Jovita

Jovita

Chapter 1 (Prolog)

...Cerita ini murni atas pemikiran dan imajinasi aku sendiri....

...Jangan suka banding-bandingin dengan karya orang lain, karena setiap orang punya kekurangan dan kelebihannya, jika tidak suka gak usah di baca. Tapi jangan komentar negatif....

...Intinya saling menghargai ✌️...

...Menerima kritik dan Saran!! 😊...

...Warning 18+...

...Meski ceritanya sudah tamat, mohon dukungannya ya. Like dan komennya. Terima kasih 🙏...

...----------------...

...-Prolog -...

..."Segenggam luka yang tersimpan lama dan keadilan untuk hati yang sudah mati rasa. Akankah luka itu berakhir suka atau berakhir duka? Akankah hati itu kembali menjadi rasa?"...

...🥀🥀🥀🥀...

Plakkk..

Sebuah tamparan keras mendarat di pipi seorang gadis berambut panjang dan bermata coklat. Dia memegangi pipinya yang terasa panas dan sakit, air mata mengalir deras membasahi pipinya.

Tapi tamparan itu tak sesakit hatinya yang hancur berkeping-keping saat ini.

Seorang pria sangat murka, terlihat dari wajahnya yang memerah dan rahangnya mengeras karena amarah yang memuncak. Dia menatap tajam gadis itu dengan tatapan nyalang.

"Bisa-bisanya kamu lakukan ini!!" pekik pria itu geram. Nafasnya terdengar memburu karena menahan amarah yang hampir membludak.

Gadis itu hanya terdiam sambil menunduk dan menangis. Dadanya terasa sesak dan sakit, rasanya hampir meledak menahan sesak itu.

Pria itu menatap geram pada gadis itu.

"KENAPA? KENAPA KAMU LAKUKAN INI!!" teriak pria itu dan dia hampir menampar gadis itu lagi, tapi seorang wanita segera menahannya.

"Cukup yah. Jangan tampar lagi, kasian yah!" ucap wanita itu sembari terisak.

Wajah pria itu terlihat sangat frustasi, dia mengusap wajahnya kasar. Lalu dia mengepalkan tangannya dengan kuat, dia ingin sekali menghajar gadis itu, tapi dia pun tidak tega melakukannya.

Tiba-tiba gadis itu berlutut di hadapan pria itu.

"Maafin aku yah! Maafin aku!" Isak gadis itu.

Di balik pintu sebuah wajah sedang mengintip dan menangis melihat gadis itu di tampar oleh sang ayah. Dia menangis sesenggukan dan tidak tega melihat gadis itu di tampar dan di marahi.

Dada pria itu terasa sesak dan berat. Tangannya mengepal kuat dia ingin sekali menghajar sesuatu. Akhirnya dia menghajar tembok yang ada di dekatnya untuk melampiaskan amarahnya.

"AAAARGHH.." teriaknya frustasi.

Dia memukul-mukul tembok itu dan berharap bisa melegakan dadanya yang terasa sesak. Tapi yang ada malah semakin sesak dan rasanya hampir meledak.

Gadis itu histeris melihat ayahnya menghantam tembok menggunakan tangannya hingga terluka, dia mendekat dan memeluk kaki pria itu.

"Maafin aku yah. Ayah boleh pukul aku, tapi ayah jangan lukai diri ayah, aku mohon yah!" Isak gadis itu. Hatinya benar-benar sakit melihat kemarahan ayahnya.

Pria itu tak bergeming, dia benar-benar merasakan sesak yang teramat sangat. Tiba-tiba terdengar Isak tangis dari pria itu dan semakin membuat gadis itu terluka.

Wanita itu hanya melihat sambil menangis, melihat anak dan suaminya bertengkar hebat.

Tiba-tiba pria itu memegangi dadanya yang semakin sesak dan malah bertambah sakit, bahkan dia terlihat kesulitan bernafas.

Gadis itu panik melihat ayahnya memegangi dadanya dan kesakitan. Tiba-tiba pria terkulai lemas sambil memegangi dadanya.

"Ayah!!" pekik gadis itu dan wanita itu.

Gadis itu segera memangku kepala ayahnya. Nafas pria itu sudah tersendat-sendat karena sesak.

"Ayah maafin aku ayah!" Isak gadis itu panik dan juga ketakutan.

Pria itu semakin sulit bernafas bahkan matanya membesar dan tiba-tiba dia tidak sadarkan diri.

"Ayah bangun ayah, ayah maafin aku!" Isak gadis itu histeris.

Tangis gadis dan wanita itu pecah, melihat pria itu tak sadarkan diri.

Tak lama seorang gadis kecil muncul dan ikut menangis melihat ayahnya tidak sadarkan diri.

"Ayah!!"

...***...

Ruang ICU.

Gadis itu masih terisak. Dia merasa bersalah karena dia penyebab ayahnya masuk ICU. Air mata tak henti-hentinya mengalir dari pelupuk matanya.

Dia terus mondar mandir di depan ruang ICU. Dia benar-benar sangat mengkhawatirkan keadaan ayahnya, dia berharap ayahnya baik-baik saja.

Ya Tuhan selamatkan ayahku! Batin gadis itu.

Sang ibu sedang menangis sambil mendekap seorang gadis kecil yang juga sedang menangis. Mereka pun sedang duduk menunggu di depan ruang ICU.

Tak lama seorang dokter keluar dari ruang ICU, gadis dan wanita itu langsung menghampiri Dokter.

"Bagaimana keadaan ayah saya dok?" tanya gadis itu cemas.

Raut wajah dokter memancarkan raut sedih dan itu semakin membuat gadis dan wanita itu khawatir.

"Maaf, tapi kami sudah berusaha menyelamatkan pak Gunawan. Tapi nyawa pak Gunawan tidak bisa di selamatkan!"

Duarrr..

Bak tersambar petir mendengar pernyataan dokter. Seketika Isak tangis pecah dari wanita itu, sedangkan gadis itu terkulai lemas dan syok. Dia masih tidak percaya ayahnya sudah tiada.

Bibirnya bergetar, rasanya sulit untuk memecahkan tangisannya. Dadanya semakin terasa sesak dan rasanya ingin meledak.

"A-ayah!!" panggilnya dengan bibir yang bergetar dan masih belum percaya ayahnya sudah tiada.

Air mata mengalir deras membasahi pipinya, sekuat tenaga dia mengeluarkan sesak di dadanya.

"AYAAAAHHH.." teriak gadis itu akhirnya dia bisa mengeluarkan sesak yang bersarang di dadanya.

...***...

Pemakaman sang ayah baru saja di selesaikan, para pelayat satu persatu meninggalkan area pemakaman.

Gadis itu menangis histeris sambil memeluk pusara ayahnya. Dia sangat merasa bersalah karena dialah penyebab kematian ayahnya.

"Maafin aku ayah, maafin aku," Isak gadis itu sambil menatap pusara ayahnya.

...***...

Gadis itu berdiri di sebuah rumah mewah berlantai tiga dengan tatapan kosong. Keadaannya sudah sangat kacau, mata bengkak, wajah pucat dan area mata menghitam, rambut pun acak-acakan. Tak lama seorang satpam menghampirinya.

"Maaf cari siapa?" tanya satpam itu.

"Andra!" jawab gadis itu tanpa menoleh ke arah satpam itu.

"Maaf tapi den Andra dan keluarganya sudah pindah ke luar negri," ucap satpam itu.

Dada gadis itu semakin sesak dan hampir meledak, tangannya mengepal kuat. Dia memejamkan matanya sesaat, lalu dia pergi begitu saja tanpa mengatakan apapun dan membuat satpam itu terheran-heran.

Gadis itu berjalan gontai di pinggir jalan, dia berjalan dan tidak tau arah dan tujuannya. Air matanya tak berhenti mengalir, pikirannya kacau dan hatinya hancur.

Rasa bersalah menggelayut di hatinya, karena sudah menyebabkan ayahnya meninggal. Rasanya hidup sudah tidak ada artinya lagi untuk dia dan hanya kematian yang dia harapkan sekarang.

Dia berdiri di sebuah jembatan. Dia terdiam dan menatap kosong ke bawah. Terlihat arus deras dari sungai itu terlihat menyeramkan, tapi tidak bagi gadis itu menurutnya itu sangat indah karena itu akan memudahkan dia untuk menyusul ayahnya. Dia tersenyum bahagia seolah akan mengakhiri penderitaannya.

Lalu gadis itu naik ke penyangga jembatan. Setelah itu dia merentangkan tangannya dan menengadahkan wajahnya ke atas. Dia tersenyum dan menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya sebelum dia meninggalkan dunia ini. Dan dia tidak memperdulikan kendaraan yang berlalu lalang di sekitarnya.

"Ayah tunggu aku. Aku akan menyusul mu!" gumam gadis itu.

Lalu dia menatap ke bawah dan tersenyum. Dan dia bersiap untuk terjun ke bawah sana.

...Jangan lupa dukungannya agar aku rajin update 😊😊😊...

...Kasih 👇...

...Like 👍...

...Komen ✍️...

...Vote 🌟...

...Dan tekan Favorit agar bisa tau setiap aku Update 😁...

...Terima kasih 🙏...

Terpopuler

Comments

Ry Att (๑ↀᆺↀ๑)

Ry Att (๑ↀᆺↀ๑)

Andra Nama anakku thor😁😁usianya 5 thn🤗

2022-02-10

1

Atika Adriyanti

Atika Adriyanti

aku mampir Thor😊

2022-01-03

1

Evi Tamala

Evi Tamala

bagus

2021-12-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!