata dalam hati, tak mampu mengendalikan kemarahan yang sekarang merajai hati
Aku tak bisa menerima semua ini, cinta dan dan kepercayaan yang selama ini aku berikan dipermainkan. Aku tak akan biarkan surgaku direnggut dariku oleh siapapun. Aku akan membalas setiap rasa sakit yang kalian berikan padaku. kalian tunggulah pembalasan dariku....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Anik New
semangat beb janjan lemahh seranggh
2022-09-30
0
Uthie
good.. harus segera bangkit.. dan tunjukkan pd org yg gak tau diri tsb 💪💪🤨
2022-06-28
0
Iwan Lam Rantoe
nah aku suka kalo istrinya gak lembek.
aku pdmu thor.blas kan dendam mu
2021-12-21
3