Cinta Istri Pengganti

Cinta Istri Pengganti

Musibah

Di sebuah rumah sakit besar. Seorang gadis yang mengenakan hijab biru, tengah melangkah dengan tergesa-gesa menuju meja receptionis.

Tanpa melihat kanan dan kiri, rupanya Dia tidak berhati-hati dalam melangkah saking cemas dan paniknya.

Brugh!!

Alhasil dia pun menabrak seseorang, namun untungnya tak sampai terjatuh.

''Akh!!'' Seorang wanita mengaduh dengan kesal dan memakinya.

''Hei!! Kalau jalan di pakai matanya!!'' Hardik seorang wanita cantik itu dengan kesal.

Gadis itu menghentikan langkahnya dan segera meminta maaf.

''Ma-maaf Nona saya tidak sengaja. Maaf sekali lagi, saya terburu-buru.'' Ucap gadis itu langsung segera berlari kembali meninggalkan wanita cantik yang tengah kesal itu.

''Hei!! Aku belum selesai denganmu!! Berani sekali kamu meninggalkan aku hah!!'' Wanita itu sangat murka dengan perlakuan gadis yang menabraknya tadi.

''Sudahlah Ana biarkan saja gadis kampung sepertu itu jangan di urusin.'' Ucap seorang teman wanita itu yang sedari tadi disampingnya, sambil menarik lengannya yang hendak akan mengejar wanita yang menabraknya tadi.

''Tidak bisa! Masalah ini harus di selesaikan sekarang juga. Apa dia tidak tahu siapa aku ini??'' Ujarnya geram.

Sementara langkahnya langsung membuntuti gadis itu pergi.

''Suster saya mencari pasien bernama pak Hendrawan korban tabrak lari. Di mana ya ruangannya?'' Tanya gadis itu dengan wajah panik dan khawatir.

''Sebentar mbak saya cari dulu.''Ucap suster sambil mencari data-data pasien yang masuk hari ini.

''Oh pak Hendrawan ada di ruangan IGD. Mbak jalan lurus saja dan nanti belok ke kiri dari situ ruangannya tidak jauh lagi.'' Ucap suster itu kemudian.

''Terima kasih suster.'' Gadis itu langsung bergegas setengah berlari menuju ruangan tempat ayahnya yang saat ini sedang berjuang hidup dan mati.

''Ningrum!!!'' Pekik seorang wanita berumur 50 tahunan itu memanggilnya di ujung lorong.

Gadis itu mengenalnya dan langsung berlari ke arahnya.

''Ibu.., gimana keadaan bapak..?'' Ucap gadis itu setibanya dihadapan wanita yang di panggilnya ibu itu.

''Kok lama banget sih datangnya? Ibu sudah lama sekali menunggu kamu disini!!'' Sahut wanita itu dengan mimik kesal.

Bukannya menjawab pertanyaan Ningrum dia malah memakinya. Padahal belum juga ada 20 menit ibunya itu menunggu disana.

Ibunya tak pernah tahu bahwa buruh pabrik seperti Ningrum, jika sudah masuk jam bekerja akan sangat sulit untuk meminta izin keluar. Harus mengikuti prosedur dulu dan membuat laporan. Ningrum hanya menghela nafas dalam mendengar ocehan ibunya itu, dia sama sekali tidak marah.

''Iya bu maaf, tadi Ningrum izin keluarnya agak sulit. Apalagi tadi di jalannya macet. Ningrum sampai lari-larian kesini bu.'' Ucap Ningrum menjelaskan.

''Aduuh.. sudah ah, makin pusing aku mendengar kamu banyak alasan terus. Sekarang ibu sangat bingung bagaimana nanti kita membayar tagihan rumah sakitnya? Kita itu tidak punya uang simpanan sama sekali, apalagi jaminan kesehatan. Boro-boro untuk membayar iurannya. Untuk makan saja juga masih kurang. Ditambah dokternya belum juga keluar dari tadi.'' Ucap ibunya itu pesimis dan panjang lebar.

Bukannya mengkhawatirkan keadaan suaminya. Malahan yang difikirkan hanya tagihan rumah sakitnya saja.

''Bu, sudah dong jangan begitu ngomongnya ini kan rumah sakit malu tuh di lihatin orang.'' Ucap adik Ningrum yang sedari tadi berdiri di samping ibunya, Sambil mengelus-elus punggungnya berharap ibunya itu bisa tenang.

''Malu apanya? Memang kenyataannya kan? Kita itu orang susah. Meski biayanya murah pun kita tetap tidak bisa membayarnya, apalagi jika biayanya mahal mau bagaimana? Dari mana kita bisa mendapatkan uang??'' Geram ibu itu.

Bukannya diam Beliau malah semakin berapi-api.

Ningrum menghela nafasnya dengan berat sekali lagi melihat sikap ibunya itu. Tak di pungkiri memang benar apa yang di katakan oleh ibunya itu. Dia juga bingung jika memikirkan pada hal itu. Namun sepenuhnya Ningrum berpasrah pada Allah SWT agar diberi jalan-Nya.

Ningrum mencoba menenangkan kerisauan ibunya lagi.

''Kita berdoa saja kepada Allah Bu. Mudah-mudahan Bapak baik-baik saja. Masalah biayanya Ningrum yang akan memikirkannya sekuat tenaga Ningrum. Jadi Ibu jangan terlalu khawatir ya.'' Ucap Ningrum berusaha menenangkan hati ibunya itu.

''Eh, Ning--'' Ucapan ibu itu tertunda, karena bersamaan dokter telah keluar dari ruangan tindakan.

''Yang mana keluarga pasien?'' Tanya dokter itu kemudian.

''Kami semua Dok!'' Jawab Ningrum cepat.

''Baiklah seseorang tolong ikut ke ruangan saya ya.'' Ucap dokter itu lagi.

''Biar saya saja dok, saya anaknya." Seru Ningrum.

Namun ternyata ibunya pun bersikeras ingin ikut.

''Biar saya saja, saya juga istrinya dok.''

''Ya sudah kalian berdua boleh masuk.'' Akhirnya mereka berdua pun masuk ke ruangan dokter.

Sedangkan adiknya tetap menunggu di kursi tunggu pasien.

''Bagaimana keadaan bapak saya dokter?'' Tanya Ningrum.

''Bapak anda mengalami patah tulang tangan dan ada pendarahan di bagian kepalanya. Bapak anda harus segera di operasi. Tidak bisa menunggu lama lagi, saya sarankan Nona menyiapkan biaya operasi nya secepat mungkin agar operasinya bisa segara di laksanakan.'' Ucap dokter itu dengan serius.

Mendengar ucapan dokter ibunya syok, di benaknya hanya terlintas biaya rumah sakitnya yang pasti mahal dia sudah tidak bisa membayangkannya lagi.

''Ya Allah, Bapak-- aku serahkan semuanya padamu Ya Allah.'' Gumam Ningrum sedih.

''Berapa biaya yang harus di bayar Dok.?'' Tanya Ningrum kemudian.

''50 juta, belum termasuk biaya perawatannya Nona.'' Terang Dokter lagi.

''A-ap-apa?? 50 juta dokter?!'' Ningrum dan ibunya terkejut mendengar penjelasan dokter.

''Ningrum dari mana kita punya uang sebanyak itu?!'' Pekik ibunya histeris.

Ningrum tak segera menjawab, jujur dia pun juga bingung.

Jika harus pinjam ke bank pasti prosesnya lama. Haruskah dia pinjam ke debt colector?

Sebenarnya itu adalah hal yang sangat dia hindari. Karena meminjam uang ke rentenir bunganya sangatlah tinggi dan dilarang dalam agamanya.

Tapi jika sudah tidak ada jalan lain mungkin dia akan melakukannya. Demi ayahnya, asalkan dia berikhtiar dulu demi nyawa sang Ayah.

''Dokter bolehkah kami mendiskusikannya terlebih dulu?'' Tanya Ningrum.

''Iya silahkan Nona, tapi saya harap jangan terlalu lama karena pasien sedang kritis.'' Kata dokter mengingatkan.

Ningrum hanya mengangguk kemudian pamit dari ruangan itu.

Setibanya di luar dan kembali ke depan ruangan ayahnya dirawat, Ningrum hanya bisa terduduk lemas.

Sedangkan ibunya malah tambah pesismis dan sedih.

''Ningrum! bagaimana kalau sudah begini? Kita tidak punya uang sebanyak itu. Apa kita bawa pulang saja bapak ke rumah??'' Keluh Ibunya tak tahu harus bagaimana lagi.

''Jangan Bu, kasihan Bapak. Dia terluka sangat parah. Ningrum tidak tega lihat Bapak seperti itu.'' Bantah Ningrum sedih, matanya mulai basah dengan air mata yang tak hentinya mengalir dari tadi.

''Lalu bagaimana kita mendapatkan uang yang banyak dalam waktu yang cepat hah??!'' Sentak ibunya kesal campur sedih.

''Ibu jangan khawatir Ningrum akan meminjam uang pada bu Leni saja.'' Seru Ningrum.

''Apa kak?! Bu Leni 'debt colector' itu bukan?'' Tanya adiknya sedikit kaget.

''Ningrum terserah kamu saja. Kalau pinjam sama dia ibu tidak bisa bantu buat membayarnya.'' Kata Ibunya sudah tak bisa berfikir lagi.

''Tidak apa-apa Bu, biar Ningrum saja yang menanggungnya.'' Ucap Ningrum.

''Kalau begitu Ningrum pamit akan ke rumah Bu Leni dulu Bu

ya.'' Ucap Ningrum lagi dan akan segera pamit.

Namun baru saja Ningrum akan melangkahkan kakinya, tiba-tiba ada seorang wanita menyapa mereka. Seketika pandangan semuanya tertuju kepada yang mempunyai suara itu.

''Saya bisa membantu masalah kalian.'' Ucap seorang wanita cantik dan berpakaian modis sedang berjalan menuju ke arah mereka dengan santai.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

canyouseeme^^

canyouseeme^^

semangat thor

2023-09-15

1

budi

budi

y

2022-06-12

3

Yulian Elvina

Yulian Elvina

👍👍💪

2022-05-30

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!