Petualangan Cinta Abian & Olivia
Sebuah ingatan yang sangat ingin dihancurkan dari ingatan. Jika saja aku bisa kembali ke masa dimana aku bisa selalu hidup damai dengan seseorang yang selalu menjagaku, menyanyangiku mungkin jalan hidup seperti ini tidak pernah aku lalui. Saat dimana mata terbuka untuk melihat dunia dan mengharapkan sebuah kisah baru yang indah, tetapi ternyata kisah gelap yang menghampiri.
Yang membuatku mengalami kehilangan, kesedihan, dan mengajar kan bahwa hidup tak selalu berpihak.
Sampai dimana aku ingin merasa hilang dari dunia, dari takdir yang selalu mempermainkan.
dari sini kisah oliv dimulai....
...----------------...
"Sayang bangun nanti kesiangan loh sekolah nya" Ya, itu adalah mama Anindya atau lebih akrabnya panggil aja mama Anin. Yang masih terlihat cantik dan awet muda walau usia nya sudah terbilang tua. Olivia adalah anak semata wayang mereka, bagi mereka dunia mereka hanyalah untuk Olivia untuk kebahagiaan nya.
"hmm!!" dehem dari dalam kamar.
"Mama masuk ya?" tanya mama Anin tetapi tidak ada sautan dari putri nya, ia langsung membuka pintu kamar nya dan melihat putri nya yg masih terlelap dengan nyenyak lantas menggeleng kan kepala nya.
"Gak pernah berubah kamu ya." protes mama Anin sambil berjalan menuju jendela kamar dan membuka gorden nya dan masuk lah cahaya matahari mengenai wajah Olivia yang membuat Oliv menggeliat kekanan dan perlahan menyipit kan mata nya karena merasa kesilauan .
"udah bangun, mandi cepetan. Papa udah nunggu tuh dibawah untuk sarapan bareng, juga udah mama siapin makanan kesukaan kamu!" ucap mama Anin sambil berjalan ke arah ranjang putri nya dan duduk ditepi ranjang milik Oliv sambil mengelus pucak kepala putri nya.
Sontak oliv membuka mata nya dengan lebar dan berbinar.
"Seriusan ma?" ucap oliv penuh harap.
"Iya, cepetan sebelum di habisin papa tuh!" goda mama Anin.
Dan dengan kekuatan ekstra oliv mengangkat badan nya untuk berjalan ke arah kamar mandi.
"yaudah Oliv mandi dulu, daa bidadari ku." Ucap Oliv sambil mencium pipi mama nya dan melambai kan tangan seperti anak kecil lalu bergegas ke kamar mandi.
"Cepet ya mama tunggu dibawa"
Mama Anin pun menuruni tangga dan menuju ke meja makan menghampiri papa Adam yang tak lain adalah papa Olivia.
"Pasti baru bangun lagi kan ma?" papa Adam yang sudah terbiasa melihat tingkah putri nya yang entah kapan akan berubah nya.
"Ya iyalah pa, lagi mandi tuh, dia kan nurun kamu tidur selalu ngebo, gak pernah ingat waktu" Ucap mama Anin dengan bercanda.
‘’Lah ya nurun kamulah dulu, suka begadang nonton drakor gak ingat waktu’’ balas papa Adam tak terima dan kesal saat teringat masa pacaran sampai menikah Anindya selalu menyibuk kan diri dengan drama nya itu, dan jarang memperhatikan nya .
"Tapi kan mama gak pernah tuh kesiangan seperti papa’’
Mereka bergurau ya dan sedikit perdebatan pun terus menerus berlanjut.
...----------------...
Dikamar Oliv telah selesai dengan alat tempur mandi nya, sekarang dia merias dirinya dan menyemprotkan parfum kesukaan nya yang ber aroma vanilla . Saat dia merasa dirinya sudah lengkap dan siap untuk sekolah hari ini,
Dia berputar putar kembali sambil melihat cermin yang menunjukan dirinya.
"oke baby ready, let’s go."
Ucapnya pada dirinya sendiri yang berada di cermin. Dan langsung bergegas turun tangga untuk bergabung dengan mama dan papa nya, untuk bisa sarapan makanan favorit nya karena semenjak mama nya sakit beberapa bulan yang lalu, dia tak bisa merasakan makanan favoritnya lagi, dan setelah seminggu sudah sembuh maka nya mama Oliv bisa membuat kan makanan kesukaan putri nya.
Hingga akhir nya Oliv selesai bersiap ke sekolah dan mendengar perdebatan kedua orang tua nya yang membuatnya cemberut dan kehilangan mood yang udah sudah sangat bagus sedari tadi. Dan langsung aja mendatangi mama papanya.
"Oh jadi Oliv gak di anggap anak nih yauda lah Oliv cari mama papa baru aja" Dengan bibir di manyun kan ke depan.
"Males ih" sambil memutar bola matanya dan sok acuh.
Saat mendengar suara oliv mereka melihat sekilas oliv dan saling tatap sebentar dan akhirnya tertawa melihat putrinya ngambek seperti itu.
"Ih kok pada ketawa sih ,nyebelin banget."
Papa nya berdiri dan menghampiri Oliv yg sedang cemberut yang terlihat menggemas kan dimata papa nya, dan langsung membawa oliv ke dalam pelukan nya dan mengusap puncak kepala Oliv dengan lembut ya itulah pelukan favorit Olivia sampai sekarang, sampai nanti dan sampai ada yang mengganti kan kehangatan nya.
"Enggak lah sayang, kamu kan permata nya papa mama, ya gak mungkin toh gak di anggap makanya jangan suka ngebo lagi kalau tidur, udah besar harus berubah jadi yg lebih baik lagi ya sayang" ujar papa nya sambil mencium puncak kepala Olivia. Dan terbitlah senyuman di wajah Olivia dan yaa mood nya sudah kembali lagi.
"Siap papa" Ucap Olivia yg buat gemas.
"Sudah ayok makan sayang nanti terlambat loh " perintah mama nya.
"Siap mama" ucap oliv dan papa nya serentak sambil berjalan ke kursi masing masing.
Ya makanan kesukaan oliv adalah nasi goreng dan ayam kremes buatan mama nya, yang rasanya khusus banget, berbeda dengan yang lain nya bahkan warung nasi goreng mang ujang yang terkenal itu masih kalah dengan masakan nasi goreng mama nya. Mereka makan dengan penuh khidmat dan kadang sambil bergurau .
Karena oliv merasa dirinya sudah akan terlambat dia secepat nya menyelesai kan makanan nya, dan langsung mencium pipi kedua orang tua nya dan pamit pergi.
"Ma Oliv sudah nih, Oliv berangkat ya" sambil mengunyah makanan yang masih ada di mulutnya.
"Habisin dulu yang di mulut Oliv, jangan begitu kalau makan gak bagus." ujar papa nya.
"Iya pah maaf. Yaudah Oliv berangkat dulu yaa mau jadi anak yang rajin, pinter terus bawain papa mama menantu yang ganteng." ucap Oliv sambil mengedipkan matanya dan berguyur pergi.
"Emang ada yang mau sama kamu" Ucap papanya.
"Bawain martabak aja dulu, jangan mantu mama udah punya calon mantu sendiri." Teriak mama Anin sambil tertawa.
Oliv sudah tidak mendengar omongan mama dan papanya lagi, dia langsung tancap gas pergi ke sekolah.
"Untung anak papa" ucap papa nya menggeleng sambil tersenyum hangat.
"Ya iyalah anak kamu, liat aja kelakuan nya photo copy an kamu."ucap mama anin dengan tersenyum bahagia melihat keluarga nya yang selalu membuatnya bahagia, walau saling bercanda berlebihan. Lantas papa Adam membusung kan dada nya layak nya bangga di omongin seperti itu dan ikut tersenyum .
"Yaudah aku berangkat juga ya sayang, kamu jangan sampai kecapean ya, biar semua yang ngerjain bik Inem aja yaa!" Sambil mengecup lembut kening istrinya, dan tersenyum hangat.
"Tenang aja sayang, kamu gak usah khawatir yaudah yuk aku antar ke depan.
Mereka pun berjalan ke depan rumah dan menuju garasi mobil. setelah mama Anin menyalami suaminya, papa Adam langsung memasuki mobil nya dan berlalu pergi.
"Daa sayang, hati hati ya" Ucap mama Anin yang masih terdengar samar namun jelas ditelinga papa adam dan terbitlah senyuman hangat di wajahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Ⓦ︎Ⓚ︎🅡︎Ⓩ︎🇳 s̑̈n͜͡ɐ𝘬乇🅿︎ȋ̈Ⓣ︎
yd synynysnshshnnsunuuyns
2022-03-13
1
Indah Nihayati
semangat bekarya thor
2022-02-24
0
Kadek Ariani
aku udah mampir ya😊😊😊😊baru mau mulai baca mudah2an bagus ya ceritanya sampai akhir gak naik gunung sama muter2 di simpang enam😁😁😁😁
2022-01-25
0