Semua berkumpul lagi layaknya seperti semalam sewaktu Willa datang ke rumah itu. Semua tampak bahagia, apa lagi ayahnya Willa karena kedua anaknya hadir di meja makan yang sudah lama hanya diisi berdua. Hal ini tentu menjadi kado terindah dari Tuhan untuknya. Kelengkapan anggota ditambah lagi ada menantu serta cucunya. Mungkin hal itulah yang membuat ia tiba-tiba menangis.
" Ayah?! Ayah kenapa ?! kok sedih?". Tanya Willa sambil menatap serius muka lelaki yang sudah tua itu.
" Ayah ngga kenapa-napa kok!". Balasnya dengan senyuman tipis.
Tidak lama setelah menjawab pertanyaan Willa, ayahnya tiba-tiba pingsan. Tentunya semua anggota keluarga yang ada di rumah saat itu terkejut dan segera melarikannya ke rumah sakit.
Sesampainya di rumah sakit, dokter pun mulai melakukan pemeriksaan terhadap ayahnya Willa. Setelah dilakukan pengecekan, dokter pun keluar dan memberitahukan permasalahannya.
" Bapak terkena penyakit kanker darah stadium akhir dan kecil harapan untuk sembuh, tapi meski begitu kami semua para tenaga kerja yang ada di sini akan mengusahakan segala yang terbaik untuk beliau, yang terpenting adalah kita harus selalu berdoa dan tetap berada di dekat beliau karena di masa seperti inilah beliau membutuhkan kita". Ujar dokter tersebut.
Sontak semua terkejut dengar berita itu karena selama ini bahkan sebelum pingsan tadi, ayah Willa tidak menunjukkan gejala apa-apa. Ibu Willa pun juga sangat terkejut mendengar kondisi suaminya itu.
" Ayahh .. hero nya Willa dan bang Wildan. Kenapa bisa terbaring begini? Lelah ya? Kenapa ngga cerita sama Willa?! Willa kan princess ayah, Willa kan sibungsu kesayangan ayah. Ayah kenapa begini sih? Diem-diem begini tentang penyakitnya. Ayah tega buat Willa, ibu, abang, kak leni sama Aleya sedih? Ayahh!!!". Ujar Willa sembari memeluk tubuh yang tampak sudah lelah itu.
Setelah melihat kondisi ayahnya Willa pun pergi keluar dari ruangan ayahnya dan bergantian dengan ibu serta kakak iparnya. Di kursi tunggu itu dia terduduk, termenung. Entah kenapa tiba-tiba hal itu terjadi, padahal awalnya baik-baik saja. Ia merasa sangat hancur, lelaki kesayangannya itu harus mengalami penyakit yang ganas.
" Dekk ... ". Sahut abangnya sembari duduk di sebelah Willa.
" Abang tahu kamu lagi sedih. Sama, abang juga. Karena ayah bukanlah sekedar orang tua saja, tapi juga teman, pahlawan, pemimpin di rumah bahkan menjadi komandan abang ketika di lapangan. Tapi dek, kalo kamu nangis begini siapa yang akan menyemangati ayah? Apa kamu berharap itu abang? abang kan kerja, kakak ipar kamu? Dia punya Aleya yang masih kecil, dia harus mengurus Aleya, Ibu? Ibu pasti paling rapuh dan paling sulit bangkit, ngga bakalan bisa. Jadi hanya kamu yang bisa dek. Jadi mohon, senyum lagi. Bantu ayah untuk sembuh biar bisa balik lagi ke rumah. Okee?!". Ujar abangnya sembari menatap haru Willa dan memeluknya.
Willa pun berusaha tegar, baginya apa yang dikatakan Wildan ada benarnya. Siapa yang akan memberikan semangat untuk ayahnya dimasa seperti sekarang jika bukan dirinya.
Malam pun telah tiba. ini malam kedua bagi Willa di Jakarta, yang mana merupakan daerah kelahirannya. Disambut sukacita semalam oleh keluarganya tapi malam ini semua direnggut dan mengundang dukacita yang mendalam. Willa memandang sangat lama sekali ke arah jalanan yang ada di depan rumah sakit. Ramainya kendaraan bermondar-mandir dari arah yang berlawanan menemani sedih Willa malam itu. Tiba-tiba handphone-nya berdering dan ada notifikasi dari Dafa. Cukup mengobati kesedihannya atas kehadiran Dafa, ia pun ditelepon oleh Dafa.
" Hayy catty! Kamu lagi apa? ". Sahut Dafa dengan nada bahagia sekali karena akhirnya dia dapat menghubungi kekasihnya itu.
" Lagi duduk-duduk aja". Balasnya.
" Loh kok suara kamu kaya serek gitu? kamu sakit? Atau lagi nangis?". Tanya Dafa yang mulai cemas dengan kondisi Willa.
Willa pun terdiam sejenak, ia benar-benar bahagia. Di saat masa seperti ini Dafa hadir.
" Ayahh...
" Ayah? kenapa dengan ayah kamu?!". Tanya Dafa yang masih sangat cemas.
" Ayah dirawat di rumah sakit ". Jawabnya
" Hah?!! Ayah kamu kenapa?!". Tanya Dafa lagi.
Ketika hendak menjawab, tiba-tiba kakak iparnya memanggil. Terpaksa percakapan tersebut dihentikan dan Willa segera masuk keruangan ayahnya.
* Hero : pahlawan
* Princess : Putri
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments
Kimol
Aku mampir udah boom like+vote+rate5 Ceritanya bagus dan tetap semangat terus😍 Jangan lupa mampir juga + fav jg boleh
*Rex & Ren
*The Stories .
tengkyu
2020-04-01
1
Sasaaaa_~
Lanjut kakkk, penasaran sama kelanjutan ceritanya...
Ceritanya bagus banget, aku udah baca + boom like + coment. Tetep semangat ya nulisnya ^^
Jangan lupa baca juga cerita aku judulnya 'BUTTERFLY EFFECT' oke?
2020-04-01
2