...Welcome to my story'...
.......
.......
..."Loe seperti matahari yang mampu menerangi hati gue, tapi gue sama sekali tidak mampu menggapai loe apa lagi menyentuh loe."...
...-Claudia Razetta Hartanta-...
...🥀🥀🥀🥀...
Langga merebahkan tubuhnya di kasur, tiba-tiba dia mengingat cewek itu dan dia tersenyum sinis.
"Dasar cewek gila," gumamnya kesal.
Lalu dia beranjak dan mengganti seragamnya yang lengket karena es teh manis yang disiram Jovita. Setelah itu dia ke bawah untuk makan siang, rumah yang dia tempati sekarang bukan rumah orangtuanya, tapi rumah tantenya.
Orang tua Langga sibuk dengan bisnis dan pekerjaannya di luar negri. Biasalah orang kaya emang begitu, bisnis dan uang adalah yang utama bagi mereka, terkadang keluarga hanya di jadikan nomer ke sekian.
Tapi Langga sudah biasa hidup seperti itu sedari kecil, dia tumbuh dan besar bersama para pembantunya, dia baru ikut orang tuanya setahun belakangan ini. Dan dia terpaksa kembali lagi ke Indonesia, karena ada masalah.
Dan kedua orangtuanya tidak pernah perduli dengannya, mungkin mereka juga tidak pernah menganggapnya ada. Makanya dia lebih memilih tinggal bersama tantenya.
Langga membawa makanannya ke kamar, dia makan sambil bermain game.
Sedang asyik bermain game, kedua temannya datang. Claudia dan Jordi.
"Halo bro!"
"Hm," balas Langga.
Jordi langsung mengembat makanan Langga, dan Claudia langsung bergabung bermain game bersama Langga.
"Lang loe gila ya, bisa-bisanya loe cium cewek kampungan itu!!" ucap Claudia kesal, kejadian di sekolah tadi membuat dia benar-benar kesal.
Pasalnya dia menyukai Langga sejak mereka masih SMP, tapi Langga tidak pernah peka dengan perasaannya.
Langga tak menggubris dia tetap fokus pada gamenya. Claudia hanya mendengus kesal karena selalu di abaikan, lalu dia ikut bermain dengan Langga.
Seperti itulah keseharian Langga. Jika di rumah dia hanya sibuk bermain game, kalo tidak dia akan pergi ke club' bersama teman-temannya, atau pergi balapan liar dengan teman-temannya dan kadang nongkrong-nongkrong gak jelas di basecamp nya.
Memang nasib anak broken home tidak pernah indah selalu di hadapkan dengan dunia gelap. Seperti Langga, dia sekolah hanya untuk statusnya saja, tapi otaknya tak pernah memikirkan soal itu.
Sekarang saja di Indonesia padahal sudah lama, tapi baru hari ini dia mau berangkat sekolah. Itu pun karena di paksa dan di ancam tantenya, kalo gak mau sekolah dia tidak boleh tinggal di rumahnya lagi.
Padahal dia hanya ingin bermain-main dan menghabiskan waktunya untuk bersenang-senang dengan teman-temannya.
Tapi tidak dengan kakaknya, dia sangat di anak emaskan oleh kedua orang tuanya, karena perangai dan perilakunya lebih baik dari Langga, dia juga selalu berprestasi saat di sekolah.
Memang Langga dan kakaknya itu mempunyai sifat yang sangat berbeda, makanya mereka mendapatkan kasih sayang yang berbeda, bisa di bilang pilih kasih.
"Lang, ke basecamp yuk!" ajak Jordi.
"Males gue," sahut Langga.
...***...
Setelah mendengarkan penjelasan ibunya, Jovita meminta maaf pada pria itu.
Ternyata pria itu orang yang sudah menyelamatkan adiknya yang hampir tertabrak motor saat di sekolahannya, dan pria itu juga yang mengantar Vanka dan bu Fira pulang ke rumah.
"Saya benar-benar minta maaf atas perlakuan saya tadi!" ucap Jovita merasa tak enak karena sudah menuduhnya.
"Gak apa-apa saya ngerti kok, kamu cuma ingin melindungi adik kamu," Jovita mengangguk.
Pria yang bernama Aryan itu pamit setelah berbincang lumayan lama bersama Jovita dan keluarganya.
"Dadah adek, om pulang dulu ya," ucapnya pada Vanka.
"Dadah om pahlawan," balas Vanka sambil melambaikan tangannya.
Aryan tersenyum lalu dia berpamitan pada Jovita dan bu Fira. Setelah Aryan menghilang dari pandangannya. Jovita menatap ibunya.
"Aku malu banget bu udah nuduh bang Aryan," ucap Jovita.
"Udah gak apa-apa. Namanya juga salah paham," jawab bu Fira.
Jovita mengangguk lalu mereka masuk ke dalam. Jovita masuk ke kamar mandi untuk mencuci muka. Tiba-tiba dia mengingat kejadian tadi di sekolah. Seketika membuatnya kesal, dia langsung menggosok bibirnya kasar, dadanya kembali panas dan terasa sesak jika ingat kejadian itu.
Setelah puas menggosok bibirnya, dia kembali keluar lalu makan siang.
.
.
Jovita menemani Vanka untuk tidur siang di kamarnya, karena ibunya akan membuat pesanan brownis untuk pelanggannya.
Jovita mengeloni adiknya hingga dia tertidur. Setelah Vanka terlelap Jovita beranjak dan ingin membantu ibunya membuat brownies.
Tapi saat dia akan keluar kamar, tak sengaja matanya melihat kalender yang tertempel di dinding kamarnya. Jovita melihat lingkaran merah yang sudah dia tandai sebagai pengingat, bahwa di tanggal itu dia harus pergi menemui seseorang.
Jovita menghela nafas, lalu menatap sesaat tanggal itu. Lalu dia keluar kamar dan menghampiri ibunya di dapur.
...***...
Langga sedang asyik nongkrong bersama teman-temannya. Padahal dia malas ikut nongkrong tapi Jordi dan Claudia memaksanya. Akhirnya dia pun ikut, tapi dia tidak ikut balapan bersama teman-temannya.
Dia hanya duduk-duduk santai sambil menonton dan minum. Yang pasti bukan minum air putih ya, tapi minuman beralkohol, itu mah sudah tidak asing lagi dengan Langga dan teman-temannya.
Suara riuh terdengar saat balapan liar itu akan di mulai. Kali ini Jordi yang ikut main.
Merasa bosan Langga pun beranjak dan pergi meninggalkan basecamp nya.
Claudia melihat Langga pergi, dia langsung menghampiri Langga.
"Lu mau kemana Lang?" tanya Claudia.
"Mau pulang!"
"Kan baru sebentar di sini," ucap Claudia.
"Loe lanjutin aja gue mau pulang. Gue ngantuk pengen tidur," balas Langga dingin.
"Gue anter ya," ucap Claudia.
"Gak usah!" Jawab Langga.
Langga berlalu meninggalkan Claudia. Claudia menatap lirih Langga, dadanya terasa sesak karena dia tidak pernah bisa menyentuh hati Langga. Dia merasa kasian pada dirinya sendiri karena perasaannya tidak pernah terbalas.
"Susah banget nyentuh loe Lang, susah banget buat gapai hati loe. Loe seperti matahari yang mampu menerangi hati gue, tapi gue sama sekali tidak bisa menggapai loe, apalagi menyentuh loe!" lirih Claudia menatap kepergian Langga.
Langga sampai di rumahnya. Setelah memarkirkan motor, dia langsung masuk ke rumahnya. Baru saja dia masuk bogem mentah mendarat di wajahnya.
"Arrghh.." pekik Langga. Dia meringis merasakan sakit diwajahnya.
"Dasar anak kurang ajar!" pekik Bram--papa Langga.
Langga memegangi wajahnya yang sakit.
"Kerjaan kamu cuma bisa nyusahin orang tua!!" pekik Bram lagi.
Langga tak memperdulikannya, dia berlalu meninggalkan Bram. Tapi Bram segera menarik pundak Langga dan menghajar kembali wajah Langga hingga dia jatuh tersungkur.
"Saya belum selesai bicara anak kurang ajar!" geram Bram.
Langga tidak menyangka papanya akan datang hari ini. Dia tau papanya akan melakukan ini jika pulang, karena dia sudah membuat kesalahan.
Itu juga alasannya dia pulang ke Indonesia, untuk menghindari kejaran papanya. Tapi tetap saja dia tidak bisa lari dari papanya
Jadi waktu dia di Bern, dia gak sengaja mengacaukan bisnis papanya hingga papanya rugi besar. Dia gak sengaja menghajar rekan bisnis papanya karena dia sedang mabuk, makanya rekan bisnisnya itu membatalkan kerja samanya karena kesal dengan Langga.
Alhasil untuk menghindari papanya. Langga kabur ke Indonesia karena dia pikir papanya tidak akan pulang, karena tidak mungkin dia meninggalkan bisnisnya di Bern.
Bram ingin memukul Langga lagi, tapi Erina--tantenya Langga datang dan segera menahannya.
"Cukup mas, gak usah pake kekerasan," pekiknya.
Bram langsung berhenti dan berdecak kesal pada Langga.
"Kamu masuk Lang," ucap Erina.
Langga beranjak dan masuk ke kamar sambil memegangi wajahnya yang babak belur karena kena bogem mentah papanya.
"Sebenarnya gue anak dia bukan sih?" gumamnya sambil mengepalkan tangannya.
...Masih stay gak nih di ceritaku? Mohon dukungannya dong, biar semangat update nya 😊...
...Kasih 👇...
...Like 👍...
...Komen ✍️...
...Vote 🌟...
...Terima kasih 🙏...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
pat_pat
semangat terus 🔥
2021-10-14
1
Caca🌹
lanjut
2021-10-14
1