Kembali ke kampung halaman

Pesawat pun mendarat dengan sempurna, Willa dan Gina bergegas keluar dan segera mengambil koper milik mereka. Sayangnya mereka harus berpisah pula di bandara itu.

Setibanya di luar bandara, abang Willa, Ipda. Wildan datang menjemput.

" Gimana perjalanannya?". Tanya Wildan kepada adiknya yang masih tampak sedih.

" Ya, ngga gimana-gimana, biasa aja ". Jawab Willa dengan lesu .

" Masa sih? emangnya ngga sedih? pasti melow banget kan kamu selama di pesawat tadi? Hhaha". Kata Wildan sembari bercanda dengan adiknya yang tengah kusut itu.

" Ihh iya la, namanya juga pisah sama temen. Mana ada pisah sama temen itu seneng!". Jawab Willa masih dengan muka lesu nya.

" Ya, tapi pasti pisah sama Dafa kan yang paling sad banget? Hhaha, Udah ngaku aja napa dah". Ucap Wildan yang sontak membuat Willa terkejut.

" Loh kok abang bisa tahu kalo aku udah punya pacar?". Tanya Willa dengan heran.

" Nah kan, bener kamu pacaran sama Dafa. Ketahuan kan akhirnya". Kata Wildan yang sebenarnya hanya untuk memastikan saja.

" Ya, tapi abang tahu dari mana?!". Tanya Willa kembali.

" Tahu dari Bella. Kan waktu lima bulan yang lalu, dia kesini. Terus abang tanya-tanyain tentang kamu. Eh ternyata kamu malah pacaran sama Dafa, hubungan persahabatan kalian cuma untuk menutupi yang sebenarnya aja ke ayah sama ibu kan?". Penjelasan Wildan yang membuat Wila jengkel.

" Iiiihh Bella ini ya, ember banget sih! Tapi, abang jangan kasih tahu ayah sama ibu ya. Please! kan aku masih belum boleh pacaran sama mereka". Permohonan Willa .

" Heheee iya iya, tenang aja. Abang juga paham kok, kan abang dulu juga begitu sama kakak ipar kamu. Pacaran dulu, padahal dilarang sama ayah dan ibu ". Jawab Wildan dengan santai.

" Nah gitu dong, itu baru abang yang terbaeeek!". Kata Willa yang akhirnya mulai tenang.

Sesampainya di rumah, Willa langsung disambut dengan ayah ibu, kakak ipar serta keimutan keponakan perempuannya yang masih digendong dengan ibunya. Mereka pun merayakan kepulangan Willa dengan makan malam bersama. Semuanya tampak bahagia, Willa pun juga tidak menyangka setelah sedih karena berpisah dengan teman-temannya kini, ia bahagia sekali karena makan malam itu.

Acara makan malam bersama pun selesai di jam 09.30 wib. Wildan beserta istri dan anaknya langsung pamit pulang ke rumah. Tinggal ayah, ibu, Willa, dan dua orang pembantu serta satpam rumah mereka, bibi Tia dan Asih serta pakde wisnu. Setelah beres-beres, semuanya pun pergi tidur.

Willa sangat merindukan kamarnya itu. Saat hendak tidur, tiba-tiba ada notif dari Dafa.

" Willa, gimana keadaan kamu? Kamu udah nyampe kan? Maaf aku baru bisa ngabarin kamu. Soalnya tadi aku lagi ngurus pendaftaran masuk kuliah". Kata Dafa lewat via telfon.

" Iya ngga kenapa-napa kok. Lagian juga tadi pas baru sampe, aku langsung diajak makan malam sama keluarga aku. Jadi aku juga ngga sempet mau ngabarin kamu. Eh iya gimana? Kamu tahu mau ambil jurusan apa?". Tanya Willa dengan semangat, karena Dafa menelponnya yang mana hal itu jarang sekali terjadi. Ini mungkin dikarenakan Willa dan Dafa setiap hari selalu bertemu, sehingga tidak terlalu penting untuk saling berbicara lewat telepon sebelum tidur seperti itu.

" Hemm, udah sih. Rencananya aku mau ngambil jurusan kedokteran. Ya pokoknya kamu doain ajalah, semoga semuanya dimudahkan". Jawab Dafa dengan nada tenangnya yang membuat Willa selalu nyaman mendengar suaranya.

" Eh, btw kamu ngambil apa?". Lanjut Dafa bertanya kepada Willa .

" Iya aku doain. Hemm aku sih belum tahu mau ambil apa. Abang aku sih, nyuruhnya jadi Polwan". Jawab Willa.

" Hah?!! Haahah seriusan? Bukannya kamu ngga suka ikut kaya militeran gitu? Ntar kamu ngga lolos loh, gara-gara ga ada niat". Kata Wildan diiringi ketawa renyahnya yang khas.

" Ihh kamu kok gitu sih. Tapi iya juga sih, aku ngga mau. Tapi aku masih bingung soalnya banyak banget jurusannya. Terus kata ayah juga kalo ngga kuliah ngga napa-napa, tapi kata ibu ...

" Tapi, tapi. tapi . Jangan ragu gitu la, kamu harus ikutin kemauan diri kamu. Jangan ikut omongan orang, ikuti kata hati kamu, kamu maunya apa. Kan masih ada waktu, mending kamu pikirin dulu deh. Okeh!". Ujar Wildan yang memotong pembicaraan Willa.

" Hehhe iyaiya sayangg..". Kata Willa dengan nada manjanya.

" Haha?!! Apaa? Ulangi lagi, aku ngga denger". Ujar Dafa yang tengah mencagil pacarnya itu.

" Iyaa pak Dafa ". Pengulangan oleh Willa yang diminta Dafa

" Perasaan ngga gitu deh ..

"Udah la ya, udah malam enak kamu tidur gih ". Willa memotong percakapan Dafa.

" Heheh iyaiyaa deh. Oke good night and have a nice dream Willa!". Ucapan selamat malam dari Dafa dengan sangat manis.

" Iya kamu juga ". Balas Willa.

Percakapan lewat via telfonan itu pun telah berakhir di tengah malam yang sepi, sehingga Willa pun langsung tidur pulas sampai pagi. Tentunya dengan hati yang sangat bahagia, menghantarkannya kepada tidur yang nyenyak.

..._-_...

Keesokan harinya, seperti biasa. Ibu Willa menyiapkan sarapan dibantu dengan kedua asisten rumah tangganya.

" Willaaa!!!". Sorak ibunya dari lantai bawah.

Willa yang masih di atas kasur sangat pulas sekali bahkan panggilan dari ibunya pun tak terdengar olehnya. Akhirnya, ibu Willa pun langsung menghampiri gadis bungsunya itu ke kamar.

" Ya allah, anak gadis jam segini masih terkapar di atas kasur! Mentang-mentang ngga sekolah. Bangun Willa!!! Bangunnn!". Sorak ibunya sambil menepuk pipi anaknya itu.

" Hufftt ibuu!! Aku kan masih ngantuk! Ntaran aja la ya!". Ucap Willa yang masih berbaring di atas kasur.

" Eh kamu ini anak gadis loh, gimana nanti kamu jadi istri orang?! Bisa-bisa kamu ditinggalin kalo begini kelakuan kamu di pagi hari". Ujar ibunya sambil menarik selimut yang membungkus tubuh anaknya itu.

" Iih ibu mah, doanya ngga berfaedah". Kata Willa sambil berusaha menegakkan badannya yang masih separuh nyawa.

" Kok doa sih?". Kata ibunya yang masih di kamar Willa.

" Ya kan, omongan adalah doa. Ntar kalo kejadian ngga lucu. Masa jadi janda sih". Ucap Willa dengan rambut acak-acakan, baju berantakan dan muka yang masih kusut.

" Ihh kamu ini malah dianggap beneran lagi. Ah udah la, pokoknya ibu sama ayah tungguin kamu di bawah sampai 10 menit lagi!". Ibunya pun langsung kebawah dan lanjut menyiapkan sarapan.

30 menit kemudian, Willa baru turun dan ikut sarapan bersama orang tuanya.

" Ini anak ya, kalo disuruh cepet pasti sengaja dileletin, heran ibu sama kamu". Ujar ibunya yang sedang menonton televisi.

" Iyaa kan aku ngantuk bu". Jawab willa yang mungkin hanya baru tujuh puluh persen nyawa yang terkumpul.

" Iya gimana ngga ngantuk kalo kamu semalam bukannya langsung tidur tapi malah teleponan sama cowok". Ucap ibunya yang lagi-lagi membuat Willa sontak terkejut.

" Loh kok ibu tahu?!". Tanya Willa dengan nada yang terkejut.

" Iya la ibu tahu, kan ibu semalam lewat kamar kamu. Dengerin ya! Kamu jangan terlalu sayang sama seseorang, belum tentu dia jodoh kamu. Nanti bukannya bahagia malah saling benci kalo udah putus dan lainnya. Ibu ini udah berpengalaman nak, pacaran itu awalnya aja yang manis bak gula, kalo udah putus ya pahit bak bubuk kopi". Ujar ibunya yang berusaha menasehatinya.

" Ihh ibu selalu aja ngedoain yang jelek-jelek. Bagus dikit napah bu". Balas Willa.

" Hee kamu ini ya diingetin sama ibunya malah dikata doa. Denger ya nak, kamu itu belum tahu kan kedepannya seperti apa sama dia, mana tahu nanti kamu ngga sama dia, malah jadian sama yang lain, kan bisa-bisa menimbulkan konflik. Jadi saran ibu, jangan terlalu sayang sama yang belum pasti, sayang ke pacar boleh tapi jangan berlebihan. Kamu tahu kenapa ibu sama ayah ngelarang keras kamu ataupun abang buat pacaran? (Willa menggeleng) Karena, ya itu pacaran kalo ngga jodoh kita, bisa jadi musuh loh. Sekarang panggil sayang, besok panggilannya udah nama binatang aja. Apa lagi LDR, kamu yakin bisa?". Ujar ibunya .

Willa pun terdiam mengingat jarak hubungannya dengan Dafa yang tidak dapat disinkronkan dengan pertemuan langsung. Willa mulai merasa takut jika Dafa akan meninggalkannya dan tidak menepati janjinya sewaktu di bandara kemarin.

* Good night : selamat malam

* and have a nice dream : dan semoga mimpi indah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!